Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PANCASILA

WAWASAN NUSANTARA DALAM PERATURAN


PERUNDANG-UNDANGAN REPUBLIK INDONESIA

Di Susun Oleh :

NAMA : MUHAMMAD FURKON


NIM : 201419042
NO HP : 082291376783
DOSEN : Bpk. PONIJO, M.Pd.

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM RAHMANIYAH


(STAIR)
SEMESTER 1
KAMPUS E BAYUNG LENCIR
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan sumber segala ilmu pengetahuan yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik
tepat pada waktunya. Shalawat dan salam selalu terlimpah curahkan kepada Rasulullah
SAW. Berkat rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas kaitannya dengan Wawasan Nusantara,
yang penyusun sajikan dari berbagai sumber informasi dan referensi. Makalah ini disusun
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri sendiri maupun yang datang dari
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.

Bayung Lencir, 05 November 2020


Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 4
A. Latar Belakang................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 4
C. Tujuan............................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... .6
A. Pengertian Konsep Wawasan Nusantara............................................................6
B. Teori Geopolitik............................................................................................. 8
C. Asas Wawasan Nusantara...............................................................................10
D. Arah Pandang Wawasan Nusantara............................................................. .11
E. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara...................................12
F. Tantangan dan Implementasi Wawasan Nusantara.......13
BAB III PENUTUP...............................................................................................15

A. Kesimpulan....................................................................................................15
B. Saran..............................................................................................................15
DAFTARPUSTAKA.............................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah kedaulatan,
di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah kepulauan telah
diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957.
Wawasan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan
penekanannya dalam mengepresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tennngah-tengah
lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wawasan nusantara itu
adalah:wadah,isi,dan tata laku.
Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka,negara Indonesia
memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan
keadaan geografi yang strategis dan kaya akan sumber daya manusia(SDM). Kelemahannya
terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam
satu bangsa,satu negara dan satu tanah air.Dalam kehidupannya,bangsa Indonesia tidak
terlepas dari pengaruh interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitar(regional atau
internasional). Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada
wujud wilayah nusantara disebut WAWASAN NUSANTARA. Karena hanya dengan upaya
inilah bangsa dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju
masyarakat yang adil,makmur dan sentosa.

B. Rumusan Masalah
Di dalam makalah ini mempunyai beberapa rumusan masalah antara lain:
1. Pengertian dari Wawasan Nusantara
2. Pengertian Teori Geopolitik
3. Asas dan Arah Pandang dari Wawasan Nusantara
4. Kedudukan,Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara
5. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara

C. Tujuan
Makalah ini mempunyai beberapa tujuan yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian dari wawasan nusantara
2. Untuk mengetahui pengertian teori geopolitik
3. Untuk mengetahui asas dan arah pandang dari wawasan nusantara
4. Untuk mengetahui kedudukan,fungsi dan tujuan wawasan nusantara
5. Untuk mengetahui tantangan implementasi dari wawasan nusantara
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsep Wawasan Nusantara


Istilah Wawasan Nusantara dapat diartikan secara etimologis dan terminologis.
Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara.
Wawasan berasal dari kata wawas (bhs. Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan, atau
penglihatan indriawi. Selanjutnya, muncul kata wawas yang berarti, memandang, meninjau
atau melihat. Wawasan artinya pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indriawi. Wawasan
berarti pula cara pandang , cara melihat
Secara etimologi, kata nusantara tersusun dari dua kata, nusa dan antara. Kata nusa dalam
bahasa Sansakerta berarti pulau atau kepulauan. Sedangkan dalam bahasa Latin, kata nusa
berasal dari kata nesos yang dapat berarti semenanjung, bahkan suatu bangsa. Merujuk pada
pernyataan tersebut maka kata nusa juga mempunyai kesamaan arti kata dengan nation dalam
bahasa Inggris yang berarti bangsa. Dari sini bisa ditafsirkan bahwa kata nusa dapat memiliki
dua arti, yaitu kepulauan dan bangsa.
Kata kedua yaitu antara memiliki padanan dalam bahasa Latin, in dan terra yang berarti
antara atau dalam suatu kelompok. Antara juga mempunyai makna yang sama dalam kata
inter dalam bahasa Inggris yang berarti antar (antara) dan relasi. Sedangkan dalam bahasa
Sansakerta, kata antara dapat diartikan sebagai laut, seberang, atau luar. Bisa ditafsirkan
bahwa kata antara mempunyai makna antar (antara), relasi, seberang, atau laut. Dari
penjabaran di atas, penggabungan kata nusa dan antara menjadi kata nusantara dapat
diartikan sebagai kepulauan yang dipisahkan oleh laut atauu bangsa bangsa yang dipisahkan
oleh laut
Perkataan nusantara pertama kali kita ketahui dari bunyi Sumpah Palapa dari Patuh Gajah
Mada yang diucapkan dalam upacara pengangkatannya menjadi Patih di Kerajaan Majapahit
tahun 1336 M, tertulis dalam Kitab Pararaton (Kitab Raja Raja). Selanjutnya, kata sebutan
nusantara pernah coba dihidupkan oleh Ki Hajar Dewantara untuk menggantikan sebutan
Hindia Belanda (Nederlandsch-Indie), namun setelah disetujuinya penggunaan sebutan
Indonesia oleh Kongres Pemuda Indonesia (dalam Sumpah Pemuda) tahun 1928, sebutan
nusantara digunakan sebagai sinonim untuk menyebut kepulauan Indonesia, Nama Indonesia
berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu indo/ indu yang berarti Hindu/ Hindia dan nesia/
nesos yang berarti pulau. Dengan demikian kata nusantara bisa dipakai sebagai sinonim kata
Indonesia, yang menunjuk pada wilayah (sebaran pulau pulau) yang berada di antara dua
samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

Secara terminologi, berikut ini Wawasan Nusantara menurut beberapa pendapat.


Menurut Prof. Dr. Wan Usman :
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
a. Pengertia Wawasan Nusantara dalam GBHN 1998
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuann bangsa, serta kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
b. Berikut ini menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi
Tap. MPR, yang dibuat Lemhannas tahun 1999.
Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta
kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
untuk mencapai tujuan nasional.
Berdasarkan pendapat pendapat di atas, secara sedeerhana Wawasan Nusantara berarti cara
pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya. Diri yang dimaksud adalah diri
bangsa Indonesia sendiri, serta nusantara sebagai lingkungan tempat tinggalnya.

B. Teori Geopolitik
Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor faktor geografi, strategi,
dan politik suatu negara. Berdasarkan hal ini maka kebijakan penyelenggaraan bernegara
didasarkan atas keadaan atau lingkungan tempat tinggal negara itu. Berikut beberapa teori
yang mengemukakan tentang Teori Geopolitik :
Teori Geopolitik Frederich Ratzel
Frederich Ratzel (1844 1904) berpendapat, negara itu seperti organisme yang hidup. Negara
identik dengan ruang yang ditempati oleh sekelompok masyarakat (bangsa). Pertumbuhan
negara mirip dengan pertumbuhan organism yang memerlukan ruang hidup (lebensraum)
yang cukup agar dapat tumbuh dengan subur, Makin luas ruang hidup maka negara akan
semakin maju. Teori ini dikenal sebagai teori organism atau teori biologis.
Teori Geopolitik Rudolf Kjellen
Rudolf Kjellen (1864 1922), melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori organisme. Berbeda
dengan Ratzel yang menyatakan negara seperti organisme maka ia menyatakan dengan tegas
bahwa negara adalah suatu organisme bukan hanya mirip. Menurutnya, Negara sebagai
organisme yang hidup harus mempertahankan dan mengembangkan dirinya dengan
melakukan ekspansi.

Teori Geopolitik Karl Haushofer


Karl Haushofer (1869 1946) melanjutkan pendangan Ratzel dan Kjellen, terutama
pandangan tentang lebensraum (ruang hidup) dan paham ekspansionisme. Jika jumlah
penduduk suatu wilayah negara semakin banyak, tidak sebanding lagi dengan luas wilayah,
maka. Negara tersebut harus berupaya memperluas wilayahnya sebagai lebensraum bagi
warga negara.
Dalam mencapai maksud tersebut, negara harus mengusahakan Autarki, yaitu cita cita untuk
memenuhi kebutuhan sendiri tanpa bergantung pada negara lain.
Kekuasan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasan imperium maritim
untuk menguasai pengawasan dilaut. Negara besar didunia akan timbul dan akan menguasai
Eropa, Afrika, dan Asia barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia timur raya.
Geopolitik adalah doktrin negara yang menitik beratkan pada soal strategi perbatasan. dan
landasan bagi tindakan politik dalam perjuangan kelangsungan hidup untuk mendapatkan
ruang hidup (wilayah).

Teori Geopolitik Harold Mackinder


Harold Mackinder (1861 1947) merupakan penganut teori kekuatan, yang mencetuskan
wawasan benua sebagai konsep pengembangan kekuatan darat. Teorinya menyatakan bahwa
barang siapa menguasai daerah jantung (haertland) yaitu Eropa-Asia akan dapat menguasai
pulau-pulau dunia dan akhirnya akan menjadi penguasa dunia.

Teori Geopolitik Alfred Thayer Mahan


Alfred Thayer Mahan (1840 1914) mengembangkan teori kekuatan lautan/bahari.
Mengatakan bahwa siapa yang menguasai lautan akan menguasai jalur perdagangan dunia,
yang berarti menguasai kekuatan dunia sehingga akhirnya akan dapat menguasai dunia.
Barang siapa menguasai lautan akan menguasai perdagangan. Menguasai perdagangan berarti
menguasai kekayaan dunia sehinga pada akhirnya menguasai dunia.
Teori Geopolitik William Michel dan John Frederick Charles Fuller
Mitchel dan Fuller berpendapat bahwa kekuatan udara merupakan kekuatan yang paling
menentukan penguasaan dunia. Keunggulan yang dimiliki dirgantara adalah pengembangan
kekuatan di udara, memiliki daya tangkis yang andal dari berbagai ancaman lawan dalam
tempo cepat, dahsyat dan dampaknya sangat mengerikan lawan sehingga tidak ada
kesempatan bagi lawan untuk bergerak. Kekuatan di udara justru yang paling menentukan.
Kekuatan di udara mempunyai daya tangkis terhadap ancaman dan dapat melumpuhkan
kekuatan lawan dengan penghancuran dikandang lawan itu sendiri agar tidak mampu lagi
bergerak menyerang.
Nicholas J. Spykman
Teori Spykman juga disebut Wawasan Kombinasi, yaitu teori menghubungkan kekuatan
darat, laut dan udara, yang dalam pelaksanaannya disesuaikan kondisi dan kebutuhan.
Nicholas mengatakan bahwa siapa yang mampu mengkombinasi kekuatan darat, laut dan
udara akan menguasai daerah batas antar bangsa secara permanen dan abadi. Teori daerah
batas (rimland) yaitu teori wawasan kombinasi,yang menggabungkan kekuatan darat, laut,
udara dan dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan keperluan dan kondisi suatu negara.
C. Asas dan Arah Pandang Wawasan Nusantara
Asas Wawasan Nusantara
Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati,dipelihara dan diciptakan
agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur pembentuk bangsa Indonesia
(suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment) bersama.

Asas Wawasan Nusantara terdiri dari:

1. Kepentingan/Tujuan yang sama


2. Keadilan
3. Kejujuran
4. Solidaritas
5. Kerjasama
6. Kesetiaan terhadap kesepakatan

D. Arah Pandang Wawasan Nusantara


Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan konstelasi geografi serta
memperhatikan perkembangan lingkungan strategis, maka arah pandang wawasan nusantara
meliputi :

Ke dalam
Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini mungkin faktor-
faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan mengupayakan tetap terbina dan
terpeliharanya persatuan dan kesatuan. Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuan
kesatuan segenap aspek kehidupan nasional baik aspek alamiah maupun
aspek sosial.

Ke luar
Mengandung makna bahwa dalam kehidupan internasional bangsa indonesia harus berusaha
dalam menjaga kepentingan nasional untuk semua aspek kehidupan agar dapat menciptakan
tujuan nasional yang tertera dalam pembukaan UUD 1945.
Dalam arah pandang keluar memiliki tujuan untuk menjaga dan menjaminnya kepentingan
nasional didalam dunia ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia, yang didasarkan
kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dengan adanya kerjasama dan
sikap yang saling menghormati. Dalam hal ini bahwa kehidupan bangsa indonesia harus
berusaha untuk mengamankan kepentingan nasionalnya dalam aspek ekonomi, politik, sosial
budaya untuk mempertahankan dan menciptakan suatu tujuan nasional yang sesuai dengan
pembukaan UUD 1945.

E. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara


Kedudukan
Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Bangsa Indonesia merupakan ajaran yang
diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan
dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita cita dan tujuan nasional. Dengan demikian,
Wawasan Nusantara menjadi landasan Visional dalam menyelenggarakan kehidupan
Nasional.
Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya sebagai
berikut :
Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai landasan
idiil.
Undang Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai
landasan konstitusional.
Wawasan Nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan Visional.
Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional.
GBHN sebgai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan dasar Nasional,
berkedudukan sebagai landasan operasional.

Paradigma di atas perlu dijabarkan lebih lanjut dalam peraturan perundang undangan.
Paradigma nasional ini secara structural dan fungsional mewujudkan keterkaitan hierarkis
pyramidal dan secara instrumental mendasari kehidupan nasional yang berdimensi
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Fungsi
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu rambu
dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Tujuan
Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek
kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada
kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal tersebut bukan
berarti menghilangkan kepentingan kepentingan individu, kelompok, suku bangsa atau
daerah. Kepntingan kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi, selama tidak
bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat banyak.
Nasionalisme yang tinggi di segala bidang kehidupan demi tercapainya tujuan nasional
tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham, dan semangat
kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan
Wawasan Nusantara.

F. Tantangan dan Implementasi Wawasan Nusantara

Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak
yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara.

Implementasi dalam kehidupan politik, adalah menciptakan iklim penyelenggaraan negara


yang sehat dan dinamis, mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya.
Implementasi dalam kehidupan ekonomi, adalah menciptakan tatanan ekonomi yang benar-
benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara
merata dan adil.
Implementasi dalam kehidupan sosial budaya, adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah
yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan
yang hidup di sekitarnya dan merupakan karunia Sang Pencipta.
Implementasi dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, adalah menumbuhkan kesadaran
cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara pada setiap WNI.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Wawasan Nusantara sebagai pandangan bangsa Indonesia yang dibangun atas pandangan
geopolitik bangsa terhadap lingkungan tempat tinggalnya secara keseluruhan. Konsep
Wawasan Nusantara yang berdasarkan segi historis dan geografis sosial budaya menegaskan
bahwa Indonesia dengan kebhinekaannya adalah satu kesatuan yang saling terpaut. Sebagai
landasan Visional, Wawasan Nusantara berperan penting dalam mewujudkan tujuan bangsa
dalam pembangunan Nasional

B. Saran
Kita sebagai masyarakat Nusantara harus senantiasa menjujung tinggi derajat dan kedaulatan
negara dengan banyak cara¸ seperti melalui politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Wawasan nusantara merupakan hal yang penting bagi membangun mental masyarakat
bangsa, dengan wawasan itu mungkin masyarakat dapat lebih sadar terhadap lingkungan
sekitar.
DAFTAR PUSTAKA

Atieqfauziati.blogspot.com

https://omgeboy.wordpress.com/2013/10/28/teori-teori-geopolitik/

http://chubhichubhi.blogspot.co.id/2011/04/asas-wawasan-nusantara-kedudukan-
fungsi.html

Anda mungkin juga menyukai