Anda di halaman 1dari 7

Peran Perawat dalam Pemberian Gizi dan Diit

Peran Perawat
Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan
kedudukan dan system, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan social baik dari profesi perawat
maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan.
Pemberi Asuhan Keperawatan
Perawat sebagai pelaku/pemberi asuhan keperawatan, perawat dapat memberikan pelayanan
keperawatan secara langsung dan tidak langsung kepada klien. Contohnya menggunakan
pendekatan proses keperawatan yang meliputi : melakukan pengkajian dalam upaya
mengumpulkan data dan informasi yang benar, menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan
hasil analisis data, merencanakan intervensi keperawatan sebagai upaya mengatasi masalah yang
muncul dan membuat langkah/cara pemecahan masalah, melaksanakan tindakan keperawatan
sesuai dengan rencana yang ada dan melakukan evaluasi berdasarkan respon klien terhadap
tindakan keperawatan yang telah dilakukan.

Peran Advokat
Peran ini dilakukan oleh perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya
dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga
dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas
pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk
menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian (A. Aziz
Alimul Hidayat, 2007). Sebagai contoh, perawat memberikan informasi tambahan bagi klien
yang sedang berusaha untuk memutuskan tindakan yang terbaik baginya (Potter & Perry, 2005).
Contoh dari peran perawat sebagai pelindung adalah perawat harus memperhatikan pola makan
pada pasien diabetes melitus agar kadar gula (glukosa) tidak meningkat.

Peran Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan
kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan,
sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan (A. Aziz
Alimul,2007).
Sebagai pendidik klien, perawat membantu klien meningkatkan kesehatannya melalui pemberian
pengetahuan yang terkait dengan keperawatan dan tindakan medik yang diterima sehingga
klien/keluarga dapat menerima tanggung jawab terhadap hal-hal yang diketahuinya. Sebagai
pendidik, perawat juga dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok keluarga yang
beresiko tinggi, kader kesehatan, dan lain sebagainya.Contohnya perawat memberikan
pendidikan tentang gizi yang baik untuk penderita diabetes militus kepada pasien diabetes dan
keluarganya.

Peran Kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter,
fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang

1
diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
Contohnya perawat bekerja sama dengan ahli gizi untuk pemenuhan gizi pasien agar sesuai
dengan yang diharapkan.

Peran Koordinator
peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan
kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai
dengan kebutuhan klien (A. Aziz Alimul Hidayat, 2007). Selain itu Adanya berbagai tempat
kerja, perawat dapat memilih antara peran sebagai menejer asuhan keperawatan atau sebagai
perawat asosiat yang melaksanakan keputusan menejer (Manthey, 1990). Sebagai menejer,
perawat mengoordinasikan dan mendelegasikan tanggung jawab asuhan dan mengawasi tenaga
kesehatan lainnya (Potter & Perry, 2005).Contohnya perawat dapat bertukar pendapat dengan
ahli gizi bagaimana cara mengatur gizi yang baik.

Konsultan
Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data tentang kesehatan,
mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri, menilai apakah klien memahami
hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran. Perawat menggunakan
metode pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan klien serta melibatkan
sumber-sumber yang lain misalnya keluarga dalam pengajaran yang direncanakannya.
Contohnya seorang pasien berkonsultasi dengan perawat, maka perawat tersebut harus bisa
menjawab dan menjelaskan apa yang ditanyakan oleh pasien tersebut.

Peran Pembaru
Perawat dapat berperan sebagai inavator terhadap individu keluarga dan masyarakat dalam
merubah perilaku dan pola hidup yang berkaitan dengan peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan. Contohnya perawat dapat melakukan perubahan kepada pasien untuk menjalani pola
hidup yang lebih baik lagi misalnya dari memakan makanan yang bergizi, olahraga yang cukup,
dan sebagainya.

LATAR BELAKANG
            Begitu banyak sesorang mempunyai alasan untuk diet. Salah satunya yang paling sering
kita dengar adalah untuk menurunkan berat badan atau badan terlihat lebih ideal. Namun, jika
seseorang melakukan diet yang salah tanpa info diet yang benar bisa membahaykan tubuh nya
sendiri. Bukan hanya itu, diet juga bisa dilakukan karna hal medis misalnya saja seseorang
mangalami penyakit diabetesmilitus diharuskan diet gula karena gula darah dalam tubuhnya
tinggi.
            Sehingga dianjurkan bagi penderita diabetes militus untuk tidak mengkonsumsi
terlalubanyak makanan yang mengandung karbohidrat karna karbohidrat akan dipecah menjadi
glukosa yang merupakan bentuk gula. Begitu juga dengan seseorang yang minum obat
pelangsing untuk melakukan diet. Sebaiknya teliti dahulu apa saja yang terkandung dalam obat
tersebut. Jangan sampai obat tersebut bukannya menurunkan berat badan tapi malah
menyebabkan gangguan pada ginjal.
            Ada baiknya melakukan diet dengan hal yang baik sehingga tidak dapat menimbulkan
efek yang buruk. Misalnya dengan mengatur pola makan dengan benar dan berkonsultasi kepada
ahli gizi atau dokter tentang diet yang benar dan mengetahui tentang diet yang baik jika

2
menderita suatu penyakit tapi ingin menurunkan berat badan menjadi ideal. Tidak ada salahnya
melakukan diet jika dilakukan dengan benar

A.    DEFENISI
Diet adalah pengaturan jenis dan jumlah makanan dengan maksud tertentu seperti
mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan membantu menyembuhkan penyakit
(Hartono, 2000) setiap diet termasuk makanan, tetapi tidak semua makanan masuk dalam
kategori diet. Dalam diet jenis dan banyaknya makanan ditentukan dan dikendalikan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia aturan makan khusus untuk kesehatan dan
sebagainya dan biasanya atas petunjuk dokter.
Diet adalah usaha menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi. Terdapat 3
klasifikasi dari diet, diet untuk:
1.      Menurunkan berat badan.
2.      Meningkatkan berat badan.
3.      Pantangan terhadap makanan tertentu.
Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada saluran pencernaan.
Adapun gangguan saluran pencernaan itu meliputi falatulensi, diare, gastrities dan tipoid.
Jadi, diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu.
Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau keyakinan yang dianut
masyarakat tertentu.
B.     FUNGSI DIET.
Pola diet berfungsi untuk memenuhi 6 nutrisi utama yang dibutuhkan tubuh, yaitu
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Pola diet diatur dengan cara menyesuaikan
porsimakan sesuai dengan kebutuhan jenis makanan yang boleh atau tidak boleh dikonsumsi.
Jumlah dan variasi makanan yang tepat akan memberikan nutrisi yang tepat untuk pemeliharaan
kesehatan tubuh dan mencapai berat badan yang ideal.
            Dahulu kita sering mendengar selogan makan 4 sehat 5 sempurna untuk memenuhi 6
nutrisi utama tersebut diatas. Sekarang, menurut Food Guide Pyramid ada 6 group makanan
utama yang dapat dikonsumsi untuk mencapai nutrisi seimbang. Makanan tersebut adalah sbb:
1.      Roti, sereal, nasi, dan pasta sebagai sumber utama karbohidrat.
2.      Daging, unggas, ikan , telur, biji-bijian kering, dan kacang-kacangan sebagai sumber
protein.
3.      Lemak dan minyak sebagai sumber lemak.
4.      Sayur-sayuran.
5.      5buah-buahan.
6.      Susu, yogurt dan keju.
Proporsi dari tiap kelompok makanan disesuaikan berdasarkan umur, jenis kelamin, dan
berat badan.

3
C.     FAKTOR SESEORANG MELAKUKAN DIET
Ada beberapa alasan seseorang melakukan diet, berikut ini adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi seseorang melakukan diet:
1.     Kadar lemak tinggi
Apabila kadar lemak seseorang tinggi, maka diperlukan suatu program diet untuk
menurunkan berat tubuh supaya tidak terjadi obesitas. Lemak merupakan zat gizi yang akan
disimpan didalam kulit sebagai cadangan energi, jika lemak tertimbun banyak, bisa terjadi
peningkatan massa tubuh, proses metabolismepun akan cenderung lebih berat dilakukan
oleh tubuh.
2.    Hasrat diri
Diet kadang memiliki tujuan dari pribadi untuk meningkatkan atau menurunkan massa
tubuh supaya sesuai dengan rentang normal IMT (indeks massa tubuh). Hasrat diri untuk
melakukan diet ini biasanya dilakukan oleh model atau artis untuk menjaga bentuk
tubuhnya.
3.    Tekanan darah
Jika tekanan darah terlalu tinggi (hipertensi), harus ada pantangan-pantangan untuk
makanan tertentu supaya tekanan kembali menjadi normal.
4.    Pola makan
Diet juga dipengaruhi oleh pola makan, jika seseorang memiliki pola makan  tidak teratur,
seseorang tersebut akan berusaha kembali mengatur pola makannya dengan cara melakukan
diet
5.  Gangguan penyakit
Seseorang terkena gangguan seperti gangguan cerna, diabetes dan lainnya akan melakukan
diet untuk menjaga asupan nutrisi agar tidak memperparah gangguan tersebut.
D.    FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN SESEORANG GAGAL DIET
Ada beberapa faktor yang umumnya menyebabkan kegagalan diet yaitu :
a.  Kurang motivasi
Faktor motivasi sangat memegang peranan dalam berhasilnya sebuah program diet.
Seseorang yang sedang jatuh cinta dan ingin memiliki berat badan ideal agar menarik perhatian
orang yang dicintainya memiliki motivasi yang lebih kuat dibandingkan orang yang ingin
memiliki berat badan ideal karena ingin menggunakan sebuah gaun dengan model tertentu
b. Tidak disiplin atau tidak konsisten
Banyak orang yang menjalankan program diet dengan tidak disiplin. Ketika diet
menjauhi makanan habis-habisan, begitu angka timbangan turun segera merayakannya dengan
makan secara berlebihan akibatnya beratnya selalu bertambah setelah dietnya berhasil, bahkan
lebih gemuk dibandigkan sebelum diet.
c.  Ganti kata-kata negatif dengan kata positif
Otak kita diciptakan tidak menerima kata-kata negatif artinya bila anda berkata ;”aku
tidak lapar” program yang diterima oleh otak adalah “aku lapar”. Ini sebabnya orang yang
tengah menjalankan program diet justru sering merasa lapar. Sebaiknya anda berkata pada tubuh
anda “aku kenyang”.

4
d. Tidak mau berubah
Bila anda ingin merubah berat badan anda rubah dulu kebiasaan buruk anda. Ganti
kebiasaan ngemil dengan berolahraga. Ganti makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan
lemak dengan makanan berserat tingi.
e.Tidak dibarengi dengan berolahraga
Diet harus selalu dibarengi dengan berolahraga karena olahraga membantu membakar
kalori dan mengencangkan kulit anda ketika anda sudah mendapatkan berat badan ideal. Setelah
berolahraga anda akan merasa sangat lapar hal ini disebabkan karena tubuh anda sudah banyak
membakar kalori dan sedang mencari sumber kalori pengganti. Bila sehabis olahraga anda
makan maka tubuh akan menyerap seluruh kalori dari makan tersebut karena itu makanlah dua
jam setelah berolahraga. Pada saat itu tubuh sudah membakar cadangan karbohidrat dan tidak
menyerap habis karbohidrat dari makanan yang sedang anda makan.
            Pada dasarnya tubuh kita pelit, dia tidak mau melepaskan cadangan kalori ketika
dibutuhkan, dia lebih suka mencari kalori baru dengan mengirimkan sinyal lapar pada otak. Bila
kebutuhan kalori yang dicarinya tidak ditemukan barulah dia akan membakar cadangan kalori
yang ada. Itu sebabnya orang yang telah berolahraga namun tetap tidak turun barat badannya
atau malahan beratnya bertambah. Bila anda tidak tahan dengan rasa lapar minumlah jus buah
atau sereal.
f.  Buat perencanaan diet yang terukur dan ada batas waktunya
Tentukan berapa berat yang ingin anda turunkan dan berapa lama anda ingin mencapai
berat tersebut misalnya, anda ingin menurunkan berat badan sebanyak 12 kg dalam waktu 6
bulan. Hal yang harus anda lakukan adalah membagi target tersebut lebih kecil yaitu anda harus
menurunkan berat badan sebanyak 2 kg per bulan. Anda perkecil lagi target yang harus dicapai
dengan menargetkan berat badan anda harus turun 0,5 kg per minggu. Maka dalam 6 bulan berat
badan anda akan turun 12 kg. 
E.     PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN DIET.
a.   Identifikasi kebutuhan gizi
Metode untuk mengidentifikasi kebutuhan gizi adalah
1) Antropometri measurements
Pengakjian nutrisi yang meliputi :
Sistem pengukuran dari susunan tubuh dan proporsi tubuh manusia mengavaluasi
pertumbuhan, mengakaji status nutrisi, ketersediaan energi tubuh identifikasi masalah
nutrisi:
-          Tinggi badan
-          Berat badan
-          Body mass index
-          Lipatan trisep, LLA, dan LOLA
2)  Biochemical data
Pengkajian nutrisi menggunakan nilai biokimia seperti: total limfosit, serum albumin,
zat besi, creatinin, Hb, Ht, keseimbangan nitrogen, kadar kolesterol dll.
3)  Clinical signs
Pemeriksaan fisik pada pasien yang berhubungan dengan adanya mal nutrisi, prinsip:
head to feet/ cephalo caudal.

5
4)   Dietry history
Mengkaji riawayat diet meliputi: fead recall 24 jam: pola, jenis dan frekuensi
makanan yang dikonsumsi 24 jam.
 
b.   Memberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi dan diet.
Sebagai pendidik pasien, perawat membantu pasien meningkatkan kesehatanya melalui
pemberian pengetahuan yang terkait dengan keperawatan dan tindakan medik yang
diterima sehingga pasien/keluarga dapat menerima tanggung jawab terhadap hal-hal yang
diketahuinya. Sebagai pendidik, perawat juga memberikan pendidikan kesehatan kepada
kelompok keluarga yang beresiko tingga, dapat kader kesehatan dll.
c.  Kolaborasi dengan tim kesehatan lain.
Dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain ( collaborator ) perawat bekerja sama
dengan tim kesehatan lain dan keluarga dalam menentukan rencana maupun pelaksanaan
keperawatan guna memenuhi kebutuhan kesehatan pasien.
d.  Motivator pelaksanaa diet.
Perawat mengadakan inovasi dalam cara berfikir, bersikap, bertingkah laku dan
meningkatkan keterampilan klien/keluarga agar menjadi sehat. Elemen ini mencakup
perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dalam berhubungan dengan pasien
dan cara memberikan perawatan kepada pasien.
MONITORING PELAKSANAAN DIET
Monitoring dan Evaluasi Gizi Kegiatan monitoring dan evaluasi gizi dilakukan untuk menge -
tahui respon pasien/klien terhadap intervensi dan tingkat keberhasilannya Tiga langkah kegiatan
monitoring dan evaluasi gizi, yaitu :
1). Monitor perkembanganya itu kegiatan mengamati perkembangan kondisi pasien/klien yang
bertujuan untuk melihat hasil yang terjadi sesuai yang diharapkan oleh klien maupun tim.
Kegiatan yang berkaitan dengan monitor perkembangan antara lain :
a)Mengecek pemahaman dan ketaatan diet pasien/klien
b)Mengecek asupan makan pasien/klien
c)Menentukan apakah intervensi dilaksanakan sesuai denganrencana/preskripsi diet
d)Menentukan apakah status gizi pasien/klien tetap atau berubah
e)Mengidentifikasi hasil lain baik yang positif maupun negative
f)Mengumpulkan informasi yang menunjukkan alasan tidakadanya perkembangan dari
kondisi pasien
2)Mengukurhasil.Kegiatan ini adalah mengukur perkembangan/perubahan yang terjadi sebagai
respon terhadap intervensi gizi. Parameter yang harus diukur berdasarkan tanda & gejala dari
diagnosis gizi.
3)Evaluasi hasilBerdasarkan ketiga tahapan kegiatan di atas akan didapatkan4 jenis hasil, yaitu:
a)Dampak perilaku dan lingkungan terkait gizi yaitu tingkat pemahaman,perilaku,akses,dan
kemampuan yang mungkin mempunyai pengaruh pada asupan makanan dan zat gizi.
b)Dampak asupan makanan dan zat gizi merupakan asupan makanan dan atau zat gizi dari
berbagai sumber, misalnya makanan, minuman, suplemen, dan melalui rute enteral maupun
parenteral.
c)Dampak terhadap tanda dan gejala fisik yang terkait giziyaitu pengukuran yang terkait
dengan antropometri,biokimia & parameter pemeriksaan fisik/klinis.d)Dampak terhadap
pasien/klien terhadap intervensi gizi yangdiberikan pada kualitas hidupnya.

6
4)Pencatatan PelaporanPencatatan dan laporan kegiatan asuhan gizi merupakanbentuk
pengawasan dan pengendalian mutu pelayanan dankomunikasi. Terdapat berbagai cara dalam
dokumentasi antaralain Subjective Objective Assessment Planning(SOAP) danAssessment
Diagnosis Intervensi Monitoringdan Evaluasi(ADIME). Format ADIME merupakan model
yang sesuai dengan langkah PAGT. sebagai bagian dari dokumentasi kegiatan PAGT,
terdapat beberapa contoh formulir asuhan giziantara lain formulir asuhan gizi dewasa, anak dan
neonates sebagaimana tercantum dalam Form VIX, Form X, dan FormXI.AsesmenGizia)
Semua data yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, antara lain riwayat gizi, riwayat
personal, hasil laboratorium,antropometri, hasil pemeriksaan fisik klinis,diet order dan
perkiraan kebutuhan zat gizi.
a)Yang dicatathanya yang berhubungan dengan masalah gizi
saja.Diagnosis Gizi
b) Pernyataan diagnosis gizi dengan format PES
c)Pasien mungkin mempunyai banyak diagnosis gizi,lakukan kajian yg mendalam sehingga
diagnosis gizi benar-benar berkaitan dan dapat dilakukan intervensi gizi .

Anda mungkin juga menyukai