Anda di halaman 1dari 2

1.Apabila obat yang diberikan adalah obat subcutan, tetapi yang disuntikan secara intra muscular.

apakah hal ini berakibat fatal? dan

apakah mempengaruhi efektifitas obat ? (Dwitia)

Jawab :

kesalahan penyuntikan obat dapat menyebabkan resiko terjadinya reaksi alergi ataupun efektifitas obat
yang berkurang atau bahkan tidak menimbulkan efek sama sekali. Kejadian kesalahan pemberian obat
itu dapat berakibat fatal apabila terjadi pada kondisi gawat darurat yang membutuhkan penanganan
segera. Maka,sebelum menyuntikkan obat sebaiknya diperiksa kembali nama obat, jenis, dan cara
penyuntikannya dengan baik. Jika kurang jelas, segera konsultasikanlah dengan dokter mengenai cara
pemberian obat yang paling tepat bagi pasien.

2.Apabila kita melakukan injeksi SC dan lupa mengeluarkan udara dalam spuit, apa yg akan terjadi?

Jawab : (salsa)

tujuan mengeluarkan udara dalam spuit ialah mencegah masuknya udara ke dalam pembuluh darah.
Udara dalam pembuluh darah dapat menciptakan indurasi/gelembung yang bisa menyumbat aliran
darah, sebuah kondisi yang dikenal dengan istilah emboli udara.

Pada injeksi subkutan, hal ini tentunya lebih kecil kemungkinannya untuk terjadi emboli udara,
meskipun prosedur mengeluarkan udara dari spuit tetap harus dilakukan. Kemungkinan yang lebih kecil
ini terjadi karena penyuntikan akan masuk tidak langsung ke pembuluh darah melainkan pada jaringan
lemak, dimana obat akan diserap secara perlahan oleh pembuluh darah.

3.Apa efek samping dari pemberian injeksi sub cutan

Jawab : (Pufeb)

Kerugian : resiko abses tinggi, tdk blh memberikan obt dalam jumlah banyak, harus menggunankan
tehnik steril, lbh mahal dibandingkan oral, lbh lambat dibandingkan injeksi im,

Keuntungan : tdk banyak jaringan yg rusak, tdk begitu nyeri, awitan obt lebih cepat dibandingkan oral

4. Dengan metode seperti apa perawat dapat menentukan panjang spuit dan berapakah panjang spuit
yg digunakan pada pasien dewasa dan anak?

Jawab : Inggil
Metode yang dapat perawat gunakan untuk menentukan panjang spuit adalah dengan mencubit
jaringan pada area tusukan dan pilih jarum yang lebarnya setengah dari lipatan kulit. Untuk ukuran dan
panjang spuit yang dipilih berdasarkan massa tubuh klien, sudut insersi yang dituju, dan lokasi injeksi
yang direncanakan. Pada umunya jarum yang digunakan untuk orang dewasa yaitu 25 gauge (1,6 cm)
dengan berat badan normal dan jarum yang diinsersikan pada sudut 45 derajat, jarum 1cm digunakan
pada sudut 90 derajat. Dan untuk anak menggunakan jarum 1,25 cm ditusukkan pada sudut 45 derajat.

5. Kenapa injeksi subkutan dipilih untuk terapi insulin?

Jawab : mas luq/abdi

Sebenarnya bisa juga secara iv, tp Karena injeksi sc pelepasan obat ke sistem tubuh berlangsung lebih
lambat dan bertahap dengan injeksi subkutan daripada dengan injeksi intravena, injeksi subkutan sering
kali digunakan untuk menyuntikkan berbagai vaksin maupun obat.

Apalagi untuk hormon insulin yg dharapkan membantu metabolisme tubuh dalam mengolah gula

6. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pemberian injeksi subkutan

Jawab : emma

a. Untuk klien berukuran rata-rata, regangkan kulit secara keras pada tempat injeksi atau cubit de
byngan tangan dominan anda bisa.

pencubitan kulit meninggikan jaringan subkutan, jarum menembus kulit tegang lebih mudah dari kulit
kendur.

b. Untuk klien gemuk, cubit kulit pada tempat Injeksi dan injeksikan jarum dibawah lipatan kulit

klien gemuk memiliki lapisan lemak tambahan diatas jaringan subkutan Insersi cepat dan tepat

c. Injeksikan jarum dengan cepat dan tepat Pada sudut 90 derajat (kemudian lepaskan- kulit bila dicubit)

meminimalkan ansietas dan ketidaknyamanan klien

Anda mungkin juga menyukai