Anda di halaman 1dari 5

Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Perencanaan Pembelajaran”

Oleh:
1. Talita Dwi Rahma (D97219106)
2. Thalia Salsabillatul Azizah (D97219107)
3. Ulfia Ilma Mahfuda (D97219108)
4. Umiatur Rohmania (D97219109)
5. Via Rizqi Dwiyanti (D97219110)
6. Vina Rahayuningsih (D97219111)
7. Vira Zanuba Khofsyah (D97219112)
8. Yastami Rizal Priyogi (D97219113)

Dosen Pengampu:
Chairati Saleh, S.Ag, M.Ed.

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2020
Perencanaan pembelajaran merupakan tugas seorang pendidik. Dimana
tugas sang perancang pembelajaran adalah untuk menjawab tiga pertanyaan pokok
(Farida Jaya, 2019) yaitu:
1. Kemana akan pergi? Maksudnya menganalisis pembelajaran untuk
menentukan tujuan pembelajaran.
2. Bagaimana agar sampai di sana? Maksudnya mengembangkan strategi
pembelajaran untuk menentukan strategi dan media apa yang digunakan.
3. Bagaimana kita tau bahwa kita akan sampai? Maksudnya mengevaluasi
untuk menentukan bagaimana dan kapan kita akan merevisi materi
pelajaran.

Perencanaan pembelajaran adalah suatu persiapan mengajar dengan


menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran dan melalui langkah-langkah
pembelajaran, perencanaan itu sendiri, pelaksanaan dan penilaian agar tercapainya
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara efektif dan efisien. Pendidik
sebagai perancang pembelajaran bertugas membuat rancangan program
pembelajaran yang meliputi pengorganisasian bahan ajar, penyajian dan evaluasi.
Inti dari perencanaan pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran agar
hasil akhir yang dituju bisa diraih dengan optimal, efektif dan efisien.

Seorang pendidik atau guru harus membuat rancangan pembelajaran


sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai sebab perencanaan pembelajaran dapat
membantu pencapaian semua target pembelajaran secara ekonomis dan tepat
waktu. Setiap guru atau pendidik pasti memiliki kekurangan dalam hal mengajar
maka dengan adanya perencanaan pembelajaran seorang pendidik dapat melihat
kelemahannya dan menemukan solusi melalui rancangan pembelajaran yang
dibuat. Jadi guru atau tenaga pendidik wajib membuat rancangan pembelajaran
sebab hal tersebut merupakan komponen pendukung keberhasilan proses
pembelajaran secara efektif.

Disamping keharusan seorang pendidik membuat rancangan


pembelajaran untuk kegiatan mengajarnya, terdapat banyak kendala dan
permasalahan yang dialami oleh guru ketika membuat rancangan pembelajaran
(Masnah, 2014) diantaranya adalah:

1. Banyak tenaga pendidik yang belum paham dalam menyusun


rancangan pembelajaran.
2. Sebagian guru atau pendidik belum mendapatkan pelatihan
pengembangan kurikulum.
3. Rancangan pembelajaran yang dibuat oleh pendidik tidak memiliki
komponen yang lengkap.
4. Pendidik banyak yang mengadopsi rancangan pembelajaran orang
lain.

(Mulyadi, 2015) Dari permasalahan dan kendala yang telah disebutkan,


upaya yang dapat dikerjakan untuk mengatasinya adalah dengan mengikuti
kegiatan pelatihan atau workshop. Kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan
tambahan tentang rancangan pembelajaran dan komponen dalam rancangan
pembelajaran. Bimbingan berkelanjutan dapat meningkatkan kemampuan
pendidik dalam menyusun rancangan pembelajaran dengan lengkap.

Hal lain yang dapat kita lakukan yaitu melalui cara Kolaboratif. Cara ini
dikatakan tepat karena adanya interaksi antara guru dan pengawas sekolah yang
memang memiliki kewajiban dan tugas masing-masing. Pengawas sebagai
pembina memiliki kewajiban untuk melaksanakan pembinaan kepada guru
dalam hal membuat perencanaan pembelajaran dan guru memiliki tanggung
jawab untuk membuat perencanaan pembelajaran tersebut.

Tujuan daripada pembinaan guru yaitu dengan meningkatkan kemampuan


maksimal dari seorang guru yang profesional dan mampu meningkatkan proses
belajar mengajar anak juga hasil belajar anak didik. Jika proses belajar anak
meningkat, maka hasil belajar juga diharapkan dapat meningkat. Pembinaan guru
juga memberikan bantuan dalam mengembangkan situasi belajar mengajar yang
lebih baik melalui usaha peningkatan profesionalitas mengajar, menilai
kemampuan guru sebagai pendidik dan pengajar dalam bidang masing-masing
guna membantu guru melakukan perbaikan dan juga menunjukkan kekurangannya
untuk diperbaiki sendiri. Dengan pembinaan yang benar dari pengawas,
diharapkan guru juga dapat meningkatkan kemampuannya dalam membuat
perencanaan pembelajaran dengan baik dan benar. Karena guru dan pengawas
sekolah memiliki hubungan timbal balik yang bermanfaat satu sama lain.
DAFTAR PUSTAKA

Farida Jaya. (2019). Perencanaan Pembelajaran.

Masnah. (2014). Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Melalui Bimbingan Berkelanjutan di

SMP Negeri 4 Kapuas Barat Satu Atap Semester II Tahun Pelajaran

2014/2015.

Mulyadi. (2015). Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Melalui Pelatihan dan Bimbingan (LATBIM)

di SDN Ketangi Kecamatan Pamotan.

Hanifa. (2017). Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menyusun Perencanaan


Pembelajaran melalui Pembinaan Kolaboratif bagi Guru Kelas V di
Dabin II Unit Pendidikan Kecamatan Gedangan. Pedagogia, 6(2), 198
dan 204.

Anda mungkin juga menyukai