Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGARUH SEDIMENTASI TERHADAP GARIS PANTAI


DI DAERAH BENGKULU

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geologi Laut


Oleh :
KELOMPOK 2 (I01)

Adinda K 'Aliyyah 175080607111021


Romizah Elzahidah 195080600111025
Siri Wulan Andamari 195080600111032
Aprilia Khoirunnisa 195080600111037
Rio Seno Prasetio 195080600111042
Yulia Akhidah 195080600111043
Valentina Arum Kristanti 195080600111056
Muhammad Fikri Ariefandi 195080601111012
Syauqi M Ghiffari 195080607111013
Agil Muhsyi Firmansyah 195080607111020

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Pengaruh Sedimen terhadap Perubahan Garis Pantai
Wilayah Bengkulu dengan tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Geologi Laut yang diampu oleh Dr. H. Rudianto.
Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, baik teman-teman maupun segala pihak yang
telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan dihargai oleh para
pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan untuk
makalah-makalah selanjutnya.

Malang, Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
2.1 Proses Pengaruh Sedimentasi Terhadap Garis Pantai............................... 3
2.2 Sumber Sedimentasi Laut di Pantai Daerah Bengkulu ............................... 3
2.3 Dampak Proses Sedimen Terhadap Garis Pantai di Daerah Bengkulu....... 4
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 6
3.2 Saran ......................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 7

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sedimentasi merupakan proses mengendapnya material hasil erosi di
suatu tempat tertentu. Pengendapan material dapat diakibatkan oleh air, angin,
es atau gletser pada suatu cekungan yang kemudian membentuk jenis batuan
baru yang dinamakan batuan sedimen. endapan-endapan yang terkumpul
menjadi batuan baru terdiri dari komponen abiotik, seperti tanah dan pasir yang
berasal dari pelapukan atau pengikisan dalam jangka waktu yang lama.
Sedimentasi bisa disebabkan oleh banyak hal. Seperti material yang menjadi
bahan mengendap, seperti debu, pasir, tanah, dan lainnya. Perpindahan
material sedimen dapat disebabkan oleh air, angin, es atau gletser juga dapat
menyebabkan terjadinya sedimentasi.
Provinsi Bengkulu sendiri dengan garis pantainya sepanjang 525 km jelas
menyimpan sumber daya laut yang luar biasa. Pantainya memanjang dari
perbatasan Provinsi Sumatra Barat sampai ke perbatasan Provinsi Lampung.
Perubahan garis pantai yang terjadi setiap tahun dapat berupa pengikisan
badan pantai (abrasi) dan penambahan badan pantai (sedimentasi).
Perubahan garis pantai sangat dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi
pada daerah sekitar pantai (nearshore process), dan pantai akan selalu
beradaptasi dengan berbagai kondisi yang terjadi. Proses-proses tersebut
terjadi sebagai akibat dari pergerakan sedimen, arus dan gelombang yang
berinteraksi dengan kawasan pantai secara langsung. Selain itu bentuk
morfologi pantai dan jenis material penyusun dinding pantai serta aktifitas
manusia di kawasan pantai tersebut juga sangat mempengaruhi proses
perubahan garis pantai.
Menurut Putra et.al (2016), Perubahan garis pantai dipengaruhi berbagai
macam faktor baik faktor dari alam maupun manusia. Transpor sedimen
sepanjang pantai merupakan penyebab utama terjadinya perubahan garis
pantai. Perubahan garis pantai pada dasarnya meliputi proses abrasi dan
akresi (sedimentasi) yang dapat terjadi secara alami karena faktor alam dan
manusia. Akresi dan abrasi yang terjadi disertai dengan maju dan mundurnya
garis pantai. Akibat pengaruh transpor sedimen sepanjang pantai, sedimen
dapat terangkut sampai jauh dan menyebabkan perubahan garis pantai.

1
Sedimen yang berasal dari daratan, dan masuk kedalam aliran sungai serta
dibawa kelaut melalui estuari, juga akan menyebabkan terjadinya perubahan
bentuk garis pantai. Oleh karena itu, diperlukanya penelitian agar kedepannya
garis pantai di bengkulu menjadi terjaga.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, yang menjadi rumusan masalah adalah:
1. Bagaimana proses pengaruh sedimentasi terhadap garis pantai?
2. Berasal dari mana saja sumber sedimentasi laut di pantai daerah
Bengkulu?
3. Apa saja dampak proses sedimen terhadap garis pantai di daerah
Bengkulu?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan mengenai proses pengaruh sedimentasi terhadap garis
pantai
2. Mengetahui sumber sedimentasi laut di pantai daerah Bengkulu
3. Mengetahui dan memahami dampak proses sedimen terhadap garis pantai
di daerah Bengkulu.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Proses Pengaruh Sedimentasi Terhadap Garis Pantai


Menurut Fadilah et.al (2013), Sedimentasi atau peristiwa bertambahnya luas
daratan akibat terkumpulnya sedimen - sedimen yang menjadi daratan disebut
juga dengan akresi. Akresi atau sedimentasi adalah pendangkalan atau
penambahan daratan pantai akibat adanya pengendapan sedimen yang dibawa
oleh air laut. Proses pengendapan ini bisa berlangsung secara alami dari proses
sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia
di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran. Dengan kata lain, akresi
merupakan peristiwa bertambahnya daratan di wilayah berdekatan dengan laut
karena adanya suatu proses pengendapan. Akresi juga dapat merugikan
masyarakat pesisir, karena selain mempengaruhi ketidak stabilan garis pantai,
akresi juga dapat menyebabkan pendangkalan muara sungai tempat lalu lintas
kapal maupun perahu.
Menurut Supiyati et.al (2017), Perubahan garis pantai yang terjadi di suatu
perairan dapat terjadi dikarenakan adanya sedimentasi yang mengganggu
keseimbangan ekosistem yang berada di pesisir pantai. Akibat adanya
sedimentasi yang terjadi, garis pantai cenderung maju. Untuk sedimentasi tinggi
juga dapat menyebabkan bentuk pantai menjadi landai. Bentuk pantai yang landai
pada daerah Semidang Gumai dapat mempermudah arus untuk membawa
partikel tersuspensi ke arah pantai, sehingga menyebabkan terjadinya
sedimentasi. Air tawar dari hulu yang masuk ke laut membawa muatan
sedimen dari darat. Sebagian muatan sedimen akan mengendap di muara
sungai, dan sisanya akan diteruskan ke laut.
2.2 Sumber Sedimentasi Laut di Pantai Daerah Bengkulu
Menurut Syukhriani, et al. (2017), jika dilihat dari segi geologi, Pantai Kota
Bengkulu berhadapan langsung dengan Samudera Hindia tanpa adanya pulau-
pulau kecil yang mengelilinginya. Hal ini menyebabkan gelombang laut yang
datang akan langsung mengarah ke Pantai Kota Bengkulu. Gelombang laut Pantai
Kota Bengkulu tergolong cukup tinggi (1-1,5 meter) dengan arah pergerakan
anginnya langsung mengarah menuju Kota Bengkulu. Gelombang besar yang
terjadi pada pantai berpasir dapat menyebabkan terjadinya angkutan sedimen
(pasir) baik dalam arah tegak lurus maupun sepanjang pantai. Semakin besar

3
gelombang,semakin besar angkutan sedimen dan semakin banyak sedimen yang
mengendap di muara.
Menurut Hutari et al. (2018), pasir halus diduga berasal dari laut lepas, pasir
halus masuk ke dalam kolam pelabuhan dipengaruhi oleh arus gelombang
menyusur pantai. Kecepatan arus yang menjadi penentu transpor sedimen dasar
dan partikel material yang terangkut. Laut lepas memiliki kecepatan arus kuat
cenderung memiliki sebaran fraksi pasir. Pasir kasar terdapat di pengankutan
batubara, pada analisis tekstur sedimen yang dilakukan di Laboraturim Perikanan
Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Bengkulu, fraksi sedimen yang terdapat
di lokasi ini partikel - partikelnya berupa limbah batubara. Diduga fraksi kasar
berasal dari pengangkutan batubara yang terjatuh ke perairan. Fraksi sedang
terdapat di muara sungai yang merupakan lokasi yang dekat dengan muara
sungai. Sebaran sedimen tergantung pada pola arus dasar perairan.
Menurut Dewanty et al. (2014), penyebaran muatan sedimen yang masuk
ke laut dari muara sungai di tentukan oleh debit aliran sungai, volume muatan
sedimen, kondisi arus, gelombang dan pasang-surut. Air tawar dari hulu yang
masuk ke laut membawa muatan sedimen dari darat. Sebagian muatan
sedimen akan mengendap di muara sungai, dan sisanya akan diteruskan ke
laut.Sungai-sungai yang mengalir di kawasan pesisir Bengkulu berhulu di
kawasan Bukit Barisan dan bermuara ke Samudera Hindia. Perairan pesisir
Bengkulu berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Kondisi perairannya
teruka dan memiliki karakteristik sebagai perairan pesisir berenergi tinggi.
2.3 Dampak Proses Sedimen Terhadap Garis Pantai di Daerah Bengkulu
Menurut Kusmanto dan Hasanudin (2019), pantai di Bengkulu Tengah
merupakan pantai yang berbentuk tebing dengan komposisi dominan lempung
. Pantai yang berbentuk tebing tersebut yang pada awalnya mempunyai
komposisi material yang kohesif , namun pantai ini terbuka maka lama kelamaan
akibat gempuran gelombang yang terus menerus maka pertahanan antara
material akan melemah yang pada akhirnya akan terjadi abrasi yang hebat .
Proses abrasi pantai merupakan proses yang krusial, pelepasan material
dari kaki tebing menghasilkan kemiringan pantai yang tidak stabil. Gelombang
yang menghempas pantai Bengkulu memiliki fluks energi gelombang yang
kuat sehingga mampu menggerus dinding jalan Jalur lintas barat (Jalinbar)
yang memiliki jenis batuan dan lapisan tanah yang berbeda - beda. Dampak
jangka panjang hempasan gelombang bersama dengan arus susur pantai

4
merupakan faktor utama tergerusnya kaki tebing yang rentan akan runtuh
dan terbawa menjauh dari pesisir. Abrasi akan berlanjut dan cenderung
mengalami percepatan akibat hempasan gelombang soliter pada musim
monsun tenggara karena kerentanan pantai makin besar. Partikel yang
tersuspensi tersebut dibawa oleh arus yang bekerja di perairan Pesisir Bengkulu
dan terendapkan di wilayah yang tenang atau ketika terjadi surut terendah
atau saat pasang tertinggi. Sehingga garis pantai di Pantai Panjang maju karena
sedimen sedimen yang mengendap.
Menurut Syukhriani et.al (2017), Perubahan garis pantai adalah suatu proses
yang berlangsung terus menerus dikarenakan adanya proses sedimentasi.
Sedimentasi merupakan kondisi semakin majunya garis pantai akibat adanya
penambahan material hasil endapan dari sungai dan laut. Proses sedimentasi
yang terjadi di Bengkulu yaitu menyebabkan bertambahnya luas daratan akibat
terkumpulnya sedimen-sedimen yang menjadi daratan. Sedimentasi tertinggi
terjadi pada periode 2014-2015 sebesar 51, 906 ha dengan rata-rata sedimentasi
yang terjadi selama 10 tahun sebesar 18,7 hektar. Bentuk pantai yang landai juga
menjadi penyebab dapat mempermudah arus untuk membawa partikel
tersuspensi ke arah pantai, sehingga menyebabkan terjadinya sedimentasi

5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses abrasi pantai di Pesisir Kota Bengkulu sangat dipengaruhi oleh
hempasan gelombang yang intensif pada kaki tebing pantai dan diperparah
dengan kondisi curah hujan tinggi yang memperlemah ikatan material pembentuk
pantai pada kaki tebing. Sedangkan sedimentasi yang terjadi kemungkinan akibat
adanya suplai sedimen yang berasal dari material hasil runtuhan tebing pantai
yang tertransportasi oleh arus di Perairan Pesisir Kota Bengkulu dan juga dari
sungai Jenggalu dan Sungai Air Bengkulu.
Faktor penyebab terjadinya sedimentasi yaitu disini ada enam factor
diantaranya yaitu, adanya pasang surut air laut dalam jangka waktu yang lama,
gelombang air laut dapat mempengarugi sedimentasi, arus, angin, sedimen pantai,
serta kemiringan dan arah garis pantai. Dampak dari adanya sedimentasi yaitu,
terbentuknya delta di muara sungai, terbentuknya kipas alluvial, tanggul alam,
meander (sungai yang berkelok-kelok), dan gumuk pasir.
3.2 Saran
Kita tahu sedimentasi ini berawal dari anya erosi di suatu tempat, sehingga
mengakibatkan material-material yang di bawa oleh angin, air, gelombang, arus
dan lain sebagainya menjadi mengendap dalam kurun waktu yang cepat maupun
secara lambat. Jadi dengan adanya pengendapan atau sedimentasi ini
menimbulkan dampak positi maupun dampak negative bagi masyarakat sekitar.
Sehingga kita sebagai masyarakat yang baik di bumi ini, tugas kita, menjaga
melindungi serta melestarikan kekayaan alam dengan sebaik-baiknya agar tidak
tereosi maupun tidak terabrasi yang mengakibatkan sedimentasi ini berlangsung.

6
DAFTAR PUSTAKA

Dewanty, R., Zainuri M., dan Setyawan W. B. 2014. Distriusi Padatan Tersuspensi
di perairan Bengkulu. Jurnal Oseanografi. 3 (3): 411-418
Fadilah, Suripin , Sasongko D. P. 2013. Identifikasi kerusakan pantai kabupaten
Bengkulu tengah provinsi Bengkulu. Prosiding Seminar Nasional
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.
Hutari, P. Z., Johan Y., dan Negara B. F. S. P. 2018. Analisis sedimentasi di
pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu. Jurnal Enggano. 3 (1): 129-143
Kusmanto, Edi dan M. Hasanudin. 2019. Kehadiran Gelombang Soliter dan
Transpor Sesaat Sedimen tersuspensi di Perairan Pantai Bengkulu
Tengah. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. 4(3): 133-143.
Putra, H., Prasetyo, L. B., & Santoso, N. 2016. Monitoring perubahan garis pantai
dengan citra satelit di Muara Gembong Bekasi. Jurnal Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and
Environmental Management), 6(2), 178.
Supiyati., Bambang S., Risky O. 2017. Analisis Perubahan Garis pantai
Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu Selama 10 Tahun (2006-2016).
Prosiding Seminar Nasional Fisika. Vol (6) : 139-146.
Syukhriani S., Nofridiansyah E., Sulistyo B. 2017. Analisis data citra landsat untuk
pemantauan perubahan garis pantai kota Bengkulu. Jurnal Enggano. Vol.
2 No. 1 : 90-100.

Anda mungkin juga menyukai