Anda di halaman 1dari 3

BAB V

ACARA KEMANTAPAN AGREGAT

A. Tujuan
Menentukan kemantapan agregat dengan pengayakan dan perbandigan
alkohol dan air

B. Tinjauan Pustaka
Agregat merupakan kumpulan pasir, pasir halus, tanah liat serta
partikel organik seperti sel mikroba sendiri yang menggumpal karena
adanya gum, polisakarida atau metabolit lainnya yang disekresi mikroba.
Agregat yang dibentuk sangat ditentukan oleh batuan induk penyusunnya,
iklim dan aktivitas biologis yang berlangsung dilingkungan tersebut.
Agregat tanah yang terbentuk ditentukan oleh batuan induk penyusunnya,
iklim, dan aktivitas biologi yang langsung di lingkungan tersebut.
Distribusi materi pasir, pasir halus (slit) dan tanah liat merupakan tekstur
tanah, sedangkan tekstur tanah menunjukkan sifat agregat (Irianto, 2012).
Kemantapan agregat tanah merupakan ketahanan agregat-agregat
tanah dalam menahan perpecahan agregat dan dispersi partikel oleh
berbagai gangguan, misalnya pukulan butir air hujan, penggenangan air
dan mekanisasi dengan alat. Tanah yang memiliki kemantapan agregat
yang baik akan memiliki ketahanan agregat tanah dalam melawan daya
dispersi dan memiliki kekuatan sementasi atau pengikatan yang baik pula.
Tanah mediteran umumnya bertekstur lempung dan didominasi oleh
mineral kaolinit yang tidak banyak memberikan kontribusi pada kapasitas
tukar kation tanah. Kapasitas tukar kation hanya bergantung pada
kandungan bahan organic dan fraksi liat. (Pratiwi, 2013).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemantapan agregat antara lain
pengolahan tanah, aktivitas mikroorganisme tanah, dan penutupan tajuk
tanaman pada permukaan tanah yang dapat menghindari splash erotion
akibat curah hujan tinggi. Agregat tanah terbentuk karena proses flokulasi
dan fragmentasi. Flokulasi terjadi jika partikel tanah yang pada awalnya
dalam keadaan terdispersi, kemudian bergabung membentuk agregat.
Sedangkan fragmentasi terjadi jika tanah dalam keadaan masif, kemudian
terpecah-pecah membentuk agregat yang lebih kecil. Kemantapan agregat
sangat penting bagi tanah pertanian dan perkebunan. Agregat yang stabil
akan menciptakan kondisi yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Agregat
dapat menciptakan lingkungan fisik yang baik untuk perkembangan akar
tanaman melalui pengaruhnya terhadap porositas, aerasi dan daya
menahan ai (Santi et al., 2010)
Agus Irianto, 2012, Statistik: KonsepDasar, Aplikasi, dan
Pengembangannya, cet.8, Jakarta: Kencana
Pratiwi, S.A. 2013. Pengaruh Faktor Pembentuk Agregat Tanah
Terhadap KemantapanAgregat Tanah Latosol Dramaga Pada Berbagai
Penggunaan Lahan. Departemen Ilmu Tanah Dan Sumberdaya Lahan
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.Bogor.
Santi, L.P., A.I. Dariah, dan D.H. Goenadi, 2010. Peningkatan
kemantapan agregat tanah mineral oleh bakteri penghasil eksopolisakarida.
Jurnal Balai Penelitian Tanah. Bogor. hlm 7-8. Diakses dari
https://mp.iribb.org/index.php/mpjurnal/article/view/85. Tanggal 9
Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai