Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara.
Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing
negara menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang
bersangkutan. Peranan pemerintah sebagai regulator di dalam perekonomian suatu negara
di bagi menjadi dua, yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Dimana pada jangka
panjang pemerintah harus menghantarkan masyarakat kepada kemakmuran,
kesejahteraan lahir dan batin, serta harus menghadapi masalah jangka panjang seperti
masalah pertumbuhan ekonomi. Sedangkan dalam jangka pendek pemerintah di tuntut
untuk selalu dapat membantu menciptakan iklim usaha yang kondusif mendukung semua
pihak. Sistem Ekonomi sangat berpengaruh besar pada keberhasilan pemerintah dalam
mencapai misi memakmurkan dan menyejahterakan perekonomian masyarakatnya.
Bahkan tidak hanya pemerintah, pihak swasta pun menggunakan sistem ekonomi demi
tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan baik untuk diri sendiri ataupun pihak-pihak
lainnya.

Persoalan-persoalan ekonomi pada hakekatnya adalah masalah transformasi atau


pengolahan alat-alat / sumber pemenuh / pemuas kebutuhan, yang berupa faktor- faktor
produksi yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan keterampilan (skill) menjadi
barang dan jasa. Dewasa ini, masalah ekonomi di Indonesia dan dunia tertuju pada
pengangguran, stabilitas ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan neraca pembayaran
internasional. Semuanya itu merujuk pada pemilihan sistem ekonomi mana yang akan
dipakai oleh suatu negara untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Pembahasan
sistem ekonomi di dunia maupun yang diterapkan Indonesia saat ini sangat menarik
untuk dibahas karena menyangkut falsafah yang dipakai tiap-tiap negara untuk mencapai
kemakmuran. Topik tentang sistem ekonomi ini diharapakan bisa menambah pemahaman
tentang sistem ekonomi, cara kerja sistem tersebut dan hasil yang direalisasikan dari
sistem yang diterapkan oleh negara-negara di dunia.
II. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sistem perekonomian ?
2. Ada berapa macam sistem perekonomian dunia ?
3. Apakah sistem perekonomian yang diterapkan di Indonesia ?
III. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari sistem perekonomian.
2. Mengetahui macam – macam sistem perekonomian dunia.
3. Mengetahui sistem perekonomian di Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Ekonomi

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi
di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem
ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam
beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara
dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan
sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.

Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem
tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned
economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi
dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar
lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran
dan permintaan.

B. Macam-Macam Sistem Ekonomi Dunia

1. Sistem ekonomi tradisional

Sistem perekonomian tradisional adalah sistem ekonomi yang masih


sangat terikat dengan adat istiadat, kebiasaan, dan nilai budaya setempat (Sidik, et
al, 2007). Sistem ini terdapat pada masyarakat yang mempunyai cara hidup yang
juga tradisional. Masyarakat seperti ini adalah masyarakat terpencil dan terisolasi
peradabannya juga taraf hidup yang masih rendah dan belum mengenal teknologi.
Sistem ini biasa digunakan oleh negara-negara terbelakang. Sistem ekonomi ini
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) Teknologi produksi sangat sederhana secara turun-temurun.

2) Hanya sedikit menggunakan modal.

3) Pertukaran dilakukan dengan sistem barter.

4) Belum mengenal pembagian kerja atau spesialisasi.

5) Masih terikat dengan tradisi atau kekeluargaan.

6) Tanah merupakan tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.

7) Rumah tangga konsumsi dan produksi masih menyatu.

8) Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan.

9) Pola hubungan masyarakat masih tradisional.

Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional :

 Semua anggota masyarakat masih memiliki motivasi untuk menjadi


produsen.
 Kegiatan produksi berlangsung untuk memenuhi kebutuhan, tidak untuk
mencari keuntungan.
 Masyarakatnya cenderung jujur dalam kegiatan pertukaran karena masih
menggunakan sistem barter.

Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional :

 Belum ada kerjasama yang baik di masyarakatnya.


 Sulitnya dalam penentuan nilai barang yang dipertukarkan.
 Jenis dan jumlah barang yang dihasilkan seringkali tidak bisa melayani
kebutuhan.
 Sulitnya mempertemukan pihak-pihak yang saling membutuhkan untuk
aktivitas perekonomian.
2. Sistem ekonomi terpusat
Sistem ini disebut juga dengan sistem ekonomi komando. Sistem ekonomi ini
merupakan sistem ekonomi dimana pemerintah memiliki kendali yang ketat dalam
menentukan kepemilikan bisnis, laba, dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan pemerintah. Dumairy menjelaskan, sistem ekonomi sosialis adalah
adanya berbagai distorasi dalam mekanisme pasar menyebabkan tidak mungkin bekerja
secara efisien, dan bahwa sistem ini bukanlah sistem ekonomi yang tidak memandang
penting peranan kapital. Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi terpusat adalah Karl
Marx. Ia adalah seorang ahli filsafat berkebangsaan Jerman. Bukunya yang terkenal
berjudul Das Capital. Sistem ekonomi ini banyak dianut oleh negara-negara di Eropa
Timur dan Cina.
Dalam sistem ekonomi ini, pemerintah berperan dominan dalam
mengelola dan mengatur perekonomian (mulai dari produksi, distribusi, dan
konsumsi). Pihak swasta dan perseorangan tidak diberi hak untuk bebas berusaha
dan memiliki sejumlah faktor produksi. Ciri-ciri sistem ini adalah :
1) Alat-alat dan faktor produksi dikuasai negara secara terpusat.
2) Kegiatan perekonomian sepenuhnya diatur oleh negara.
3) Harga barang dan jasa ditetapkan oleh pemerintah.
4) Hak milik perseorangan tidak diakui.

Kelebihan Sistem Ekonomi Terpusat :

 Semua aktivitas ekonomi menjadi tanggungjawab pemerintah sepenuhnya.


 Segala aktivitas perekonomian lebih mudah dikendalikan dan diawasi.
 Mencegah terjadinya kesenjangan sosial di masyarakat.

Kekurangan Sistem Ekonomi Terpusat :

 Segala potensi, kreativitas, dan inisiatif masyarakat tidak bisa


berkembang.
 Hak milik perorangan tidak diakui oleh negara.
 Individu tidak memiliki kebebasan untuk memiliki usaha sendiri.
 Kualitas suatu pemerintah menjadi penentu keberhasilan sistem ekonomi
sosial.
3. Sistem ekonomi pasar

Sistem perekonomian pasar merupakan suatu sistem ekonomi yang


memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memilih dan melakukan usaha
sesuai keinginan dan keahliannya. Istilah sistem ekonomi pasar disebut juga
sebagai laissez-faire. Kata laissez-faire berasal dari bahasa Perancis yang artinya
“biarlah mereka melakukan pekerjaan yang sesuai dengan mereka”. Selain di
istilahkan laissez-faire, Sistem ekonomi pasar disebut sebagai sistem ekonomi
kapitalis. Istilah ini muncul dikarenakan dalam sistem ekonomi kapitalis berlaku
“Free Fight Liberalism” (sistem persaingan bebas), artinya siapa yang memiliki
dan mampu menggunakan kekuatan modal secara efektif dan efisien akan dapat
memenangkan pertarungan dalam bisnis.
Sistem ekonomi ini banyak dipakai oleh negara di Amerika, dan Eropa
Barat. Ciri-ciri sistem ekonomi pasar adalah :
1) Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal.
2) Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya.
3) Aktivitas ekonomi bertujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan.
4) Semua aktivitas ekonomi dilakukan oleh masyarakat (swasta).
5) Pemerintah tidak melakukan intervensi (campur tangan) dalam pasar.
6) Persaingan dilakukan secara bebas.
7) Modal berperan penting dalam kegiatan ekonomi karena adanya
persaingan bebas.

Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar :

 Setiap orang termotivasi untuk berkarya dan melakukan kegiatan ekonomi


untuk kemakmuran pribadi.
 Negara mengakui adanya hak milik perorangan.
 Adanya peningkatan efisiensi dan kualitas barang yang dihasilkan.
 Setiap orang dapat memilih sektor usaha sesuai dengan kemampuannya.

Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar :

 Timbulnya persaingan tidak sehat antar pelaku ekonomi.


 Tingginya kesenjangan sosial di masyarakat.

 Adanya pihak-pihak yang memonopoli sumber-sumber ekonomi.

 Sering terjadi eksploitasi terhadap sumber daya manusia dan alam.

4. Sistem ekonomi campuran

Sistem ekonomi campuran yaitu sistem ekonomi yang menghendaki


kegiatan ekonomi dilakukan secara bersama-sama antara pemerintah dan swasta
(perpaduan konsep antara sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat).
Dijelaskan dalam sistem ekonomi campuran dimana kekuasaan serta kebebasan
berjalan secara bersamaan walau dalam kadar yang berbeda-beda. Ada pula
sistem ekonomi campuran dimana peran kekuasaan pemerintah relatif besar .
Sistem ekonomi campuran terlahir sebagai konsekuensi logis atas upaya untuk
menghapus kekurangan-kekurangan pada sistem ekonomi pasar dan sistem
ekonomi terpusat. Negara yang menggunakannya pada umumnya berada di
kawasan Afrika, Amerika Latin, dan Asia. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran
adalah sebagai berikut :
1) Pemerintah dan swasta secara bersama-sama melakukan kegiatan
ekonomi.
2) Negara menguasai sektor usaha vital dan mengendalikan perekonomian
dengan tujuan melindungi kepentingan umum.
3) Swasta/perorangan diberi kebebasan untuk berusaha pada sektor-sektor di
luar sektor usaha vital.
4) Pemerintah berperan membina dan mengawasi swasta, serta memajukan
perekonomian.
5) Hak milik perorangan diakui dan penggunaan tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan umum.

Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran :


 Adanya pemisahan yang jelas dalam sektor ekonomi pemerintah dengan
pihak swasta.
 Pergerakan harga-harga barang dapat diawasi dan dikendalikan.
 Pemerintah mengakui dan melindungi hak kepemilikan perorangan.

Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran :

 Potensi terjadinya etatisme jika peran pemerintah semakin mendominasi.


 Potensi terjadinya monopoli jika pihak swasta mendominasi, sehingga
merugikan rakyat.

C. Sistem Perekonomian di Indonesia

Indonesia tidak menganut sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat,


sistem ekonomi pasar, maupun sistem ekonomi campuran. Sistem ekonomi yang
diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung
demokrasi ekonomi maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi. Demokrasi
Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di
bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi
masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memberikan arahan dan
bimbingan serta menciptakan iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, daya
kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan
kepentingan umum. Negara sangat mengakui setiap upaya dan usaha warga negaranya
dalam membangun perekonomian.
Sebelum menggunakan sistem demokrasi ekonomi, seirama dengan
perkembangan politik di Indonesia maka di Indonesia pernah berlaku sistem ekonomi
sebagai berikut :
 Pada tahun 1950-1959 merupakan masa Demokrasi Liberal, kita
menggunakan sistem ekonomi yang condong ke sistem ekonomi liberal
dengan persaingan bebas.
 Pada tahun 1959-1966 merupakan masa Demokrasi Terpimpin, kita
menggunakan sistem ekonomi yang condong ke sistem ekonomi etatisme
karena pengaruh partai komunis.
 Pada tahun 1966-1998, bangsa Indonesia menerapkan sistem ekonomi
berdasarkan Pancasila yaitu Demokrasi Ekonomi sesuai dengan pasal 33
UUD 1945, hanya saja pelaksanaannya belum maksimal.
 Tahun 1998-sekarang, bangsa Indonesia mulai menerapkan Demokrasi
Ekonomi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 khususnya pasal 33,
namun pelaksanaannya cenderung berbentuk liberalism seiring dengan
bergulirnya era reformasi sehingga memunculkan istilah “Neo
Liberalism”.
Pasal 33 UUD 1945 ayat 1,2,3 dan 4 yang diamandemen oleh MPR pada tanggal
10 Agustus 2002 dianggap sebagai pasal terpenting yang mengatur langsung sistem
ekonomi Indonesia sekaligus landasannya, yakni prinsip demokrasi ekonomi. Secara rinci
pasal menetapkan tiga hal, yaitu :
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
c. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengen prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional.
Sistem demokrasi ekonomi merupakan sistem ekonomi yang melibatkan
pemerintah, para pengusaha swasta, dan seluruh rakyat. Dengan demikian terdapat kerja
sama antara pemerintah, pengusaha swasta dan rakyat.
Ciri-ciri demokrasi ekonomi itu sendiri adalah sebagai berikut :
 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan;
 Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara;
 Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
 Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.
 Warga memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan penghidupan yang
layak;
 Hak milik perseorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat;
 Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan salam batas-
batas yang tidak merugikan kepentngan umum;
 Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara dgunakan dengan pemufakatan
lembaga-lembaga perwakilan rakyat;
 Fakir miskin dan anak-anka terlantar dipelihara oleh negara.
Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita karena
bersifat kontradiktif dengan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia adalah sebagai
berikut :
a) Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitas manusia dan bangsa
lain;
b) Sistem “Etatisme”, negara sagat dominan serta mematikan potensi dan daya kresi unit-
unit ekonomi di luar sektor negara.
c) Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu keompok dalam bentuk monopoli yang
mergikan masyarakat.

Pelaku-Pelaku Ekonomi dalam Sistem Perekonomian di Indonesia

Terdapat tiga pelaku utama yang menjadi kekuatan sistem perekonomian di


Indonesia, yaitu perusahaan negara (pemerintah), perusahaan swasta, dan koperasi.
Ketiga pelaku ekonomi tersebut akan menjalankan kegiatan-kegiatan ekonomi dalam
sistem ekonomi kerakyatan. Sebuah sistem ekonomi akan berjalan dengan baik jika
pelaku-pelakunya dapat saling bekerja sama dengan baik pula dalam mencapai tujuannya.
Dengan demikian sikap saling mendukung di antara pelaku ekonomi sangat dibutuhkan
dalam rangka mewujudkan ekonomi kerakyatan.

A. Pemerintah (BUMN)

a. Pemerintah sebagai Pelaku Kegiatan Ekonomi

Peran pemerintah sebagai pelaku kegiatan ekonomi berarti pemerintah


melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.

a) Kegiatan produksi

Pemerintah dalam menjalankan perannya sebagai pelaku ekonomi,


mendirikan perusahaan negara atau sering dikenal dengan sebutan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN). Sesuai dengan UU No. 19 Tahun 2003, BUMN adalah
badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara
melalui penyertaan secara langsung berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan. BUMN dapat berbentuk Perjan (Perusahaan Jawatan), Perum
(Perusahaan Umum), dan Persero (Perusahaan Perseroan). BUMN memberikan
kontribusi yang positif untuk perekonomian Indonesia. Pada sistem ekonomi
kerakyatan, BUMN ikut berperan dalam menghasilkan barang atau jasa yang
diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pelaksanaan peran BUMN tersebut diwujudkan dalam kegiatan usaha hampir di
seluruh sektor perekonomian, seperti sektor pertanian, perkebunan, kehutanan,
manufaktur, pertambangan, keuangan, pos dan telekomunikasi, transportasi,
listrik, industri, dan perdagangan serta konstruksi. BUMN didirikan pemerintah
untuk mengelola cabang-cabang produksi dan sumber kekayaan alam yang
strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Misalnya PT Dirgantara
Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), PT
Pos Indonesia, dan lain sebagainya. Perusahaan-perusahaan tersebut didirikan
untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, serta untuk
mengendalikan sektor-sektor yang strategis dan yang kurang menguntungkan.

b) Kegiatan konsumsi

Pemerintah juga membutuhkan barang dan jasa untuk menjalankan


tugasnya. Seperti halnya ketika menjalankan tugasnya dalam rangka melayani
masyarakat, yaitu mengadakan pembangunan gedung-gedung sekolah, rumah
sakit, atau jalan raya. Tentunya pemerintah akan membutuhkan bahan-bahan
bangunan seperti semen, pasir, aspal, dan sebagainya. Semua barang-barang
tersebut harus dikonsumsi pemerintah untuk menjalankan tugasnya. Contoh-
contoh mengenai kegiatan konsumsi yang dilakukan pemerintah masih banyak,
seperti membeli barang-barang untuk administrasi pemerintahan, menggaji
pegawai-pegawai pemerintah, dan sebagainya.

c) Kegiatan distribusi

Selain kegiatan konsumsi dan produksi, pemerintah juga melakukan


kegiatan distribusi. Kegiatan distribusi yang dilakukan pemerintah dalam rangka
menyalurkan barang-barang yang telah diproduksi oleh perusahaanperusahaan
negara kepada masyarakat. Misalnya pemerintah menyalurkan sembilan bahan
pokok kepada masyarakat-masyarakat miskin melalui BULOG. Penyaluran
sembako kepada masyarakat dimaksudkan untuk membantu masyarakat miskin
memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh
pemerintah harus lancar. Apabila kegiatan distribusi tidak lancar akan
memengaruhi banyak faktor seperti terjadinya kelangkaan barang, harga barang-
barang tinggi, dan pemerataan pembangunan kurang berhasil. Oleh karena itu,
peran kegiatan distribusi sangat penting.

b. Pemerintah sebagai Pengatur (Regulator) Kegiatan Ekonomi

Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di bidang ekonomi tidak


hanya berperan sebagai salah satu pelaku ekonomi, akan tetapi pemerintah juga
berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan terhadap jalannya
roda perekonomian demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.

B. Swasta (BUMS)

BUMS adalah salah satu kekuatan ekonomi di Indonesia. BUMS merupakan


badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh pihak swasta. Tujuan BUMS adalah untuk
memperoleh laba sebesar-besarnya. BUMS didirikan dalam rangka ikut mengelola
sumber daya alam Indonesia, namun dalam pelaksanaannya tidak boleh bertentangan
dengan peraturan pemerintah dan UUD 1945. BUMS dalam melakukan perannya
mengandalkan kekuatan pemilikan modal. Perkembangan usaha BUMS terus didorong
pemerintah dengan berbagai kebijaksanaan.

Perusahaan-perusahaan swasta sekarang ini telah memasuki berbagai sektor


kehidupan antara lain di bidang perkebunan, pertambangan, industri, tekstil, perakitan
kendaraan, dan lain-lain. Perusahaan swasta terdiri atas dua bentuk yaitu perusahaan
swasta nasional dan perusahaan asing.

C. Koperasi

Badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Pengertian atau definisi tentang
koperasi di Indonesia sendiri juga mengalami perkembangan atau perubahan dari suatu
Undang-Undang Koperasi ke Undand-Undang Koperasi berikutnya. Undang-Undang
Koperasi No. 14 Tahun 1965, Bab III Pasal 3 mengatakan bahwa: Koperasi adalah
organisasi ekonomi dan alat revolusi yang berfungsi sebagai tempat persemaian insam
masyarakat serta wahana menuju sosialisme Indonesia berdasarkan Pancasila. Berikutnya
pada pasal 4 Bab III diberikan rincian asas-asasnya sebagai berikut:
1) Gotong royong
2) Bertujuan mengembangkan kesejahteraan anggota dan masyarakat dalam rangka
mencapai dan membina masyarakat sosialis Indonesia berdasarkan Pancasila
tanpa hisapan oleh manusia di atas manusia.
3) Tidak merupakan konsentrasi modal.
4) Sifat keanggotaan sukarela dalam rangka demokrasi terpimpin.
5) Anggota mempunyai kewajiban, hak dan kepentingan yang sama.
6) Keanggotaan tidak dapat dipindahkan pada orang lain atau badan hukum lain
dengan jalan apa pun.
7) Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi.
8) Tiap keputusan rapat anggota didasarkan atas musyawarah untuk mufakat.
9) Tiap-tiap anggota sesuai dengan tingkat kesadaran dan kemampuannya
menyumbangkan materi, tenaga maupun pikiran untuk koperasi dan sesuai
dengan karyanya menerima bagian dari setiap kemanfaatan koperasi dalam batas-
batas kepentingan Negara dan masyarakat.
10) Usaha ketatalaksanaannya bersifat terbuka.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan tadi dapat kita tarik kesimpulan bahwa faktor suatu negara dalam
memilih sistem ekonominya adalah sebagai berikut :
 Sumber-sumber sejarah, kultur/tradisi, cita-cita, keinginan dan sikap masyarakat
 Sumber daya alam (SDA)
 Falsafat yang dimiliki dan yang dibela oleh sebagian besar masyarakat
 Falsafah dan Ideologinya
 Akumulasi ilmu pengetahuan yang dimiliki masyarakat
 Karakteristik demografinya
 Nilai estetika, norma-norma, serta kebudayaan masyarakat
 Sistem hukum nasional
 Sistem politiknya
 Sub-sub sistem sosialnya
Dan di Indonesia sendiri sistem ekonomi yang berlaku adalah demokrasi
ekonomi. Dapat kita lihat bahwa :
1. Dilihat dari latar belakang sejarah, Indonesia menganut sistem Ekonomi yang
berasaskan kekeluargaan .
2. Dasar sistem ekonomi Indonesia dimuat dalam UUD 1945 pasal 33
3. Seiring perkembangan zaman, sistem ekonomi di Indonesia condong ke Barat
4. Perekonomian di Indonesia cenderung berubah-ubah dari setiap pemimpin yang
memimpin Negara.
B. Saran
Dengan sistem ekonomi yang dianut Indonesia saat ini, pemerintah, swasta, dan
rakyat sebagai pelaku ekonomi harus bekerja sama untuk mensejahterakan kehidupan
bangsa Indonesia. Sebagai tambahan, Indonesia yang saat ini disebut memakai Neo
Liberalisme harusnya sadar bahwa bangsa ini sudah memiliki ideologi sendiri yang
harusnya menjadi patokan dalam menjalani kehidupan perekonomian negara.

Anda mungkin juga menyukai