“ETIKA ADMINISTRASI”
Dibuat oleh:
No. BP : 18103012044
ADMINISTRASI NEGARA
ADABIAH PADANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Etika administrasi publik atau negara menurut The Liang Gie adalah
sebuah bidang pengetahuan tentang ajaran moral, asas-asas kelakuan yang baik
bagi administrator dalam menunaikan tugas pekerjaannya dan melakukan
tindakan jabatannya. Cara mengenai ajaran moral dan asas kelakuan bagi
administrator erat kaitannya dengan salah satu asas yaitu asas sensitifitas atau
kepekaan. Pengertian dari asas sensitivitas atau kepekaan yaitu seorang
administrator harus bisa merespon atau peka, artinya tidak hanya terhadap
perkembangan yang ada saat ini, tetapi juga peka terhadap masalah-masalah,
terutama yang menyangkut kepentingan publik.
PEMBAHASAN
Pemikiran tentang etika berlangsung pada tiga aras: (1) filosofik, (2)
sejarah, dan (3) kategorial. Pada aras filosofik, etika dibahas sebagai bagian
integral Filsafat, disamping metafisika, Epistemologi, Estetika, dan sebangsanya.
Pada aras sejarah, etika dipelajari sebagai etika masyarakat tertentu pada zaman
tertentu, misalnya Greek and Graeco-Roman Ethics, Mediaeval Ethics, sedangkan
etika pada aras kategorial dibahas sebagai etika profesi, etika jabatan, dan etika
kerja. Sebagai bagian etika, Etika pemerintahan terletak pada aras kategorial,
sedangkan sebagai bagian Ilmu Pemerintahan, pada aras philosophical.
2.2. Kepemimpinan
Kepekaan berasal dari kata peka (menurut KBBI) yang berarti mudah
merasa, mudah terangsang, mudah bergerak, mudah menerima atau mudah
meneruskan pengaruh, memeperdulikan, memperhatikan. Asas Kepekaan
merupakan kemauan dan kemampuan petugas administrasi publik untuk
memperhatikan dan siaga terhadap berbagai perkembangan baru, situasi yg
berubah, & kebutuhan yg timbul dalam kehidupan masyarakat dari waktu ke
waktu dengan disertai usaha-usaha untuk menanggapi. Kepekaan administrator
publik diperlukan untuk memberikan pelayanan yang baik dan pemenuhan
kebutuhan mastarakat.
2.4. Pentingnya Asas Sensitivitas atau Kepekaan bagi Administrator Publik
POKJA PKL
1) Sub. Dinas Sektor
5) Forum PKL 9) Desain Jongko/Lapak PKL
Ekonomi Informal
2) Satpol PP di 10) Spatio Temporal di Parkir-
6) Kredit PKL
Kecamatan parkir Kantor
3) Tim Gabungan 7) Pasar-pasar Baru 9PD 11) Media/Brosur Kampanye
(Militer/Polisi) Pasar) Tertib PKL
8) Penampunagn Sementara
4) Kartu PKL
(Aset)
1. Hari senin sebagai hari transportasi umum (khusunya bagi para pelajar),
diharapkan ini menjadi sebuah pembiasaan bagi warga untuk lebih
memilih transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi dalam
melakukan aktifitas hariannya.
2. Hari rabu digembargemborkan sebagai #rebonyunda, sebuah sikap untuk
kembali mencintai dan menggunakan budaya sunda (sebagai kearifan local
kota bandung), para PNS diwajibkan untuk berpangsi bagi Laki-laki dan
mengenakan kebaya bagi para wanita.
5. Hari sabtu sebagai hari produk Lokal atau produk Indonesia, banyak
pengusaha local khususnya Bandung yang memiliki produk berkualitas
bahkan sudah diekspor ke luar negeri, ini membuktikan daya saing produk
dalam negeri cukup baik. Oleh karena itu ini kesempatan bagi warga Kota
Bandung untuk memajukan industri
6. Hari minggu sebagai kawasan car free day di area Jl Dago (Jl Ir H
Djuanda) dan Jl Buah Batu.
Satu program lagi yang akan dijalankan oleh pemkot Bandung. Pemkot
Bandung akan membangun Command Centre mulai Januari 2015. Ruang
pengendalian publik tersebut sedang dipersiapkan, termasuk software
pendukungnya. Bandung Command Centre itu berfungsi untuk mengawasi
seluruh kota dengan CCTV yang bakal dipasang di setiap sudut kota.
Program – program yang dibuat walikota Bandung hingga saat ini sudah
banyak yang berjalan maupun sedang berproses. Yang kita ketahui disni, walikota
Bandung Ridwan Kamil menerapkan asas sensitivitas atau kepekaan. Berbagai
inovasi baru diciptakan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada
mesyarakat. Kinerja yang maksimal dalam melayani masyarakat dan memberikan
yang terbaik untuk masyarakat. Pemkot juga memanfaatkan kemajuan teknologi
dan tak ingin ketinggalan perkembangan dengan kota dinegara lain. segala
kemajuan teknologi dimanfaatkan, tak terkecuali facebook dan twitter untuk
menampung keluh kesah masyarakatnya. Dengan begitu Walikota juga dapat
memantau kinerja pegawainya dalam melayani masyarakat.
Asas etis bagi administrator merupakan hal yang penting karena dengan
adanya asas tersebut dapat menunjang kinerja dari aparatur itu sendiri. Selain hal
tersebut adanya asas etis bagi administrator penting karena dapat menunjang
peningkatan pelayanan publik ke arah yang lebih baik. Adanya asas etis bagi
administrator terutama yang mengarah ke asas sensitivitas (kepekaan) sangat
dibutuhkan saat ini karena perlu diketahui bahwa banyak para pejabat publik atau
administrator saat ini tidak menerapkan secara baik dari adanya etika administrasi
publik terutama yang mengarah ke asas etis bagi administrator yaitu asas
sensitivitas (kepekaan). Padahal kalau para pejabat publik atau administrator
tersebut menerapkan secara baik adanya etika administrasi pada poin asas
sensitivitas (kepekaan) maka permasalahan dan tantangan yang ada dalam
pelayanan publik dapat tercakup semua dan tertangani secara baik. Pentingnya
daya peka dan respon dalam menindaklanjuti permasalahan publik dan
kepentingan publik sangat dibutuhkan karena publik saat ini membutuhkan
sesosok pemimpin yang peka terhadap kepentingan publik. Karena bila seorang
pemimpin peka dan cepat menanggapi respon dari publik maka sebuah
permasalahan akan segera cepat terselesaikan dan tidak terbengkalai begitu saja.
Selain hal tersebut adanya seorang pemimpin yang cepat menanggapi respon
merupakan sebagai wujud bahwa seorang pemimpin tersebut mempratekkan etika
administrasi publik secara baik karena yang perlu diingat bahwa tugas seorang
administrator yaitu memberikan pelayanan atau melayani masyarakat bukan untuk
dilayani masyarakat.
Dari beberapa paparan di atas maka dapat diambil sebuah poin-poin penting yaitu :
- Asas etis bagi administrator merupakan hal yang penting dan perlu diterapkan
secara nyata agar dapat meningkatkan pelayanan maupun kepentingan publik.
- Salah satu asas etis bagi administator yaitu asas sensitivitas atau kepekaan yaitu
cepat dan tanggap dalam merespon pelayanan maupun kepentingan publik.
- Selain peka dan cepat tanggap terhadap permasalahan yang ada juga perlu
adanya implementasi secara nyata dengan cara segera menindaklanjuti
permasalahan yang menyangkut kepentingan publik tersebut.
- Dengan adanya kepekaan dan cepat tanggap serta tindak lanjut dari adanya
permasalahan publik tersebut maka dapat menunjang kinerja bagi pemerintah dan
admnistator publik itu sendiri sehingga tujuan utama dari pelayanan publik dapat
tercapai yaitu pelayanan publik yang responsibilitas, akuntablitas, efektif dan
efisien.
Solusi yang dapat ditawarkan dari kami untuk meningkatkan pelayanan
publik terutama untuk menumbuhkan asas sensitivitas adalah perlu adanya
pembelajaran etika bagi administrator agar memahami secara mendalam apa saja
etika yang perlu diterapkan dalam pelayanan publik dan bagaimana mewujudkan
pelayanan publik itu secara lebih reponsif. Selain adanya pembelajaran etika juga
perlu adanya penanaman norma di kalangan para pejabat publik atau administator.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Perlu adanya penanaman kembali asas etis bagi administrator karena hal
tersebut erat kaitannya dengan etika administrasi publik dalam memberikan
pelayanan kepada publik. Adanya contoh seorang pemimpin seperti Ridwan kamil
perlu dicontoh untuk dijadikan sebagai teladan yang baik terutama dalam
menjalankan pelayanan publik yang merespon secara cepat dan mudah tanggap
terhadap permasalahan yang ada saat ini.
Daftar Pustaka