0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
180 tayangan3 halaman
Filsafat adalah ilmu yang mengkaji, atau pemikiran akan sesuatu yang dikaji sampai ke akar-akarnya. Atau bisa berarti bijaksana dalam mempelajari suatu objek. Dakwah artinya seruan, ajakan, atau panggilan menuju perbuatan ma'ruf dan mencegah kemungkaran. Artinya seorang da'i harus mampu berfilsafat agar tidak salah dalam memberikan materi dakwah bagi mad'u. Artinya da'i harus mengkaji secara detail sampai ke akar-akarnya terkait materi dakwah.
Filsafat adalah ilmu yang mengkaji, atau pemikiran akan sesuatu yang dikaji sampai ke akar-akarnya. Atau bisa berarti bijaksana dalam mempelajari suatu objek. Dakwah artinya seruan, ajakan, atau panggilan menuju perbuatan ma'ruf dan mencegah kemungkaran. Artinya seorang da'i harus mampu berfilsafat agar tidak salah dalam memberikan materi dakwah bagi mad'u. Artinya da'i harus mengkaji secara detail sampai ke akar-akarnya terkait materi dakwah.
Filsafat adalah ilmu yang mengkaji, atau pemikiran akan sesuatu yang dikaji sampai ke akar-akarnya. Atau bisa berarti bijaksana dalam mempelajari suatu objek. Dakwah artinya seruan, ajakan, atau panggilan menuju perbuatan ma'ruf dan mencegah kemungkaran. Artinya seorang da'i harus mampu berfilsafat agar tidak salah dalam memberikan materi dakwah bagi mad'u. Artinya da'i harus mengkaji secara detail sampai ke akar-akarnya terkait materi dakwah.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM - BANDA ACEH
Definisi dan Pembahasan
1
A. Objek Material Filsafat Dakwah
Objek material filsafat dakwah adalah manusia, Islam, Allah, lingkungan (dunia). Filsafat dakwah mencoba melihat proses interaksi antara manusia yang menjadi subjek (da'i) dan objek (mad'u) dalam proses dakwah, Islam sebagai pesan dakwah, dan lingkungan dimana manusia akan menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai Islam, serta Allah yang menurunkan Islam dan memberikan takdirnya yang menyebabkan terjadinya perubahan keyakinan, sikap, dan tindakan. Objek material dakwah, menurut penjelasan Cik Hasan Bisri, adalah unsur substansial ilmu dakwah yang terdiri dari enam komponen, yaitu da'i, mad'u, metode, materi, media, dan tujuan dakwah. Menurut Dr. H. Nur Syam, objek material filsafat adalah segala sesuatu yang ada atau mungkin ada, maka objek formalnya adalah pemikiran atau keterangan sedalam-dalamnya tentang objek material tersebut. Objek material filsafat dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu Hakikat Tuhan, hakikat manusia dan hakikat alam semesta. Dalil tentang da'i dan mad'u : َ ﺎس َﻻ ﯾ َْﻌﻠَﻤ َ ْ َ َٰ ﯾﺮا َو ًَ ْ َ ﱠ ﱠ ُﻮن ِ ل ِﻛ ﱠﻦ أﻛﺜ َﺮ اﻟﻨﱠ ً ﯿﺮا َوﻧَ ِﺬ ً َﺸ ِ َو َﻣﺎ أ ْر َﺳﻠﻨَﺎك إِﻻ َﻛﺎﻓﺔ ﻟِﻠﻨﱠ ِ ﺎس ﺑ "dan kami tidak mengutus kamu melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui " (QS. Saba' : 28). ًَﺸﺮاً َوﻧَ ِﺬﯾﺮا ﺎﻫﺪاً َو ُﻣﺒ ﱢ َ َﯾَﺎ أَﯾﱡ َﻬﺎ اﻟﻨﱠﺒ ﱡﻲ إﻧﱠﺎ أَ ْر َﺳ ْﻠﻨ ِ ﺎك َﺷ ِ ِ “Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabargembira dan pemberi peringatan.” (Q.S. Al-Ahzab [33]: 45). Dalil tentang metode dakwah sebagai objek material : Metode dakwah terangkum dalam Al-Qur’an surat An-Nahl (16) ayat 125: ۖﺿ ﱠﻞ َﻋﻦ َﺳﺒِﯿﻠِ ِۦﻪ َ ﱠﻚ ُﻫ َﻮ أَ ْﻋﻠَ ُﻢ ﺑِ َﻤﻦ َ ج ِد ْﻟﻬُﻢ ﺑِٱﻟﱠﺘِﻰ ِﻫ َﻰ أَ ْﺣ َﺴ ُﻦۚ إ ﱠن َرﺑ ِ ْ ٱﻟ َﻤ ْﻮ ِﻋ َﻈ ِﺔ َٰ ٱﻟ َﺤ َﺴﻨَ ِﺔۖ َو ْ ٱﻟ ِﺤ ْﻜ َﻤ ِﺔ َو ْ ﱢﻚ ﺑ ِ َ ﯿﻞ َرﺑ ٱ ْد ُع إِﻟَﻰ ِ ِٰ َﺳﺒ َ ُﻬﺘَ ِﺪ ﯾﻦ ْ َو ُﻫ َﻮ أَ ْﻋﻠَ ُﻢ ﺑ. ْ ٱﻟﻤِ “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." B. Objek Formal Filsafat Dakwah Menurut Drs. Suisyanto, objek formal filsafat dakwah adalah usaha untuk mendapatkan pemahaman yang sedalam-dalamnya sesuai dengan akal budi manusia tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan penyampaian ajaran Islam kepada umat Islam dengan cara 2
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya baik secara praktis maupun teoritis. Menurut
Andy Dermawan dkk, objek Formal filsafat dakwah adalah mempelajari bagaimana hakikat dakwah. Menurut Dr. H. Nur Syam, objek Formal filsafat adalah pemikiran secara radikal akan objek material tersebut. Setelah mendalami masalah objek kajian filsafat dan objek kajian dakwah, sekarang kita dapat mengintegrasikan antara keduanya yaitu objek kajian filsafat dakwah. Objek studi filsafat dakwah adalah pemikiran mendalam dan radikal, logis dan sistematis tentang proses usaha merealisasikan ajaran Islam dalam kehidupan umat manusia dengan melalui strategi, metode, dan sistem yang relevan dengan mempertimbangkan dimensi religio-politik-kultural-sosio-psikologis umat manusia. Objek formal ilmu dakwah adalah ilmu yang mempelajari tentang proses transformasi ajaran islam dalam suatu aktifitas orang beriman untuk kemaslahatan dan keselamatan manusia didunia sampai akhirat kelak. Adanya proses transformasi berarti ada kegiatan dakwah yang terukur dan terkendali. Adanya ajaran islam sebagai materi dari kegiatan dakwah. Adanya orang beriman, perorangan, kelompok, atau kelembagaan seperti da’i yang melaksanakan proses transformasi atau kegiatan dakwah. Adanya umat manusia adalah sebagai Mad’u. Adanya metodologi digunakan saat transformasi sesuai dengan kebutuhan. Adanya target adalah tujuan yang ingin dicapai dalam dakwah. Adanya sistematika pembahasan yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan. Tidak kalah pentingnya dalam pengembangan objek formal ilmu dakwah adalah rumusan visi dan misi agar ditingkatkan pelaksanaan, agar tidak menemukan kegagalan dalam berdakwah.Visi yang dikehendaki dalam pelaksanaan dakwah adalah berlakunya ajaran Al-Qur’an dan Al-Hadist dalam seluruh tataran kehidupan untuk keselamatan dan kebahagian manusia dunia dan akhirat. Objek formal itu dapat berupa manajemen dakwah, komunikasi penyiaran Islam, dan pengembangan masyarakat Islam.