Anda di halaman 1dari 17

Metode Memahami Islam

Disusun Oleh:
NAMA KELOMPOK 5:
1. Nur Aziza Juliana
2. Elda Supine
3. Reza
4. Riswan Oki Nanda
5. Rakan Akbar
6. M. Khoirurrozikin
Latar Belakang

 Sejak kedatangan Islam hingga saat ini pemahaman tentang metodologi studi
Islam sangat berbeda-beda. Hal itu disebabkan karena seseorang tersebut hanya
menguasai salah satu bidang saja. Seperti yang dapat kita lihat ada orang yang
penguasaannya terhadap salah satu bidang keilmuan cukup mendalam, tetapi
kurang memahami disiplin ilmu keislaman lainnya, hingga saat ini pemahaman
Islam yang terjadi di masyarakat masih bercorak. Demikian pentingnya
metodologi ini. Dan penguasaan metode yang tepat dapat menyebabkan
seseorang mengembangkan ilmu yang dimilikinya.
Metode Memahami Islam

 Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan


suatu kegiatan mencapai tujuan yang ditentukan. Metodologi berasal dari
bahasa yunani yakni metodhos dan logos, methodos berarti cara, kiat dan
seluk beluk yang berkaitan dengan upaya menyelesaikan sesuatu,
sementara logos berarti ilmu pengetahuan, cakrawala dan wawasan.
Dengan demikian metodologi adalah metode atau cara-cara yang berlaku
dalam kajian atau penelitiaan.
Jenis-jenis Metode Memahami Islam

 Metode kajian sumber, disiplin dan dimensi Islam. Tujuan didatangkannya


agama islam, atau dikenal dengan tujuan diturunkannya syari’ah islam
adalah mutlak harus menjadi sandaran utama metodologi pemahaman
islam. Metode apapun yang digunakan syariah islam ini mutlak harus
dikuasai.Syari’ah islam memuat lima tujuan utama, yaitu: menjaga agama,
menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan, menjaga harta Selain itu,
kaidah-kaidah fiqhiyah pun yang lebih dikenal dengan lima kaidah induk
mutlak juga harus dikuasa.
A. IJTIHAD DAN PEMBAGIANNYA
 Ijtihad secara etimologi adalah sungguh-sungguh dalam mengerjakan suatu
perbuatan, kata-kata ijtihad tidak dipakai kecuali pada perbuatan yang
memang benar-benar susah. Sedangkan secara terminologi adalah
mengerahkan semua kemampuan yang dimiliki oleh seorang fakih (pakar
ilmu fikih) dalam melakukan riset dengan asumsi (dhan) yang kuat untuk
menghasilkan ilmu pengetahuan.
 Maksud dari mengerahkan semua kemapuan dari fakih sehingga mereka
sampai kepada tingkatan dimana mereka akan sampai pada titik kelemahan
yang mereka rasakan untuk melangkah lebih jauh. Kata-kata : ‫استفراغ‬
merupakan jenis yang mencakup kepada Fakih dan Muqallid (orang yang
mengikuti pendapat imam mazhab), oleh karena demikian, maka dikaitkan
dalam definisi kata-kata ‫الفقيه‬, supaya Muqallid tidak termasuk ke
dalamnya. Pada definisi di atas juga tersebut kata-kata ‫ظن‬, fungsinya
adalah untuk mempertegas kalua riset yang dilakukan fakih itu bersifat
Asumsi, yaitu pada masalah-masalah yang bersifat dhanniyah (belum pasti,
masih bisa timbul beberapa kemungkinan), bukan Qat’iyyah (urusan yang
sudah pasti), karena urusan yang Qat’iyyah tidak perlu ijtihad.
 Fakih yang mengijtihad hukum di sebut Mujtahid. Mujtahid terbagi kepada
beberapa tingkatan sesuai dengan sejauh mana jarak kemampuan mereka
dalam ijtihad. Jika seorang mujtahid mampu untuk berijtihad pada masalah
asal (kaidah) hukum dan furu’ (hukum itu sendiri) dari hukum tersebut, tidak
taklid kepada seorangpun, langsung mengambil hukum dari Nash-nash
syara’ dengan kaidah-kaidah yang mereka ciptakan sendiri, maka mereka
dinamakan Mujtahid mutlak.
B. HUKUM DAN PEMBAGIANNYA
 Hukum-hukum dalam Islam secara garis besar dibagi menjadi lima hal yang
diantaranya adalah wajib, sunnah, haram, makruh, dan mubah. Untuk lebih
lengkap mengenai penjelasan hukum-hukum Islam dibawah ini. Banyak
diantara kita yang mengetahui hukum-hukum diatas tetapi kadang hanya
sebatas tahu dan tidak mengetahui arti dari hukum-hukum tersebut. Oleh
karena itu mari kita simak seksama untuk mengingatkan kita yang sudah
lupa dan memberi ilmu pengetahuan kepada kita yang belum tahu. Sesuai
dengan firman Allah Ta ‘ala:
 ۚ ‫م ْعنَا وَأَطَ ْعنَا‬ِ ‫س‬ َ ‫م أَ ْن ي َُقولُوا‬ َ ‫َح ُك‬
ْ ‫م بَ ْين َُه‬ ْ ‫ه لِي‬ ُ ‫َّللا َو َر‬
ِ ِ‫سول‬ ُ ‫ل ْال‬
ِ َّ ‫م ْؤ ِمنِينَ إِ َذا ُد ُعوا إِلَى‬ َ ‫إِنَّمَا َك‬
َ ‫ان َق ْو‬
َ ‫ح‬
‫ون‬ ُ ِ‫م ْفل‬ُ ‫م ْال‬ُ ‫ه‬ ُ ‫ك‬ َٰ ‫و َُأ‬
َ ِ‫ولَئ‬
 Artinya: “Sesungguhnya ucapan orang-orang yang beriman apabila diajak
untuk kembali kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul itu memberikan
keputusan hukum di antara mereka hanyalah dengan mengatakan, “Kami
mendengar dan kami taat”. Dan hanya merekalah orang-orang yang
berbahagia.” (QS. An-Nuur [24]: 51).
 1. Wajib
 Wajib adalah suatu perkara yang dimana orang akan mendapatkan sebuah
pahala jika orang tersebut mau melakukan pekerjaan atau perbuatan yang
diperintahkan dan akan mendapat siksa atau dosa bila tidak mengerjakan
suatu hal yang diperintahkan.
 2. Sunnah
 Sunnah adalah suatu perkara yang mana jika orang mau melakukan suatu
hal atau perbuatan yang dianjurkan akan mendapatkan pahala, namun bila
orang tersebut meninggalkan atau tidak mengerjakan perbuatan yang
dianjurkan maka dia tidak mendapatkan dosa.
 3. Haram
 Haram merupakan suatu perkara yang berlawanan pada hukum yang
pertama dan kedua. Haram adalah suatu perkara yang mana bila seseorang
tidak mengerjakan suatu perkara yang dilarang maka dia akan
mendapatkan pahala, dan bila perkara yang dilarang itu dilakukan atau
dikerjakan maka dia akan mendapatkan dosa.
 4. Makruh
 Makruh adalah suatu hal yang mana bila seseorang meninggalkan perkara
atau hal itu hukumnya adalah lebih baik dan akan mendapat pahala, dan
bila seseorang mengerjakan suatu hal yang dihukumi makruh maka dia
tidak mendapat dosa atau tidak ada konsekwensinya.
 5. Mubah
 Mubah adalah suatu perkara atau hal yang boleh untuk dikerjakan dan
boleh juga untuk ditinggalkan ( sesuka hati mau pilih yang mana ).
C. FILSAFAT DAN JABARANNYA
 1. PENGERTIAN FILSAFAT
 Secara etimologis filsafat berasal dari bahasa Yunani dan kata “philo”
berarti cinta dan "sophia" yang berarti kebenaran, sementara itu menurut
I.R. Pudjawijatna (1963 : 1) "Filo artinya cinta dalam arti yang seluas-
luasnya, yaitu ingin. Sofia artinya kebijaksanaan, bijaksana artinya pandai,
mengerti dengan mendalam, jadi menurut namanya saja Filsafat boleh
dimaknakan ingin mengerti dengan mendalam atau cinta dengan
kebijaksanaan. Dilihat dari segi katanya filsafat ilmu dapat dimaknai sebagai
filsafat yang berkaita tentang ilmu. Filsafat ilmu merupakan bagian dari
filsafat pengetahuan secara umum, ini dikarenakan ilmu itu sendiri
merupakan suatu bentuk pengetahuan dengan karakteristik khusus maka
diperlukan pembatasan yang dapat menggambarkan dan memberi makna
khusus. banyak mengemukakan definisi/pengertian filsafat ilmu dengan
sudut pandangnya masing-masing, dan setiap sudut pandang tersebut amat
penting guna pemahaman yang komprehensif tentang makna filsafat ilmu.
 Ciri-ciri berfikir Filsafat adalah :
 a. Metodis : menggunakan metode, cara, yang lazim digunakan oleh
filsuf (akhli filsafat) dalam proses berfikir
 b. Sistematis : berfikir dalam suatu keterkaitan antar unsur-unsur dalam
suatu keseluruhan sehingga tersusun suatu pola pemikiran Filsufis.
 c. Koheren : diantara unsur-unsur yang dipikirkan tidak terjadi sesuatu
yang bertentangan dan tersusun secara logis
 d. Rasional : mendasarkan pada kaidah berfikir yang benar dan logis
(sesuai dengan kaidah logika)
 e. Komprehensif : berfikir tentang sesuatu dari berbagai sudut
(multidimensi).
 f. Radikal : berfikir secara mendalam sampai ke akar-akarnya atau
sampai pada
 tingkatan esensi yang sedalam-dalamnya
 g. Universal : muatan kebenarannya bersifat universal, mengarah pada
realitas kehidupan manusia secara keseluruhan
D. Tasawuf dan jabarannya
 Secara bahasa tasawuf diartikan sebagai Sufisme (bahasa arab: ‫) تصوف‬
adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa,
menjernihan akhlaq, membangun dhahir dan batin, untuk memporoleh
kebahagian yang abadi. Tasawuf pada awalnya merupakan gerakan
zuhud (menjauhi hal duniawi) dalam Islam,
ْ ‫جي ُب‬ ْ ‫ف ْل َي‬
َ ‫ن‬ َ ‫د‬َ ‫ذا‬ َ ِ‫الداعِ إ‬ َّ ‫و َة‬ ْ ‫د‬ ُ ‫ج‬
َ ‫يب‬ ُ ٌ َ ‫ف ِإنِي‬
َ ‫ع ِني‬
َ ‫ع َبا ِدي‬ َ َ‫سأَل‬ َ ِ‫َوإ‬
 ‫وا لِي‬ ِ ‫س َت‬ ِ ‫عا‬ َ ‫ع‬ ِ ‫يب أ‬‫ر‬ِ ‫ق‬ ِ ‫ك‬ َ ‫ذا‬
َ ‫ش ُد‬
‫ون‬ ُ ‫م يَ ْر‬ْ ‫علَّ ُه‬ ْ ‫م ُن‬
َ َ‫وا بِي ل‬ ِ ‫َو ْل ُي ْؤ‬
 Artinya: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang
Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah
mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam
kebenaran." (Q. S. 2. Al-Baqarah, A. 186).
Tasawuf dibagi menjadi 3: yaitu

A. Tasawuf Akhlaqi


B. Tasawuf Falsafi
C. Tasawuf Syi’i
E. TAFSIR DAN JABARANNYA
 1.Pengertian Tafsir
 Tafsir berasal dari bahasa arab F]assara, Yufassiru, tafsir dapat pula berarti
al-idlah wa al-tabyinpenjelasan dan keterangan, pengertian tafsir bsebagai
mana juga di kemukakan pakar alquran dalam formalsi yang berbeda beda,
namun dengan maksud atau esensi nya sama. salah satu nya adalah adalah
Az –zarkasyi. beliau mengatakan bahwa tafsir adalah ilmu yang berfungsi
untuk mengetahui kandungan kita bullah yang di turun kan kepada nabi
Muhammad saw.
 2.Model tafsir
 Seperti hal nya ilmu pengetahuan lain, tafsir pun mengalami pertumbuhan
dan perkembangan mulai dari masa nabi Muhammad masa sekarang.
Berdasar upaya penafsiran al-quran sekarang zama rasulullah saw hingga
saat ini, lahir lah penafsiran yang lebih banyak di sebabkan oleh tuntunan
perkembangan zama dan masyarakat jika ditelusuri perkembangan tafsir al
quran sejak dulu sampai sekaramg,maka dapat temukan bahwa penafsiran
al quran secara garis besar melalui empat cara [metode] yaitu ;
A. Metode tahlily [analisis]
B. Model Ijmali [global]
C. Metode Muqarin
D. Metode Maudlui-iy
 Kesimpulan:
 Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw diyakini dapat
menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin.
Petunjuk-petunjuk agama mengenai berbagai kehidupan manusia, Metode
adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan mencapai tujuan yang ditentukan. Untuk mengetahui metode islam.
Adapun jenis-jenis metode yang digunakan dalam memahami islam yaitu:
 Jenis-jenis Metode Memahami Islam
 Metode Disiplin Ilmu dan Kajian Islam
 Metode Kajian Al-Qur’an dan Sejarah Islam
 Metode Kajian Dimensi Alam
 Untuk dapat memahami suatu agama secara benar dan tidak keliru kita ingin
mengetahui atau memahaminya dengan benar dan tidak keliru kita harus
mengkaji al-quran dan perkembangan sejarah islam.
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANYA

Anda mungkin juga menyukai