Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM Nomor:

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Edisi/Revisi:


PRAKTIKUM RANGKAIAN TanggalBerlaku.:
LISTRIK Halaman :

I. JUDUL PERCOBAAN

“KUTUB EMPAT”

II. TUJUAN PERCOBAAN

Adapun tujuan percobaan ini adalah :

1. Mengetahui besarnya impedansi dan admitansi pada suatu rangkaian yang

memiliki dua sumber tegangan.

2. Menganalisa rangkaian berbentuk Δ dan Y yang memiliki dua sumber

tegangan.

III. TEORI DASAR

Rangkaian kutub empat merupakan sebuah rangkaian yang

memiliki dua pasang terminal, yang dimana satu pasang

merupakan sisi input, dan satu pasang lagi merupakan sisi

output. Rangkaian kutub empat ini banyak digunakan pada

jaringan dalam system komunikasi, system daya, system kontrol,

dan juga rangkaian elektronik. Berikut adalah gambar rangkaian

kutub empat.
LABORATORIUM Nomor:
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Edisi/Revisi:
PRAKTIKUM RANGKAIAN TanggalBerlaku.:
LISTRIK Halaman :

Pada rangkaian kutub empat ini memerlukan sesuatu hal yang

berdiri sendiri/independen, yakni hubungan antara tegangan dan

arus atau V 1 , V 2 , I 1 , I 2 yang dimana hubungan antara kedua nya

merupakan parameter dari rangkaian kutub empat sendiri. Terdapat

beberapa macam analisis parameter rangkaian kutub empat yakni,

parameter Z, parameter Y, parameter H dan G, dan parameter

ABCD. Pada kesempatan kali ini, kita hanya akan membahas

mengenai parameter Z dan parameter Y.

1. Parameter Z (Parameter Impedansi)

Parameter Z biasanya digunakan pada analisis jaringan impedance,

sintesa filter, dan juga distribusi system tenaga. Pada rangkaian

kutub empat, dapat disebut parameter Z apabila kita lihat terdapat

kedua sisi, namun salah satu sisinya dalam kondisi open circuit

( hubung terbuka). Berikut adalah contoh rangkaian kutub empat

parameter z.
LABORATORIUM Nomor:
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Edisi/Revisi:
PRAKTIKUM RANGKAIAN TanggalBerlaku.:
LISTRIK Halaman :

Parameter Z ini mempunyai persamaan sebagai berikut:

V1 = Z11.I1 + Z12.I2

V2 = Z21.I2 + Z22.I2

Setelah mengetahui persamaannya, kita dapat menganalisis parameter Z dari

persamaan tersebut dengan melakukan dua kondisi, yaitu pada keadaan salah satu

terminal hubung terbuka atau pada terminal 2 dengan terminal 1 terbuka (I1 = 0).

Berikut adalah contoh kondisi terminal 2 di hubung terbuka kan.

RANGKAIAN LINIER HUBUNG TERBUKA

Maka persamaan yang didapat ketika rangkaian pada kondisi seperti diatas

adalah :V1 = Z11.I1 + 0

V2 = Z21.I1 + 0

jika percobaan ini kita ukur dengan alat ukur nilai dari V1, V2, dan I1 maka akan
didapat :
LABORATORIUM Nomor:
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Edisi/Revisi:
PRAKTIKUM RANGKAIAN TanggalBerlaku.:
LISTRIK Halaman :

V1 V2
Z11 = I1 dan Z21 = I1

Begitupula pada kondisi sebaliknya, yaitu ketika terminal 1 yang dihubung


terbuka, berikut adalah gambar ketika terminal 1 yang dihubung terbuka kan.

HUBUNG TERBUKA RANGKAIAN LINIER

Maka persamaan yang didapat ketika rangkaian pada kondisi seperti diatas
adalah :

V1 = 0 + Z12.I2

V2 = 0 + Z22.I2

jika percobaan ini kita ukur dengan alat ukur nilai dari V1, V2, dan I2 maka akan
didapat :

V1 V2
Z12 = I 2 dan Z22 = I 2

Z11 adalah impedansi dari terminal 1 pada saat terminal 2 hubung terbuka. Z11
disebut impedansi masukan (input) hubung terbuka. Sedangkan Z22 adalah
impedansi dari terminal 2 pada saat terminal 1 hubung terbuka. Yang dimana Z22
disebut impedansi keluaran (output) hubung terbuka.

2. Parameter Y (Parameter Admitansi)

Parameter Y biasanya digunakan pada perencanaan analisis matching network,

sintesa filter, dan distribusi system tenaga. Pada rangkaian kutub empat, dapat

dikatakan parameter Y apabila terdapat dua sisi, namun salah satunya dalam

kondisi dihubung singkat. Berikut adalah contoh rangkaian kutub empat

parameter Y.
LABORATORIUM Nomor:
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Edisi/Revisi:
PRAKTIKUM RANGKAIAN TanggalBerlaku.:
LISTRIK Halaman :

Parameter Y ini mempunyai persamaan sebagai berikut :

I1 = Y11.V1 + Y12.V2

I2 = Y21.V1 + Y22.V2

1
Y adalah admitansi dimana Y = ; Z = impedansi
Z

Dalam menganalisis rangkaian kutub empat dengan menggunakan parameter

Y, Prinsipnya sama dengan analisis rangkaian dengan menggunakan parameter Z

yaitu dengan memandang ke sisi terminal satu dan terminal 2.

Setelah mengetahui persamaannya, kita dapat menganaisis parameter Y dari

persamaan tersebut memperlihatkan dua kondisi yang dimana salah satu terminal

dihubung singkat kan. Berikut adalah kondisi pada saat terminal 2 dihubung

singkat.

RANGKAIAN LINIER HUBUNG SINGKAT

Maka persamaan yan didapat ketika rangkaian pada kondisi seperti diatas adalah :
LABORATORIUM Nomor:
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Edisi/Revisi:
PRAKTIKUM RANGKAIAN TanggalBerlaku.:
LISTRIK Halaman :

I1
I1 = Y11.V1 Y11 = V 1

I2
I2 = Y21.V1 Y21 = V 1

Sedangkan, kondisi ketika terminal 1 dihubung singkat adalah sebagai berikut.

HUBUNG SINGKAT RANGKAIAN LINIER

Maka persamaan yang didapat ketika rangkaian pada kondisi seperti diatas adalah :

I1
I1 = Y12.V2 Y12 = V 2

I2
I2 = Y22.V2 Y22 = V 2

IV. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah

sebagai berikut :

1. DC Power Supply
2. Tiga Buah Resistor Box
3. Voltmeter
4. Ammeter

V. RANGKAIAN PERCOBAAN
Adapun rangkaian percobaan dalam praktikum ini, adalah sebagai
berikut :
LABORATORIUM Nomor:
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Edisi/Revisi:
PRAKTIKUM RANGKAIAN TanggalBerlaku.:
LISTRIK Halaman :

Percobaan 1 : Rangkaian Impedansi

RANGKAIAN
V2
LINIER

Gambar 2.7

Percobaan 2 : Rangkaian Admitansi

A1

RANGKAIAN
A2
LINIER

Gambar 2.8

Rangkaian Linier berupa resistor terhubung Y dan 

Z1 Z2 Zb

Z3 Za Zc

Hubung Y (bintang) Hubung 

Gambar 2.8
LABORATORIUM Nomor:
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Edisi/Revisi:
PRAKTIKUM RANGKAIAN TanggalBerlaku.:
LISTRIK Halaman :

VI. PROSEDUR PERCOBAAN

Percobaan 1 :

1. Menyiapkan alat-alat dan bahan

2. Melakukan kalibrasi pada amperemeter dan voltmeter.

3. Merangkai Percobaan seperti pada gambar 2.7 dengan resistor terhubung Y.

4. Mencatat nilai Z1 , Z2, dan Z3.

5. Untuk pengukuran Z11 dan Z21. Lakukan hubung terbuka pada sisi keluaran,
catat nilai I1 dan V2 untuk tegangan V1 = 5V, 10V, 15V, 20V dan 25V.

6. Untuk pengukuran Z22 dan Z12. Lakukan hubung terbuka pada sisi masukan,
catat nlai I2 dan V1 untuk tegangan V2 = 5V, 10V, 15V, 20V dan 25V.

7. Mengulangi langkah 3 s/d 6 dengan resistor terhubung .

Percobaan 2 :

1. Menyiapkan alat-alat dan bahan

2. Melakukan kalibrasi pada amperemeter dan voltmeter.

3. Merangkai Percobaan seperti pada gambar 2.8 dengan resistor terhubung Y

4. Mencatat nilai R1 , R2, dan R3.

5. Untuk pengukuran Y11 dan Y21. Lakukan hubung singkat pada sisi keluaran,
catat nilai I1 dan I2 untuk tegangan V1 = 5V, 10V, 15V, 20V dan 25V.

6. Untuk pengukuran Y22 dan Y12. Lakukan hubung terbuka pada sisi masukan,
catat nlai I1 dan I2 untuk tegangan V2 = 5V, 10V, 15V, 20V dan 25V.

7. Mengulangi langkah 3 s/d 6 dengan resistor terhubung 


LABORATORIUM Nomor:
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Edisi/Revisi:
PRAKTIKUM RANGKAIAN TanggalBerlaku.:
LISTRIK Halaman :

Anda mungkin juga menyukai