Anda di halaman 1dari 6

DISKUSI 12

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah :

Metode Kuantitatif (EKMO5103.02)

Disusun oleh :

Teguh Santoso 530024421

MAGISTER MANAJEMEN
BIDANG MINAT MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
UNIVERSITAS TERBUKA
2019
Soal 1:
Saudara mahasiswa peserta tutorial, coba pelajari dan pahami materi kegiatan belajar yang terdapat
di dalam modul Metode Kuantitatif (EKMO 5103), terutama berkaitan dengan konsep-konsep yang
terkait dengan: uji chi-kuadrat, analisis antrian, dan model simulasi. Silakan diskusikan dengan
sesama temannya

Komentar:
Uji Chi-kuadrat
Uji chi-square di sebut juga dengan Kai Kuadrat. Uji Chi-squeare adalah salah satu uji statistic
non-parametik (distibusi dimana besaran – besaran populasi tidak diketahui) yang cukup sering
digunakan dalam penelitian yang menggunaka dua variable, dimana skala data kedua variable
adalah nominal atau untuk menguji perbedaan dua atau lebih proporsi sampel. Uji chi-square
diterapkan pada kasus dimana akan diuji apakah frekuensi yang akan di amati (data observasi)
untuk membuktikan atau ada perbedaan secara nyata atau tidak dengan frekuensi yang
diharapkan. Chi-square adalah teknik analisis yang digunakan untuk menentukan perbedaan
frekuensi observasi (Oi) dengan frekuensi ekspektasi atau frekuensi harapan (Ei) suatu kategori
tertentu yang dihasilkan. Uji ini dapat dilakukan pada data diskrit atau frekuensi. Pengertian
chi-quare atau chi kuadrat lainya adalah sebuah uji hipotesis tentang perbandingan antara
frekuensi observasi dengan frekuensi harapan yang didasarkan oleh hipotesis tertentu pada
setiap kasus atau data yang diambil untuk diamati. Uji ini sangat bermanfaat dalam melakukan
analisis statistic jika kita tidak memiliki informasi tentang populasi atau jika asumsi-asumsi
yang dipersyaratkan untuk penggunaan statistic parametric tidak terpenuhi. Chi kuadrat
biasanya di dalam frekuensi observasi berlambangkan dengan frekuensi harapan yang
didasarkan atas hipotesis yang hanya tergantung pada suatu parameter, yaitu derajat kebebasan
(df). Tujuan uji Chi-square adalah untuk menguji hipotesis terhadap proporsi relatif dari case
yang dikelompokkan. Data yng digumakan dalam uji chi square adalah data dalam bentuk
frekuensi, bukan dalam bentuk angka rasio atau skala. Data frekuensi merupakan hasil dari
pengklasifikasian data yang berbentuk nominal.
Uji Chi Kuadrat (X2) dapat dikatakan sebagai uji proporsi untuk dua peristiwa atau lebih dan
data berjenis nominal, sehingga datanya bersifat dikrit. Dalam uji Chi- Kuadrat dihadapkan
pada suatu pengujian apakah perbedaan antara frekuensi hasil observasi (disimbolkan fo)
dengan frekuensi yang diharapkan pleh peneliti (disimbolkan fe/fh) dari sampel yang terbatas
merupakan perbedaan yang signifikan atau tidak.
Rumus :
Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis nihil yang menyatakan proporsi- proporsi dari
beberapa individu (sampel) yang diteliti mempunyai sifat/kriteria yang sama. Misalnya
proporsi tidak senang, proporsi setuju, proporsi tidk setuju, dll. Prosedur uji statistic Chi -
Kuadrat
a. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat Ho : fo = fh (fo dan fh sesuai atau fit)
Ha : fo ≠ fh (fo dan fh tidak sesuai atau tidak fit)
b. Menentukan level of significance
Disini kita dapat menggunakan taraf keyakinan 80 %, 90%, 95%, 98%, dan 99%. Sesuai
dengan taraf keyakinan si penguji, derajat kebebasan ditentukan melalui banyaknya pasang
frekuensi dikurangi dengan banyaknya besaran yang dihitung dari hasil observasi
(pengamatan) yang digunakan untuk menghitung frekuensi harapan.
c. Menghitung X2hitung dan X2tabel

d. Menentukan kriteria pengujian


2
Ho diterima Jika X hitung ≤ X2tabel, (α; k -1)
2
Ho ditolak Jika X hitung > X2tabel, (α; k -1)

e. Membuat keputusan
Analisa Antrian

Teori Antrian (Queueing Theory) merupakan studi matematika dari antrian atau kejadian garis tunggu (Waiting lines), yakni suatu

garis tunggu dari pelanggan yang memerlukan layanan dari sistem pelayanan yang ada. Kejadian antrian sering kali terjadi pada banyak

hal dalam kehidupan sehari-hari, seperti loket-loket pembayaran rekening, loket-loket stasiun bus, loket jalan tol, indus tri-industri dan

sebagainya. Dimana langganannya berupa konsumen yang datang sedangkan loket merupakan stasiun pelayanan. Rata–rata lamanya

untuk menunggu (waiting time) sangat bergantung kepada rata-rata tingkat kecepatan pelayanan ( rate of service ). Kejadian garis

tunggu timbul disebabkan oleh kebutuhan akan pelayanan melebihi kemampuan (kapasitas) pelayanan yang ada akibatnya pelanggan

yang tiba pada fasilitas pelayanan tidak bisa segera mendapat layanan.

Dimana:

p = tingkat penggunaan fasilitas,

nl = rata-rata jumlah pelanggan dalam antrian,

ns = rata-rata jumlah pelanggan dalam system (termasuk yang sedang dilayani),

tl = rata-rata waktu tunggu dalam antrian,

ts = rata-rata waktu dalam system,

c= jumlah channel,

Pw = Probabilitas menunggu dalam antrian,

X= service factor (proporsi waktu yang diperlukan untuk pelayanan),

W = Rata-rata waktu tunggu dalam antrian,

U= rata-rata waktu yang diperlukan untuk melayani antar pelanggan,

T = Rata-rata waktu pelayanan, Jumlah unit dari sumber populasi,

L = rata-rata jumlah pelanggan dalam antrian,


F = Faktor efisiensi

Model Simulasi

Simulasi merupakan suatu teknik meniru operasi-operasi atau proses- proses yang terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat

komputer dan dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu sehingga sistem tersebut bisa dipelajari secara ilmiah (Law and Kelton, 1991).

Dalam simulasi digunakan komputer untuk mempelajari sistem secara numerik, dimana dilakukan pengumpulan data untuk melakukan

estimasi statistik untuk mendapatkan karakteristik asli dari sistem.

Simulasi merupakan alat yang tepat untuk digunakan terutama jika diharuskan untuk melakukan eksperimen dalam rangka mencari komentar

terbaik dari komponen-komponen sistem. Hal ini dikarenakan sangat mahal dan memerlukan waktu yang lama jika eksperimen dicoba secara

riil. Dengan melakukan studi simulasi maka dalam waktu singkat dapat ditentukan keputusan yang tepat serta dengan biaya yang tidak terlalu

besar karena semuanya cukup dilakukan dengan komputer.

Pendekatan simulasi diawali dengan pembangunan model sistem nyata. Model tersebut harus dapat menunjukkan bagaimana berbagai

komponen dalam sistem saling berinteraksi sehingga benar-benar menggambarkan perilaku sistem. Setelah model dibuat maka model tersebut

ditransformasikan ke dalam program komputer sehingga memungkinkan untuk disimulasikan.

Demikian disampaikan, terma kasih

Referensi:

https://indraaawan.blog.uns.ac.id/2010/04/11/sistem-model-dan-simulasi/

http://whandany.blogspot.com/2011/07/langkah-pembuatan-model-simulasi.html

http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/2_PEMODELAN_SIMULASI.pdf

https://www.academia.edu/34881491/TUTORIAL_UJI_CHI_SQUARE

Anda mungkin juga menyukai