Laporan Praktikum Pembuatan Media Dan ST PDF
Laporan Praktikum Pembuatan Media Dan ST PDF
OLEH :
KELOMPOK : 1 (satu)
KELAS : Q1A1_A
KENDARI
2017
I. PENDAHULUAN
adanya nutrisi dan factor lingkungan. Bahan nutrisi yang tersedia dapat berupa
bahan alami dan dapat pula bahan sintetis. Bahan nutrisi yang digunakan
langsung atau berasal dari senyawa yang kompleks yang kemudian dipecah oleh
Bahan nutrisi ini dapat berupa cairan atau padatan setengah padat (semi solid)
benda-benda, air minum, makanan kita sehari-hari yang kita anggap sudah steril
dan bersih, setelah diteliti lagi ternyata masih banyak terdapat mikroorganisme
memanfaatkan nutrisi pada media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk
nutrisi bagi mikroorganisme yang akan dibiakan pada media, selain itu media juga
berfungsi untuk membiakkan, mengasingkan, mengirimkan dan meyimpan
terbagi menjadi 3 yaitu Media padat, Media semi padat semi cair, Media cair.
sintesis, dan media non sintesis. Berdasarkan tujuan yaitu media selektif atau
penghambat dan media diperkaya. Jenis Media yang sering digunakan, yaitu
Nutrient Agar, Nutrient Broth (NB), PDA (Potato Dextrose Agar), Salmonella
yang terdapat pada atau didalam suatu benda. Ada tiga cara utama yang umum
dipakai dalam sterilisasi yaitu menggunakan uap dari air yang mendidih selama
beberapa menit, yang kedua dengan menggunakan autoklave, atau yang ketiga
dengan penyaringan atau filtrasi. Pada proses setrilisasi dan penyiapan media ini,
kita harus memperhatikan beberapa hal, tujuanya adalah agar bahan yang kita
siapkan tidak terkontaminasi oleh mikroba yang tidak kita kehendaki. Sterilisasi
yang baik dapat mencegah tumbuhnya mikroba lain yang tidak diharapkan dalam
bahan yang telah disterilisasi. Teknik sterilisasi yang digunakan berbeda antara
satu dengan lainnya, tergantung dari jenis material yang digunakan. Alat-alat yang
digunakan dalam praktikum mikrobiologi juga harus dalam keadaan steril atau
bebas dari kuman serta bakteri, virus dan jamur. Untuk mensterilkannya
diperlukan pula pengetahuan tentang cara-cara dan teknik sterilisasi. Hal ini
dilakukan karena alat- alat yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi
ini guna memberikan pemahaman kepada kita tentang hal-hal yang berkaitan
keterampilan tentang teknik atau tata cara sterilisasi dan pembuatan media dalam
mikrobiologi.
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum pembuatan media dan sterilisasi ini adalah untuk
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (zat makanan)
Bahan dasar adalah air (H2O) sebagai pelarut dari agar-agar (rumput laut) dimana
unsur tersebut berupa garam organik, sumber energy (karbon), vitamin dan zat
pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu dapat pula ditambahkan komponen lain seperti
teradapat pada suatu benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 3 macam,
Sterilisasi dengan uap air panas, bahan yang mengandung cairan tidak dapat
didterilkan dengan oven sehingga digunakan alat ini. alat ini disebut Arnold steam
sterilizer dengan suhu 1000 C dalam keadaan lembab. Secara sederhana dapat pula
menit untuk membunuh sel-sel vegetatif mikrobia. kemudian disimpan pada suhu
kamar 24 jam untuk memberi kesempatan spora tumbuh menjadi sel vegetatif, lalu
dipanaskan lagi 1000 C 30 menit. dan diinkubasi lagi 24 jam dan disterilkan lagi,
jadi ada 3 kali sterilisasi. Banyak bakteri berspora belum mati dengan cara ini
2015).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, pada hari Selasa, 29 April 2017 pukul
08.00-09.00 WITA.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Gelas Kimia 1000 ml,
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Potato Dextrosa Broth 9
gr, agar 20 gr, aquades 1000 ml, EMBA 37,5 gr, pepton 9 gr, NaCl 5,0 gr,
KH2PO4 0,3 gr, agar 3,0-5,0 gr, bromothymol blue (1%) 3,0 gr, starch (pati) 15%
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Media NA
nutrient broth sebanyak 9 gr, menimbang agar sebanyak 20 gr, nutrient broth dan
agar dicampur dalam gelas kimia 1000 ml, menambahkan aquadest sebanyak 1000
menggunakan autoclave.
2. Media PDA
potato dextrose broth sebanyak 24 gr, menimbang agar sebanyak 20 gr, potato
dextrose broth dan agar dicampurkan dalam gelas kimia 1000 ml, menambahkan
menggunakan magnetic stirrer, setelah itu dimaasukan dalam botol schoot, dan
3. Media EMBA
sintetis emba sebanyak 37,5 gr, media emba dimasukkan dalam gelas kimia 1000
tersebut menggunakan magnetic stirrer, setelah itu dimasukan dalam botol schoot,
menimbang pepton 2 gr, NaCl 5 gr, KH2PO4 0,3 gr, Bromothymol Blue (1%) 3,0),
mencampur bahan-bahan tersebut kedalam gelas kimia 1000 ml, lalu ditambahkan
menggunakan magnetic stirrer, setelah itu dimasukan kedalam botol schoot, dan
Nutrient Broth sebanyak 9 gr, Menimbang agar sebanyak 20 gr, lalu ditambahkan
15% strch/pati, mencampur bahan-bahan tersebut kedalam gelas kimia 2000 ml,
Nutrient Broth sebanyak 9 gr, menimbang agar sebanyak 20 gr, lalu ditambahkan
15% skim milk, mencampur bahan-bahan tersebut kedalam gelas kimia 2000 ml,
4.1. Hasil
kimia,dibuat dari
campuran ekstrak
dengan menggunakan
pertumbuhan jamur,
agar.
3. Media EMBA Berfungsi sebagai
menghambat
pertumbuhan bakteri
gram positif.
proteolitik
oksigen
4.2. Pembahasan
di dalam air yang digunakan mikroorganisme untuk membentuk badan sel dan
memperoleh energi yang berasal dari bahan makanan. Perbedaan antara medium
NA dan medium PDA yaitu terdapat pada nutrien penyusunnya. Pada medium
NA, nutrien utama penyusunnya yakni adalah sepotong kaldu sedangkan medium
PDA nutrien utama penyusunnya terdapat pada kentang. Karena itu nutrient ini
Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang
dibuat dari campuran ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar
sebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya
sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Dalam hal ini ekstrak beef
dan pepton digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein,
untuk tumbuh dan berkembang. Medium Nutrient Agar (NA) merupakan medium
yang berwarna coklat muda yang memiliki konsistensi yang padat dimana
medium ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium untuk
menumbuhkan bakteri.
medium organik semi alamiah atau semi sintetis sebab terdiri dari bahan alamiah
yang ditambah dengan senyawa kimia; berdasarkan konsistensinya merupakan
dari kentang yang berfungsi sebagai sumber energi, nitrogen organik, karbon dan
vitamin, dekstrosa sebagai sumber karbon, agar sebagai bahan pemadat medium
dan aquadest sebagai pelarut untuk menghomogenkan medium dan sumber O2.
Media EMBA (Eosin Methylene Blue Agar) adalah media yang berfungsi
Jika ada bakteri yang mampu memfermentasikan laktosa, biasanya tidak ada
warna yang terbentuk dari koloni trersebut. Contoh yang paling banyak ditemui
dengan bantuan enzim amylase. Enzim amylase adalah enzim yang mampu
proteolitik adalah bakteri yang memproduksi enzim protease ekstra seluler, yaitu
enzim pemecah protein yang diproduksi didalam sel kemudian dilepaskan keluar
dari sel. Semua bakteri mempunya enzim protease dalam sel, tetapi tidak semua
antara bakteri yang dapat tumbuh dengan adanya oksigen atau dengan tidak
adanya oksigen. Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk
hidupnya. Jika tidak ada oksigen, maka bakteri ini akan mati. Bakteri aerob
menggunakan glikosa atau zat organic lainnya seperti etanol untuk dioksidasi
menjadi CO2, H2O2, dan sejumlah energy. Bakteri anaerob adalah bakteri yang
tidak membutuhkan oksigen untuk hidupnya. Bakteri anaerob terdiri atas dua yaitu
anaerob fakultatif dan anerob obligat. Bakteri anaerob fakultatif adalah bakteri
yang dapat hidup dengan baik dengan adanya oksigen atau tidak. Sedangkan
bakteri anaerob fakultatif adalah bakteri yang sama sekali tidak membutuhkan
5.1. Kesimpulan
pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-
dasar adalah air (H2O) sebagai pelarut dari agar-agar (rumput laut) dimana agar-
Media yang steril dapat dibuat dengan cara memperhatikan kebersihan saat
membuat media dan setelah media selesai dibuat, maka media tersebut
5.2. Saran
Saran saya dalam praktikum pembuatan media dan sterilisasi adalah agar
para praktikan lebih memperhatikan arahan dari asisten sehingga pada saat
praktikum tidak terjadi kesalahan dan Saran saya kepada pihak laboratorium
membuat waktu praktikum yang efisien dan juga hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Khaeruni, Andi dan Vit Neru Satrah. 2017. Penuntun Praktikum Mikrobiologi
Pangan. Universitas Halu Oleo. Kendari.
Machmud, M. 2013. Teknik Penyimpanan dan Pemeliharaan Mikroba. Balai
Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan. Bogor.
Suardani, Dkk. 2014. Identifikasi E Colli 0157:H7 dari Feses Ayam dan Uji Profil
Hemolisisinya Pada Media Agar Darah. Jurnal kedokteran hewan. Vol
8. No. 1.