Anda di halaman 1dari 2

TUGAS REFLEKSI VIDEO SESSION

Nama : Andi Muhammad Fadel Bambang

Stambuk : 11020200193

Kelas :B

 Refleksi dari Video Session (Extremis)

Pada video extremis diceritakan sebuah film dokumenter dimana dokter menangani
berbagai pasien dengan umur yang berbeda-beda dan beberapa diantaranya adalah pasien
UGD, pada film tersebut diceritakan terdapat pasien pertama yang ditangani oleh dokter
yaitu bernama Dona dengan kondisi yang setengah sadar dan pasien tersebut menginginkan
agar life support nya di lepas, dokter tersebut telah melakukan patient preferences dan
memutuskan agar life support pada pasien tersebut harus dicabut agar tidak menyiksa pasien,
selanjutnya dokter yang menangani pasien tersebut melakukan inform consent kepada
keluarga pasien bahwa alat life support pasien harus dilepas agar tidak menyiksa pasien dan
akhirnya keluarga setuju untuk dilepas life support nya dan sehari setelah alat life support di
lepas, pasien tersebut meninggal.

Pasien kedua yaitu pasien yang bernama Selena dengan kondisi tidak sadar dan
dipasangkan oleh life support machine, dan dokter telah melakukan patient preferences
dimana pasien tersebut juga tidak ada harapan hidup dan dokter telah melakukan inform
consent kepada keluarga pasien, tetapi keluarga pasien menolak dan akhirnya pasien tersebut
di pasangkan dengan breathing machine dan pasien tersebut mendapatkan kesadaran
sementara dan meninggal dunia setelah mendekati 6 bulan.

Pasien ketiga yaitu pasien tunawisma yang sadar dan tidak mempunyai keluarga,
dokter yang ada di rumah sakit tersebut melakukan yang terbaik sesuai kaidah beneficence
dalam menangani pasien tersebut.

Selanjutnya terdapat beberapa pasien yang secara umum dokter telah melakukan
tindakan sesuai kaidah beneficence dan non-malificence.

 Kesimpulan

Pada film tersebut, dokter telah melakukan tindakan sesuai Prinsip KDB dan Four
Box Method dimana dokter telah melakukan yang terbaik (beneficence), dokter berusaha
agar tidak menyakiti pasien (non-maleficence), menghormati keputusan pasien maupun
keluarga pasien (autonomy) dan (justice) serta prinsip summum bonum-minus malum
yaitu mempertimbangkan keburukan yang paling sedikit dan keuntungan yang paling
banyak. Terdapat beberapa factor non-medis (contextual features) dimana keluarga
pasien tidak sepemikiran dengan pasien dan dokter telah melakukan penilaian terhadap
pasien (patient preferences) dan mempertimbangkan kualitas hidup pasien (quality of
life) serta dokter telah melakukan (medical indication) dimana dokter mendiagnosis
penyakit pasien.

Anda mungkin juga menyukai