Menurut data The Global Asthma Report pada tahun 2016 dinyatakan bahwa perkiraan
jumlah penderita asma seluruh dunia adalah 325 juta orang dengan prevalensi yang terus
meningkat terutama pada anak-anak (Arifuddin A et al., 2019). Prevalensi asma meningkat 5-
30% dalam satu dekade terakhir. World Health Organisation (WHO) memperkirakan 234 juta
penduduk dunia menderita asma paling sering pada anak-anak. Menurut data yang
dikeluarkan WHO pada bulan Mei tahun 2014, angka kematian akibat penyakit asma di
Indonesia mencapai 24.773 orang atau 1,77% dari total jumlah kematian penduduk. Data ini
menempatkan Indonesia diurutan ke-19 di dunia perihal kematian akibat asma (WHO, 2016).
Prevalensi penyakit asma di Surabaya tepatnya di puskesmas Pacarkeling dari tanggal 01
Maret 2016-01 Maret 2017 mencatat angka kejadian kekambuhan penyakit asma sebanyak
126 kunjungan dari 99 penderita (Ningsih et al., 2017). Di Amerika Serikat menurut National
Center Health Statistic (NCHS) tahun 2016 prevalensi asma berdasarkan umur, jenis
kelamin, dan ras berturut-turut adalah 7,4 % pada dewasa, 8,6% pada anak-anak, 6,3% laki-
laki, 9,0% perempuan, 7,6% ras kulit putih, dan 9,9% ras kulit hitam. Penelitian yang
dilakukan oleh Andriani et al (2019) pada tahun 2016 menunjukkan bahwa usia pasien asma
terbanyak adalah pasien usia dewasa madya (40 – 60 tahun) yaitu 30 orang, diikuti oleh usia
dewasa lanjut (>60 tahun) 24 orang dan usia dewasa awal (20 – 40 tahun) 9 orang (Andriani
etal., 2019). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa asma dapat terjadi pada semua usia.
Usia pasien terbanyak pada rentang 40 – 60 tahun karena pada usia tersebut pasien asma
dapat menderita asma sejak masa anak atau remaja yang berlangsung terus atau timbul
setelah periode remisi tetapi dapat juga terjadi pada dewasa tua atau lebih dari 65 tahun
(Andriani etal., 2019).
Gambar 1. Prevalensi Asma Menurut Provinsi tahun 2018
Grafik di atas menunjukan bahwa pada tahun 2018 terdapat sembilan belas provinsi yang
mempunyai prevalensi penyakit asma melebihi angka nasional yaitu DI Yogyakarta,
Kalimantan Timur, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Nusa
Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat, Kalimantan Selatan,
Gorontalo, DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten, Sulawesi Selatan, Bengkulu, Kepulauan Riau,
dan Sulawesi Tenggara. Terdapat lima belas provinsi yang memiliki prevalensi asma di
bawah angka nasional yaitu Aceh, Papua Barat, Riau, Sulawesi Utara, Sumatera Barat,
Sumatera Selatan, Maluku, Papua, Jawa Tengah,Maluku Utara, Jambi, Lampung, Nusa
Tenggara Timur, Sulawesi Barat , dan Sumatera Utara (infodatin,2019)
Daftar Pustaka
WHO.Asthma Fact Sheets: World Health Organization. 2016
National Center Health Statistic. Asthma. 2016. (diakses tanggal 26 Oktober 2020)
Ningsih TW, Najib M, Widiastutik DU. Eksaserbasi Asma pada Pasien Asma di Wilayah
Kerja Puskesmas Pacar Keling Surabaya. Jurnal Keperawatan. 2017
Andriani FP, Sabri YS, Anggrainy F.Gambaran Karakteristik Tingkat Kontrol Penderita
Asma Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) di Poli Paru RSUP. Dr.M.Djamali Padang
pada Tahun 2016. Jurnal Kesehatan Andalas.2019
Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Penderita Asma di Indonesia.
Kementerian Kesehatan Indonesia. 2019