Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS PENGARUH MASA PANDEMI COVID-19 TERHADAP UMKM SATE

BULAYAK DI DESA WISATA SURANADI, KECAMATAN NARMADA,


KABUPATEN LOMBOK BARAT

Covid-19 adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu
biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan (MERS-CoV) dan
Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). Penyakit virus corona (COVID-19) adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus yang paling baru ditemukan. Virus dan
penyakit baru ini diketahui setelah menyebar yang kemunculannya dimulai di Wuhan, Cina,
pada bulan Desember 2019. Penyakit jenis baru ini belum pernah diidentifikasi pada manusia.
Virus corona adalah zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Penyakit
Coronavirus 2019 ( COVID-19 ) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom
pernapasan akut coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penyakit ini pertama kali diidentifikasi
pada tahun 2019 di Wuhan, ibukota provinsi Hubei China, dan sejak itu menyebar secara
global, mengakibatkan pandemi koronavirus 2019-20 yang sedang berlangsung. Gejala
umum termasuk demam, batuk, dan sesak napas. Gejala lain mungkin termasuk nyeri
otot, produksi dahak, diare, sakit tenggorokan, kehilangan bau, dan sakit perut. Sementara
sebagian besar kasus menyebabkan gejala ringan, beberapa berkembang menjadi
pneumonia dan kegagalan multi-organ.

Sate bulayak adalah sate khas Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang terbuat


dari daging sapi berlumur bumbu khas Lombok dan disajikan bersama lontong (bulayak).
Bulayak disajikan dengan sate daging sapi atau jeroan yang dilumuri bumbu khas Sasak.
Bumbunya terbuat dari kacang tanah yang disangrai dan ditumbuk, lalu direbus dengan
santan dalam jumlah dominan. Setelah itu dicampur dengan bumbu-bumbu lain seperti
bawang, ketumbar, jintan dan cabai. Sate yang sudah dilumuri bumbu kemudian dibakar
diatas arang batok kelapa.  Aroma sate yang sedang dibakar inilah yang membuat pembeli tak
sabar untuk segera melahap Sate Bulayak. Setelah matang, sate dikucuri air jeruk nipis dan
ditaruh sambal. Cara menghidangkan Sate Bulayak juga unik. Penjual biasanya tidak
menyediakan garpu maupun sendok sehingga Anda harus menikmati sate ini dengan cara
dicocol pada bumbu sate yang sudah disediakan. Minuman paduan pas untuk Sate Bulayak
adalah es kelapa muda yang disajikan dalam batoknya tanpa ditambahi pemanis buatan.

Desa wisata adalah komunitas atau masyarakat yang terdiri dari penduduk suatu
wilayah terbatas yang bisa saling berinteraksi secara langsung di bawah sebuah pengelolaan
dan memiliki kepedulian, serta kesadaran untuk berperan bersama sesuai keterampilan dan
kemampuan masing-masing, memberdayakan potensi secara kondusif bagi tumbuh dan
berkembangnya kepariwisataan di wilayahnya. Desa wisata menempatkan komunitas atau
masyarakat sebagai subjek atau pelaku utama dalam pembangunan kepariwisataan, kemudian
memanfaatkannya bagi kesejahteraan masyarakat. Dalam aktivitas sosialnya, kelompok
swadaya dan swakarsa masyarakat berupaya untuk meningkatkan pemahaman
kepariwisataan; mewadahi peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
kepariwisataan di wilayahnya; meningkatkan nilai kepariwisataan serta memberdayakannya
bagi kesejahteraan masyarakat. Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi,
akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan
masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. (Nuryanti, Wiendu.
1993.)

Nurimah adalah salah satu pedagang sate bulayak di daerah pariwisata Desa Suranadi.
Ia berjualan sate setiap hari, tetapi jika ada urusan yang penting ia terpaksa harus menutup
jualannya. Tidak hanya Nurimah, di Suranadi terdapat banyak pedagang sate yang hampir
seluruhnya adalah masyarakat Desa Narmada. Sate bulayak adalah makanan khas Pulau
Lombok yang banyak disukai oleh para wisatawan, oleh karena itu sangat banyak pedagang
yang menjual makanan ini. Sejak masa pandemi covid-19 menyerang dan semakin merajalela
seperti sekarang ini, Nurimah selaku penjual sate sangat merasakan perbedaan yang menonjol
mulai dari sepinya pengunjung, bahan yang dibawa, dan pendapatan yang diperoleh sebelum
masa pandemi dan sesudahnya.

Disaat masa pandemi covid-19 ini, pengunjung yang datang tidak sebanyak seperti
hari-hari normal biasanya. Dalam sehari saat keadaan masih normal, para pedagang sate bisa
menjual 35 porsi sate bulayak. Namun saat masa pandemi ini jumlah yang laku terbilang
sedikit kira-kira hanya 15 porsi. Oleh karena itu, hal ini sangat mempengaruhi pendapatan
para pedagang sate bulayak di Desa Suranadi. Berkurangnya jumlah porsian yang dibawa
tentunya mempengaruhi berkurangnya jumlah bahan yang digunakan seperti bumbu, daging,
dan bulayak. Karena hal ini, modal Nurimah menjadi berkurang.

Tidak hanya Nurimah, banyak pedagang sate lain juga merasakan hal yang sama. Hal
ini sejalan dengan penelitan sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Citra Ayu Nirmala Sari
(2015) yang menganalisis pendapatan umkm sate bulayak di daerah Taman Wisata Narmada
dimana penjualan para pedagang sate pada saat keadaan normal bisa mencapai 30 porsi lebih
dalam sehari dan hambatan yang dihadapi para pedagang sate adalah masalah modal. Selain
itu juga terdapat penelitan oleh I Gusti Agung Eka Satria Wibhawa (2015) yang hasil
penelitannya mengemukakan bahwa pendapatan pedagang sate dari penjualan sate bulayak
selama sebulan bisa mencapai Rp 6.000.000 yang dihasilkan dari penjualan 700 porsi sate
atau rata-rata dalam sehari sebanyak 23 porsi. Hal itu berart hasil penjualan para pedagang
sate di masa pandemi covid-19 ini menurun drastis.

Berdasaran hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sate bulayak
adalah makanan khas Pulau lombok yang banyak diminati oleh para wisatawan. Makanan
tersebut banyak dijual oleh masyarakat Desa Narmada. Pada saat hari-hari normal sebelum
pandemi jumlah porsian sate yang terjual sekitar 30 porsi dan pada saat pandemi jumlah yang
terjual hanya 15 porsi. Hal tersebut artinya pada saat masa pandemi ini sangat merugikan
para pedagang sate dimana pendapatan para pedagang sate tersebut berkurang secara drastis
yang mengakibatkan berkurangnya bahan-bahan yang disediakan serta modal yang bisa
dikeluarkan.

Anda mungkin juga menyukai