Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGAMBILAN DARAH VENA

A. Pengertian
Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomy yang berarti
proses mengeluarkan darah. Dalam praktek laboratorium klinik, ada 3 macam cara
memperoleh darah, yaitu : melalui tusukan vena (venipuncture), tusukan kulit
(skinpuncture) dan tusukan arteri atau nadi. Venipuncture adalah cara yang paling umum
dilakukan, oleh karena itu istilah phlebotomy sering dikaitkan dengan venipuncture.

B. Tujuan
1. Memastikan diagnosis
2. Sebagai langkah pengobatan

C. Diagnosa Terkait

1. Diabetes
2. Kanker
3. Anemia
4. Gangguan hati
5. Gangguan jantung
6. HIV dan AIDS
7. Gangguan saraf tulang belakang
8. Defisiensi nutrisi, misalnya kekurangan vitamin
9. Hepatitis
10. Dan banyak lagi

D. Prosedur
1. Tahap pra interaksi :
a. Verifikasi program pelayanan keperawatan pasien tersebut
b. Siapkan alat
c. Siapkan diri petugas dalam berinteraksi dengan pasien
2. Tahap orientasi :
a. Berikan salam
b. Jelaskan tujuan dan prosedur
c. Tanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
d. Persiapan alat didekatkan pada pasien
3. Persiapan Alat:
a. Spuite atau jaurm suntik 3 ml atau 5ml
b. Torniquet
c. Kapas alkohol
d. Plesterin
e. Anti koagulan/ EDTA
f. Vacuum tube
g. Bak injeksi
4. Persiapan Pasien
a. Analisa keluhan pasien.
b. Pasien dan keluarga diberikan penjelaan mengenai tindakan yang akan dilakukan.
5. Tahap kerja:
a. Beri penjelasan
b. Cucit angan
c. Minta pasien meluruskan lenganya, pilih tangan yng banyak melakukan
aktivitas.
d. Minta pasien untuk mengepalkan tangannya.
e. Pasangkan torniqket kira-kira 10 cm diatas lipatan siku.
f. Pilih bagian vena mediana cubiti atau cephalica. Lakukan perabaan (palpasi) untuk
memastikan posisi vena. Vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastic dan memiliki
dinding tebal.
g. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau
kompres hangat selama 5 menit pada daerah lengan.
h. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol 70% dan
biarkan kering, dengan catatan kulit yang sudah dibersihkan jang dipegang lagi.
i. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum telah
masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk kedalam semprit (flash). Usahakan
sekali tusuk vena, lalu torniquet dilepas.
j. Setelah volume darah dianggap cukup, minta pasien membuka kepalan tangannya.
k. Letakan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan / tarik jarum. Tekan kapas
beberapa saat lalu plester selama ± 15 menit.
6. Tahap terminasi :
a. Ucapkan terima kasih atas kerjasama dengan pasien
b. Evaluasi respon klien
c. Simpulkan hasil kegiatan
d. Bereskan alat-alat dan kembalikan pada tempatnya
7. Dokumentasikan :
a. Nama klien
b. Tanggal dan jam
c. Tindakan yang dilakukan
d. Nama petugas
E. Resiko Bila Tindakan Tidak di lakukan.
- Tidak dapat mengangkat diagnose yang tepat
- Kurangnya data penunjang untuk diagnosis penyakit

F. Resiko Bila Tindakan di lakukan


a. memar
b. Nyeri
c. perdarahan, dan
d. infeksi pada area penusukan jarum.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.sehatq.com/tindakan-medis/pengambilan-darah-phlebotomy

https://dediirawandi.files.wordpress.com/2014/08/sop-pengambilan-darah-vena.pdf

Anda mungkin juga menyukai