UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Pengaruh Sedimen terhadap Perubahan Garis Pantai
Wilayah Bengkulu dengan tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Geologi Laut yang diampu oleh Dr. H. Rudianto.
Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, baik teman-teman maupun segala pihak yang
telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan dihargai oleh para
pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan untuk
makalah-makalah selanjutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
Sedimen yang berasal dari daratan, dan masuk kedalam aliran sungai serta
dibawa kelaut melalui estuari, juga akan menyebabkan terjadinya perubahan
bentuk garis pantai. Oleh karena itu, diperlukanya penelitian agar kedepannya
garis pantai di bengkulu menjadi terjaga.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, yang menjadi rumusan masalah adalah:
1. Bagaimana proses pengaruh sedimentasi terhadap garis pantai?
2. Berasal dari mana saja sumber sedimentasi laut di pantai daerah
Bengkulu?
3. Apa saja dampak proses sedimen terhadap garis pantai di daerah
Bengkulu?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan mengenai proses pengaruh sedimentasi terhadap garis
pantai
2. Mengetahui sumber sedimentasi laut di pantai daerah Bengkulu
3. Mengetahui dan memahami dampak proses sedimen terhadap garis pantai
di daerah Bengkulu.
2
BAB II PEMBAHASAN
3
gelombang,semakin besar angkutan sedimen dan semakin banyak sedimen yang
mengendap di muara.
Menurut Hutari et al. (2018), pasir halus diduga berasal dari laut lepas, pasir
halus masuk ke dalam kolam pelabuhan dipengaruhi oleh arus gelombang
menyusur pantai. Kecepatan arus yang menjadi penentu transpor sedimen dasar
dan partikel material yang terangkut. Laut lepas memiliki kecepatan arus kuat
cenderung memiliki sebaran fraksi pasir. Pasir kasar terdapat di pengankutan
batubara, pada analisis tekstur sedimen yang dilakukan di Laboraturim Perikanan
Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Bengkulu, fraksi sedimen yang terdapat
di lokasi ini partikel - partikelnya berupa limbah batubara. Diduga fraksi kasar
berasal dari pengangkutan batubara yang terjatuh ke perairan. Fraksi sedang
terdapat di muara sungai yang merupakan lokasi yang dekat dengan muara
sungai. Sebaran sedimen tergantung pada pola arus dasar perairan.
Menurut Dewanty et al. (2014), penyebaran muatan sedimen yang masuk
ke laut dari muara sungai di tentukan oleh debit aliran sungai, volume muatan
sedimen, kondisi arus, gelombang dan pasang-surut. Air tawar dari hulu yang
masuk ke laut membawa muatan sedimen dari darat. Sebagian muatan
sedimen akan mengendap di muara sungai, dan sisanya akan diteruskan ke
laut.Sungai-sungai yang mengalir di kawasan pesisir Bengkulu berhulu di
kawasan Bukit Barisan dan bermuara ke Samudera Hindia. Perairan pesisir
Bengkulu berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Kondisi perairannya
teruka dan memiliki karakteristik sebagai perairan pesisir berenergi tinggi.
2.3 Dampak Proses Sedimen Terhadap Garis Pantai di Daerah Bengkulu
Menurut Kusmanto dan Hasanudin (2019), pantai di Bengkulu Tengah
merupakan pantai yang berbentuk tebing dengan komposisi dominan lempung
. Pantai yang berbentuk tebing tersebut yang pada awalnya mempunyai
komposisi material yang kohesif , namun pantai ini terbuka maka lama kelamaan
akibat gempuran gelombang yang terus menerus maka pertahanan antara
material akan melemah yang pada akhirnya akan terjadi abrasi yang hebat .
Proses abrasi pantai merupakan proses yang krusial, pelepasan material
dari kaki tebing menghasilkan kemiringan pantai yang tidak stabil. Gelombang
yang menghempas pantai Bengkulu memiliki fluks energi gelombang yang
kuat sehingga mampu menggerus dinding jalan Jalur lintas barat (Jalinbar)
yang memiliki jenis batuan dan lapisan tanah yang berbeda - beda. Dampak
jangka panjang hempasan gelombang bersama dengan arus susur pantai
4
merupakan faktor utama tergerusnya kaki tebing yang rentan akan runtuh
dan terbawa menjauh dari pesisir. Abrasi akan berlanjut dan cenderung
mengalami percepatan akibat hempasan gelombang soliter pada musim
monsun tenggara karena kerentanan pantai makin besar. Partikel yang
tersuspensi tersebut dibawa oleh arus yang bekerja di perairan Pesisir Bengkulu
dan terendapkan di wilayah yang tenang atau ketika terjadi surut terendah
atau saat pasang tertinggi. Sehingga garis pantai di Pantai Panjang maju karena
sedimen sedimen yang mengendap.
Menurut Syukhriani et.al (2017), Perubahan garis pantai adalah suatu proses
yang berlangsung terus menerus dikarenakan adanya proses sedimentasi.
Sedimentasi merupakan kondisi semakin majunya garis pantai akibat adanya
penambahan material hasil endapan dari sungai dan laut. Proses sedimentasi
yang terjadi di Bengkulu yaitu menyebabkan bertambahnya luas daratan akibat
terkumpulnya sedimen-sedimen yang menjadi daratan. Sedimentasi tertinggi
terjadi pada periode 2014-2015 sebesar 51, 906 ha dengan rata-rata sedimentasi
yang terjadi selama 10 tahun sebesar 18,7 hektar. Bentuk pantai yang landai juga
menjadi penyebab dapat mempermudah arus untuk membawa partikel
tersuspensi ke arah pantai, sehingga menyebabkan terjadinya sedimentasi
5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses abrasi pantai di Pesisir Kota Bengkulu sangat dipengaruhi oleh
hempasan gelombang yang intensif pada kaki tebing pantai dan diperparah
dengan kondisi curah hujan tinggi yang memperlemah ikatan material pembentuk
pantai pada kaki tebing. Sedangkan sedimentasi yang terjadi kemungkinan akibat
adanya suplai sedimen yang berasal dari material hasil runtuhan tebing pantai
yang tertransportasi oleh arus di Perairan Pesisir Kota Bengkulu dan juga dari
sungai Jenggalu dan Sungai Air Bengkulu.
Faktor penyebab terjadinya sedimentasi yaitu disini ada enam factor
diantaranya yaitu, adanya pasang surut air laut dalam jangka waktu yang lama,
gelombang air laut dapat mempengarugi sedimentasi, arus, angin, sedimen pantai,
serta kemiringan dan arah garis pantai. Dampak dari adanya sedimentasi yaitu,
terbentuknya delta di muara sungai, terbentuknya kipas alluvial, tanggul alam,
meander (sungai yang berkelok-kelok), dan gumuk pasir.
3.2 Saran
Kita tahu sedimentasi ini berawal dari anya erosi di suatu tempat, sehingga
mengakibatkan material-material yang di bawa oleh angin, air, gelombang, arus
dan lain sebagainya menjadi mengendap dalam kurun waktu yang cepat maupun
secara lambat. Jadi dengan adanya pengendapan atau sedimentasi ini
menimbulkan dampak positi maupun dampak negative bagi masyarakat sekitar.
Sehingga kita sebagai masyarakat yang baik di bumi ini, tugas kita, menjaga
melindungi serta melestarikan kekayaan alam dengan sebaik-baiknya agar tidak
tereosi maupun tidak terabrasi yang mengakibatkan sedimentasi ini berlangsung.
6
DAFTAR PUSTAKA
Dewanty, R., Zainuri M., dan Setyawan W. B. 2014. Distriusi Padatan Tersuspensi
di perairan Bengkulu. Jurnal Oseanografi. 3 (3): 411-418
Fadilah, Suripin , Sasongko D. P. 2013. Identifikasi kerusakan pantai kabupaten
Bengkulu tengah provinsi Bengkulu. Prosiding Seminar Nasional
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.
Hutari, P. Z., Johan Y., dan Negara B. F. S. P. 2018. Analisis sedimentasi di
pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu. Jurnal Enggano. 3 (1): 129-143
Kusmanto, Edi dan M. Hasanudin. 2019. Kehadiran Gelombang Soliter dan
Transpor Sesaat Sedimen tersuspensi di Perairan Pantai Bengkulu
Tengah. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. 4(3): 133-143.
Putra, H., Prasetyo, L. B., & Santoso, N. 2016. Monitoring perubahan garis pantai
dengan citra satelit di Muara Gembong Bekasi. Jurnal Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and
Environmental Management), 6(2), 178.
Supiyati., Bambang S., Risky O. 2017. Analisis Perubahan Garis pantai
Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu Selama 10 Tahun (2006-2016).
Prosiding Seminar Nasional Fisika. Vol (6) : 139-146.
Syukhriani S., Nofridiansyah E., Sulistyo B. 2017. Analisis data citra landsat untuk
pemantauan perubahan garis pantai kota Bengkulu. Jurnal Enggano. Vol.
2 No. 1 : 90-100.