Anda di halaman 1dari 3

tugas individu

OBJEK MATERIAL dan OBJEK FORMAL FILSAFAT DAKWAH

Pengampu :

FURQAN, S. Sos.I., M.A.

SIBRA MALISI
180405035

S-I PRODI KESEJAHTERAAN SOSIAL


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM - BANDA ACEH

Definisi dan Pembahasan


1

A. Objek Material Filsafat Dakwah


Objek material filsafat dakwah adalah manusia, Islam, Allah, lingkungan (dunia). Filsafat
dakwah mencoba melihat proses interaksi antara manusia yang menjadi subjek (​da'i​) dan
objek (​mad'u​) dalam proses dakwah, Islam sebagai pesan dakwah, dan lingkungan dimana
manusia akan menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai Islam, serta Allah yang menurunkan
Islam dan memberikan takdirnya yang menyebabkan terjadinya perubahan keyakinan, sikap,
dan tindakan.
Objek material dakwah, menurut penjelasan Cik Hasan Bisri, adalah unsur substansial ilmu
dakwah yang terdiri dari enam komponen, yaitu da'i, mad'u, metode, materi, media, dan
tujuan dakwah.
Menurut Dr. H. Nur Syam, objek material filsafat adalah segala sesuatu yang ada atau
mungkin ada, maka objek formalnya adalah pemikiran atau keterangan sedalam-dalamnya
tentang objek material tersebut. Objek material filsafat dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu
Hakikat Tuhan, hakikat manusia dan hakikat alam semesta.
Dalil tentang da'i dan mad'u :
َ ‫ﺎس َﻻ ﯾ َْﻌﻠَﻤ‬ َ ْ َ َٰ ‫ﯾﺮا َو‬ ً‫َ ْ َ ﱠ ﱠ‬
‫ُﻮن‬ ِ ‫ل ِﻛ ﱠﻦ أﻛﺜ َﺮ اﻟﻨﱠ‬ ً ‫ﯿﺮا َوﻧَ ِﺬ‬
ً ‫َﺸ‬ ِ ‫َو َﻣﺎ أ ْر َﺳﻠﻨَﺎك إِﻻ َﻛﺎﻓﺔ ﻟِﻠﻨﱠ‬
ِ ‫ﺎس ﺑ‬
"dan kami tidak mengutus kamu melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai
pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui " (QS. Saba' : 28).
ً‫َﺸﺮاً َوﻧَ ِﺬﯾﺮا‬
‫ﺎﻫﺪاً َو ُﻣﺒ ﱢ‬ َ َ‫ﯾَﺎ أَﯾﱡ َﻬﺎ اﻟﻨﱠﺒ ﱡﻲ إﻧﱠﺎ أَ ْر َﺳ ْﻠﻨ‬
ِ ‫ﺎك َﺷ‬ ِ ِ
“Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabargembira
dan pemberi peringatan.” (Q.S. Al-Ahzab [33]: 45).
Dalil tentang metode dakwah sebagai objek material :
Metode dakwah terangkum dalam Al-Qur’an surat An-Nahl (16) ayat 125:
ۖ‫ﺿ ﱠﻞ َﻋﻦ َﺳﺒِﯿﻠِ ِۦﻪ‬ َ ‫ﱠﻚ ُﻫ َﻮ أَ ْﻋﻠَ ُﻢ ﺑِ َﻤﻦ‬
َ ‫ج ِد ْﻟﻬُﻢ ﺑِٱﻟﱠﺘِﻰ ِﻫ َﻰ أَ ْﺣ َﺴ ُﻦۚ إ ﱠن َرﺑ‬
ِ
ْ ‫ٱﻟ َﻤ ْﻮ ِﻋ َﻈ ِﺔ‬
َٰ ‫ٱﻟ َﺤ َﺴﻨَ ِﺔۖ َو‬ ْ ‫ٱﻟ ِﺤ ْﻜ َﻤ ِﺔ َو‬
ْ ‫ﱢﻚ ﺑ‬
ِ َ ‫ﯿﻞ َرﺑ‬ ‫ٱ ْد ُع إِﻟَﻰ‬
ِ ِ‫ٰ َﺳﺒ‬
َ ‫ُﻬﺘَ ِﺪ‬
‫ﯾﻦ‬ ْ ‫ َو ُﻫ َﻮ أَ ْﻋﻠَ ُﻢ ﺑ‬.
ْ ‫ٱﻟﻤ‬ِ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk."
B. Objek Formal Filsafat Dakwah
Menurut Drs. Suisyanto, objek formal filsafat dakwah adalah usaha untuk mendapatkan
pemahaman yang sedalam-dalamnya sesuai dengan akal budi manusia tentang segala sesuatu
yang berkaitan dengan penyampaian ajaran Islam kepada umat Islam dengan cara
2

mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya baik secara praktis maupun teoritis. Menurut


Andy Dermawan dkk, objek Formal filsafat dakwah adalah mempelajari bagaimana hakikat
dakwah. Menurut Dr. H. Nur Syam, objek Formal filsafat adalah pemikiran secara radikal
akan objek material tersebut.
Setelah mendalami masalah objek kajian filsafat dan objek kajian dakwah, sekarang kita
dapat mengintegrasikan antara keduanya yaitu objek kajian filsafat dakwah. Objek studi
filsafat dakwah adalah pemikiran mendalam dan radikal, logis dan sistematis tentang proses
usaha merealisasikan ajaran Islam dalam kehidupan umat manusia dengan melalui strategi,
metode, dan sistem yang relevan dengan mempertimbangkan dimensi
religio-politik-kultural-sosio-psikologis umat manusia.
Objek formal ilmu dakwah adalah ilmu yang mempelajari tentang proses transformasi ajaran
islam dalam suatu aktifitas orang beriman untuk kemaslahatan dan keselamatan manusia
didunia sampai akhirat kelak.
Adanya proses transformasi berarti ada kegiatan dakwah yang terukur dan terkendali. Adanya
ajaran islam sebagai materi dari kegiatan dakwah. Adanya orang beriman, perorangan,
kelompok, atau kelembagaan seperti da’i yang melaksanakan proses transformasi atau
kegiatan dakwah. Adanya umat manusia adalah sebagai Mad’u. Adanya metodologi
digunakan saat transformasi sesuai dengan kebutuhan. Adanya target adalah tujuan yang
ingin dicapai dalam dakwah. Adanya sistematika pembahasan yang secara ilmiah dapat
dipertanggungjawabkan.
Tidak kalah pentingnya dalam pengembangan objek formal ilmu dakwah adalah rumusan visi
dan misi agar ditingkatkan pelaksanaan, agar tidak menemukan kegagalan dalam
berdakwah.Visi yang dikehendaki dalam pelaksanaan dakwah adalah berlakunya ajaran
Al-Qur’an dan Al-Hadist dalam seluruh tataran kehidupan untuk keselamatan dan kebahagian
manusia dunia dan akhirat. Objek formal itu dapat berupa manajemen dakwah, komunikasi
penyiaran Islam, dan pengembangan masyarakat Islam.

Anda mungkin juga menyukai