Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH PRESENTASI KELOMPOK

MATA KULIAH ISLAM DAN PSIKOLOGI

Oleh Kelompok 5 :

Muhammad Fhadil Alfaridz Adam (0603519039)

Muhammad Rafi Haekal Salim (0603519041)

Muhammad Rayyan Syahputra (0603519042)

Nimatul Hamidah (0603519045)

Shania Dwi Jayanti (0603519051)

Yasmin Salwa Syifa (0603519063)

(2020)

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS AL-AZHAR INDONESIA


KEPRIBADIAN YAWM AKHIRI

I. Pengertian

Istilah yawm akhirî berasal dari kata yawm (hari) dan âkhîr (akhir) yang berarti hari
penghabisan atau penghujung. Istilah yawm akhirî, yaitu masa yang paling akhir dari
kehidupan manusia. Kepribadian yawm akhir adalah kepribadian individu yang didapat
setelah mengimani, memahami dan mempersiapkan diri untuk memasuki hari akhir di mana
seluruh perilaku manusia dimintai pertanggungjawaban.

II. Kerangka Dasar

Didalam Struktur Kepribadian Islam, bahwa rentang kehidupan manusia tidak hanya dimulai
dari periode kelahiran dan diakhiri periode kematian, karena jauh sebelum dan sesudah itu
sudah ada 3 kehidupan. Pertama, Pra-kehidupan dunia (alam mitsaq) yaitu Alam Perjanjian
antara Roh dengan Tuhan, Kedua, Kehidupan Dunia (alam dunnya) yaitu Alam
realisasi/aktualisasi perjanjian untuk jadi hamba dan khalifah Allah dimuka bumi, Ketiga,
Kehidupan Akhirat (alam akhirat) yaitu Alam pembalasan/pertanggungjawaban atas
perbuatannya.

III. Pola dan Bentuk

Hari Kiamat berkaitan dengan unsur-unsur keimanan yang sifatnya sam’iyyah, sedangkan
pola kepribadian yawm akhiri hanya didapat dari Ayat Al-Quran dan Hadist yang berkaitan
dengan hari tersebut. Setelah itu menginternalisasikan apa yang kita ketahui tentang yawm
akhiri dalam kehidupan sehari-hari.

Baru terbentuklah Bentuk Kepribadian yawm akhiri, sebagai berikut :

a. Berkepribadian Shalih, yaitu baik untuk sendiri, oranglain dan baik dengan tidak
menyukutukan Allah SWT.
b. Berkepribadian Taqwa, yaitu waspada dan senantiasa takut kepada Allah SWT.
c. Belajar dari masa lalu untuk menoropong masa depan.
d. Taat kepada Allah, Rasul dan Ulil Amri.
e. Berkepribadian Ilmiah (rasikh), yaitu Ilmunya bertujuan untuk melaksanakan perintah
Allah. Sebagaimana dalam QS. An-Nisa ayat 162, sebagai berikut :
َ‫صلَ ٰوةَ ۚ َو ْٱل ُم ْؤتُون‬
َّ ‫ك ۚ َو ْٱل ُمقِي ِمينَ ٱل‬ ُ ُ ٰ
َ ِ‫نز َل ِمن قَ ْبل‬
ِ ‫ك َو َمٓا أ‬ ِ ‫ِك ِن ٱل َّر ِس ُخونَ فِى ْٱل ِع ْل ِم ِم ْنهُ ْم َو ْٱل ُم ْؤ ِمنُونَ ي ُْؤ ِمنُونَ بِ َمٓا أ‬
َ ‫نز َل إِلَ ْي‬
ٓ
‫ٱل َّز َك ٰوةَ َو ْٱل ُم ْؤ ِمنُونَ بِٱهَّلل ِ َو ْٱليَوْ ِم ٱلْ َءا ِخ ِر أُ ۟و ٰلَئِكَ َسنُ ْؤتِي ِه ْم أَجْ رًا َع ِظي ًما‬

Artinya: Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-
orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al
Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang
mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang
besar.
f. Menjauhi Perilaku Syaitan
g. Meramaikan Masjid, Mendirikan Sholat, Membayar Zakat, dan hanya takut kepada
Allah SWT
h. Berkepribadian seperti Kepribadian para Rasul
i. Menginfaqkan sebagian hartanya.
j. Berbuat Kebajikan dan Menghindari Kemadharatan
k. Mempersiapkan Diri untuk Mati
l. Melakukan Muhasabah (intropeksi) dan Mempersiapkan Diri untuk dihisab

IV. Contoh

Salah satu contoh membentuk kepribadian Yawm Akhiri pada diri siswa, yaitu:

a) Menerangkan kepada siswa bahwa kehidupan dunia hanya sementara, akan ada
kehidupan yang kekal yaitu akhirat.

b) Guru pendidikan agama Islam menerangkan kepada siswa bahwa kehidupan yang
sebenarnya adalah diakhirat kelak, yaitu tempat dimana kita mempertanggung
jawabkan semua perbuatan yang pernah kita lakukan.

c) Menjelaskan kepada siswa untuk berhati-hati dalam segala perbuatan. Guru


pendidikan agama Islam menjelaskan kepada siswa hendaklah memperbanyak
melaksanakan ibadah dan amal saleh karena semua perbuatan yang dilakukan akan
mendapat pertanggung jawabannya diakhirat kelak.
d) Menanamkan kepada siswa perilaku selalu berusaha menjadi lebih baik. Guru
pendidikan agama Islam menanamkan perilaku yang baik terhadap siswa, dan guru
pendidikan agama Islam juga menganjurkan kepada siswa untuk selalu
memperbanyak amal-amalan yang baik agar kehidupan diridhai Allah SWT.

V. Ungkapan-ungkapan

Adanya ungkapan-ungkapan metaforis yang mendeskripsikan hari kiamat di dalam Alquran dapat
dipandang sebagai upaya untuk memberikan penjelasan yang tuntas mengenai keabstrakkan hari
kiamat. Penelitian mengenai hari kiamat sejatinya telah dilakukan dengan banyak pendekatan oleh
beberapa peneleti lain.

Di antaranya seperti apa yang telah dilakukan oleh Amaliyah3 , Mahliatussikah4, dan Arifin5.
Amaliah menyebutknan bahwasannya peristiwa hari kiamat terdiri dari peristiwaperistiwa kecil,
peristiwa-peristiwa besar, kiamat universal dan kebangkitan. Hari kiamat juga memiliki pesan moral
yaitu mengubah pandangan hidup dunia materialistik menjadi seimbang antara dunia dan akhirat,
mendorong manusia beraktifitas positif, menumbuh-kembangkan rasa tanggung jawab, dan
pembenahan diri seawal mungkin.

Anda mungkin juga menyukai