Kayaaa PDF
Kayaaa PDF
Abstrak
Abstract
This research represent research of antecedent to analyse possibility of exploiting of mango husk
if/when diektraksi become pectin. Variable which [is] used in this research [is] warm-up llama 30 min, 50
min, 70 and min of pH 2, 4, 6 8. this Mango husk experience of treatment choped up and diblender.
Pregnant mango [of] fibre counted 1,6 gram per 100 materials gram. Besides, pregnant mango [of]
vitamin of A, pectin, and fruktosa. Obstetrical [of] gizi in useful mango to strengthen body network,
improving body endurance, lessening to dehydration, launching digestive channel, and prevent constipation.
Besides, Iihat vitamin of gizi in mango also can be used for the therapy of to beauty and function as
antikanker. Special [of] patient of millitus diabetes shall not consume mango, especially odorous mango [of]
beloved because containing high sugar rate.
2.1.1. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Pektin (3) Ukuran partikel
Pektin adalak zat yang berbentuk Ukuran partikel akan berpengaruh
padatan yang berwarna putih kecoklatan. Sifat terhadap luas permukaan sentuhan antara solvent
fisika lainnya seperti kelarutan, viscositas, dan dan solute sehingga akan mempengaruhi jumlah
kemampuan membentuk gel tergantung dari pektin yang terlarut dalam air.
karakteristik kimia pektin itu sendiri seperti kadar
metoksil, derajat esterifikasi dan berat molekul. (4) Suhu pelarutan
Suhu pelarutan akan mempengaruhi
2.1.2. Kegunaan Pektin ikatan antar molekul protopektin. Suhu yang
Pektin banyak digunakan dalam tinggi menyebabkan ikatan antara molekul-
industri pangan karena kemampuannya molekul protopektin tersebut mudah terlepas dan
membentuk gel yang merupakan bahan dasar larut dalam air.
pembentuk jelli dan pengawetan buah.
Kemampuan pektin membentuk gel tergantung (5) Rasio pelarut dan bahan ekstraksi
pada kandungan metoksilnya. Pektin dengan Rasio antara pelarut dan bahan
kandungan metoksil tinggi dapat membentuk gel ekstraksi berpengaruh terhadap jumlah pektin
dengan penambahan gula, sedangkan dengan karena umumnya pelarut memiliki keterbatasan
derjat esterifikasinya yang rendah ( < 50%) untuk mengikat molekul-molekul pektin.
dapat membentuk gel dengan penambahan ion
bivalen seperti kalsium. (6) Jenis pelarut
Keberhasilan proses ekstraksi salah
2.2. Ekstraksi Pektin satunya dikarenakan pemilihan solvent yang tepat.
Isolasi pektin dari buah-buahan Kriteria pemilihan solvent antara lain adalah
didasarkan pada sifat pekti yang dapat larut dalam selektivitas, kelarutan, kekampuan tidak saling
air, sedangkan sebagian besar polisakarida lain bercampur, reaktivitas, titik didih dan kriteria-
seperti selulosa dan hemiselulosa yang bersama- kriteria pendukung lainnya seperti murah, tersedia
sama dengan pektin menyusun dinding sel dalam jumlah besar, tidak beracun, tidak dapat
tanaman, bersifat tidak larut dalam air. terbakar, tidak eksplosif bila bercampur dengan
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam udara, tidak korosif, memiliki viskositas yang
ekstraksi pektin antara lain : rendah, serta stabil secara kimia dan termis.
(1) Derajat keasaman larutan ekstraksi (pH).
(2) Waktu kontak antara bahan yang
diekstraksi dengan pelarut.
gram abu 60
% abu = ----------------- x 100%
% Berat pektin
50
gram sampel 40
30
b. Kadar Air 20
Ditimbang 0,5 gram sampel dalam 10
cawan porselin, lalu dikeringkan dalam oven pada 0
suhu 800 C sampai 1000 C selama 15 sampai 30 0 2 4 pH 6 8 10
menit. Kemudian didinginkan dalam desikator dan Gambar 1. Grafik jumlah pektin dalam persen
ditimbang. Dipanaskan lagi dalam oven selama 30 berat terhadap bahan baku kulit mangga
menit, didinginkan dalam desikator lalu
ditentukan lagi beratnya. Proses ini dilakukan Jika dipandang ukuran bahannya, dapat
sampai beratnya konstan dan setelah penimbangan dilihat secara jelas jumlah pektin dari sample yang
berturut – turut kurang dari 0,2 miligram. Untuk di blender ( halus ) lebih banyak dibandingkan
menentukan kadar air digunakan rumus berikut : dengan jumlah pektin dari sample yang di cincang
( kasar ). Hal ini disebabkan makin kecil ukuran
partikel maka makin luas permukaan kontak
c. Berat Ekivalen antara solvent dan solute, sehingga makin banyak
Ditimbang 0,5 gram pektin dalam protopektin yang dapat terhidrolisis menjadi
erlenmeyer 250 mililiter, dilembabkan dengan pektin.
alkohol 96%. Kemudian ditambahkan 1 gram Hasil yang di peroleh pada kondisi pH
NaCl, 100 mililiter air dan 6 tetes indikator PP. yang berbeda menunjukan bahwa pada pH 2
Dilakukan titrasi perlahan dengan larutan NaOH jumlah pektin yang diperoleh lebih banyak di
0,1N hingga warna larutan berubah. Untuk banding jumlah pektin dari pH 4. Hal ini
menentukan berat ekivalen digunakan rumus disebabkan pH 2 yang lebih asam dari pH 4
berikut : memiliki lebih banyak ion hydrogen sehingga
d. Kandungan Metoksil kemungkinan kalsium dan magnesium yang
Larutan netral yang telah dititrasi pada disubtitusi lebih banyak. Dengan banyaknya
penentuan berat ekivalen yang berisi 0,5 gram kalsium dan magnesium yang tersubtitusi maka
pektin, ditambah 25 mililiter NaOH 0,25 N, jumlah pektin yang didapat makin banyak pula,
digoncang berlahan kemudian dibiarkan 30 menit pada pH 6 dan 8 jumlah pektin mengalami
pada temperatur ruang dalam labu tertutup, lalu penurunan dari pH 2 dan 4. Hal ini disebabkan
ditambahkan 25 mililiter larutan HCl 0,25 N dan pada pH 8 pektin cenderung tidak stabil karena
dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N dengan ikatan glikosida rantai poligalakturonat pektin
indikator PP sampai titik akhir. Untuk juga akan terhidrolisis sehingga molekul
menentukan kandungan metoksil digunakan protopektin yang terhidrolisis menjadi sedikit.
rumus berikut Jumlah pektin yang diperoleh semakin
meningkat dengan semakin lamanya waktu
pemanasan. Dari grafik terlihat bahwa pada
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN pemanasan 70 menit hasil yang didapat lebih
4.1. Jumlah Pektin banyak bila dibandingkan dengan lama
Grafik jumlah pektin dalam persen berat pemanasan 50 menit, begitu pula hasil yang
terhadap bahan baku kulit mangga pada berbagai didapat pada pemanasan 50 menit lebih banyak
kondisi pH dan lama pemanasan adalah sebagai dari lama pemanasan 30 menit. Hal ini disebabkan
berikut : waktu ekstraksi atau waktu kontak yang lebih
lama menyebabkan ion hydrogen yang berhasil
mensubtitusi kalsium dan magnesium dari
protopektin yang terhidrolisis akan menghasilkan
pektin yang banyak pula.
% Abu
pada perlakuan mangga yang dicincang dengan 6
2
4.2. Analisa Pektin 0
4.2.1. Analisa Kadar Abu 0 2 4
pH
6 8 10
12000
4.2.2. Analisa Kadar Air 10000
8000
6000
4000
2000
0
0 2 4 pH 6 8 10
% Aua
yang digunakan untuk bereaksi dengan gugus 60
karboksil berbanding terbalik dengan nilai berat 40
ekivalen. Semakin besar volume NaOH maka
20
semakin kecil nilai berat ekivalen. Semakin kecil
0
berat ekivalen berarti kandungan metoksil pectin 0 2 4 6 8 10
semakin tinggi. pH
berpengaruh pada setting time pektin yaitu waktu Gambar 7. Grafik derajat esterifikasi
yang diperlukan untuk terbentuknya gel sejak terhadap pH dan lama pemanasan pada
ditambahkan bahan-bahan pembentuk gel. sampel yang diblender dan sampel yang
dicincang
5.2. Saran
Hasil yang diperoleh dari penelitian
tersebut tidak pada kondisi yang optimum. Untuk
itu perlu diteliti lebih lanjut mengenai ukuran
partikel lain dan juga lama pemanasan di atas 70
menit. Untuk derajad keasaman, perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut, misalnya tanpa harus
menggunakan bahan pengasam sebab kulit
mangga itu sendiri memiliki pH yang asam ( pH
nya lebih kurang dari 4 ).