Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP


DI SMAN 2 BLORA

A. Latar Belakang
Agama merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan
masyarakat, yang dijadikan sebagai kepercayaan dan juga sebagai bagian
dari kebudayaan yang tidak bisa dipisahkan begitu saja. Aspek religius pada
pola keberagaman setiap pemeluk agama akan menimbulkan respon untuk
melakukan ajaran dari keberagamaan itu sendiri dan sebisa mungkin untuk
berusaha membumikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, terutama
aspek dalam menjalani kehidupan sehari-hari..1
Hadis menurut bahasa (etimologi), berarti: khabar, jadid, dan qarib.
Khabar artinya berita, misalnya, berita yang disampaikan seseorang kepada
orang lain. Jadid artinya baru, lawan dari kata qadim, yang berarti lama.
Qarib berarti dekat, atau belum lama terjadi, seperti dalam kalimat:
‫هو حديث فى االسالم‬
(dia orang baru/belum lama mengenal Islam)2
Menurut Istilah, para ulama berbeda pendapat dalam memberikan
definisi hadis.
a. Ulama hadis pada umumnya menyatakan, bahwa hadis adalah segala
ucapan, perkataan, taqrir (pengakuan) dan keadaan Nabi.
b. Ulama ushul fiqh mengatakan bahwa hadis adalah segala perkataan,
perbuatan, dan taqrir Nabi, yang berkaitan dengan hukum.3
Dalam perkembanganKorelasi antara agama dan lingkungan hidup
sudah sejak lama menjadi telaah para ilmuan. Hal ini disebabkan oleh fakta
bahwa menyadarkan manusia agar bersifat efisien dalam hidup dari hari jauh

1
Muhammad Hanafi, Skripsi Tradisi shalat Kajat di Bulan Suro pada Masyarakat Dukuh
Teluk ragilan Gantiwarno Klaten (Studi Living Hadis), (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2013), hlm. 1.
2
M. Noor Sulaiman Pettalongi, Antologi Ilmu Hadits Cetakan Kedua, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2009), hlm. 1.
3
M. Noor Sulaiman Pettalongi, Antologi Ilmu Hadits … hlm. 1.

1
panggang dari api. Segala slogan yang menggema dikeluarkan dari waktu ke
waktu semisal hidup sederhana, nampaknya hanya sekedar simbol atau
slogan belaka, karena yang nampak adalah sikap dan gaya hidup yang
konsumtif, boros, dan hedonis. Gaya hidup yang seperti ini bukan hanya di
negara maju, akan tetapi juga di negara berkembang dan juga negara miskin.
Sebagian masyarakat dalam menyapai tujuan dan ambisinya tidak segan-
segan mengambil apa saja dari kekayaan alam tanpa memperhatikan akibat
yang muncul dari semua itu. Semisal penebangan hutan secara ilegal,
perusakan area resapan adalah contoh perbuatan buruk manusia yang bisa
berdampak buruk bagi lingkungannya.4
Blora sebagai salah satu kota yang memiliki ragam budaya dan
kekayaan alam. Salah satunya dengan banyaknya hutan di Blora. Wilayah
Blora dikelilingi oleh banyak hutan mulai dari arah timur selatan utara dan
barat. Dengan banyaknya hutan menjadikan wilayah Blora menjadi wilayah
yang sejuk dan juga terjaga keragaman alamnya.
Sekarang ini area perhutanan di Blora sudah mulai jarang
pepohonannya. Hal ini bisa dilihat setiap kali perjalanan menuju arah Blora
ke selatan yang dulu banyak tumbuh-tumbuhan sekarang mulai berkurang
bahkan ada yang cenderung mulai rusak. Begitu pun di daerah blora menuju
arah Pati yang hampir setiap hari ada blandong yang lewat dengan membawa
hasil tebangan kayu hutan. Hal ini bisa menyebabkan berkurangnya atau
bahkan rusaknya lingkungan di hutan. Padahal di daerah tersebut dulunya
merupakan daerah yang memiliki lahan tanaman yang lumayan luas
dibandingkan dengan sekarang.5
Berkaitan dengan semakin rusaknya lingkungan hidup di Blora ini, di
satu sisi SMAN 2 Blora menghadirkan konsep sekolah yang mengutamakan
pelestarian lingkungan hidup atau yang disebut satyawacana.

4
Kementrian Agama RI, Tafsir al-Qur’an Tematik: Pelestarian Lingkungan Hidup.
Cetakan kedua, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2012), hlm. 14-15.
5
Merupakan ringkasan yang disampaikan oleh Bapak Sutikno dari Bappeda sewaktu
pelepasan KKN STAI Khozinatul Ulum angkatan VIII tahun 2018 di Pendopo Kecamatan
Todanan pada tanggal 12 Maret 2018.

2
Bermula dari masalah di atas, penelitian skripsi ini ditujukan untuk
meneliti apa dan bagaimana masyarakat SMAN 2 Blora memahami
pelestarian lingkungan dari sisi keagamaan di tengah-tengah budaya
konsumtif masyarakat. Selain itu juga dalam penelitian ini akan dilihat
bagaimana kemasan keagamaan dalam upaya mewujudkan lingkungan yang
bersih serta selalu terjaga keasriannya. Di sini Penulis akan membahasnya
dalam skripsi ini dengan judul“Pelestarian Lingkungan Hidup di SMAN 2
Blora (kajian living hadis)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang telah dipaparkan, maka dapat
diambil rumusan masalah yang dianggap penting untuk diteliti yaitu:
1. Bagaimana hadis-hadis tentang pelestarian ingkungan?
2. Bagaimana makna hadisi tentang pelestarian lingkungan di SMAN 2
Blora?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas maka tujuan
penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui hadis-hadis tentang pelestarian lingkungan.
b. Untuk menjelaskan sejauh mana pemahaman masyarakat SMAN 2
Blora tentang pelestarian lingkungan.
2. Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Secara teoritik penelitian ini diharapkan bisa menambah khazanah

ilmu pengetahuan terlebih dalam keilmuan living hadis, wawasan

serta kepustakaan terutama yang berkaitan dengan pelestarian

lingkungan dengan adanya dalil-dalil yang berkaitan dengan

pelestarian lingkungan.

3
b. Secara praktis penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan

keislaman khususnya mengenai persoalan lingkungan yang ada di

Indonesia ini. Sehingga, mampu menentukan sikap yang tepat

terhadap problem-problem tersebut dikarenakan hal ini sudah

dipraktekkan di salah satu sekolah negeri di Blora, yaitu di SMAN

2 Blora.

D. Kerangka Teoritik
E. Metodologi Penelitian
F. Kajian Pustaka
G. Sistematika Penulisan
Secara garis besar pembahasan dalam skripsi ini terbagi menjadi
pendahuluan, isi, dan penutup. Pada setiap bagian masing-masing terdapat
sub-sub bab.
1. Bab pertama: Pada bab ini merupakan pendahuluan yang di dalamnya
terdapat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka
teoritik, metodologi penelitian, kajian pustaka, dan sistematika
penulisan.
2. Bab kedua: Pada bab ini memaparkan serta membahas tentang hadis-
hadis yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup. Dalam bab
ini juga akan membahas mengenai living hadis itu sendiri.
3. Bab ketiga: pada bab ini akan membahas tentang sejarah singkat dari
SMAN 2 Blora itu sendiri serta program pelestarian lingkungan hidup.
Dalam bab ini akan memaparkan mengenai letak geografis serta
demografis masyarakat SMAN 2 Blora yang meliputi keadaan
pendidikan, sosial dan keagamaan di SMAN 2 Blora, serta pemahaman
masyarakat SMAN 2 Blora tentang pelestarian lingkungan hidup dari
sisi keagamaan.
4. Bab keempat: Pada bab ini penulis akan membahas mengenai sejauh
mana pemahaman atau makna hadisi dari masyarakat SMAN 2 blora

4
tentang pelestarian lingkungan.
5. Bab kelima: Bab ini menerangkan tentang kesimpulan hasil penelitian
penulis kritik dan saran, serta lampiran-lampiran yang mendukung
dalam penelitian.

Anda mungkin juga menyukai