Anda di halaman 1dari 8

FILSAFAT ILMU

Islam Sebagai Ilmu


Nama : Umi Nadiroh
Nim : 931212419
Kelas : Filsafat HES – B
Dosen Pengampu : Niwari, MA
Definisi Islam Sebagai Ilmu

Islam sebagai ilmu adalah salah satu produk dari manusia yang itu bisa salah dan bisa jadi itu
benar, dalam Al - Qur’an sangat banyak ilmu yang ada hubungannya dengan muamalah atau
sebagainya maka dari itulah banyak para mufassir yang mencoba menafsirkan kandungaa dari Al -
Qur’an tersebut sehingga menjadi sebuah sarah atau yang di Indonesia disebut dengan kitab kuning.
Pengilmuan islam atau islam sebagaai ilmu ini tidak selamanya benar dari  penafsiran-penafsiran yang
telah ada, karena pola pemikiran dari seseorang belum tentu sama dan ilmu itu akan berkembang
sesuai perkembangan zaman.
Islam selain sebagai ajaran agama juga tampil sebagai sebuah disiplin ilmu, yaitu ilmu
keislamam, diantara disiplin ilmu keislaman sebagai sebuah disiplin ilmu, yaitu Al-quran/tafsir,
hadis/ilmu hadis, sejarah kebudayaan Islam dan pendidikan Islam.

Ajaran Islam secara dominan ditandai oleh pendekatan normatif, historis dan filosofis. Ajaran
Islam memiliki ciri-ciri yang secara keseluruhan sangat ideal. Islam agama yang mengajarkan
 perdamaian, toleransi, terbuka, kebersamaan, kerja keras yang bermutu, adil seimbang antara urusan
dunia dan akhirat. Islam harus berharta, memiliki kepekaan terhadap masalah sosial kemasyarakatan.
Islam wajib mengutamakan pencegahan dalam bidang kesehatan dengan cara memperhatikan segi
kebersihan badan, pakaian, makanan, tempat tinggal dan lingkungan, Islam juga tampil sebagai
disiplin ilmu keIslaman dengan  berbagai cabangnya.
Islamisasi ilmu (islam sebagai ilmu) termasuk islamisasi budaya adalah upaya menerjemahkan
pengetahuan modern kedalam bahasa yang  bisa dipakai masyarakat Muslim dimana mereka tinggal.
Artinya, islamisasi ilmu lebih merupakan usaha untuk mempertemukan cara pikir dan bertindak
(epistimologis dan aksiologis) masyarakat Muslim dalam kaitannya dengan perkembangan dunia.

Islamisasi ilmu (Islam sebagai ilmu) juga berarti upaya membangun kembali paradigma
keilmuan yang belandaskan nilai-nilai Islam, baik pada aspek ontologis, epistimologis, atau
aksiologisnya.
Klasifikasi Ilmu

1.Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam. Hubungan agama
Islam dengan ilmu pengetahuan dalam bidang alam, Islam bersikap terbuka dan selektif. Dari satu
segi Islam terbuka untuk menerima berbagai masukan dari luar, tetapi  berssamaan dengan itu Islam
juga selektif, yakni tidak begitu saja menerima seluruh jenis ilmu alam yang tidak sejalan dengan
Islam.
2. Ilmu-ilmu Sosial

Ilmu-ilmu Sosial, yaitu ke ilmu-ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kehidupan bersama.
Sifat Ilmu-ilmu Sosial itu spesifik karena disertai kajian mendalam. Ilmu-ilmu Sosial merupakan
terjemahan dari Social Sciences. Di antara ilmu-ilmu sosial itu ada:
(a). Geografi
(b). Ekonomi
(c). Sejarah
(d) Antropologi
(e) Sosiologi
(f). Hukum
(g) Politik
3. Ilmu Humaniora

Ilmu-ilmu Humaniora adalah ilmu-ilmu pengetahuan yang dianggap bertujuan membuat manusia lebih manusiawi, dalam

arti membuat manusia lebih berbudaya. Contoh: Teologi, filsafat, hukum, sejarah, fiologi, bahasa, kesusastraan, dan

kesenian.

Humaniora atau Humaniteis adalah bidang-bidang studi yang  berusaha menafsirkan makna kehidupan manusia dan

berusaha menambah martabat kepada penghidupan dan eksistensi manusia menurut Elwood mendefinisikan “Humaniora”

sebagai seperangkat dari perilaku moral manusia terhadap sesamanya, beliau juga mengisyaratkan pengakuan bahwa

manusia adalah makhluk yang mempunyai kedudukan amung (unique) dalam ekosistem, namun sekaligus juga amat

tergantung pada ekosistem itu dan ia sendiri  bahkan merupakan bagian bidang-bidang yang termasuk humaniora meliputi

agama, filsafat, sejarah, bahasa, sastra, dan lain-lain. Manfaat  pendidikan humaniora adalah memberikan pengertian yang

lebih mendalam mengenai segi manusiawi.


Sekian dan Terima Kasih
Wasalamu’alaikumWr.Wb

Anda mungkin juga menyukai