Anda di halaman 1dari 4

ISSN 2541-1004

PENERAPAN SMART CAMPUS SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PENDIDIKAN


DALAM TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI

Muhammad Cordiaz
Teknik Informatika, Universitas Pamulang
email: dosen01676@unpam.ac.id

ABSTRAK

Tantangan perguruan tinggi di era global adalah menghasilkan lulusan yang dapat beradaptasi
dengan perkembangan jaman. Penyelenggaraan pendidikan dapat dilakukan dengan lebih modern dengan
menerapkan teknologi yang terdapat dalam konsep smart campus. Penerapan teknologi smart campus
membutuhkan waktu dan dana yang besar. Keuntungnya, teknologi smart campus dapat diterapkan
bertahap. Pendidikan sebagai salah satu tanggungan jawab dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi dapate
menerapkan teknologi smart campus dalam bentuk jaringan wifi yang memadai, e-learning yang
memanfaatkan aplikasi mobile dan web conference untuk presentasi online dan mata kuliah praktek.

Keywords: smart campus, e-learning, wifi, aplikasi mobile, web conference

1. PENDAHULUAN aktif mengembangkan potensi dirinya untuk


Smart campus atau kampus cerdas, memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
mengacu pada fasilitas-fasilitas kampus pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
pendukung semua kegiatan sivitas akademika akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dalam melaksanakan kewajiban Tri Dharma dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Wibawa,
Perguruan Tinggi yang menggunakan teknologi 2017).
informasi sebagai tulang punggung pendukung. Pada beberapa universitas di luar negeri,
Smart campus dalam implementasinya tidak konsep teknologi pada smart campus atau
mudah karena melibatkan banyak sarana yang kampus cerdas diharapkan mampu mendukung
mesti diwujudkan. Implementasi teknologi smart proses pembelajaran tingkat lanjut dan riset juga
campus secara miniatur akhirnya muncul, seperti untuk mengefisiensikan proses pengiriman
smart class room, smart laboratory, smart layanan administrasi. Universitas yang
building, smart department atau smart faculty menerapkan konsep teknologi ini contohnya
(Dharma Putra, 2017). Dalhousie University. Penerapan teknologi smart
Penerapan smart campus diperlukan campus terutama untuk peningkatan kepuasan
sebagai perkembangan dari keadaan pengelolaan layanan dan faktor efisiensi.
kampus konvensional atau yang biasa kemudian Tujuan tulisan ini adalah untuk
beralih ke dengan menerapkan sistem peningkatan layanan pendidikan sebagai salah
menggunakan teknologi. Kampus yang satu kewajiban perguruan tinggi dalam
berkembang baik mampu mengimplementasikan menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi
kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai dengan menerapkan aspek-aspek teknologi yang
tanggung jawab terhadap keilmuan, masyarakat terkandung dalam smart campus. Metode
dan lingkungannya. Kewajiban Tri Dharma penelitian yang digunakan dalam penulisan ini
Perguruan Tinggi memiliki domain adalah metode studi pustaka. Studi pustaka
penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan termasuk dalam penelitian deskriptif. Penelitian
pengabdian pada masyarakat. deskriptif mencoba mencari deskripsi yang tepat
Salah satu domainnya Tri Dharma dan cukup dari semua aktivitas, objek, proses dan
Perguruan Tinggi yang mungkin ditingkatkan manusia (Sulistyo, 2010). Studi pustaka
dalam pelayanan dan efisiensi menggunakan merupakan metode pengumpulan data dan
teknologi dalam lingkungan smart campus adalah informasi melalui dokumen-dokumen, baik
domain pendidikan. Penerapan sistem teknologi dokumen tertulis, foto, gambar, maupun
dalam pengelolaan bidang pendidikan akan dokumen elektronik yang dapat mendukung
meningkatkan efisiensi dan kepuasan pemangku dalam proses penulisan.
kepentingan. Pendidikan adalah usaha sadar dan Objek penelitian ini adalah aspek-aspek
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan dalam teknologi smart campus yang dapat
proses pembelajaran agar peserta didik secara diterapkan dalam proses penyelenggaraan

JURNAL INFORMATIKA UNIVERSITAS PAMULANG 77


Vol. 2, No. 2, Juni 2017
ISSN 2541-1004

pendidikan dan pengajaran sebagai kewajiban tinggi menjadi salah satu aspek dalam
perguruan tinggi dalam Tri Dharma Perguruan menghasilkan tenaga kerja terampil dan tenaga
Tinggi. ahli yang berkarakter serta inovasi yang memiliki
daya saing dalam dan luar negeri. Persaingan
2. METODE PENELITIAN lulusan yang semakin ketat antar negara dalam
Berdasarkan pendahuluan yang telah era globalisasi membutuhkan sarana dan
disampaikan dan sifat masalah yang akan prasarana pendidikan yang semakin modern dan
dipecahkan, penelitian bersifat deskriptif. maju. Pendidikan merupakan salah satu aspek
Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat dari Tri Dharma Perguruan Tinggi selain mampu
deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat bersaing juga diharapkan mampu menjawab
mengenai fakta-fakta dan sifat populasi di tantangan yang dituntut oleh masyarakat. Sebagai
wilayah tertentu (Suryana, 2010). masyarakat ilmiah, lulusan perguruan tinggi
Menurut Rusidi (1991), berdasarkan diharapkan berperan aktif mampu membantu
tujuannya, penelitian deskriptif bertujuan untuk memecahkan masalah di masyarakat dengan
mengetahui perkembangan sarana fisik tertentu menghasilkan ilmu siap pakai.
atau frekuensi terjadinya sesuatu aspek fenomena Pemangku kepentingan pada perguruan
tertentu, dan untuk mendeskripsikan fenomena tinggi meliputi staf administrasi, dosen dan
tertentu secara terperinci. Penelitian ini biasanya tenaga pendidik serta mahasiswa. Menilik dari
tanpa menggunakan hipotesis, yang dirumuskan periode tahun kelahiran, saat ini tahun 2018
secara ketat, tetapi ada kalanya menggunakan kampus dipenuhi oleh kebanyakan mahasiswa
hipotesis tetapi bukan untuk diuji secara statistik. yang berumur sekitar 18 - 19 tahun. Mahasiswa
Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan tersebut lahir pada periode antara tahun 1999 -
pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang 2000. Tahun kelahiran pada periode tersebut
diperoleh akan dideskripsikan secara kualitatif. masuk dalam kelompok Generasi Net, yaitu lahir
Pendekatan kualitatif lebih merupakan wujud antara tahun 1995 - 2009. Generasi Net ini juga
kata-kata dari pada deretan angka-angka. Data dikenal dengan sebutan generasi Z. Generasi ini
kualitatif yang dihasilkan akan dapat memiliki perilaku dan kepribadian yang berbeda
memberikan jawaban hasil penelitian yang dengan generasi sebelumnya. Karakteristik
dilakukan. Penelitian dilakukan pada objek umum generasi Z ini antara lain, fasih teknologi,
kampus perguruan tinggi yang belum sikap keterbukaan dalam berpendapat dan multi
menerapkan aspek smart campus atau kampus tasking. Generasi Z terbiasa dengan teknologi,
cerdas. akrab dengan teknologi internet, wifi dan
Langkah awal pengumpulan data smartphone (Tapscott, 2009).
menggunakan metode studi pustaka. Studi Karakteristik mahasiswa generasi Z yang
pustaka merupakan metode pengumpulan data sudah siap untuk menerima perubahan lebih
yang diarahkan kepada pencarian data dan modern dalam penyelenggaraan proses belajar
informasi melalui dokumen-dokumen, baik mengajar di perguruan tinggi menjadi semakin
dokumen tertulis, foto, gambar, maupun terbuka. Menurut
dokumen elektronik yang dapat mendukung Smart campus atau kampus cerdas
dalam proses penulisan (Sugiyono, 2005). mendukung penerapan teknologi memungkinkan
Penelitian Penerapan Smart Campus peningkatan efisiensi dan efektifitas
Sebagai Pendukung Kegiatan Pendidikan dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar.
Tri Dharma Perguruan Tinggi dilakukan dalam Teknologi smart campus di perguruan tinggi yang
kurun waktu satu bulan mulai awal Juni 2018 mungkin diterapkan misalnya, penerapan sensor
hingga akhir Juni 2018. kehadiran mahasiswa dan dosen, tersedianya
jaringan wifi di dalam kampus, manajemen
3. HASIL DAN PEMBAHASAN pendingin dan penerangan ruangan otomatis,
Pendidikan tinggi pada perguruan tinggi aplikasi mobile pendukung perkuliahan, jaringan
adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan cctv dan surveillance, sensor parking,
menengah yang mencakup program diploma, collaborative boards, interactive projectors,
program sarjana, program magister, program pembelajaran online (e-learning), penerapan
doktor, dan program profesi, serta program artificial intellegent, digital classroom, sistem
spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan informasi akademik dan web conferencing.
tinggi berdasarkan kebudayaan Bangsa Indonesia Seluruh teknologi smart campus yang diterapkan
(Sutrisna, 2017). Pendidikan pada perguruan diharapkan dapat mendukung pembelajaran

JURNAL INFORMATIKA UNIVERSITAS PAMULANG 78


Vol. 2, No. 2, Juni 2017
ISSN 2541-1004

dimana saja dan kapan saja karena materi Google menyatakan bahwa akan semakin banyak
perkuliahan dapat diakses dari banyak saluran orang mengakses internet menggunakan
dengan berbagai macam konten. Penerapan smartphone dibandingkan menggunakan laptop
teknologi smart campus dapat dilakukan secara atau PC desktop. Hal ini didasari dari
modular dan bertahap. Penerapan teknologi smart perkembangan kebiasaan orang mengakses
campus secara keseluruhan akan banyak internet menggunakan smartphone, misalnya dari
menghabiskan dana. Beberapa teknologi smart 2/3 pengguna smartphone, sebanyak 68% nya
campus yang dapat diterapkan adalah: yang tergolong generasi milenial akan memeriksa
Jaringan WiFi smartphone 15 menit setelah bangun tidur.
Jaringan WiFi adalah nama populer untuk Golongan mahasiswa kebanyakan termasuk
teknologi jaringan nirkabel dengan menggunakan dalam generasi Y atau milenial memiliki
gelombang radio yang dapat menyediakan kebiasaan 87% dari mereka selalu membawa
koneksi internet berkecepatan tinggi hingga 54 smartphone sepanjang hari. Generasi Y juga
Mbps. Berdasarkan dokumen Badan Akreditasi memiliki kebiasaan melihat smartphone
Nasional (BAN), sistem informasi yang sebanyak 150 kali per hari (Google, 2017) Data
disediakan bagi mahasiswa dan dosen untuk tersebut disediakan Google untuk
mengakses sumber informasi dapat berupa memperlihatkan betapa pentingnya smartphone
website institusi, fasilitas internet, jaringan lokal saaat ini sehingga tidak dapat terlepas dari
dan jaringan nirkabel. Perbandingan antara kehidupan sehari-hari. Demikian juga dengan
jumlah mahasiswa dan kebutuhan bandwidth proses pendidikan melalui teknologi smart
internet yang memadai adalah sebesar 0,75 campus akan mudah penetrasi dalam proses
KBPM (Kapasistas Bandwidth Per Mahasiswa) pembelajaran jika nyaman diakses menggunakan
atau 0,75 Kbps per mahasiswa. Jadi misalnya, smartphone atau secara mobile.
terdapat 80.000 mahasiswa aktif, maka untuk Moodle menyediakan aplikasi mobile
penerapan smart campus yang memadai, untuk smartphone Android yang dapat digunakan
dibutuhkan total 0.75 Kbps x 80.000 = 60.000 untuk mengakses website moodle agar tampilan
Kbps setara 60 Mbps (Suhardjanto, 2017). lebih nyaman saat digunakan secara mobile.
Dengan semakin murahnya harga bandwidth
untuk koneksi ke internet, bukan tidak mungkin
lebar pita bandwidth yang disediakan oleh
kampus bisa belipat kali dari ketentuan BAN
tersebut. Misalnya pada Univesitas Ahmad
Dahlan, Yogyakarta, yang menyediakan
bandwidth internet sebesar 32,8 Kbps per
mahasiswa. Kapasitas bandwidth internet
tersebut sekitar 43 kali lebih tinggi dari standar
BAN.
Aplikasi Mobile e-Learning
Banyak kampus telah menerapkan e-
learning atau pembelajaran melalui media
elektronik, biasanya mengacu pada media
pembelajaran melalui internet atau online
learning. Banyak aplikasi Learning Management Gambar. 1. Aplikasi mobile Moodle dan cara
System (LMS) yang mendukung pembelajaran koneksi ke satu website e-learning.
berbasis e-learning tersebut. Salah satu yang
banyak diimplementasikan adalah LMS Moodle. Tampilan pada aplikasi mobile smartphone
Moodle merupakan aplikasi berbasis web yang lebih mudah dinavigasi. Tampilan website
populer dan banyak digunakan untuk moodle di smartphone bukan merupakan
menerapkan e-learning berstandar internasional. tampilan dari RWD (responsive web design).
Moodle berlisensi open source dan didesain Berikut adalah contoh dari tampilan website e-
untuk membantu pengajar menerapkan learning menggunakan aplikasi mobile:
pembelajaran atau materi secara efektif melalui
media online. Mahasiswa mudah mengunakan
dengan mengakses melalui smartphone, tablet
dan laptop (Moodle, 2018). Sejak tahun 2010,

JURNAL INFORMATIKA UNIVERSITAS PAMULANG 79


Vol. 2, No. 2, Juni 2017
ISSN 2541-1004

4. KESIMPULAN
Peneraapan teknologi smart campus
berupa jaringan wifi, aplikasi mobile e-learning
dan aplikasi web conference dalam
penyelenggraan pendidikan proses belajar
mengajar diharapakan dapat membentuk
lingkungan kampus yang interaktif, fleksible dan
efisien dalam penggunaan dana.

DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Sulistyo. 2010. Metode Penelitian. Penaku.
Jakarta.
BigBlueButton. 2018. https://bigbluebutton.
org/teachers/. Diakses tanggal 30 Juni 2018
Darma Putra, IKG. 2017. Smart Campus.
Gambar. 2. Tampilan daftar couses e-learning https://konsultasi.unud.ac.id/articles/smart-
dan salah satu courses. campus. Diakses tanggal 10 Juni 2018.
Google. 2017. https://think.storage.
Aplikasi Web Conference googleapis.com/images/micromoments-guide-
Bagaimana menyelenggarakan praktikum to-winning-shift-to-mobile-download.pdf
menggunakan aplikasi pembelajaran online Diakses tanggal 25 Juni 2018.
seperti Moodle? Moodle menyediakan fitur Moodle. 2018. https://docs.moodle.org/35/
en/Features. Diakses tanggal 20 Juni 2018.
BigBlueButton untuk menjalankan fasilitas video
Rusidi. 1991. Bahan Perkuliahan Metodologi
conference berbasis web atau lebih dikenal Penelitian. Pascasarjana Universitas
dengan nama web conferencing system. Padjadjaran. Bandung.
Menggunakan web conference memungkinkan Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta,
mahasiswa untuk presentasi tugas atau mengikuti Bandung.
demo yang dilakukan oleh dosen. Berikut contoh Suhardjanto, Djoko. 2017. AIPT BAN PT. Presentasi.
saat mahasiswa presentasi secara online Solo.
menggunakan fitur web conferencing system, Suryana. 2010. Metodologi Penelitian, Model Praktis
BigBlueButton. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Tapscott, Don. 2009. Grown Up Digital, yang Muda
yang Mengubah Dunia. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Wibawa, Sutrisna. 2017. Tri Dharma Perguruan
Tinggi (Pendidikan dan Pengabdian Kepada
Masyarakat). Rapat Perencanaan Pengawasan
Proses Bisnis Perguruan Tinggi Negeri
Yogyakarta. 29 Maret 2017, Yogyakarta

Gambar. 3. Aplikasi web conferencing system


BigBlueButton pada Moodle.

Aplikasi web conferencing system


merupakan aplikasi berlisensi open source.
Aplikasi web conferencing memungkinkan dosen
berbagi video, slide, chat dan screen desktop.
Banyaknya perangkan ini memungkinan web
conferencing seperti di ruang kelas konvensional.
Proses pembelajaran bisa efisien dengan
menerapkan sistem web conferencing ini
(BigBlueButton).

JURNAL INFORMATIKA UNIVERSITAS PAMULANG 80


Vol. 2, No. 2, Juni 2017

Anda mungkin juga menyukai