Anda di halaman 1dari 9

DAMPAK COVID-19 TERHADAP SENI PERTUNJUKAN PARIWISATA DI

ULUN DANU BERATAN

GUSTI AYU AGUNG TRISNA PRAMESWARI


201909002
Pendidikan Seni Pertunjukan
Fakultas Seni Pertunjukan
Institut Seni Indonesia Denpasar
Email : trisnaprameswari46@gmail.com
ABSTRAK

Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung saat ini tentunya memberikan


dampak bagi Seni Pertunjukan Pariwisata khususnya di Ulun Danu Beratan baik itu
dari segi ekonomi, politik, sosial budaya dan kesehatan. Covid-19 ini sangat
merugikan bagi Seni Pertunjukan Pariwisata di segi ekonomi. Sedangkan di segi
politik, pandemi ini seakan menguji sistem politik yang ada dengan bagaimana upaya
mereka untuk Seni Pertunjukan Pariwisata. Pada segi sosial budaya, Covid-19
mempengaruhi kebiasaan masyarakat yang kini harus menjaga jarak untuk
menyaksikan Seni Pertunjukan. Penutupan destinasi-destinasi wisata membawa
dampak positif di segi kesehatan karena memudahkan masyarakat dalam usaha
menjaga kesehatannya. Solusi dari hal ini dengan memanfaatkan era 4.0 dimana
teknologi sudah menjadi hal yang utama saat ini. Pihak yang bertugas bisa
memanfaatkan media youtube agar Seni Pertunjukan Pariwisata tetap dapat
menggeliat di masyarakat.

Kata kunci : Seni Pertunjukan, Covid-19, Ulun Danu Beratan


ABSTRACT
The current Covid-19 pandemic certainly has an impact on the Performing
Arts of Tourism, especially in Ulun Danu Beratan both in terms of economic,
political, socio-cultural and health. Covid-19 is very detrimental to the Performing
Arts of Tourism in terms of economics. Whereas in terms of politics, this pandemic
seemed to test the existing political system by how their efforts for the Performing
Arts of Tourism. In terms of social culture, Covid-19 influences the habits of the
people who now have to keep their distance to watch the Performing Arts. Closing
tourist destinations bring a positive impact in terms of health because it facilitates the
community in an effort to maintain their health. The solution of this is by utilizing the
4.0 era where technology has become the main thing at this time. The party in charge
can use the youtube media so that the Tourism Performing Arts can still be stretched
in the community.
Keyword : Performing Art, Covid-19, Ulun Danu Beratan
PENDAHULUAN

Seni Pertunjukan Pariwisata merupakan suatu pertunjukan yang banyak


disajikan di panggung-panggung yang khusus dibangun untuk kepentingan
pariwisata. Seni pertunjukan dan pariwisata menjadi dua kegiatan yang saling
memiliki keterkaitan yang sangat kuat. Seni pertunjukan yang didalamnya antara lain
mencakup seni tari, seni musik maupun seni pentas lainnya baik tradisional maupun
modern, di berbagai daerah tujuan wisata di Indonesia telah berkembang dan banyak
dikemas untuk konsumsi wisatawan. Pertunjukan wisata biasanya dikemas secara
singkat atau padat khusus untuk wisatawan mancanegara yg disebut sebagai seni
akulturasi, atau seni pseudo-tradisional, atau seni wisata yg jelas tidak memiliki nilai-
nilai sakral, magis, maupun simbolis.
Ada banyak sekali tempat pariwisata di Bali yang sering menyajikan seni
pertunjukan salah satunya yaitu Pura Ulun Danu Bratan. Pura Ulun Danu
Beratan adalah sebuah tempat suci umat Hindu dimana ketika air danau Bratan ini
pasang maka pura Ulun Danu akan terlihat seperti mengambang diatas air, pura ini
terletak di ujung danau Beratan yang berada di kawasan wisata Bedugul, desa
Candikuning, kecamatan Baturiti, kabupaten Tabanan, Bali. Dengan jarak tempuh
kira-kira 56 km dari kota Denpasar dengan melewati jalan raya Denpasar - Singaraja.

Pura Ulun Danu Beratan sangat terkenal dengan keindahannya yang


menjadikan tempat ini sebagai tempat wisata favorit di pulau Bali. Tidak jauh dari
lokasi pura terdapat beberapa akomodasi seperti hotel, villa, restoran untuk
kenyamanan wisatawan, selain itu terdapat pula halaman parkir yang luas dan toko-
toko suvenir untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang mengunjungi objek wisata
pura Ulun Danu Beratan Bedugul ini. Selain itu, kadang kala terdapat pementasan
seni di pura Ulun Danu Bratan ini yang menambah daya tarik wisatawan untuk
mengunjunginya. Setiap dua tahun sekali, di Ulun Danu Bratan akan diadakan
Festival yang diberi nama Festival Ulun Danu Bratan. Biasanya pada festival ini akan
ditampilkan berbagai macam kesenian tradisional yang berasal dari kabupaten
Tabanan, salah satu kesenian yang menjadi ciri khas untuk ditampilkan disini yaitu
kesenian Bleganjur. Setiap diadakan festival Ulun Danu Bratan ini selalu terdapat
perlombaan kesenian Bleganjur antar banjar se Desa Candi Kuning. Bleganjur
merupakan salah satu ensamble gamelan Bali. Istilah namanya ini berasal dari
kata Bala dan Ganjur. Bala berarti pasukan atau barisan, sedangkan Ganjur berarti
berjalan. Balaganjur kemudian menjadi kata Baleganjur yaitu suatu pasukan atau
barisan yang sedang berjalan, yang kini pengertiannya lebih berhubungan dengan
sebuah barungan gamelan. Pada Festival Ulun Danu biasanya bleganjur ini akan
tampil secara bergiliran untuk menjadi yang terbaik diantara semua banjar dan
seringkali berhasil mendatangkan banyak pengunjung. Festival ini bertujuan untuk
mempromosikan wisata Ulun Danu Bratan sekaligus menjaga kelestarian budaya dan
seringkali berhasil menarik banyak pengunjung untuk datang kesana, biasanya dalam
sekali diadakan Festival Ulun Danu dapat menghasilkan jumlah pengunjung hingga
6.205 orang wisatawan. Kesenian Bleganjur ini juga tidak hanya tampil pada saat
Festival Ulun Danu namun terkadang akan tampil pada hari-hari biasa saat destinasi
wisata ini beroperasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kondisi pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung saat ini tentunya
membawa beberapa dampak bagi Seni Pertunjukan Pariwisata, termasuk bagi Seni
Pertunjukan Pariwisata di Ulun Danu Bratan. Destinasi wisata Ulun Danu Bratan
sudah ditutup sejak adanya Surat Edaran Pemprov Bali per 20 Maret yang
menghimbau untuk ditutupnya destinasi wisata di Bali, hal ini menyebabkan tidak
adanya panggung bagi seni pertunjukan pariwisata di saat seperti ini. Sebenarnya,
Ulun Danu Bratan juga sudah mengalami kemerosotan jumlah pengunjung sejak
wabah virus ini mulai menyebar di Negara lain karena adanya larangan negara-negara
dunia kepada penduduknya untuk melakukan perjalanan. Oleh karena itu, Covid-19
ini memberikan dampak yang sangat jelas bagi Seni Pertunjukan Pariwisata di Ulun
Danu Bratan baik itu dari segi ekonomi, politik, sosial budaya, dan kesehatan.
Dampak dari Covid-19 di segi ekonomi tidak bisa dihindari. Dengan adanya
himbauan mengenai penutupan tempat pariwisata menyebabkan seni pertunjukan
pariwisata tidak memiliki kesempatan untuk dapat menarik perhatian wisatawan. Hal
ini juga berdampak pada Seni Pertunjukan Pariwisata di Ulun Danu Beratan, karena
penutupan destinasi wisata Ulun Danu Bratan, Seni Pertunjukan Pariwisata disana
termasuk seni Bleganjur yang sebelumnya selalu menjadi pusat perhatian pengunjung
saat datang kesana kini tidak dapat eksis di masyarakat dan tidak mendapatkan
tempat lagi untuk tampil sebagai Seni Pertunjukan Pariwisata. Oleh sebab itu,
Kesenian Bleganjur untuk saat ini tidak bisa mendapatkan pemasukan, baik itu
pemasukan untuk destinasi wisata Ulun Danu Bratan ataupun untuk para pelaku seni
Blenganjur tersebut. Hal ini secara otomatis menyebabkan terjadinya pemerosotan di
segi ekonomi di masyarakat.
Pada segi politik, Covid-19 ini dapat dikatakan seperti menguji sistem
pemerintahan yang ada di Indonesia. Pada keadaan normal, masyarakat sudah
berusaha semaksimal mungkin untuk mempopulerkan Seni Pertunjukan Pariwisata
meskipun dukungan dari pemerintah belum maksimal. Kondisi sekarang ini seakan
menguji pemerintah hal apa yang akan mereka lakukan agar Seni Pertunjukan
Pariwisata yang ada tetap dapat menggeliat di masyarakat sehingga tidak akan
mengalami krisis ekonomi. Khusus untuk Seni Pertunjukan Pariwisata di Ulun Danu
Beratan yaitu Kesenian Bleganjur, di hari-hari terbiasa sebenarnya pemerintah sudah
cukup berusaha untuk mendukung bagaimana kesenian ini dapat populer melalui Seni
Pertunjukan Pariwisata contohnya pemerintah di kabupaten Tabanan mendukung
digelarnya Festival Ulun Danu Bratan. Dengan kondisi pandemi ini, pemerintah
sejauh ini belum mendapatkan solusi agar Seni Pertunjukan Pariwisata di Ulun Danu
Bratan tetap dapat menggeliat di masyarakat. Hal inilah yang tadi dikatakan dengan
kondisi pandemi ini seakan menguji kondisi politik suatu daerah. Masyarakat pasti
akan menilai kinerja pemerintah disaat seperti ini, ada yang dapat memakluminya dan
akan ada yang tidak puas dengan kinerja pemerintah. Dengan kata lain, secara tidak
langsung kondisi ini dapat mempengaruhi pandangan masyarakat Tabanan tentang
kondisi politik yang ada di kabupaten Tabanan.
Adapun dampak dari Covid-19 di segi sosial budaya, pada awalnya
masyarakat Indonesia terbiasa dengan budaya ramah tamahnya, dimana saat bertemu
satu sama lain mereka akan saling tersenyum, atau saling bersalaman namun sejak
adanya pandemi Covid-19 masyarakat terpaksa harus meninggalkan kebiasaan
tersebut, senyum yang biasa menjadikan masyarakat Indonesia dinilai ramah tamah
kini tertutup oleh masker, yang biasanya saling bersalaman kini harus berjaga jarak.
Hal ini tentunya juga berdampak terhadap Seni Pertunjukan Pariwisata di Ulun Danu
Bratan. Dahulu Seni Pertunjukan Pariwisata seperti halnya Bleganjur berusaha
menarik perhatian dari para pengunjung. Akan menjadi suatu kebanggan jika suatu
pertunjukan dari kesenian banyak pengunjung yang berdatangan untuk menyaksikan
kesenian ini. Biasanya penonton akan berdesakan menonton kesenian Bleganjur ini
dalam acara Festival Ulun Danu Bratan. Disaat pandemi seperti ini, hal itu tidak dapat
dilakukan karena adanya himbauan social distancing sehingga kita harus menjaga
jarak. Untuk saat ini tidak ada lagi penonton yang antusias dan berdesakan untuk
menyaksikan kesenian Bleganjur ataupun Seni Pertunjukan Pariwisata lainnya di
Ulun Danu Bratan. Untuk pentas pun, kesenian Bleganjur ataupun Seni Pertunjukan
Pariwisata lainnya tidak dapat dilakukan secara langsung saat ini demi menghindari
adanya kerumunan yang dapat menyebabkan penularan virus Covid-19 semakin
meluas.
Pandemi Covid-19 juga sangat jelas memberikan dampaknya di segi
kesehatan. Sudah banyak dari warga Indonesia yang terkena virus ini dan
menyebabkan penderitanya mengalami gangguang pernafasan atau bahkan dapat
menyebabkan orang tersebut kehilangan nyawa. Dampak bagi Seni Pertunjukan
Pariwisata Ulun Danu Bratan yaitu seni pertunjukan pariwisata seperti kesenian
Bleganjur tidak bisa tampil untuk saat ini dengan alasan kesehatan karena
menghindari adanya kerumunan pengunjung yang dapat mempercepat penyebaran
virus Covid-19 ini. Meskipun dari segi ekonomi penutupan destinasi wisata
membawa dampak negative, namun ditutupnya destinasi wisata yang menyebabkan
tidak adanya pertunjukan Seni Pariwisata ini membawa dampak positif karena
tindakan ini merupakan hal yang sangat membantu dalam segi kesehatan. Hal ini
karena di masa pandemi Covid-19, masyarakat dihimbau untuk menghindari
kerumunan sehingga dengan diberlakukannya himbauan ini membantu masyarakat
untuk dapat mempertahankan gaya hidup sehatnya untuk masa pandemi ini.
Walaupun sebenarnya jika destinasi wisata dengan Seni Pertunjukan Pariwisatanya
ini tetap diadakan, mereka tidak dapat menghasilkan jumlah pengunjung seperti
keadaan normal dulu karena saat ini kebanyakan orang yang takut untuk datang ke
tempat-tempat yang dikunjungi oleh banyak orang.
Solusi yang dapat dilakukan bagi Seni Pertunjukan Pariwisata agar tetap dapat
menggeliat di masyarakat yaitu dengan memanfaatkan era 4.0 ini semaksimal
mungkin. Teknologi bukan lagi hal yang asing di era ini, maka dari itu kita dapat
memanfaatkannya untuk kesenian pariwisata ini agar tetap dapat eksis di masyarakat.
Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan media sosial yang ada, contohnya kita
memanfaatkan youtube sebagai media untuk menampilkan Seni Pertunjukan
Pariwisata. Khususnya untuk Seni Pertunjukan Pariwisata seperti Bleganjur, pihak
destinasi wisata Ulun Danu Bratan bisa menggunakan media youtube kemudian
menggunggah video kesenian Bleganjur disana sehingga orang-orang dapat
menontonnya. Video yang diunggah bisa merupakan video penampilan yang dulu
atau mungkin sengaja membuat video baru dari kesenian Bleganjur khusus untuk
diunggah di youtube. Seperti yang kita ketahui, youtube ini tidak hanya diakses oleh
masyarakat di dalam negeri saja, namun video di youtube juga dapat diakses oleh
orang-orang diluar negeri. Oleh karena itu, jika nantinya pihak destinasi wisata Ulun
Danu Bratan mengunggah video kesenian Bleganjur ataupun Seni Pertunjukan
Pariwisata lain yang biasa ditampilkan disana, video itu dapat diakses secara
internasional. Jadi, Seni Pertunjukan Pariwisata yang dahulu dapat menarik perhatian
pengunjung kini dapat disaksikan melalui internet. Selain itu, jika sudah memenuhi
syarat youtube mengenai adsense, destinasi wisata Ulun Danu Bratan juga bisa
mendapatkan pemasukan dari video yang telah diunggahnya melalui youtube
tersebut. Tidak hanya pemasukan bagi pihak destinasi wisata, namun juga menjadi
pemasukan untuk para pelaku seni Pertunjukan Pariwisata.
Kemudian, untuk menarik perhatian orang agar menonton video kesenian
tersebut dapat dilakukan dengan cara mempromosikan video kesenian yang telah
diunggah ke media sosial lain, contohnya instagram ataupun facebook. Sehingga,
orang-orang mengetahui bahwa ada video Seni Pertunjukan Pariwisata yang terbiasa
tampil di Ulun Danu Bratan kini telah diunggah di youtube. Untuk mempertahankan
jumlah penonton yang telah terkumpul, selanjutnya pihak Ulun Danu Bratan dapat
mengunggah video Seni Pertunjukan Pariwisata selain Bleganjur di youtube secara
terjadwal. Misalnya, pada minggu ini diupload video Bleganjur, setelah video ini
mendapat banyak viewers atau jumlah penonton, pihak Ulun Danu Bratan dapat
mengunggah video kesenian lain seperti Tari Pendet satu minggu setelah itu.
Sehingga, para penonton yang sudah menantikannya mengetahui dengan pasti kapan
video baru dari Seni Pertunjukan Pariwisata di Ulun Danu Bratan akan tayang. Atau
pihak Ulun Danu Bratan juga dapat mengadakan festival kesenian online. Caranya
dengan menayangkan kesenian-kesenian pariwisata yang biasa ditampilkan saat
festival di live youtube ataupun diunggah di youtube tersebut, dan sistemnya seperti
konser online yang sedang trend di kalangan masyarakat. Sistem festival online ini
misalnya pihak Ulun Danu Bratan mengadakan lomba Bleganjur seperti saat Festival
Ulun Danu Baratan biasanya namun kali ini lomba dilakukan dengan mengirimkan
video kemudian pihak Ulun Danu Bratan mengunggahnya di youtube sehingga akan
menghasilkan penonton. Begitupun juga dengan Seni Pertunjukan Pariwisata lainnya
yang biasa tampil di festival dapat ditampilkan secara online. Jika festival diadakan
dengan menggunakan live youtube pihak Ulun Danu Bratan dapat mengadakan
festival online itu dengan pungutan biaya ataupun gratis. Dengan cara tersebut, Seni
Pertunjukan Pariwisata yang biasa tampil di Ulun Danu Bratan menjadi tetap
memiliki panggung dan tetap dapat menggeliat di kalangan masyarakat meskipun
kondisi pandemi ini masih berlangsung.
KESIMPULAN
Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung saat ini tentunya memberikan
dampak bagi Seni Pertunjukan Pariwisata khususnya di Ulun Danu Beratan baik itu
dari segi ekonomi, politik, sosial budaya dan kesehatan. Covid-19 ini sangat
merugikan bagi Seni Pertunjukan Pariwisata di segi ekonomi karena tidak adanya
panggung untuk mereka tampil sehingga tidak ada pemasukan yang mereka dapatkan.
Sedangkan di segi politik, pandemi ini seakan mempengaruhi pandangan masyarakat
tentang sistem politik yang ada dengan bagaimana usaha pemerintah agar Seni
Pertunjukan Pariwisata ini tetap hidup di masyarakat. Pada segi sosial budaya, Covid-
19 mempengaruhi kebiasaan masyarakat dimana yang dulunya terbiasa berdesak-
desakan untuk menyaksikan Seni Pertunjukan Pariwisata kini harus berjaga jarak.
Covid-19 juga memberikan dampak di segi kesehatan dimana Covid-19 ini
menyebabkan ditutupnya destinasi-destinasi wisata yang ada, hal ini membawa
dampak negatif bagi seni ekonomi namun membawa dampak positif karena
memudahkan masyarakat dalam usaha menjaga kesehatannya. Solusi dari hal ini
dengan memanfaatkan era 4.0 dimana teknologi sudah menjadi hal yang utama saat
ini. Kita bisa memanfaatkan media youtube agar Seni Pertunjukan Pariwisata tetap
dapat menggeliat di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Bandem, I Made. 2013. “Gamelan Bali Di Atas Panggung Sejarah”. Denpasar: Badan
Penerbit STIKOM Bali
Fajri. 2020. “Sistem Sosial Budaya Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19”.
Jakarta Timur : Puspensos
Gede, Komang. 2015. “Ulun Danu Bratan : Pura Di Atas Danau Bratan Bedugul”.
Bali: Kebudayaan Kemdikbud
Hanoatubun, Silpa. 2020. “Dampak Covid-19 terhadap Perekonomian Indonesia”.
Sulawesi Selatan : Program Studi Bimbingan Konseling-STKIP
Muhammadiyah

Anda mungkin juga menyukai