Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEPANCASILAAN

TOPIK : MAHASISWA DAN APLIKASI LIMA SILA


DALAM PANCASILA DIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA

OLEH :
ISABELLA ROMU

20117210110

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas cinta kasihNya
sehingga saya bisa bisa menyelesaikan Makalah Kepancasilaan dengan Topik “
Mahasiswa Dan Aplikasi Lima Sila Dalam Pancasila Difakultas Farmasi
Universitas Pancasila” ini dengan baik serta tepat waktu.

Makalah ini saya dengan tujuar agar Implementasi dari sila-sila yang terdapat
dalam Pancasila selalu menjadi pedoman terutama dalam kehidupa kampus dalam
hal fakultas Farmasi Universitas Pancasila. Saya menyadari kalau masih banyak
kekurangan dalam menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan
guna kesempurnaan makalah ini.Saya i mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Dosen Pengampu matakuliah Kepancasilaan, juga kepada pihak yang sudah turut
dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, saya
sampaikan banyak terima kasih.

Jakarta, 21 Oktober 2020

Isabella Romu
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………..i

Daftar Isi ……………………………………………………………………ii

Bab I PENDAHULUAN ………………………………………………1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………1

1.3 Tujuan Masalah ………………………………………………….2

Bab II PEMBAHASAN …………………………………………………3

2.1 Pendahuluan Nilai Nilai Pancasila ……………………………………..3

2.2 Makna Sila Sila yang terkandung dalam Pancasila ……………………..5

2.3Implementasi Pancasila Dalam Kehidupan Kampus……………………7

2.4Mahasiswa Harus Mengimplementasikan Pancasila .…………………10

Bab III PENUTUP ……………………………………………………….12

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………..12


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Membangun karakter pada mahasiswa di perguruan tinggi sangat penting


sebagai kelanjutan pendidikan karakter di sekolah. Membangun karakter
diperguruan tinggi tidak cukup dilakukan melalui kegiatan kurikuler tetapi juga
harus dilakukan melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. Membangun
karakter di perguruan tinggi harus berpijak kepada nilai-nilai karakter pancasila,
yang selanjutnya dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan lingkungan
kampus itu sendiri.

Pancasila sebagai dasar negara dan idiologi bangsa yang berintikan nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan
dirasa tepat jika dijadikan sebagai dasar membangun karakter mahasiswa sehingga
patut ditanyakan implementasi sila sila dalam kehidupan kampus. Pancasila
mengandung nilai-nilai yang sesuai dengan kondisi kebangsaan dalam menghadapi
tantangan dan mencerminkan karakteristik bangsa. Dengan demikian, nilai-nilai
Pancasila dijadikan sebagai norma dalam mengatasi segala persoalan dalam
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa makna dari sila sila yang terkandung dalam Pancasila ?

2. Bagaimana Implementasi Sila SIla Pancasila dalam Lingkungan Fakultas


Farmasi Universitas Pancasila ?

3. Mengapa Mahasiswa harus mengimplementasi nilai nilai Pancasila dalam


Lingkungan Kampus ?
1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk membangun karakter mahasiswa menjadi Mahasiswa Pancasilais

2. Untuk menjadikan mahasiswa Sebagai pembawa perubahan

3. Agar perwujudannya nilai nilai pancasila dapat dilaksanakan secara konkrit


oleh semua lapisan masyarakt

4. Untuk menjadikan Pancasila sebagai senjata bagi mahasiswa dalam menghadapi


arus globalisasi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pendahuluan Nilai Nilai Pancasila

Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah sebagai dasar negara dan “way  of
life” bagi kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Hal ini menurut catatan sejarah
Pancasila dulunya adalah suatu ajaran yang sudah ada sejak jaman Majapahit, hal
ini dibukukan dalam kitab Sutasoma karangan Empu Tantular serta kitab
Negarakertagama karangan Empu Prapanca. Dalam kitab Negarakertagama
terdapat ketentuan yang harus dipatuhi seorang raja, yaitu “Raja menjalankan
dengan setia kelima pantangan begitu pula upacara-upacara ibadat dan penobatan”.
Hal tersebut dijelaskan lebih lanjut pada kitab Sutasoma, adanya istilah “Pancasila
Krama”, yaitu lima dasar tingkah laku atau perintah kesusilaan. Dalam kitab itu
terdapat lima larangan yakni:
a).  jangan mencabut nyawa makhluk hidup;
b). jangan mengambil barang yang tidak diberika;
.c).  jangan berbuat zina;
d). jangan berkata bohong;
e). janganlah minum-minuman yang memabukkan.
Jika pada era Majapahit Pancasila adalah merupakan suatu ajaran yang
berkaitan dengan larangan.
Pancasila yang dipahami sebagai pedoman hidup Bangsa Indonesia sekarang
maknanya lebih luas, yaitu merupakan nilai-nilai luhur yang wajib dipahami dan
dilaksanakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila yang
dikukuhkan dalam sidang I dari BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 serta pada
sidang BPUPKI telah menerima secara bulat Pancasila itu sebagai dasar negara
Indonesia merdeka. Dalam keputusan sidang PPKI kemudian pada tanggal 18
Agustus 1945 Pancasila tercantum secara resmi dalam Pembukaan UUD RI dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat tertutup dan kaku, tetapi
bersifat dinamis dan terbuka. Hal ini berarti ideologi Pancasila besifat aktual,
dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan
zaman, iptek, serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Keluwesan dan
fleksibelitas serta keterbukaan yang dimiliki oleh ideologi Pancasila menjadikan
Pancasila tidak ketinggalan zaman dalam tatanan sosial, namun sifatnya yang
terbuka bukan berarti nilai-nilai dasar Pancasila dapat dirubah atau diganti dengan
nilai dasar yang lain.
Implementasi dari sila-sila yang terdapat dalam Pancasila pasca gerakan
reformasi 1998 hingga sekarang mengalami degradasi yang serius.
Nilai-nilai pancasila yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila
pancasila dimana antara sila-sila tersebut saling berkaitan dan secara utuh tidak
dapat dipisahkan yang dijadikan suatu ukuran, patokan anggapan dan
keyakinan yang menjadi panutan orang dan kelompok atau masyarakat bangsa
Indonesia. Nilai-nilai moral yang terkandung dalam pancasila pada hakikatnya
merupakan kesatuan moral bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar falsafah
negara berarti bahwa moral bangsa telah menjadi moral negara yaitu mengikat
negara sekaligus mengandung arti telah menjadi sumber tertib negara dan sumber
tertib hukum serta jiwa seluruh kegiatan negara dalam segala aspek kehidupan
negara.

Pancasila sebagai norma terdiri dari lima norma sebagai tercantum pada lima
sila pancasila:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
2.2 Makna Sila Sila yang terkandung dalam Pancasila

MAKNA SILA PERTAMA

Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
2. Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan
penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan
hidup.
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing.
4. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.

MAKNA SILA KEDUA

Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban


antara sesama manusia.
2. Saling mencintai sesama manusia.
3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7. Berani membela kebenaran dan keadilan.
8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Dunia
Internasional dan dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat-
menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

MAKNA SILA KETIGA

Persatuan Indonesia

1. Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


2. Rela berkorban demi bangsa dan negara.
3. Cinta akan Tanah Air.
4. Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.
5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-
Bhinneka Tunggal Ika.

MAKNA SILA KEEMPAT

Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan/Perwakilan

1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.


2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil
keputusan bersama.
4. Berembug atau bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata
mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan.

MAKNA SILA KELIMA

Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

1. Bersikap adil terhadap sesama.


2. Menghormati hak-hak orang lain.
3. Menolong sesama.
4. Menghargai orang lain.
5. Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama

Pancasila merupakan moral, individu bangsa indonesia dan karena telah


ditetapkan sebagai dasar negara maka Pancasila sekaligus menjadi moral negara
yang mengatur sikap dan tingkah laku setiap individu.

1. Sila pertama mewajibkan untuk mengakui dan memuliakan Tuhan Yang


Maha Esa
2. Sila kedua mewajibkan untuk mengakui dan memperlakukan semua, dan
setiap orang sama tanpa alasan atau diskriminasi
3. Sila ketiga mewajibkan untuk menjunjung tinggi dan mencintai tanah air,
bangsa dan negara indonesia, ikut memperjuangkan kepentingan-
kepentingannya, mengambil sikap yang solider dan layak terhadap sesama warga
negara.
4. Sila keempat mewajibkan untuk ikut serta dalam kehidupan politik serta
pemerintahan negara.
5. Sila kelima mewajibkan untuk bersikap adil, berjiwa sosial, memberikan
sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan kedudukan orang-perorang
masing-masing kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan lahir batin bagi
seluruh rakyat indonesia.

2.3 Implementasi Pancasila Dalam Kehidupan Kampus

Kampus juga harus memerlukan tatanan pembangunan seperti tatanan


Negara yaitu politik, ekonomi, budaya, hukum dan antar umat beragama. Sebagai
mahasiswa yang mempunyai rasa intelektual yang besar kita dapat memanfaatkan
fasilitas kampus untuk mencapai tujuan bersama.

Implementasi Sila I : Ketuhanan yang Maha Esa

Sila pertama memiliki pengertian bahwa warga negara harus mengakui


Tuhan yang Maha Esa sebagai zat yang Utama di atas kehidupan yang ada. Bentuk
pengakuan dapat berupa meyakini dalam hati, perkataan, dan perilaku. Oleh karena
itu, Pancasila menuntut warga negara Indonesia untuk taat dalam beragama.
Terlebih lagi kehidupan beragama di Indonesia sangatlah kompleks terdapat
beberapa keyakinan yang dianut oleh warga negara Indonesia dari mulai Islam,
Budha, Kristen, Katolik, Protestan, Hindu, dan lain sebagainya. Kehidupan yang
seperti ini tercermin dalam kehidupan Fakultas Farmasi Univ Pancasila.
Mahasiswa terdiri dari berbagai jenis keyakinan yang dianut dan diyakini oleh
masing-masing individu. Oleh karena itu, jika sebagai mahasiswa tidak dapat
merefleksikan sila pertama ini bias jadi kehidupan kampus akan sangat kacau dan
nilai toleransi antar umat beragama akan rusak dan dapat menyebabkan kekacauan
dalam proses pembangunan.

Contoh Implementasi dalam lingkup Fakultas Farmasi :

1. Jadwal kuliah sudah diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu


jadwal untuk beribadah.

2. UKM ( Unit Kegiatan Mahasiswa) kerohanian, misalnya UKM mahasiswa


Budha, Kristen, Katolik, Protestan, Islam dan Hindhu. Ada juga tempat
beribadah untuk Teman teman Muslim
Implementasi Sila II : Kemanusiaan yang adil dan beradab

Sila kedua memiliki pengertian bahwasannya setiap warga negara Indonesia


harus menjunjung tinggi dan memberlakukan setiap manusia atau orang lain
dengan derajat yang sama tidak adanya kasta atau kelas social, memiliki hak-hak
yang sama sebagai manusia, dan martabat yang mulia. Kehidupan bernegara di
Indonesia sangat penuh dengan kemajemukan atau keberagaman baik itu suku, ras,
budaya, dan tentunya agama. Hal tersebut menjadikan sila ini menjadi penting
adanya dalam kehidupan bernegara. Sila ini harus kita implementasikan dalam
kehidupan kampus, karena kampus memiliki mahasiswa yang terdiri dari berbagai
suku, ras, budaya, dan agama dari seluruh penjuru Indonesia. Kehidupan kampus
yang beragam membutuhkan nilai toleransi antar mahasiswa yang cukup tinggi.
Sebagai mahasiswa harus bisa menghormati perbedaan-perbedaan yang ada di
antara mahasiswa-mahasiswa yang lain. Rasa menghormati antar mahasiswa dapat
menimbulkan keharmonisan dalam kehidupan kampus dan menjaga
keberlangsungan pembangunan dalam kehidupan kampus. Sebagai mahasiswa
teknologi jaringan, saya harus merefleksikan nilai ini dalam hal membuat system
jaringan supaya system atau aplikasi yang saya buat tidak bersifat diskriminatif dan
berbau rasisme. Jadi system yang saya buat dapat diterima di semua kalangan
mahasiswa.

Contoh Implementasi dalam lingkup Fakultas Farmasi :

1. Tidak ada pembedaan perlakuan/diskriminasi dalam kampus.


2. Semua mahasiswa diperlakukan secara adil dan sama.

Implementasi Sila III : Persatuan Indonesia

Sila ketiga yang memiliki pengertia yaitu satu, bulat tidak terpecah-pecah.
Sila ini ditujukan untuk menciptakan rasa mencintai tanah air, bangsa, dan negara.
Jika persatuan Indonesia dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini, maka
disebut juga dengan nasionalisme. Nasionalisme merupakan perasaan mencintai
suatu bangsa, satu dengan seluruh warga yang ada dalam masyarakat. Dengan
begitu diharapkan warga negara juga turut memperjuangkan kepentingan negara
dan memiliki rasa solidaritas yang tinggi terhadap sesama warga negara Indonesia.
Bila dikaitkan dalam kehidupan kempus adalah sebagai contoh :
1. Melalui organisasi kemahasiswaan membentuk suatu jaringan perkumpulan
mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.
Hal tersebut merupakan salah satu bukti ada sikap dan upaya untuk memjalin rasa
kebersamaan diantara para mahasiswa sebagai bagian dari pemuda Indonesia.

Implementasi Sila IV : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat


Kebijakanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan

Sila ini memiliki pengertian yaitu musyawarah dan kehidupan berpolitik.


Musyawarah merupakan upaya dalam menghasilkan keputusan-keputusan yang
diambil secara bulat dan dapat diterima semua kelangan sehingga keputusan dapat
bermanfaat bagi kepentingan orang banyak. Kehidupan politik di lingkungan
kampus sangat penting adanya terkait keputusan-keputusan yang akan diambil
sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan pembangunan dalam kehidupan
kampus terlebih kita sebagai mahasiswa merupakan bagian dari pembangungan itu
sendiri. Sebagai contoh kehidupan politik di kampus adalah:

1. Penerapan suatu kebiasaan untuk melakukan musyawarah dan diskusi


bersama terkait dengan berbagai hal merupakan cerminan yang tepat dalam
implementasi sila ke-4:
 Rapat UKM
 Diskusi dalam kelas
 Musyawarah penunjukkan ketua BEM
 Pemilihan ketua Senat Mahasiswa
 Dll

Implementasi Sila V : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila ini mengandung makna yaitu adil atau dapat saya katakan sesuai porsi
masing-masing. Sebagai warga negara kita harus menjunjung tinggi nilai keadilan.
Karena demi kepentingan bersama dan banyak orang rasa keadilan perlu kita
hadirkan dalam proses pembangunan supaya nantinya tidak ada ketimpangan
social yang terjadi dalam pembangunan. Dalam kehidupan kampus nilai ini sangat
kita perlukan supaya proses pembelajaran dan pengembangan ilmu tidak terjadi
ketimpangan antara disiplin ilmu satu dengan yang lain. Dengan begitu akan
tercipta keharmonisan dalam proses pengembangan ilmu.
Penjabaran nilai-nilai sila Pancasila di kehidupan kampus diatas merupakan
salah satu contoh apa yang dapat kita lakukan untuk mengimplementasikan
Pancasila. Nilai-nilai Pancasila antara sila satu dengan yang saling berkaitan dan
memiliki prioritas bedasarkan urutan silanya. Mungkin kita masih belum
tersadarkan betapa pentingnya kita harus mengimplementasikan nilai-nilai
Pancasila. Mungkin kita juga berpikir “ah, gak penting” justru malah sebaliknya
Pancasila itu penting dalam kehidupan kampus, tanpa adanya nilai-nilai Pancasila
dalam diri kita keharmonisan tidak akan tercipta terlebih tujuan kita bersama bisa
jadi tidak akan tercapai.

Contoh :

1. Penerapan persamaan dan saling menghargai karya orang lain :


 Mahasiswa yang telah memenuhi syarat berhak untuk mengikuti ujian
akhir semester
 Setiap mahasiswa berhak memperoleh nilai sesuai dengan
kemampuannya
 Setiap mahasiswa berupaya menghargai hasil karya orang lain dengan
tidak mencontek atau membuat plagiat atas hasil karya ilmiah teman

2.4Mahasiswa Harus Mengimplementasikan Pancasila

Sebagai dasar Negara dan falsafah bangsa, Pancasila seharusnya tidak hanya
berhenti pada tataran konsep mati dan abstrak yang seolah-olah secara dogmatis
harus dipatuhi dan ditaati tanpa metode dan pemahaman yang gamblang diterima
oleh seluruh komponen bangsa. Nilai-nilaiPancasila harus terimplikasi dan
terealisasi dalam seluruh gerak langkah.

Perguruan Tinggi yang dibentuk dalam rangka mencerdaskan kehidupan


bangsa, yang bertujuan mencetak kader-kader generasi pemimpin bangsa, tentu
diharapkan juga mampu memberikan muatan kurikulum yang menekankan pada
terciptanya sistem pendidikan berkarakter sebagai implementasi nilai-nilai
Pancasila.

Nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam sila I sampai dengan sila V


merupakan cita-cita, harapan, dambaan bangsa Indonesia yang akan diwujudkan
dalam kehidupannya. Seharusnya nilai-nilai tersebut terimplementasi. Perguruan
tinggi harusnya dapat menterjemahkan nilai-nilai Pancasila sekaligus berupaya
dengan beraneka ragam cara agar perwujudannya dapat dilaksanakan secara
konkrit oleh segenap peserta didik dan pengelola pendidikan.

Keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi kampus dapat mengembangkan


pengetahuan di bidang moralitasdan sosial, mahasiswa yang kritis akan suatu
masalah akan melahirkan masalah intelektual yang mampu menciptakan ide ide
dan gagasan yang baru yang bersifat positif.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mahasiswa mempunyai peran yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan


bangsa. Oleh karena itu mahasiswa diharapkan dapat menjalankan Pancasila yang
menjadi pedoman, dan menegakan hal yang telah menyimpang dari Pancasila
sebagai ideology bangsa, sehingga mahasiswa harus lebih dahulu dapat
menerapkan Pancasila

Anda mungkin juga menyukai