Anda di halaman 1dari 32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian adalah suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,


analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan
objektif untuk memecahkan suatu persoalan yang berkaitan dengan
penelitian yang sedang dilakukan sehingga tercapai hasil penelitian
yang memenuhi kaidah-kaidah ilmiah.

3.1 Metoda Penelitian


Metoda yang penulis gunakan adalah dengan metoda deskriptif
analisis, yaitu metoda dimana data mula-mula dicari dan dikumpulkan
lalu disusun, dijelaskan dan kemudian dilakukan analisis terhadap data
tersebut.

3.2 Langkah – langkah Pemecahan Masalah


STAGE 1 : The Input Stage
Eksternal Factor Internal Factor CompetitiveProfile
Efvaluation (EFE) Evaluation (IFE) (CP)
STAGE 2 : The Matching Stage
Threat – Strategic Boston Internal Grand
Opportunities – Position Consulting External Strategy
Weakness – and Action Group Matrix Matrix
Strength (TOWS) Evaluation (BCG) (IE)
Matrix (SPACE) matrix

STAGE 3 : The Decision Stage


Quantitative Strategic Planning Matrix
(QSPM)

Gambar 3.1 Tiga Tahapan Menentukan Startegi Utama Fred R.Davis

III-1
III- 2

Sumber : Husein Umar, Strategic Management in Action : Konsep, Teori dan Teknik
Menganalisis Manajemen Strategis Strategic Business Unit Berdasarkan
Konsep Michael R. Porter, Fred R. David dan Wheelen-Hunger. 2001. hal 52

Pada bab 1 telah dijelaskan tentang latar belakang masalah,


tujuan penelitian dan pembatasan masalah serta hal-hal lainnya yang
berkaitan dengan pemecahan masalah pada penelitian ini. Pada bab II
tijauan pustaka telah diuraikan konsep-konsep teoritis yang dijadikan
sebagai landasan teori dalam penelitian ini.
Kerangka pemecahan masalah dalam sub bab ini digunakan
sebagai acuan dalam menentukan langkah-langkah pemecahan masalah
bagi masalah yang saat ini sedang diteliti, yaitu memformulasikan suatu
strategi baru dan menetukan strategi bisnis dalam menghadapi
persaingan bisnis produk Brownies kukus pada perusahaan CV Amanda
yang akan digunakan oleh manajemen. Dalam menempatkan posisinya
pada persaingan yang sangat ketat dimasa krisis dan langkah-langkah
pemecahan masalah ini menjadi prosedur ilmiah yang akan ditempuh
dalam penelitian ini, sehingga sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Langkah-langkah penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.4
dan terbagi menjadi tiga tahap penelitian, yaitu :
1. Tahap persiapan dan penelitian
2. Tahap pengumpulan dan pengolahan data
3. Tahap analisa dan rancangan formulasi serta tahap penentuan
strategi
III- 3

3.2.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data


Pada pengumpulan dan pengolahan data ini, data-data yang
akan dikumpulkan dan diolah adalah strategi perusahaan saat ini,
kondisi eksternal perusahaan dan kondisi internal perusahaan.

3.2.2 Identifikasi dan Penetuan Variabel Penelitian


Suatu penelitian harus dilakukan secara terarah dan terperinci
agar dicapai suatu hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Oleh
karena itu agar penelitian ini lebih terarah dan dapat sesuai dengan
jangkauan penulis, maka dalam mengidentifikasi setiap variabel
penelitian, penulis membatasi permasalahan ini berdasarkan faktor-
faktor yang secara langsung mempengaruhi kondisi perusahaan, sebagai
hasil diskusi awal dengan pihak manajemen perusahaan, faktor-faktor
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Faktor Eksternal, terdiri dari lingkungan makro (umum) dan
mikro (lingkungan industri)
a. Lingkungan makro (umum) terdiri dari
 Teknologi
Perubahan teknologi secara langsung akan mempengaruhi
persaingan dalam mencapai pengurangan biaya.
Pemberian pelayanan yang lebih cepat dan lebih baik
kepada konsumen. Perkembangan teknologi
mempengaruhi dalam perkembangan alat-alat manual
menjadi alat-alat yang berteknologi lebih tinggi. Dimana
hal ini membantu perusahaan dalam melakukan kegiatan
pemasaran.
III- 4

 Ekonomi
Keadaan ekonomi suatu negara akan mempengaruhi
kinerja perusahaan dan industri. Dimana apabila faktor
ekonomi tumbuh secara positif maka akan mempengaruhi
pada sifat konsumtif para konsumen dalam membeli
produk.
Tabel 3.1 pertumbuhan ekonomi dan inflasi
Indikator Ekonomi
Indonesia 2003 2004 2005 2006 2007
Pertumbuhan
Ekonomi (%) 4,88 5,13 5,6 5,5 6,13
Inflasi (%) 5,06 6,4 17,1 6,6 4,41
Sumber : Badan pusat Statistik, laju inflasi 45 kota di Indonesia, pertumbuhan
ekonomi/inflasi tahun 2002-2006 dari sekretariat Kadin Indonesia yang terdapat
dalam internet www.google.com

 Tingkat Pertumbuhan Ekonomi


Tingkat pertumbuhan Eknomi secara makro
mempengaruhi pada pertumbuhan suatu Industri. Dari
tahun ketahun pertumbuhan ekonomi di Indonesia
berkembang baik sehingga sentimen pasar terhadap
produk yang dihasilkan oleh produsen indonesia
mendapatkan tanggapan yang positif. Secara tidak
langsung itu semua mempengaruhi semua segmen
industri.
 Laju Inflasi
Laju inflasi yang berkembang naik turun berdampak
pada tingkat pertumbuhan ekonomi. Dimana semakin
III- 5

stabilnya petumbuhan laju inflasi maka akan stabil


pula pertumbuhan ekonomi Indonesia. Yang
berdamapak pada stabilnya produksi perusahaan.

 Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang


Fluktuasi nilai tukar mata uang rupiah terhadap US$,
mempengaruhi pada setiap komoditi yang dibutuhkan
perusahaan. Dengan nilai tukar mata rupiah yang
stabil maka berdampak pada beberapa harga-harga
bahan pendukung dipasaran seperti minyak dan gas,
sehingga perusahaan akan memperoleh keuntungan
yang stabil. Karena perusahaan tidak akan merubah
harga yang telah ada dipasaran walaupun harga bahan
bahan pendukung naik atau turun.

Tabel 3.2 nilai tukar rupiah terhadap dollar


Indikator Nilai
Rupiah 2003 2004 2005 2006 2007
Nilai Tukar Rupiah
Terhadap Dollar 8.330 9.355 9.830 9.020 9.137
Sumber : Badan pusat Statistik, laju inflasi 45 kota di Indonesia, pertumbuhan
ekonomi/inflasi tahun 2002-2006 dari sekretariat Kadin Indonesia yang terdapat
dalam internet www.google.com
III- 6

Tabel 3.3 Daftar harga komoditi Minyak goreng dan


Gas
Tahun 2003 2004 2005 2006 2007
Nilai Tukar Rupiah
Terhadap Dollar 8.330 9.355 9.830 9..020 9.137
Harga Minyak goreng
(kg) 6250 6750 7500 7900 8500
Harga Gas (tabung) 28500 32000 45000 55000 55000
Sumber : Badan perdagangan Indonesia yang terdapat dalam internet
www.google.com

Tabel 3.4 Daftar harga Amanda setiap tahun

Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008


Harga brownies
kukus Amanda 16.000 16.000 18.000 19.500 19.500 19500
Sumber : Humas Amanda

 Pemerintah
Peranan pemerintah juga sangat mempengaruhi kebijakan
perusahaan dalam menetapkan strategi pemasaran untuk
produknya
 Munculnya diregulasi atau aturan tentang penggunaan
bahan kimia
 Ketentuan masuknya teknologi baru
Ketentuan masuknya teknologi baru dari luar negri
yang memberatkan pihak perusahaan dalam finansial
yang sangat mahal, menyebabkan perusahaan harus
mengeluarkan biaya yang sangat besar.
III- 7

 Sosial budaya.
jumlah penduduk Bandung pada tahun 2008 diperkirakan
sebanyak 238.432.567 juta jiwa. Menjadi peluang pasar
potensial dalam dalam memasarkann produk Brownies
kukus. Ditambah dengan banyaknya turis/pendatang yang
berkujung ke kota bandung menjadikan suatu peluang
bagi perusahaan CV Amanda yang memproduksi
Brownies kukus.
b. Lingkungan mikro (lingkungan industri) terdiri dari
 Pendatang baru
Pendatang baru yang banyak bermunculan dan
memberikan produk yang sama merupaka anacaman bagi
perusahaan dimana perusahaan harus dapat mengatasinya
 Kekuatan tawar menawar pemasok
Kebutuhan akan bahan baku menjadikan perusahaan
membutuhkan pemasok yang sesuai dengan kebutuhan
produksi. Persaingan harga antar pemasok menjadi bahan
pertimbangan bagi perusahan, tetapi selain harga, kualitas
dan kuantitas bahan baku dijadikan penilaian paling
utama.
 Kekuatan tawar menawar pembeli
Banyaknya pesaing yang bergerak dalam bidang yang
sama mengakibatkan diferensiasi harga dan kualitas
III- 8

dipasaran untuk produk sejenis. Sehingga kekuatan tawar


menawar pembeli semakin tinggi.

 Persaingan industri
Dalam setiap melakukan kegiatan usaha tidak bisa
terlepas dari adanya suatu persaingan. Sebagai perusahaan
yang sedang berkembang CV Amanda sedang mengatasi
persaiangan industri Brownies kukus yang sedang marak
khususnya di kota Bandung.
2. Faktor Internal, terdiri dari Sumber Daya Manusia,
Pemasaran, Operasional, Manajemen & Organisasi dan
Keuangan
 Sumber Daya Manusia
Sumber Daya manusia merupakan hal yang sangat penting
dalam suatu perusahaan. Sumber daya manusia tentu saja
sebagai pengatur jalannya suatu kinerja perusahaan.
Tanpa adanya sumber daya manusia yang baik maka tidak
akan ada pula aktivitas yang baik didalam perusahaan.
Bukan hanya pengalaman kerja saja yang berpengaruh
terhadap tingkat sumber daya manusia, akan tetapi faktor
tingkat pendidikan formal juga sangat berpengaruh
terhadap tingkat sumber daya manusia di suatu
perusahaan.
 Pemasaran
III- 9

Kegiatan pemasaran saat ini sangat penting bagi bisnis


Brownies Kukus. Ada empat komponen pokok bidang
pemasaran yang dapat dikendalikan oleh bagian
pemasaran, yaitu 4p (product, price, place and
promotion) atau disebut dengan bauran pemasaran.

 Product ( Produk)
Produk yang dihasilkan CV Amanda adalah produk
yang terbaik dan tetlah sesuai dengan kualitas kontrol
perusahaan, sehingga diharapkan konsumen akan
selalu merasa puas atas produk CV Amanda
 Price (Harga)
Harga yang ditawarkan perusahaan pada konsumen
sangat menjangkau semua kalangan. Harga telah
disesuaikan dengan proses produksi perusahaan.
 Place (Tempat)
CV Amanda telah membuka cabang, itu semua untuk
memenuhi jalur pemasaran bagi konsumen. Dimana
konsumen dapat membeli produk Amanda di
berbagai cabang tanpa harus datang ke pusat
penjualan Brownies kukus Amanda.
 Promotion (Promosi)
Perusahaan berusaha melakukan promosi melalui
beberapa media dianatarnya media cetak, media
televisi dan radio. Promosi dilakukan perusahaan
agar konsumen yang belum mengetahui tentang
III-10

Amanda atau tidak mengetahui harus membeli


produk Amanda diharapkan lebih mengetahuidengan
adanya promosi yang dilakukan oleh perusahaan
 Operasi
Proses operasi pada perusahaan sangat menentukan
kelangsungan perusahaan, terutama pada perusahaan
makanan. Pada semua proses operasi harus sesuai dengan
ukuran dan tata cara yang sudah ada, karena apabila salah
dalam proses operasi maka kualitas dan kuantitas yang
diperoleh oleh setiap produk akan tidak sesuai dengan
kualitas kontrol yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Sehingga perusahaan dapat selalu yang memberikan yang
terbaik bagi konsumennya.
 Manajemen dan Organisasi
Manajemen dan organisasi perusahaan yang baik adalah
adanya pengaturan yang baik, tepat dan jelas yang
berhubungan dengan pengkoordinasian aktivitas
perusahaan, tugas dan wewenang masing-masing personil
dengan baik dan teratur sehingga memudahkan pemberian
informasi antar bidang didalam perusahaan serta masalah-
masalah yang menyangkut administrasi perusahaan
tersebut adalah stuktur organisasi. Di CV Amanda
manajemen dan sistem organisasi sudah berjalan dengan
baik, tepat, teratur dan jelas sesuai dengan pembagian
tugas Job description masing-masing personil.
 Faktor Keuangan
III-11

Pada bagian ini akan dibahas mengenai data


perkembangan manajemen keuangan perusahaan CV
Amanda. Faktor keuangan merupakan hal sangat penting
dalam menilai kuat tidaknya bisnis Brownies kukus.
Dalam analisi keuangan ini pihak manajemen dapat
melihat dan membandingkan kondisi perusahaan CV
Amanda mengenai bisnis Brownies kukus dari tahun ke
tahun. Senigga pihak manajemen dapat membandingkan
dengan standar produksi yang telah ditetapkan oleh pihak
perusahaan.

3.2.3 Tekinik Pengumpulan Data


Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari dua
jenis data yaitu:
1. data primer, yaitu jenis data yang dikumpulkan dan diolah
sendiri oleh CV Amanda langsung dari objeknya, untuk
menunjang analisis, sejarah perusahaan, stuktur
organisasi perusahaan, data penjualan Brownies. Data
primer ini diperoleh dari hasil observasi dan
wawancara.
2. data sekunder, yaitu jenis data yang diperoleh dalam bentuk
yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh
pihak lain biasanya sudah dalam bentuk publikasi, data
sekunder diperoleh dari buku-buku, literature, dan
jurnal-jurnal penelitian yang didapat melalui studi
pustaka.
III-12

Pengumpulan data dilakukan dengan cara langsung, yaitu


peneliti melakukan pengumpulan data dan pencatatan pada periode
tertentu melalui telaah dokumen (khusus pada bagian manajemen
marketing, public relation (humas) dan personalia. Data yang
dilakukan dan telah dikumpulkan tersebut adalah sebagai berikut,
diantaranya jumlah pekerja, data penjualan produksi Brownies kukus,
jenis produk unggul, jumlah produksi, beberapa teknik pengumpulan
data yang dilakukan pada penelitian tugas akhir ini, adalah :
1. Wawancara (interview), digunakan untuk mengetahui
permasalah secara lebih mendalam. Wawancara itu dilakukan
untuk mendapatkan informasi yang relevan mengenai strategi
bisnis dalam memasarkan produknya ke pasar yang
diselenggarakan oleh perusahaan dalam rangka merumuskan
strategi bisnis
2. Penyebaran kuesioner (Questioner) kepada responden, dimana
dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah seluruh
pihak manajemen. Penyebaran kuesioner ini digunakan untuk
mengetahui Strategi Bisnis yang diterapkan perusahaan CV
Amanda.
3. Observasi, digunakan untuk mengetahui kondisi aktual
perusahaan baik internal maupun eksternal, khususnya yang
berhubungan dengan strategi bisnis dalam menghadapi bisnis
4. Studi Pustaka, digunakan untuk mencari landasan teori/konsep
yang mendukung asumsi dan konsep yang terpakai dalam
penelitian ini.
III-13

Sedangkan instrumen penelitian yang dijadikan alat untuk


mengumpulkan data adalah dengan cara melakukan penyebaran
kuesioner dan juga observasi lapangan , dengan melakukan wawancara
kepada para pekerja dimana hasil wawancara tersebut dijadikan sebagai
masukan tentang informasi yang menunjukan kelebihan dan
kekurangan yang dimilki oleh perusahaan. CV Amanda.

 Penyusunan dan Penyebaran Kuesioner


Penyebaran kuesioner merupakan salah satu teknik
pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini.
Penyebaran kuesioner merupakan inti penelitian dari semua teknik
pengumpulan data yang akan dilakukan, dimana hasil penyebaran
kuesioner ini akan digunakan sebagai dasar pembuatan analisis,
disamping hasil teknik pengumpulan lainnya.
Jenis dan pembagian kuesioner tergantung pada klasifikasi
yang digunakan. Berdasarkan keleluasan responden dalam bentuk
menjawab kuesioner dapat dibagi dua, yaitu kuesioner terbuka dan
kuesioner tertutup. Dalam kuesioner terbuka responden dengan terbuka
harus memformulasikan sendiri isi jawaban. Pada kuesioner tertutup,
sistem pertanyaan disertai dengan kemungkinan jawaban, sehingga
responden tinggal memilih jawaban yang dianggap paling sesuai.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
keusioner tertutup, keuntungan dari kuesioner tertutup agar jawaban
dapat diolah secara kuantitatif, adalah sebagai berikut :
1. Responden tidak memerlukan waktu yang lama dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner.
III-14

2. Pengolahan data dapat lebih mudah


Dalam penelitian ini ditentukan, yang menjadi responden
adalah seluruh pihak manajemen. Penyebaran kuesioner ini digunakan
untuk mengetahui Strategi Bisnis yang diterapkan oleh pihak
perusahaan CV Amanda. Pemilihan responden ini disesuaikan dengan
tempat dan lokasi penelitian dan kondisi yang sebenernya.
Kuesioner terdiri dari beberapa pertanyaan yang akan
diberikan kepada responden pertanyaan-pertanyaan tersebut akan
disusun berdasarkan variabel-variabel penelitian, yang kemudian
dijawab oleh responden. Dalam penelitian ini, kuesioner dibuat dengan
menggunakan skala likert, dimana penilaiannnya menujukan hasil
jawaban responden, dimana jika jawaban yang diberikan adalah
“dibawah rata-rata” berarti bernilai 1 (satu), dan jawaban yang
diberikan adalah “sangat bagus” berarti bernilai 4 (empat). Untuk
matriks EFE dan untuk matriks IFE “sangat lemah” berarti bernilai 4
(empat) sedangkan untuk CPM, cara pengolahan data matriks ini tidak
jauh berbeda dengan pengelolahan data pada matriks EFE dan IFE.
Responden dipilh sesuai dengan teknik pemilihan sample yang
akan digunakan. Setelah diperoleh data mentah dari responden
dilakukan sorting (penyeleksian) data, sehingga data dari responden
yang memenuhi kriteria, dapat ditetapkan sebagai data dalam penelitian
ini. Adapun penetapan kriteria ini bertujuan untuk mendapatkan data
yang baik.

3.2.4 Lingkungan Eksternal


3.2.4.1 Analisis Lingkungan Makro
III-15

Lingkungan makro (umum) adalah tingkatan dari lingkaran


luar organisasi yang terdiri dari komponen-komponen yang mempunyai
cakupan yang luas pada suatu organisasi.
Menurut Husein Umar (2001 : 76) lingkungan makro (umum)
merupakan lingkungan jauh perusahaan yang terdiri dari faktor-faktor
yang pada dasarnya diluar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor
utama yang biasa diperhatikan adalah faktor Teknologi, Ekonomi,
Pemerintah, Sosial dan Budaya
Sedangakan menurut H. Djasaladin (2001:41) lingkungan
mikro adalah kekuatan-kekuatan yang timbul dan berada diluar
jangkauan serta biasanya terlepas dari situasi opersional perusahaan.
Analisa lingkungan eksternal (lingkungan makro &
lingkungan mikro) bertujuan untuk mengidentifikasikan berbagai
peluang (opportunities) dan acaman (threats) yang timbul sebagai
akibat adanya perubahan dan perkembangan di dalam lingkungan
eksternal. Dalam konteks ini, peluang didefinisikan sebagai peristiwa
atau kecenderungan eksternal yang pengaruh positif pada organisasi.
Sedangkan ancaman didefinisikan sebagai peristiwa atau
kecenderungan eksternal yang dapat menghambat atau merugikan
perkembangan organisasi.

3.2.4.2 Analisis Lingkungan Mikro (Lingkungan Industri)


Aspek lingkungan industri akan lebih mengarah pada aspek
persaingan dimana bisnis perusahaan berada. Akibatnya, faktor-faktor
yang mempengaruhi persaingan, seperti ancaman-ancaman dan
kekuatan-kekuatan yang dimilki perusahaan termasuk kondisi
III-16

persaingan itu sendiri menjadi perlu dianalisis menurut Michael


E.Porter dalam Agus Maulana (1991 : 6) mengemukakan konsep
Competitive Strategy yang menganalisis persaingan bisnis berdasarkan
lima aspek utama yang pertama. Ancaman masuknya pendatang baru.
Kedua, Kekuatan tawar menawar pembeli (Buyers). Keempat,
persaingan sesama perusahaan dalam Industri. Dan kelima Ancaman
Produk Substitution, disebut lima kekuatan bersaing.

3.2.5 Analisis Lingkungan Internal


Analisis lingkungan diajukan untuk mengevaluasi faktor-
faktor didalam perusahaan, yang sepenuhnya dapat dikendalikan oleh
organisasi yang bersangkutan. Faktor-faktor yang dimaksud mencakup
semua proses serta sumber daya yang dimiliki oleh organisasi, baik
yang bersifat fisik maupun sumber daya lain yang bersifat non fisik,
seperti reputasi, pengetahuan, pengalaman, keahlian serta keterampilan.
Analisis lingkungan internal mempunyai tujuan yang spesifik,
yaitu menentukan kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weaknesses)
organisasi. Kekuatan adalah semua faktor internal yang dapat di daya
gunakan untuk mendukung pertumbuhan organisasi, sedangkan
kelemahan meliputi faktor-faktor internal yang merugikan terhadap
proses pencapaian tujuan organisasi.
Untuk membuat kegiatan diagnosis kekuatan dan kelemahan di
berbagai fungsi dapat diajukan beberapa pertanyaan. Menurut Husein
Umar (2001 :84), meliputi fungsi, sumber daya manusia, pemasaran,
operasional, manajemen &stuktur organisasi, keuangan.
1. Rasio Likuiditas
III-17

a. Current Rasio (Rasio Lancar)


Harta Lancar
Current Ratio = …………………(3.1)
Hutang Lancar
b. Quick (acid) Best Ratio
Harta Lancar Persediaan
Rasio Cair = …....(3.2)
Hutang Lancar
2. Rasio Profitabilitas (Rasio Keuangan)
a. Gross Profit Margin
Laba Kotor
Gross Profit Margin =  100% ………..
Penjualan
(3.3)
b. Total Assets Turnover
Penjualan
Total Assets Turnover =  1kali ……...
Total Aktiva
(3.4)
c. Return On Investment (ROI)
Laba bersih
Return On Investment =  100% ……
jumlah aktiva
(3.5) d.
Keuntungan atas modal sendiri (return on net worth)
Return om Equity =

Laba Bersih Sesudah Pajak


 100% (3.6)
Modal Sendiri
3. Rasio Leverage / Solvabilitas
 Total Debt to Total Asset Ratio
III-18

Total hutang
Debt Ratio =  100% …..…………….
Total aktiva
(3.7)
4. Rasio Kegiatan (Activity Rasio)
 Fixed Assets Turnover
Penjualan
Fixed Assets Turnover = ……...……..
Harga Tetap
(3.8)

3.2.6 Pengolahan Data


Setelah pengumpulan semua informasi yang berpengaruh
tehadap kelangsungan perusahaan, tahap selajutnya adalah
memafaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kualitatif
penentuan dan perumusan strategi

3.2.6.1 Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)


Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor
eksternal perusahaaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis
hal-hal menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya, demografi,
lingkungan, pemerintahaan, teknologi, persaingan dipasar industri
dimana perusahaan berada. Hal ini penting karena faktor eksternal
berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap
perusahaan.
Adapun tahapan penggunaan matriks EFE ini menurut Husein
Umar (2001 : 220), sebagai berikut :
III-19

a. Buat daftar critical success factor (faktor-faktor utama yang


mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha
untuk aspek eksternal yang mencakup prihal Opportunities
(peluang) dan Threats (ancaman) bagi perusahaan.
b. Tentukan bobot dan critical success factors tadi dengan skala yang
lebih tinggi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya.
Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. Nilai bobot dicari dan
dihitung berdasarkan rata-rata industrinya.
Nilai bobot ditentukan sebagai berikut :
0,20 = Sangat Kuat
0,15 = Diatas rata-rata
0,10 = Rata-rata
0,05 = Dibawah rata-rata
c. Tentukan Rating setiap critical success factor antara 1 sampai 4,
dimana.

1 = Di bawah rata-rata
2 = Rata-rata
3 = Diatas rata-rata
4 = Sangat bagus
Rating ditentukan berdasarkan efektifitas strategi perusahaan.
Dengan demikian, nilainya berdasarkan pada kondisi perusahaan.
d. Kalikan nilai bobot, dengan nilai ratingnya untuk mendapatkan
skor semua critical success factors.
e. Jumlahkan semua faktor untuk mandapatkan skor total bagi
perusahaan yang bernilai. Skor total 4,0 mengidentifikasikan
III-20

bahwa perusahaan merespons dengan cara yang luar biasa terhadap


peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman
dipasar industrinya. Sementara itu, skor total sebesar 1,0
menunjukan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peluang-
peluang yang ada atau tidak menghindari ancaman-ancaman
eksternal. Pada tabel 3.1 dapat dilihat model matriks EFE.

Tabel 3.5 Matriks External Factor Evaluation (EFE)


KEY EXTERNAL FACTOR BOBOT RATING SKOR
Peluang (Opportunities)
 Pangsa pasar meningkat naik
 Perkembangan teknologi baru
 Pertumbuhan ekonomi yang
kian membaik
 Harga yang kompetitif
Kebijakan pemerintah yang
mendorong perkembangan
perusahaan baik
 Persaingan pasar yang
III-21

semakin ketat
 Investasi dan ongkos produksi
tinggi

3.2.6.2 Matriks Internal Factor Evaluations (IFE)


Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor
internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dianggap penting.
Adapun tahap pengerjaan matriks IFE ini. Pada prisipnya sama
dengan matriks EFE, hanya pada pemberian rating juga tidak berbeda.
Data dan informasi aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa
fungsional perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan,
SDM, pemasaran, sistem informasi dan produksi/operasi.
Maka langkah-langkah membuat matriks IFE menurut Husein
Umar (2001:221) adalah sebagai berikut :
a. Buat daftar critical success factor (faktor-faktor utama yang
mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha
untuk aspek eksternal yang mencakup perihal kekuatan (Strength)
dan kelemahan (Weakness) bagi perusahaan.
b. Tentukan bobot dari critical success factors tadi dengan skala yang
lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya.
Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. Nilai bobot dicari dan
dihitung berdasarkan rata-rata industrinya.
Nilai bobot ditentukan sebagai berikut :
0,20 = Sangat Kuat
0,15 = Di atas rata-rata
III-22

0,10 = Rata-rata
0,05 = Di bawah rata-rata
c. Tentukan Rating setiap critical success factor antara 1 sampai 4,
dimana.
1 = Di bawah rata-rata
2 = Rata-rata
3 = Di atas rata-rata
4 = Sangat bagus
Rating ditentukan berdasarkan efektifitas strategi yang dipilih
perusahaan, dengan demikian, nilainya didasarkan pada kondisi
perusahaan.
d. Kalikan nilai bobot, dengan nilai ratingnya untuk mendapatkan
skor semua critical success factors.
e. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi
perusahaan yang bernilai. Nilai rata-rata adalah 2,5. Jika nilainya
dibawah 2,5 menandakan bahwa secara internal perusahaan adalah
lemah, sedangkan nilai yang berada di atas 2,5 menunjukan posisi
internal yang kuat. Seperti halnya pada matrik EFE, matriks IFE,
terdiri dari cukup banyak faktor. Jumlah bobot karena ia selalu
berjumlah 1,0. Pada Tabel 3.2 dapat dilihat model matriks IFE.

Tabel 3.6 Matriks Internal factor Evaluation (IFE)


KEY EKSTERNAL FACTORS BOBOT RATING SKOR
Kekuatan (strengths)
 Modal yang kuat 0.15 4 0.60
 Pertumbuhan laba dan penjualan 0.15 4 0.60
meningkat
III-23

 Motivasi dan loyalitas karyawan cukup 0.10 4 0.40


tinggi
 Tenaga kerja yang telatih 0.10 3 0.30
 Perusahaan terus melakukan inovasi 0.05 3 0.15
produk
Kelemahan (Weaknesses)
 Sering terjadi ketidaksepakatan antara 0.10 2 0.20
dewam pimpinan dalam mengambil
keputusan
 Kemampuan inovasi yang lemah 0.15 2 0.30
 Suasana kerja kurang nyaman 0.05 1 0.05

 Ketergantungan bahan baku 0.05 1 0.05

 Pangsa pasar 0.10 1 0.10


TOTAL 1.00 2.75

3.2.6.3 Matriks Competitive Profile (CP)


Competitive Profile Matrix digunakan untuk
mengidentifikasi para pesaing utama perusahaan mengenai kekuatan
dan kelemahan utama mereka dalam hubungan dengan posisi strategis
perusahaan.
Bobot, rating dan skor baik pada CP Matrix maupun IFE
Matrix, memiliki maksud yang sama. Kedua analisis tersebut berfokus
pada faktor internal. Akan tetapi bagaimana pun juga ada beberapa
perbedaan penting antara IFE Matrix dan CP Matrix. Menurut Husein
Umar (2001:223). Pertama adalah, critical success factor yang ada pada
CP Matrix lebih luas, tetapi akibatnya data menjadi kurang spesifik dan
kurang aktual serta berfokus pada pengeluaran-pengeluaran internal, ini
III-24

berbeda dengan IFE Matrix. Kedua , critical success factor yang ada
dalam matriks CP Matrix tidak dikelompokan kedalam kekuatan dan
kelemahan seperti pada IFE Matrix. Dalam CP Matrix, rating dan skor
untuk perusahaan-perusahaan pesaing dapat dibandingkan dengan
perusahaan yang diteliti. Perbandingan ini dapat memberikan informasi
tentang strategi internal yang penting.
Adapun tabel CP Matrix ini bisa dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.6 Competitive Profile (CPM)


Pesaing 1 Pesaing 2
Critical Success Factor Bobot Ratin Ratin
g Skor g Skor
- Price Competitive 0.20 3 0.60 2 0.40
- Market Share 0.20 1 0.20 4 0.80
- Financial Positions 0.40 2 0.80 1 0.40
- Product Quality 0.10 4 0.40 3 0.30
- Costumer Loyality 0.10 5 0.30 3 0.30
TOTAL 1.00   2.3   2.2
Sumber : Husein Umar, Strategic Management in Action, Edisi 4. hal 223
3.2.6.4 Anaisis Terhadap Matriks Internal-Eksternal (IE)
Menggambarkan model pemecahan masalah matrix internal-
Eksternal (IE)
III-25

Matriks IFE Matriks EFE

Skor total IFE Matrks pada Skor total EFE Matriks


sumbu X pada sumbu Y

Lemah Y Y Lemah
Skor 2,0 - 2,99 Skor 1,0 - 1,99

T T

Rata - Rata Y Y Lemah


Skor 2,0 - 2,99 Skor 2,0 - 2,99

Implikasi Strategi pada 9 sel


(IE Matrix)

Sumber : Husein Umar, Strategic Management in Action, Edisi 4. hal 230


Gambar 3.2 Model Pemecahan Masalah IE Matrix
IE matrix terdiri atas dua dimensi, yaitu total skor dari IFE
Matrix pada sumbu X dan total skor dari EFE Matrix pada sumbu Y.
pada masing-masing SBU perusahaan harus membentuk IFE Matrix
dan EFE Matrix-nya. Pada sumbu X dari IE Matrix, skor ada tiga
yaitu : Skor 1.0 – 1.99 menyatakan bahwa posisinya internal adalah
lemah, skor 2.0 – 2.99 posisinya adalah rata-rata dan skor 3.0 adalah
kuat. Dengan cara yang sama, pada sumbu Y yang dipakai untuk EFE
Matrix, skor 1.0 – 1.99 adalah rendah, skor 2.0 – 2.99 adalah sedang
dan skor 3.0 – 4.0 adalah tinggi. Husein Umar (2001 : 236).
IE Matrix bermanfaat untuk memposisikan suatu SBU
perusahaan kedalam matriks yang terdiri atas 9 sel. Skor total
III-26

pembobotan dari faktor strategis lingkungan internal & eksternal


perusahaan diolah dalam. Matriks IFE dan matriks EFE diposisikan
pada sel-sel yang terdapat pada matriks Internal-Ekternal.
Menurut Husein Umar (2001:235). Matriks Internal-Eksternal
memiliki tiga implikasi strategi yang berbeda, yaitu :
1. SBU Untuk devisi-devisi yang berbeda pada sel I, II atau IV dapat
digambarkan sebagai “grow” dan “Build”. Strategi-strategi yang
cocok bagi SBU ini adalah Strategi Insentif seperti Market
Penetration. Market Development dan Produk development atau
Strategi Terintregrasi seperti Beckward Integration, Forward
Integration dan Horizontal Integrations.
2. SBU yang berada pada sel-sel III, V, VII paling baik dikendalikan
dengan strategi-strategi “hold” dan “Maintain”. Strategi-strategi
yang umum dipakai yaitu Strategy Market Penetration dan produk
Development
3. SBU untuk devisi-devisi yang berada pada sel-sel VI, VII atau IX
dapat menggunakan ”Harvest” atau “Divesture”.
Perusahaan yang dianggap paling sukses adalah perusahaan
yang mampu menghasilkan bisnis yang berada pada sel I
Kuat Rata-rata Lemah
  (3,0 - 4,0) (2,0 - 2,99) (1,0 - 1,99)
Tinggi
I II III
Skor Total (3,0 - 4,0)
Matriks EFE Sedang
IV V VI
(2,0 - 2,99)
Rendah
VII VII IX
(1,0 - 1,99)

Hold & Maintain Harvest & Divest


III-27

Sumber : Husein Umar, Strategic Management in Action. Edisi 4., hal 235
Gambar 3.3 Matriks Internal Eksternal (IE)

3.2.6.5 Matriks SPACE


Matriks SPACE digunakan untuk memetakan kondisi CV
Amanda melalui digram kartesius yang terdiri dari empat kuadran
dengan skala kuadran yang sama. Tujuannya adalah agar dapat melihat
posisi CV Amanda dan arah perkembangan selajutnya

3.2.6.6 Pemilihan Strategi Perusahaan Dengan Menggunakan


Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
Setelah memaparkan matriks-matriks input stage dan
Matching stage, berikut ini dipaparkan matriks untuk Dicisions Stage
yaitu Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Dalam literatur
mengenai rancangan. Ada suatu teknik analisis yang dapat digunakan
untuk menentukan kemenarikan relatif (relative attractive) dari
pelaksanaan strategi alternatif. Teknik yang dimaksud adalah
Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM), yaitu teknik yang
dipakai pada tahap 3 (tiga) dari kerangka kerja analisis formulasi
strategi. Teknik ini secara jelas menunjukan strategi alternatif mana
yang paling baik untuk dipilih. QSPM menggunakan input dari analisis
pada stage 1 dan matching result pada stage 2 yang memberikan
informasi untuk analisis selajutnya melalui QSPM di stage 3
Menurut Husein Umar (2001 : 245) QSPM adalah, alat yang
direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi
pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key success factor
III-28

internal-eksternal yang telah didefinisikan sebelumnya. Jadi, secara


konseptual, tujuan QSPM adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif
(relative attractiveness) dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah
dipilih, untuk menentukan strategi mana yang dianggap paling baik
untuk di implementasikan. Seperti alat analisis untuk memformulasikan
strategi lainnya QSPM juga membutuhkan intuitive judgment yang
baik.

Adapun bentuk Quantitative Strategic Planning Matrix


(QSPM) ini bisa dilihat pada tabel 3.5 berikut ini :
Tabel 3.9 Bentuk Dasar Quantitative Strategic Planning Matrix

(QSPM)
Alternatif Strategi
Faktor Utama
Weigh Strategi Strategi Strategi
Faktor Eksternal t I II III
- Teknologi        
- Ekonomi        
- Pemerintah        
- Sosial Budaya        
Faktor Internal        
III-29

- SDM        
- Opersi        
- Keuangan        
- Pemasaran        
- Manajemen & Organisasi        
TOTAL        

Faktor Internal :
1 = Sangat Lemah 2 = Lemah
3 = Kuat 4 = Sangat Kuat
Faktor Eksternal Respon Perusahaan :
1 = Lemah 2 = Rata-rata
3 = Diatas rata-rata 4 = Superior
Langkah pengembangan QSPM. Menurut Husein Umar
(2001 :247) Komponen-komponen utama dari QSPM terdiri dari : Key,
Factor, Strategic, Alternatives, Weights, Attractieiness Score, Total
Attractiviness Score, dan Sum Total Attractiveness Score.
Berikut dipaparkan langkah-langkah pengembangan suatu
produk QSPM.
Tahap I : Buatlah daftar peluang, ancaman, kekuatan dan klemahan
SBU perusahaan dikolom sebelah kiri QSPM. Informasi
ini diambil dari EFE matriks dan IFE matriks. Minimal
sepuluh external critical succsess factors dan sepuluh
internal critical success factors dimasukan kedalam
QSPM.
Tahap II : Beri Weight pada masing-masing external dan internal
key succsess factors. Weight ini sama dengan yang ada di
EFE matrix dan IFE Matrix.
III-30

Tahap III : Teliti matiks-matriks pada stage 2 dan identifikasi strategi


alternatif yang pelaksanaannya harus dipertimbangakan
perusahaan. Kelompok stategi-strategi tersebut kedalam
kesatuan yang matually exlusive, jika memungkinkan.
Tahap IV : Tetapkan Attractiveness Score (AS), yaitu nilai yang
menunjukan kemenarikan relatif untuk masing-masing
strategi yang terpilih. Attractiveness Score ditetapkan
dengan cara meneliti masing-masing external dan internal
key success factors. Tentukan bagaiman peran dari faktor
dalam proses pemilihan strategi yang sedang dibuat. Jika
peran dari faktor tersebut adalah besar, maka strategi-
strategi harus dibandingkan relatif pada faktor utama itu.
Secara terinci, nilai Attractiveness Score harus ada pada
masing-masing strategi untuk menunjukan kemenarikan
relatif dari satu strategi terhadap strategi lainnya. Batasan
nilai Attractiveness Score adalah 1 = tidak menarik, 2 =
agak menarik, 3 = secara logis menarik, 4 = sangat
menarik.
Tahap V : Hitunglah Total Attractiveness Score. Total
Attractiveness Score didapat dari perkalian Weight (Tahap
2) dengan Attractiveness Score (Tahap 4) pada masing-
masing baris. Total Attractiveness Score menunjukan
relative Attractiveness dari masing-masing alternatif
strategi.
Tahap VI : Hitung Sum Total Attractiveness Score. Jumlahkan semua
Total Attractiveness Score pada masing-masing kolom
III-31

QSPM. Dari beberapa niali TAS yang didapat, nilai TAS


dari alternatif strategi yang tertinggilah yang menunjukan
bahwa alternatif strategi itu yang menjadi pilihan utama.
Nilai TAS terkecil menunjukan bahwa alternatif strategi
ini menjadi pilihan terakhir.
3.3 Kesimpulan dan Saran
Setelah mendapatkan penentuan dan rumusan strategi baru
untuk perusahaan dimasa yang akan datang, ditarik kesimpulan,
langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan oleh perusahaan pada
posisi yangterbaik, dengan mendaya gunakan kekuatan yang dimiliki
dan memanfaatkan peluang yang ada, serta mengatasi ancaman dan
kelemahan perusahaan.
Diberikan juga saran-saran bagi perusahaan agar perusahaan
dapat terus berkembang di tengah persaingan yang begitu ketat pada
masa krisis ini dan lingkungan yang berubah secara tidak menentu.
3.4 Flowchart Pemecahan Masalah
III-32

MULAI

Latar Belakang Masalah

Tinjauan Pustaka Tahap Persiapan


Penelitian

Perumusan Masalah

Tinjauan dan Manfaat Penelitian

Penentuan Teknik Pengumpulan data Identifikasi dan penetuaan


- Data Primer Variabel-variabel penelitian
- Data Sekunder

Pengumpulan Data

Tahap Pengumpulan
& Pengolahan Data
- Strategi perusahaan saat ini
- Kondisi Eksternal perusahaan
- Kondisi Internal Perusahaan

Analisis Lingkungan Industri


Analisis Lingkungan Eksternal - Pendatang baru Analisis Lingkungan Internal
- Teknologi - Kekuatan tawar-menawar pemasok - SDM
- Ekonomi - Kekuatan tawar-menawar pembeli - Pemasaran
- Pemerintah - Persaingan Industri - Operasi
- Sosial Budaya - Manajemen & Organisasi
- Keuangan

Evaluasi faktor Internal dan Eksternal CPM Langkah pemasukan


Dengan menggunakan Matriks EFE/IFE (competitive Profile Matriks)

Analisis terhadap Matriks


SPACE MATRIKS Langkah penyesuaian
Internal & Eksternal (IE)

Pemilihan Strategi Perusahaan dengan


menggunakan Strategi QSPM Langkah keputusan

Kesimpulan dan Saran

BERHENTI

Anda mungkin juga menyukai