Kidung Tantri Edit Cetak
Kidung Tantri Edit Cetak
PENDAHULUAN
kidung juga berarti salah satu genre sastra dengan metrum tersendiri. Metrum
sastra kidung disebut metrum tengahan dan prinsip dasarnya sama dengan metrum
macapat. Akan tetapi metrum macapat pada sastra kidung memiliki ciri yakni
tidak adanya pungtuasi yang memisahkan baris yang satu dengan baris yang lain
dalam satu bait. Kondisi ini menjadi salah satu faktor yang cukup menyulitkan
disebutkan oleh Zoutmulder (1983: 142), akan berhadapan dengan suatu lautan
suku kata, kadang lebih dari 60 suku kata dalam satu bait.
yakni sastra kidung yang menggunakan metrum macapat antara lain: Kidung
1
Rangga Lawe, Kidung Sorandaka, Kidung Rusak Gianyar, Kidung Prembon; dan
sastra kidung yang menggunakan metrum tengahan antara lain: Kidung Tantri
Prosidi metrum macapat yakni banyaknya bilangan suku kata dalam satu
baris (pada) dan bunyi akhir masing-masing baris (lingsa) dalam satu bait
lebih ditentukan oleh jumlah suku kata dan bunyi akhir pada setiap bait. Jumlah
suku kata dan bunyi akhir berlaku dalam satu kesatuan bait.
tengahan. Kaidah prosidinya sebagai berikut: (1) jumlah suku kata dan bunyi
akhir dihitung dalam satu bait (pada), bukan setiap baris sebagaimana dalam
metrum macapat; (2) mempunyai dua bait pendek (pada bawak) dan dua bait
panjang (pada dawa); (3) mempunyai bait-bait pembukaan (kawitan), terdiri atas
dua bait pendek dan dua bait panjang untuk mengawali sebuah bab; (4)
mempunyai bait-bait batang tubuh (pengawak) dengan komposisi dua bait pendek
dan dua bait panjang yang menjadi bab cerita. Dengan demikian, meterum
tengahan mempunyai empat varian metrum yaitu: (a) kawitan bawak dan kawitan
dawa; (b) pengawak bawak dan pengawak dawa (Sugriwa, 1978: 5; Suarka, 2007:
134; ).
Sastra kidung sebagai objek karya sastra klasik merupakan sebuah bidang
yang luas dan jarang dilirik oleh para peneliti. Beberapa dekade yang lalu,
2
Rupanya kondisi seperti itu masih tergambar pula pada saat sekarang, baik
sebagai hasil kajian ilmu sastra maupun hasil alih aksara. Hal berbeda dengan
karya sastra kakawin atau gaguritan yang sedikit bernasib lebih bagus dalam arti
banyak diteliti oleh para ilmuwan, asing maupun oleh bangsa sendiri. Kondisi
seperti itu sebagai pendorong pemunculan sastra kidung, khususnya Kidung Dyah
Tantri ke ranah publik walau hanya sebatas alih aksara. Ada secercah harapan
tentunya, alih aksara ini dapat menggugah naluri para ilmuwan sastra untuk
gambaran tentang konteks karya sastra kidung dalam kebudayaan Bali khususnya
3
II
Alih Aksara
Naskah Kidung Dyah Tantri yang dialihaksarakan ini milik Balai Bahasa
Provinsi Bali dengan nomor kode koleksi: 96/BPB/VIb/91. Bahan utama yang
digunakan sehingga terwujud fisik naskah adalah daun lontar dengan ukuran
panjang 51 cm dan lebar 4 cm. Penulisan teks, sebagai isi dari naskah, dengan
cara digurat menggunakan pisau khusus (Bali: pengrupak). Guratan huruf Bali
pada lempir-lempir lontar bolak-balik itu kemudian diolesi jelaga (kemiri yang
Naskah Kidung Dyah Trantri, yang dalam kondisi cukup baik ini, terdiri
atas 131 lempir. Pada lempiran bolak- balik itu tertuang teks Kidung Dyah Tantri
berbahasa Jawa Madya dan berbentuk metrum tengahan, sejenis puisi liris. Setiap
teks yang termuat pada lempir-lempir daun lontar itu terdiri atas 4 baris. Di bagian
4
sisi kiri dari satu sisi lempir terdapat tulisan nomor lempir (halaman) mulai dari
nomor 1 s.d 131. Dalam alih aksara ini, nomor lempir bolak balik tersebut
ditandai dengan a dan b, seperti: 1a, 1b, 2a, 2b, dan seterusnya. Pada lempir
terakhir (113a-113b) terdapan kolofon seperti berikut: Tlas linikita woya ring
dhipā surat ring dina, wṛeké, wara, mnaīl, śrawāṇna maśa, kṛeṣṇa pakṣa, ring
dwitiya, rūdhira, panca, śyāpanca. Iśaka, 1755. Maksud dari kalimat tersebut
menyatakan bahwa naskah selesai ditulis pada hari Kamis, wuku Menail, bulan
aksara pada kata, kalimat, atau teks dari huruf Bali ke huruf Latin secara apa
adanya. Sistematika alih aksara Bali, angka, dan tanda baca dapat dilihat pada
tabel berikut.
h ¨¨¨¨À / ha/h
¨¨¨¨;
n ¨¨¨¨Â na
x ¨¨¨¨¨¨¨Å óa
c ¨¨¨¨Ç ca
r ¨¨¨¨É / ra / r
¨¨¨¨(
k ¨¨¨¨Ð ka
d ¨¨¨¨Ñ da
5
a ¨¨¨¨Ò dha
t ¨¨¨¨Ó ta
` ¨¨¨¨Õ þa
q ¨¨¨¨Ô tha
s ¨¨¨¨uæ sa
[ × ûa
] ¨¨¨¨Ö úa
w ¨¨¨¨Ù wa
l ¨¨¨¨Þ la
m ¨¨¨¨ß ma
g ¨¨¨¨á ga
f ¨¨¨¨â gha
b ¨¨¨¨ã ba
v ¨¨¨¨ä bha
\ ¨¨¨¨å / nga / ng
¨¨¨¨*
p æ pa
j ¨¨¨¨é ja
y ¨¨¨¨ê ya
z ¨¨¨¨ñ ña
Á - a
¨¨¨¨o - à
÷ - i
6
¨¨¨¨i - i
¨¨¨¨ I - ì
ú - u
¨¨¨¨u - u
¨¨¨¨U - ù
ü E ai
6 - e
e¨¨¨¨ - e
O - o
e ¨¨¨¨o - o
¨¨¨¨) o - ö
¨¨¨¨) - ě
2 - lě
Ï / ¨¨¨¨Ì - å
, - ,
. - .
1 - 1
2 - 2
3 - 3
4 - 4
5 - 5
6 - 6
7 - 7
7
8 - 8
9 - 9
0 - 0
Diceritakan seorang raja di negeri Patali bernama Prabu (raja) Eswaryadala. Semua raja-
raja di sekitar negeri Patali tunduk padanya. Seorang patih beliau, yang setia dan patuh,
bernama Bandeswarya mempunyai seorang putri berwajah cantik dan bijaksana bernama
Dyah Tantri. Kecantikannya tersohor ke pelosok negeri dan tidak ada yang menyamai.
Berbagai hal menganai Dyah Tantri didengar juga oleh Raja Eswaryadala. Beliau
Raja Eswaryadala meminta para punggawa, pendeta, dan patih Bandeswarya menghadap ke
istana untuk bersidang di balai pertemuan. Hasil pertemuan itu menetapkan agar patih
Bandeswarya menghaturkan seorang gadis remaja tiap hari ke istana yang akan dijadikan
selir.
seorang gadis remaja ke istana. Lambat laun habislah para gadis remaja yang
Bandeswarya sedih, susah, dan gelisah karena memikirkan siapa yang akan
diaturkan besok ke istana. Istri dari patih Bandeswarya pun ngetagui hal yang
8
menyuruh menemui ayahnya di taman.
Dyah Tantri duduk didekat kaki ayahnya yang sedang merebahkan diri di
balai taman. Dyah Tantri memgipasi serta memijat-mijat kaki ayahnya. Patih
Bandeswarya segera bangun lalu memeluk anaknya dengan kasih sayang. Dyah
bagaimana sedih hati ayahnya sebagai patih yang patuh dan taat menjalankan
perintah raja. Dyah Tantri lalu menyuruh ayahnya untuk menghaturkan dirinya
sendiri. Setelah mendapat persetujuan dari sang isteri, patih Bandeswarya pun
untuk dijadikan isterinya. Raja Eswaryadala amat bersuka cita karena cita-citanya
peraduan disertai Dyah Tantri dan seorang dayang. Sang raja menelentangkan
badannya diatas kasur seraya menyuruh Dyah Tantri memijat kakinya. Dyah
Tantri mengikuti perintah sang raja. Setelah larut malam Dyah Tantri didera rasa
kantuk. Oleh karena itu, ia menyuruh dayangnya bercerita untuk menghalau rasa
kantuk itu. Sang dayang mengatakan bahwa dirinya tidak bisa bercerita, tapi amat
senang kalau mendengarkan cerita. Sang dayang lalu memohon supaya Dyah
Tantri sendiri yang bercerita. Dyah Tantri pun bercerita secara berbingkai tentang:
Bangau; dan lain-lain. Semua cerita itu sebagai pelambangan dari tingka laku baik
9
dan buruk, setia kawan, kelicikan, dan balas budi.
(1a) Awighnamastu
1. Wuwusen bhūpati ring Patali ṇāgantun subaga wirya siniwi kajrih ing
tuhu tan kenéng api pratapa sang prabhu késyan ni ruktya sajñā ring
sawyakti yan ari wisnu nityāngdé hula ping hari Śri Dharā patra sang
katong.
kadi kṛetta yughā swa pūrṇnéng nāgantun kakwéhan sang yati sāmpun
samā ñjayéng ndriya wédha tatwa wit kantinen dé Śri naréndra nityarṣā
3. Tuhwā tūt bhiséka nṛepati Śri Héśwaryyadala dala kusuma patrā nglung
Héśwaryya rāja lksmi sang kula mnuhi rājya kwéh ing balā di wargga
tuhu widagdhā nglus bhūmi susaṇdhi tinū rasaning aji Kuṭara Manawa
4. Pirang warṣa Śri Nṛepati Śwarryadala tuṣtā ngké ri sana kala diwa
10
rahayu Śri Narapati lagyā gugulingan ring --
(2a) taman ring yaśā ngūrddha angunggul yaya miśréng tawang tinumpyatak
linuhung liwar suka nikang wong anamtami kapti arumpukan sari sama
ratna wadhu lagya nawung rāśmi sinang yoga dé ning yayah indung,
6. Tan koningéng rātri héñjing Śri Naréndra wus ira asnana mentas asalin
kmpuh ptak halus botlor aśri teka ning sabhuk waja bṛesih pan mahwā
(2a) tuhu sang Haridhara pnuh tang mās maṇik éng bapuh.
11
7. Pepek sang para adi mantri sāmpuna sanighā mūkya sira Kryan
lungguh,
singhasana mās tatur asaṇdhing lan sang parārsi rin kamala sana
kasongan aśoka mayug lagyā sehen skar rurū kinuṣéngali ndan Śri
pan tan hané ngūni parāji sumamahéng nṛepati sang parā-di mantrya
Naréndra --
(2b) suka sadéng bhūmi Śri Hécwaryyadala smu smita mār mara alon
12
10. Ih dūran ngong yan gaścat ing para nātha tuwi pṛeṭakjana tan bhédang
hana rakwa lewih kwa ring para jana déngkwājña siddhi matangyan
11. Pan tan hanā ngwiyati sukaning twas apulang lulut ring ratna kanyakā
sira kryan patyā wot sari dhūh singgih sawarṣā nṛepati aywa sinangśaya
ning pināndhita yan sirang bhūpati jnek ing rāga mong lulut nitya
anamtami tamah luhya kapṛem tandeling yyulah ing bala suguna hayu.
12. Lawan tang mūrkka duṣkṛeti awas ruga nikang nāgari tan udhaning
yaśa hayu tan druténg ari karwat ing cātur nayopāya wyakti --
(3a) apuhara héwuh majangan sira ratu ndatan wismṛeti rumākṣé praja
twas kalulut pangréngő patik bhra dangū sang Śri Manuwangśa kula
13
13. Tunggal juga stri aji kéwala sang Śri Nṛepa wadhū laṇdhung punang
warṣa ri kāla nira siniwi nṛepati asőng smitā ngling-aris wus kataha dé
puniku nitya kang kināpti jagat pramūdhita wus haywa manastapa kita
14. Lan Hyang Wasu déwārddha nariśwari mwang sānaning watek Hyang
kalaning apum asari rupit ing susu kinuśéng sayana aghanta ṛengih ning
sah nikang siñjang mrik wangi ning gopita ngūtkatā lépanā stutyan ring
lambing kidung nangara smṛeti leyep ing jñaṇā nir wastu punikā tuha
(3b) sang yati tan luhya ring Śiwārccana pinuh sari-sarining tutur.
15. Apan tan rwa linewih dé nira sang yajamana yan ring rājya māṇdhala
tan lén sang mahā bhūpati kantinen yan ring wanā cala sang yogiśwara
nasta sang sang bhūpati yan tan sang yatiśwara kinanti nirwang
14
16. Nistanyan songgwan ulah ing bhūpālaka lan sang yati wara sama
pangastutyan ika dudū woyā néng jro jinem arum asarinari pamursita
nirwa japa stuti māwan kembang lewas mangka tang ratna wadhū tan
17. Tuhu yan bhūpālaka siddhi subala kéśwaryyan sākṣat Śri Janarddhana
(4a) swapita pintén lama Śri Nara nāthā mong swéccha ning kāpti wus henti
18. Ri sūnyā sthanā nglilā-lilā wingit mangkin agugulingan ring yaśā megat
titis tan hana rāryyālit pariwara tan sinung maṛeka ndan sira pinatih tan
de nirā asungkan dadyā kon anuruhi sirānak ira sang śrining rūm-rūm
15
hyang ning masan kacatur.
19. Tuhu nda tan pasiring yadin sasor ng akaśa ring guna widyā wicakṣaṇa
pinapag ing liring ngamanis lah méréné ya māsku adhuh lwir taning rāt
20. Ri ngKénya tuwan alinggih paṛeng lan ngingsun sang Dyah awot
santun meṇdhek --
(4b) ing kabatur ndan Kén pinatih gipih tumurun-amekul adhuh dewātma
aluru tekā menesi mawyā gring yan amangun brata pari carikannya
matur sadharā wot sekar singgih anak iṛeki sadinā mrakṛetti śloka
21. Asemu smitārṣā ngapi sira rakryan pinatih asung spah ring sirānak ira
sira raman iréki uni prāpti anangkil solah irā smu sungkawa kaya
16
kampuh mwang sabuk cihna nirā wingit durung katon kadiku.
22. Tan wruh ingsun nini mulaning runtik donin ajrih maṛeka nghing katah
éng hati kramaning aniwi tan dadi ryamban aséwa dén wruh among
buddhining kakung kalingan ipun ring wadhu tan liyan linewih suguna
norāna mitra nglewihi wara guṇā nenggwa tan hana śatru sumaméng
wyadi yan ring mahā śakti déwa tan hana hanabuk tuhu yan ring asih
norā --
(5a) kayā sih asunu tan wanuh yan sihning apriya dūra yan samakna atūr
23. Yan wus lewas tan wuntya janti malyāmét kusumā rūm hiwa
mangkanéng Dyah Jara duskara dényā mrih aniwi sihaning kakung yan
tan śila maryyāda ruru diwyāpaka dṛeṣṭi malar sih santosa ring ajugul,
dūdwā hyun ing stri wilis paniścayéng swa rūpan ipun rūm-rūmnya ring
tilam apuharā sihing laki yan ring wṛeddha tan wruh ing laku dṛeṇggi
nitya bwat wiwil tan tūt ring buddhi ning laki mupawada drowika néng
maru.
24. Tuhwātur kembang ing lading ring smaśaṇa atambeh dūrgaṇdha ndah
kantenanya rih pan tan rwa linewih yaning stri susatya ginung dén wruh
prapañca ning twas tibrāśa inguluran mawyā dadhya gring lah rasanana
17
mās ingsun tan lamlama ṛeko kadi sedheng listwayu aglis pasang
yogakna muwah tang guna nirwa yan tan hinṛeṣṭi kabyasa ning
25. Mangké maṛeka dé punāglis si rāma nirā pan tan lyān inamu-amu
baryyan madhangi kāpti yādyapi saruntika niréki tan wun atemah lipur
yan mulat éng nini sang dyah smu smita sarwwyā wot sāntun,
marmmārā muwus --
(5b) aris singgih sajña nira kasuhun sāmpun anangśaya tumuli lumampah
26. Lan pun rarasti mawa patarana sopacārā néng hayu ndatanasa ri prāpti
sang lwir ratih ring taman tekā dumunung ring patani amegat lulut
sang dyah teka linggih daga ning sang yayah sarwwyā ngepeti pan wruh
ri sūkska ning twas-ahuyang mangkin matra ngrasa tis ning tanu abalik
sirā mṛemā nglumur neher pinijetan suku mangkin dumling mulat sang
27. Tan asāryya atangi dingaryyan kapo sira rawuh bhaya wus asuwya
tuhan anganti hériki āh paran punang kinayun yan mās mani rāja mulya
18
sang liningan tumurun aris sadhara awot sāntu ndah huninga pukulun
kucup ing karā kalih kastuti doning maṛeka singgih apti piniwruhan
28. Neher kinayu dé rakryana patih adhūh atma jiwan ingsun liwar wlas
(6a) yuwati wnang tumakwana duhkita bhāra tenemu tur ingaras-aras kéśa
Bhatāra Hyang mami sidhha jnāna namaśiwaya lah ta mara ngké mās-
ingsun paṛeng alungguh sang Dyah mendhek awot sari munggah sira
29. Mulaning aśa wingit wétning ajña śri naréndra nityā hyun awiwaha
wanita pinten lawasé nini wus henti tang dyah sāmpun kahatur,
angdé peteng-ing ati katahā runtik sang ahulun tan wun braṣṭa kna sang
30. Kaya tan ulah ing ratna yuwati nis tulakaśruti pan aswabhāwa jalir taha
19
malar si wruha sri guṇa mariwarā nukané sangahulun maran tanāpti
ambhramaréng sari kinkinen ring tantra carita ring niti śāstra winuwus
(6b) ira ṇrpati pijer angrungū ndan sangasūnu anadhukāra marmmarā nuwus.
31. Dhūh māsku sang sūkṣma ri déwi wyakti sira sanga-arūm mtu saking
prama śūnyā ntukwā muter smṛeti donyā sabaryyā madhangi kāpti ning
sadhu,
sirā témbyā mecila wruh ring céṣṭakarajnā bhūpati anūt salebāh ing
hyun.
32. Wāya ta wus padastanipun singgih yan ring huṣṭra sinungan iranyārtha
lawan muwah tang plawanggi yan inungan mās ratna bhūsaṇa nirwa tan
pagati yan tan wanaspati suphalā numaKéng tanu hiwa mangkana sira
dén wruh yyabhimata sang katong pan jatin ing sang-anemu subalā
33. Nityanūt saswécan ing hati anghing sira mās ingsun dūranālpeng
20
gudhākara narawaréng aji kéwalya ngong mātra ngupapati kading jagra
(7a) jiwa dharan mara éngibun ira tumuli kinanti sirānak ira lumampah aris
dhuk prāpting pagṛehan kapanggih Kén pinatih hārṣa mulat sadā śruh
tumurun.
34. Mendhek sudharā wot sari sang si nembah gipih tkā anambut astaning
alungguh asandhing lan suta Kén apatih alon amuwus ndi nggon
35. Suśila sādhu buddhi anukani twas ning yayéndung tan senggahen po
singsun banggi amūji putrid sawyakti ndi syāna aniringi sasoring ākaśa
hém béñjang kaṛep ingsun nini angatur éng sang prabhu malar
katanggama mapan ingsun tan polya malih ngulati punang ratna yuwati
pan wus hénti kahatur si rakyan pinatih asmu kagyat ñrutwājñan ing
kakung.
21
36. Apgā rasaning twas kangenéng suta menggah aris tumungkul sarorwan
tangis dṛeṣning waṣpa mili ngenani hunuring susu yan angucap éng
twas i --
(7b) adhuh araré tuhwā mās ingsun tumaméng puri dūran wruha suméwan
wri smita si rakyan patih alon amuwus wruh mānira mās ku hṛeṭ
śalyaning tanutan mangkna ṛeko rari kramaning wastu apan tan Kéna
binuwang satitah ing tuduh wāya ujar ika śruh nirdon ta gṛetā dhikṣira
37. Muwah tang bhūṣaṇa wastrā di nirwa yan tan rinasu kadyānggan ing
yan tan kahatura ri jőng śri narapati lah hidhepen mangké ujar ingsun,
adwapayana ndan Kén Dyah Rūpini asmu lilā musaping waspa anuhwā
angrungū.
38. Hawan prāptang tadhah aśri akatigan sāmpun irā nadhah ra wong irā
ñarik ndan si rakyan patih aguling lan sirāyin ira malah wus tistis
22
wṛegotphala rinékārjja rinaras twas tuhu adi ning mantri menggep
39. Pepek --
(8a) bala wargganyéng yawi prasama angayap sira kryan patyā lon angucap
ing éndi tinangkil nṛepati kang wong umatur singgih woyéng wijil pi
san manggut sira sang inaturan wus munggah ing kuda jamus,
kumran ciṇaraṇéng mās adi awuwung peṛemās kwéh tang bala warggā
ndulur lakun ira asari wus prāpting hanéng sekar carang tumuruning
40. Maṇdheg sabhūṣaṇeng lagi sopacara ling ira sangahulun lah sang
tumulih lumampah aris sāmpun prāpta hanéng wijil pisan pinapag ing
liring dé Śri Narapati sawācana manis arūm lah méréné paṛek alungguh
41. Lah huningan huwaca mami hunyanéng uśana Śri Bhūpālaka kṛetta
wiryyā ti wiryyā siniwi wét ning widagdhā sira kryan patih Suwandhā
nglus nagantun hana calanya rih ri dénya tan kérajña sang prabhu,
tka lumañcang mapagari tur tan bhāpating laku amuwara nasta śirṇna
23
ndan muwah pun patih Lengka rāja śūrā wimoha dṛemba nityā ngulung
ulung śakṛe --
42. Dadyā tmah wéri mbhrastāken sang kaka taha tan mangka ṛesun tuhu
ya niti Bandéśwaryya swa pātra mwarih suśila sādhu lwir Sang Udawā
nurāgéng bhuh widya wiśakṣaṇā ulus bisā nglus bhūmi minaki sang
pratidinā wiwarhéng ratna dhuwiṭa hem béñjang syapa katūr sira kyan
patih matūr āwot sari dhuh singgih ampunana patik bra kaya wismṛetya
anuhu langghyājñānéng sang katong pan wus nir tang ratna wadhu
tija bhagya yan mangkana yan pun Dyah Tantri kahatur wyakti lama
pos ingsun ñrutwa kotmanya ling sang muni yan tan hana niringing
ṛesun.
44. Pan katahéng ati ri tan sukan irādénkwa bahu bārrya pan tan lyan
liwar sukanéngsun Kén apatih awot sāntun sārjjawa aris umatur dibya
24
rāmanirā sawarṣājñāna sangahulun,
(9a) paṭik bhātāra ngrungū kantenanya rih yan sang mābhūpati tan dadi
santa santosén laku wyakti tan siddéng uwaca śirṇna jajahan ri nūg dé
nikang ari yan sang wikwa tan santoséng laku nir tang rasa kasadhun.
44. Smu guyu Śri Nṛepati sumlang lagyāñjumput suruh wontening kajang
mrak neher sinungan Kén patih angling angga awot santun aris
subala wibhūh.
sira Dyah Tantri hentyārṣa nira Śri Nṛepati tan pangowahi dulu
mwah kang wong dalem pūri smu kéṇdhahan sawanyan angucap iki si
wong anulus tan pacala tinon iya ujaréku nghing mangké panguwan
ingsun wekas ira sang katong tan malyā mét ratna wadhu ndi
46. Akwéh yan wasitakna polah ira sangahulun sāmpun siṛem Hyang Banu
25
tinuṇdha-tuṇdha sapta angrawit --
Kén Tantri awot sari nehera mijeting suku malah tiba dawuh tiga sang
47. Kén Wujil tumuli ngambeciking paṇdham sang dyah alon amuwus
asangkatha wungkuk maka panalipur arip Kén Wujil angucap tan wruh
manira pukulun pakanira tuan manira sukā ngapi malar karaséng tanu
wruh ring céṣṭakāra Śri Narapati tang Wujil marmmāra matur sajña Ki
Gusti pacaritaha ṛeko Kén Tantri wus wruh ing gita yan pakon Śri
Mahā Prabhū ndan honyang caritha śloka wekasing Tantri prakriya Śri
48. Tigang sarggah kang aji pūrwwa mānduka prakāra kālaning ṛeddhāmét
tumūta pisacaraṇa kāla sang Śri Dharmmā prabhu amgati wyara sang
49. Ring pūrwwadi ngūni duking asit kāla śūnyang saptāṇdha nglawung
26
(10a) kadi dangū dén Śri jagat kārtā woya tang swa nāgara ring Patali rāja
winuwus,
pūrwwa sang śri brāhma ṛesi apuspata Śri Bhagawān Dakṣa sinapa
50. Hana rakwā néngūni brāhmāṇa kṛeṣa daridra tan lyan puspata nira Śri
51. Pinten lama nira angwanéng wṛesabhā wonten madhé candra nora
palapan ipun mangkin apga sang muni yan angucap éng twas ing kuna
sira dhāng guru Waśiṣṭa sinungan lembu dayang Nandhini śwéta nitya
mangké ingong sinungan sampi janggira paran swa kriyanéku yan tan
27
(10b) mangkin wṛeddhi tang bharana hémbeh tang sapi satlu pat katekan
irān dulur sama among padāti wahatṣa māmwati dagangan wus adoh
53. Wus awas tan parāryyan sang mahā dwija tulwi maring ngarṣa
tandwa tang pādati prasama prāpti wus inuwahan yuga tang wṛesabhā
wus dinyus ring walahar ganggā mangkin tang sakata tunggal asuwé
tan bonten rwuh ṛesyaning Nandhaka malah lingsir hyang rawi pgat
(11a) pasar dadi atmahan brasténg bras atmah pipis tang pipis pnuh dadyaken
galuh.
28
55. Tan wopen tang rājyata sarwwéndah pélag tang lémbwa sāśrahémbuh
padénya kami wahat dényāmbwati tan sama asaméng wat syu manu
aklar lingnyā mumuluh tur nohané liwat asing naṇda dwa lantih
tan karwating pāpa kami atiwarā sang Śri Dharmmā priya abhangga
nisthu léng ayu tandwā mét parihara bhāwa lara angrumpuh kumeter
lāwanā mṛetta sanjiwani ndan tan kna tinulung hépuh sang Śri
57. Lwir amekasanang hurip sang andhaka Śri Dharmmāśwarā muwus lah
29
58. Pan atyanta durggama wiṣṭi ngké jron ing kanana pan pasabha sabhan
ing duṣṭa hana wale riki huṛen lunghā nūt huri sang muni Kén Tekā ris
lah péten suskéṇdhani tuwi timbunéng nandhaka tandwa pun śighrā mét
taru Kén Pinét anumang prih rinéṛebaké ning watsyu Kén Tekā angucap
ih adhuh aywa ngkono mangkwari pan lagi kāryyā mkas ing ayuh.
59. Apan hila-hila po si yan ingsaka anangsarā néng watsyu agőng pāpan
malayū tang wungku kalih wus awarah ri sang Dharmmapriyā yan wus
brāhmāna ih adūh awelas tmen ugé sun tan oninga sang bhiksu ndan
pangnurwatmaja hu --
lan dukut pūrṇna wāyawa kadi pralagi lama dé nirā nganti ngudyani
30
61. Ndan sira Śri Narapati Śwaryyadala kaśaryyan sirā ngrungū
nehera wungū marmmara angucap adhūh ménaka śruti saha dyayan ing
tinanggapan aris sināryyā wot sekar muwah sira sang prabhū apti
angapi dé pun swana patih angadwni rājā pisuṇā donya karwa tmah
KAWITAN
anjongkok,
ula ing swana mongsil sawanyā ngalulu angliñcaka siwā cengil akrah
(12b) mit aglis alilicyan malayū maréng waṇna wukir naliśir lyan maréng
jurang amét unggwa ning ruru aspi tan tmu asuwya dénya lunghā
bubhuru,
31
64. Matur ing Śri Wira Kéśari, yan tan hana ning ruru sawanéh angucap ih
paran ujaré ari kaya dhudhu polahing aniwi woya pangṛengen ingsun
tan pangraséng panas tis asing sajña nira kalakun padus kara bhaya
lah tuten aywa gigis i prasama angalup swaranya gumuruh krūrā ṛep
66. Sukā mulaténg tṛeṇā wilis awor lan kusarā lan lung ning latāñjraha
sinwam lwir kawahan bhukti hidepé norā ngarasa dūrggati bhayéng jro
kanggek twasé angapi tumulyā dan atangi aśru mulyar śocanyā ndulu
32
67. Lah kabéhana dén aglis ṛebuten sawut aja wedi kang nātgaténg wiṣṭya
muwus aywāgya doropon apan tan mṛeggha samanya tan kanon ring
Surabhiśṭā naya henti brāhmatya murub bāng nikang aksi kadyā mijil
(13b) gala lumumpat śighra anglés angdoh inungsi rowangé atri sama nūt huri
malayū.
tawan kanin rahnya drawa hūmis nora wanya maṛekā mwah umungsi
dhangu-dhangu prih sajnā Śyāri yadhyapi mātyā héng pangrus yan wus
33
angrungu kakarśana aprang sukā angemasana hantu.
ginulung.
Nohan awengis ka --
(14a) lawan pun Tatit apan apulih hantu gempung hétu nikājrih kumyus tan
lambung rahnya drawa yan humis metu méh prāpting Malawā asmu
kagem awengis matur ing jőng Śri Mṛeggha katong rūkṣa wayawānyā
samun.
72. Pukulun patik bhra tan sipi nisphala yan ingutus lunghā ndona
mṛegghéyūh kancit patik bhrā manggih satwa tan wruh aran ipun
34
śṛengganyā luñūh,
73. Liwar kāścaryyan Śri Singhadhipati ngrungū sojar ing bala Kén
déra wedi śabda gora tan wruh ing pamrakatak ndi śaktyaning ghora
lah ngong caritākna ngūni ngatitā hana sira sang ratu woyéng Kusambi
nāghara siniwi abhiséka Śri Wiṣṇu Gūpta sira tinekan ing śatru kwéh
añatur dhéṣa ma --
(14b) lawas dénirā yuddhā padha suśakti niréng pupuh sāksat sāgarā pagut.
74. Rāmyā ruṛek tang jurit kweh ing pjah tan pahingan katuwon
kasuśraman ira prabhū Hari Mūrtti ṛempuh śirṇna syuh sakweh ing ari
asring gumuruh,
yaya rugang awyāti déning sama ghora nādha umundhur punang balā
75. Śawāning wong ūni māti ajurit kwéh atap atitip bhangun kawahan
bhukti panghidhep ingsun tumon waṛega mangsa kūnapa minum rah tan
popama suka mami nghing hana kang kināpti dhuring katmu punang
35
gora swarā mārmangkwa miderān nṛeng angruruh,
76. Dhūh sāmpun sira kaki wedi hanéng śabdha ghora apan hana
dṛeṣṭopamā nghing kantenan ipun arih sang widagdha kṛetta ring baya
wit mwang ring wala widdhya tan bita ri krurāning ujar ring
samangka ujaré Kén patih Sambada mradata alilā smu ndatan kawi--
(15a) hasekan kapadgaténg wiṣṭi awédi yan kaciryyan awedi mrih śūraning
77. Śri Caṇdha Pinggala lagi rumaséng twas réh ing bala śirṇna syuh kang
kari prāpti akyā tawan kanin rusa paran lawananyā prang pan tan
angering tang balā papalayon aglis lakunya nusup éng udyani umwang
78. Sūkṣmā wé sita mahening śuci kadya talā dhwajā kasongan puspa rasa
36
anjrah tumayunga sari mléccha ri soring grodhagung mangkin karṣa
bibhal syuh.
sira tuman--
(15b) dhuk marmmarā nantwa héng doh ih saking endi sirā Mṛega pa
dhūh sajnā Śri Haripati ṛengwakna mangké ujar mami wāya Sangarunā
37
81. Śri Candhapinggala angling śṛenggara marūm ih kalingan ipun wekā
pasang sargga mamya tumūta séwa hayu ri jőng Hyang Iśwara aywa
śéwa ring gūru ndan sang liningan marmmā rūm wetuning wacaṇnā
82. Muwah--
(16a) punang sūbhukti pan kita matṣya bhakṣaṇna śūra suśréméng wana
pūrwwa yan ta sarāgi apti kasiddhan ing tiga lwirnya dhama kamarthā
dūra sambhawa pinanggih karwā pan tan hané ri sun tang śri labha
mās man ing hulu hulun ānak bibi sun wa nghing yan dharmma hyun
téring sun.
83. Hwa yan tukwang api pawarah Bhāṭarā Sūkṣma sandhining tutur
38
katrinyang dé twas hulangūn yan tan wiparitā tuhu sāksat Hyang Ari
84. Muwah ulahing sang natadhi lawan sumatri sadhu mwang sang
lawan sang sujaṇnā gunamānta kinanti rowang ira nitya ngrucit tutur,
weruh.
85. Tan āptya sira yan pasang sārggakna ring mūda dhūrjaṇnā soninya
dhuskṛeti papa karma linakon sahityā manasi parā ingsaka kūléng sadu
nganjali marddhawa mojar alon sipi bhagya sangulun yan tulus śih ta
sang priya apan mahā pawwitra sampun prasida manggih tutur rasa
atumūt manira angiring tan sah anuhuna suku apti mangké asurud ayu
suka anūt ulah ing akinkin mésem Śri Nandhakā duh bhagya yan
39
mangkaṇna Śri Mṛega hana ta mangkyapti umulakning tapa bhrata
mahulun.
87. Hentyaṣan ira Śri Singhadipati wus apriya sama lutut tan wyar kahéring
sojar Śri Surabija jati nitya mangun tapā brattha śridanta kang pinuh
puter ing tutur pina saṇdhining kang pamateluning jñana nispṛeha śūnya
tuhu kapo ling ning brahmandha puraṇnā ring sang sāmpun anmu wak
(17a) wyakti ndan tan paupammā ring sukaning twas anmu katwanging
kabhuh wiryya amukti mas maṇni wadhu apan tan swarta katon sakti
88. Mangkaṇna Śri Wirakésari karyyā tilar bala suka santika karma kuśa
tṛeṇa kang bhi nūkti tan pisan ping rwa sira ping trini ingaturan
syuh hépuh manahing cāmari lapa rukṣa hungang tan wenang patra
harā hétunya hum samā nganti ri soring tarwā likukun mukya Kén
Swana patih ring arṣā mangkukalinggih pun Tatit lan pun Nohan
néngāyun.
89. Samā smu-smu tangis kalih umatur solahé hasamun sajnā Ki Gusti réh
ing bala kalaron tan bhiśa mangan dukut kurwa ruksa ṣangṣara tan yun
angmas yan tuka Kén Sambada mésem amuwus ih Śri Mṛega natthā
40
atur paksi atat kangiku,
tumūt anūt kāptin ira tang sarama sumahur apti angapi caritaning pakṣi
Kén Patih Sambada muwus adhūh kaki ṛengwakna caritan ingsun hana
ta prabhu tan rwa linewih wus sinarā tan lyan bhisékan ira Śryaddhipati
wiséśā prabhū.
90. Pūrṇna punang nagari henti sakwéhing ari anūt tan wenang langgaṇnā
dhéṣān --
ira prabhu adipati sama sinung ajñā kmitan tan winéh amaṛekā pan
kinén angundhang sama anuwal ajña pan awedya tilar sima unya wus
92. Tan sinung maṛekéng nagari wonten swa kriyan ipun saka saśowangan
41
dhonya tan maka maring nṛepati Gajadruma agung runtik dadya sira
adudhwan lakunya tan koni pinten lawas éng hnu lunga ñatur dhéṣā
93. Sampun ginangsal kang tulis neher winaca rasanya swih akon maṛek
dén aglis i dhuta mojar alon Ki Gusti maréka ughā kedwa andika
sangahulun yan tan umaṛekā tan wun runtik sira sang prabhu bhrastakna
(18a) saṇna lagi rumaséng tanu yan wus amanggih dharmma śūra satyéng
sojar ira iku don ingsun tan maṛek éng sang prabhu.
94. Pan wonten andika nṛepati sang wus humor ing hyang tan sinung
pān istan ingsun kaki kai tan wismrtya anuhu sajnā śri déwata lāwan
sira Śri Bhūpati Drumā pan kalih kasuhun wyākti sira midāyaka ndan
95. Lāwan mastaka ningsun katur éng sira katrinya waten bésuk maṛeking
sang prabhu maran tan polih dé nirā nurwani maṛeka tumuli abyagatā
nam bramā kwéh ing pasusuguh tan koninga héñjang wusnyā da asusur
42
mangkyā dus mentas asalin kampuh,
ptak alus milir lan sabuké pisan tur mara ring taman lumekas anuddhi
jñāna śūnya sandhi amūjā ring Hyang Hūtaśana sākṣya ning satya ring
96. Prasama sāmpun mulih ndatitā lawasnya ring hnu bangun sinaya kapāt
wus prāpténg nāgari maṛeking sira Śri Naṛendra kātur punang mastaka
(18b) adulur kwéh ing ṛena-ṛeni mwang anak rabin ipun katur éng sangahulun
katuwon sang prabhu saya dūrggati misinggih hatur ing mantryā pat tan
wun sirātmah kéwuh kasor ing payuddhan bésuk dé ni sang para ratu
sanak ipun kapāt gumanti andiri catur raṇdha mantrya suka prasamā
wot sāntu anuhwājñā sang katong pan kāptinya ring kuna mangké
98. Sinung nugraha dé nṛepati mantuk ing swa déśa byatitan punang kāla
43
suka drmba wurwā nūt swéccha ning hti tan wruh anglus nāgantun,
wus karungwing pūrantara dé nira sang para ratu tumuli samā nglurug
ring catur déśa henti bhrasta gempung pinarawaca kateKéng jro nāgara
99. Pan sang parā mantri mwang bala samuhā sama tlas hilang bonglot Śri
Nṛepati atilar nāgari amungsi wana bhaya dūrgga adoh ulih irā nusup
kawawa éng nisada kuwu sini déśa ranipun kadhang lunghā mét buron
tang --
lah sikepen mangké dénā glis patyana suduk tedhanā rahnya mambu-
mambu sajya rasa héndah ndan sira Śri bhūpātyā ngrungū wāspadha dé
100. Muwah lungha Śri Narapati abhāsa kérangan adoh dé nira lumaku tan
śūnyā samun tang panti ring yawi sang nātha dan alungguh,
wétan smu kagyat Śri Narapati angadheg manghyā hyun lunghā apan
101. Katon Śri Būpati é nikang pakṣyā tat ling nyaśṛengara marūm bhagé
ahulun ring patani tonan sāmpun ta sirā nangśaya lah ta kaki guru
44
hyang mtu sumambramé sang prabhu,
tandwa rawuh mangkin sang para guru hyang maṛek ing sang ahulun
patārana néng ayun mwang tang sarwwa phala kātur sāmpun ira śucya
102. Antyān --
(19b) ta suka śri nṛepati Druma sinwagatan déni sang para tapa tumulyā
ngucap marmmāning śokā nis amurang laku wétning kasor ing jurit
pan sama santa buddhi śuci ulahing sang tapa asih éng kawlasārsa nitya
103. Sarjjawā rūm singgih sang Śri Gaja Druma lah ta ṛengőn pukulun kang
pekat uni katmu dé sang katong wyākti bhédha ring patik bhrā
nityā ngrungū gati sojaring sawaran krūrā duskrtti nora matra kamuni
wyarthan kapitūt mangkana Śri Narapati anūt ujar ing wadwa pat dusta
104 Tur tan wruh mibhāgani gati nikang bala yogya lāwan punang ayogya
45
yeki tmahnya pinanggih dé aji nir tang kahéśwaryyan muwah tang rāja
bhāwa nuhwa Śri Druma pati kayā mangkana Śri Singha prabu,
(20a) wyākti angdani wiyoga nira sapriya kalih tang śrgala samārsa angrungū.
105. Tan kawasita polah ing sambu bala kunéng Kén Sambada dadya
lunghā nilib amét kāla tani marék ing Śri anurwātmajā pan tembya
nirā pisah lan Śri Wira kéśara sedheng mulih éng swa déśa Sang
mendhek éng ayun Sang Śri Nandhaka amuwas saking endi sira tembya
106. Mwang syapā ran ta kaki warah nghulun duga-duga sumahur Kén patih
saméng mrggha ring rūpā warnnādi solah bhāwa swagathéng atiti tur
asih éng kawlas hyun tuhu kapo ling nikang aji kula sucaréka wruh.
107. Lāwan muwah doning wruh ring pakuwwan pratyaksaning sih sapriya
prasamā lulut muwah kang katonton yan ring sarwwa bhawa ring solah
46
sénger ira tuhu yan pragiwa kéng kawruh,
sucārani cara tan bédha dé nira asung trptyaning kahyun dén ulus asih
108. Pan tan lyan punang kéring kadi sajñā nirā néng dangū ring Śri
Mṛeggha nātha akon nghulun maṛeriki kitā pti rakwa mara marahing
apunggung,
wisāmrtta wor bangun ring sikari bisaning sangamati muwah tang mās
109. Péten tang mās mani malih yadyapi nistula wetwaning wadhu jana
sulaksmi patti brata ginugon wruh ring wala widwnang maka ghara
apan bédha malih kāpti ning wwang mūdha sakāla kang linuhung tan
wruh amati mibhaga guna kahot lolyā ring hitā waśana wétning prodha
nalā naput kadyā tur wadawangpatita dé ning runtik sputa yan anahut
110. Tuhu ling ning sang siddha yogi nenggeh tan telu pāt pisan déning
47
wadawang ngingghatā wah rūm,
kwéh tunjungnyā néka seh sari śuddhā rākta nilā his ning ranu
111. Alama sutṛepti muktyānéng talaga wusnyā sampriting pās pung ngaran
mami mūra sake riki amisata away suma lara tontonen ri sanghulun
mangké wekas tā papanggih pan tan wenang kinas ring tirttha nitya
112. Tur tan kné suska yadyapi masa lahrū kangkang punika paranen ingsun
Kén Dūrbuddhi anangis kalih lāwan rabi nipun akuśa kuśa ring pada
yan awiwaréng riki amrih sukaning swatmaka dawak tan ton laraning
mitra pan sanghulun kalih ring wwé sana nikang ayuh mangkin tan sah
(21b) sumahur aris awlas angrungū honyang derrya hayu punang wrksa
sahutén dénta hanéng jro mami tugasnyā nahut sana sini lan strin i
48
nghulun ameraken kiténg dohsānaning katungkuan hayo angucap ucap
114. Wusnya adoh dényamer lumaris méh sāmpun prāpting luhuring tegal
wadhu,
uni lungha nglati bhukti ndan tan amanggih hépuh wétning lapa wle
115. Ni Wangsi tan sipi kaścaryyané mulat kang wastu apūrwwā pan
(22a) ring kapana tang pās kawaśa murānglayung déning Cakranggi dhūh
nini dudū ta i kung pās tahi letong riged papung haruking parumah
pyak aśru.
49
KAWITAN
angalor.
117. Sang siptanyan huni ning satréna hayu yan tan tuten arih panglinggan
rusuh,
tan wun karwa patiténg niraya hantu pan tan lyan sangamrih lan sang
Sambada amuwus dhūh singgih wāya tuma si Asadha rakwā ran ipun.
118. Munggwing tilam Śri Narapati nityasa tar molah nūksma ri samir
nikang karang ring wiwi rwā nganti wāya katinggyā ran Candhila
rumah ri sla ning tarang tinonya Nisadhā lemwā kiris hanéng tilam
sang prabhu,
masmu suma --
(22b) amelas asih dhuh déwa doning manira prāpti wruhan ta ri pukulun si
50
119. Suska gawa raséng bhoh ika araning kuru paṇdhuraking apan arang
ambukti durung waṛega tan gong wah wimangap phanahut kagyat tang
manirā yan tan sih pakan ira asung tṛepting kṛesa kawelas hyun,
dinṛek manuh ta aris siran akiris lemu ti śobhā lilā cihnaning wah bhogi
dhoning maniṛeki prāpta aptya anedha ayu anūt saleba caraning hyun
pakanira dhéwwā dé pun lwir anak wisiṣa dénira rakwā tingkah Kén
120. Ih suka ingsun kaki séka sabrataréng sira sāmpun wihas kéngarang
amangsa rah nṛepati mrih cidra sakalān yén nak dhén ika aturu,
punah-punah awalwi walya mangsaken ratri tuhu yan tan polya kalā
śubha nglampu tan pabhukti sawéngi yadin rwa wegung yéki dharmma
pnuh pan sacaksanā binukti atemah dhukita panglinggan ing Baka hantu
honyang talaga suraśmi kon angunang sūksema asi tang bañu hana
51
ngringring bhṛenggā ngrungdung lyan ta suphala meṇdhuh.
pangaddhyayan nghing pun Bakā mūrkka drowi wruh ring galit nikang
mina ityassa mināngśa dadya mrih cidra sandhi asalin bhāwa solahnya
marūm,
akundhala śuddha saganitrya siwara jatā lus harjjā sawit ptak śobhā
sawilaśa śuci dhanta lwir pāndhita sadhu buddhi sahisnu ring brata tapa
123. Téka angandhégi tepi ning talaga wasanting sindura karyyakan dé ning
wédha olihnyān dura tandukning pujā śruti atur tirttha ring Hyang
tan pisan ping trini tang matsya liweran awali walya pupul yyāṛep tan
mina byuh prasamarsa tana ri dé nya nowah kāpti kaya tan ing lagi-lagi
(23b) irā takwan tri kaya śuddhi sangulun bhédha kaling pralagi pan huwus
siddha rahayu,
52
mangkana hayan hana śrddhan ta marahi ring dharmma kasugatin lagi
125. Mésem pun Bakā ngling aris aywa manastapa ngong warah naku karma
ning dadi apti siddha tekeng don sāmpun nangśayéng ala hayu pūjā
smrti tan kétung mwang tang śāstrāgama apan sinuddheng liring yan
lekasaken sari-sari aywa lupta tluk tang jihwā grā ngluwang tang
kacakra bhawa néng bhūh tang minārsa samā nuhu pan tan wring aji
banū,
suka pun Bakā aninghali yanā ngucap éng twas pan wus kna ring indra
127. Prā --
(24a) samā kagyat cittaning matsya angrungū tangis nikang manuk padhā
tangis mangké ri rawuh tang paksya kah menggah ngadhu adṛes luh
53
mili pgat-pgat asṛet ta ngulon āh si pi wlas kwi ṛesun,
128. Prasamā dan pangarananing mina kāryyan jala byuh rajut jarring lāwan
dhatnga mangké ring katrini ika tinahéng twas ingsunak I kala nira
129. Ih lalu tan sih ing Widhi amiyogā sih kwa sedheng a lulut ri kita ngabin
pāpanikyātini ngong réh ing tan bias rumāksa ri kita ngde swarthéng
ayuh punikā tinahā mangun sekelingati tan wring réha mami tangmina
(24b) śri dhang guru dé pun tulus sihtā mrti rāga layon wyākti tan lyan sira
muhara suka ning paksi Bakā ngrungū he kita sang mina byuh.
130. Yan mahyun swartha hurip hana mangké sopayaning sun wahu
54
singgih larangan Hyang Rūdra langu ndatan pasiring pan tan kasaning
manujéng ranu,
tur tan wénang bhinūkti sakweh ing minanyā néng ranu yan kitā hyun
paramopadrawa tinmu.
huran samā muwus aptya wāten dé ning manuk wus inrting padanya
antun punah śca higunjal maréng pucaking wukr wāya hata pada
munggwing kanta kindhayut Kén Bakā śighrā mera nglayung méh wus
55
133. Tan simpang dénkwā nggudhakaré nguni rika mūrkaning Bakā muntab
kantaning ranu kérangan pun Bakā atur maling kawenangan tan wruh
134. Tumuli mangsul śighra prāpting ghatā Manasara Kén Baka alon
amuwus déwa huwakenāri gulū manira sāmpun anupit kang rakāta śru
wus prapta ri kantaning nādi neher sinupit rampung griwāné pun Bakā
(25b) temah patita mantuking awéci nemu pāpaning tan satyéng mitra ujar ing
Śwédajā tutur.
135. Hentyārsan ikang candhuli molih śri tapén sang śritahnyā lulut saśaṇna
ring kasur ndan kāla sang katong rahiṇa rakwā tuturwan amanggih kala
rahayu hidep ning candhila suka girang tan sipi mangkin agyā twasé
horwa Śri Bhūpati jnar aputih tandwa pun mayat anahut tinangguha
tumulih déning krimihe mitra aywā gyā nahut mené wengi yan wus
56
candhila sahasā anahuta nucuk.
136. Kagyāt Śri narapatyā tangi neher kinén angruruh winulik tan katemu
miwah punang candhuli picil cacal dan cinukat pjah ri slanikang tarang
ndah katenny rih nir don tang wlas sih yan tan wring asih sang
137. Smu nalāśa dé nirāgya samitra ri hyng pakan ira lwir māsnda tan
tarajun tan dadhaha ṛeko wyākti kaya manuk mangśa tan wruh ri
dharyyéng tutūr hu agyā masang sargha tan wun apuput pati manira
wiśésā ñjuru punang manuk kang asabéng rawa kabeh sama hidhep
subhiksa pandiri Śri Bango pati mwang sakwéh ing para manuk
sajalwistyā nglayung,
yatna mrih cidra sandhi prāptaning mina cinucuk lyan tang maréng
57
pasawahan molih wlut lan rapi siṛemingārkka mőr paṛeng mantuk.
140. Lewih punang andakit suswaranya amanis arūm pantés kaya amlad
ngigél tang para paksi ajā nakari lan ingsun gumuyu Kén kalawana
141. Pun Dhirakanta pangigel ipun pélag pan samitréng merak hilé hiléné
atūt pan padhā mbaṛejog nir don samitra sanuh yan tan tunggal hilaśéng
58
putra tanānūt sgunéng rawit apan prabhédha tang kahyun hana prājnā
142. Samā ngigel tang paksi mangkin rāmyā padha angidung punang
(27a) ngigelé aluhung tunggal kapo lan mrak abhirāma adawa akukūncit sang
pangéra lengar teKéng juluk nghing hana pahénya didhik haliki tiki
144. Tuhu aning mahā wṛeksa honyang janggala wiyar pradhésaning rabhut
kedung ndan paniranging uni hana ta paksi pik sajalwistri si Parada tang
59
kakung ni Śubhani punang wadwan karwa wéragya sahuyūng,
hana angruśuh.
(27b) judi anāma pun Malinaśraya angangkik angkik akuru apan sada wyara
mitranyān nāmpuh,
watara sapanah dénya lumaris lara wetengnya anglut tan bisā lumaku
146. Kalih lamlam aṛep ambhukti sahasā gya amatuk katon déning
tan wun si angemasi pati prāpténg jurang alas padha kabwatan anuhun
angemasana pan asiga lumaris ling ning gagak tan wring giténg wuwus.
147. Apan tinūt déning dusta tatayi wruh sang kulā mawa mās ih mūdha
60
dṛembha jugul paran si maka toh ling ning Anyabhṛeta masyang
mangga tang gagak toh hulun hulunanyéng jmah prastawan ika nitya
sāmpun pjah tang stri kalih suka mangsa tang wayaśa anucuk śighra
(28a) Malatundha śobhā leseh akiris ndatan wenang pinik tang anya bhrata
148. Pun Jangku swaghāta napa aris ndi sangkan ta tuhwan mara éng rājya
Tundha warah ngulun satoraśih lawan syapa puspata nira mapa tang
pun Anyabhṛeta angling singgih antuk ira takwan manirā patra pun
Parada dina kawlas asih doning manira dhatengé riki kabhinawa mulat
149. Manirā nedha sih anglarapakna aptya suméwaha ri sang wiśésa añjuru
nghera iriki tan waiwalṣa dénirā tingkah pun Jangkung asmu guyu ri
61
150. Kaka manirā cangkram ring sawah lumbar damya lamlam aptyā
mangan welut sang bango angling aris ring sawah yayi taninyā wilis
malwā Liwung ahening śuci nanā widhatar matsyu spat bandheng lan
balanak dleg --
(28b) nya angijing ri tepi-tepinya galagah bilulwa kétlan parupuk kwéh tang
151. Kwéh karang-karang tumawing abhong ing ranu rinawis ing lumut
152. Sāmpun irā papanggih sang bango kaṛenan andulu tija bhagya dhatang
sang madhu swara andhakit yan santosa aptyā nghérahé riki sira
62
ngrungū.
153. Mangkin sangśaya ṛesep sih pinten lama niréng rājyā Tuṇdha suka tang
(29a) mudra wija-wijah sukā mét matsyu tang Anyabhṛeta tan tumūt mungsi
wandhirā mumbul,
sandhya wéla sama prāpti molih mangsa pangiwwanéng putra tang pik
154. Ndan titan tang kāla tandwa hana rāja putra saking Madhūra rāja
wiyar akwéh kang wong angering sama rāryyan angub śoring randhu,
adan anadhah twan mantri katon tang rājya Malatundhā kwéh paksi
umung.
śighra manék sāmpun prāpting luhur kang wong anya tan baha angruk
63
umwang swaraning sakuntalā nangis kwéh tiba kabet ing kayu
tinebah tiba anglah huyu lah uyangé sempāl akwéh tang paksi kahala
ramé kang --
156. Wus kinon holahen tumuli rāmya dé nirā ngium wyakti mangka
kṛeṣā kuru,
tkéng kula wandu wargga sama lapa larā ngrukkuk dénkwa tan wring
sanghulun yanā mrih patining sapi sang Aṇdhaka ngucap Sambadā sapa
158. Lapa sus kawlek anganti ri sor ikang tinggulun dadhi punang
64
Céwāghara kinén angulati sarwwa phala mwang wwé hāsa ta hulwi
pun lungha angruruh ndan tan labdha gati wāya tang wastwā pūrwwa
dinulu,
(30a) bañu lāwan sarwwa phala wāya tinon patik aji mṛeggha taru angigel ri
ahulus Kén Ciwānggara alon angling prangen pukulun yan patik bhra
tan satyéng wuwus lungha sira sang katong nuwek sang kapinih wus
rowanganmwa andulu patik aji dawak krodha śri narapati sahaṣā tka
160. Pan tuhu hila-hila posi yan tan pasaksi tan wistaraknéng sabhā dyapi
nahan ujarmwa ari sang Śri Surabhijā medhar Kén Sambada kérangan
katenger den yati lewik raja piśuna angwadul mangkin lunghā wusnyā
65
161. Śri Candhapinggala angling ih Sambaddhādhi ngaryyan wahu rawuh
Kén Sambada angling patik Śri Mṛega ri tembya mahwa atetemu lan
Śri Anurwaja pukulun angling ing patik bra nengguh kṛetaghna kang
nurun pangideping tumon Śri Késaryya tan wring bayā déning wimoha
kadurus teka angrik anjembak kahyun ira ambhukti rodra tang patanggi
162. Angṛegung krura nguling aglis animbaténg dhanta Śri Késara tiba
hana mitra nira angapi yan sang Śri Mṛega prabhu liwat dé nira kalaran
kacurṇnaning aṣṭti hétu nika sama hanglāwad gagak anama Bittha tan
sampun ira tetemu lan Śri Késari katrini sama awelas mulat ri warṇna
nira akuru sidartthaka alon amuwus kaya angapa iku déra ngraṣaṇna ri
yan tan sira sunga bhukti ring Śri Singhā waśana tmahantu mangké
histan isun lunga méta bhuron punang hustra amuwus adhuh wyakti
tan bia isun yana mati satwa luhung śih améta tṛeṇnā pan isun tan
66
doyan rah si Bhitaksa sṛengen angrungu.
(31a) angling arah tan dharmmét amitra pamuliha ta ngko dénénggal ayo
maré riki Kén Sambuka angling ih sang Bhitaksi kayangapa tulah sang
sang winasitan angling singgih waya ling ning ślokā ring sanga
manggih baya durgga mrih luputéng pati yanoling krodha santa piranti
anglaku.
165. Lawan tan ulah ira sang yajamana yan pasang sarghā ring wwang
lan bhupati yan amung punang wong ngabhraṭa tan wun śirṇna nagari
Singhapati saya laréng kanin tut tan bonten tadhaha ira mangké si
kahaṛep sun punang wustra pét winunuh dating sang satwa prabhu dé
166. Sidarttaka ngling aris hé mitra sang Nitakara dhuh taha tan mangkaṇna
ujar ing sang wruh ing haji nora gyat kang ayu kawanin pét prih cidra
67
parangan sojarnya ngaku kaśaktin ingapi dhénira Sanghyang Abdhi
167. Anangis tang tinil winiha sasambat sumesel punang kakung dénya kon
huni angantighéng parangrong Kén Yuga padha śru ngucap dhuh nini
drowaka mitra tya lewik sangkan walā nora ngulah dharmma kadhang
lunga mṛegéwuh malah lingsir kulon tistis samun punang satwa dadhya
manggih dipak agung wégaśca pinanah sarceb sisip kené kumbā kagyat
kappag tang wyagrā gadgadha ghora angling éh sang liman ngapa dhon
ta kawus,
manuja rusuh.
169. Nirdon agung mwa hugah kagigiri lemu saparwwaṭa nglaku ndan tan
68
mangké lawanya pagut tūr mara aśruh kadulu punang Ni Sadha geyuh
(32a) mara anlesebhéng pugkur kadhang pun Papaka anolih tandwa kadhulu
170. Ah mati ngko candala yoni nitya mati satwa panglampu ta ngko ngong
bhaksaṇna pun Papaka kageman anangis pan méh kawénanga yan tan
Munggah ing taru dépun aglis sépyan kawennga tan wun angemasi
antun neher ingemban aris winwat ring luhur ri wunut aglis prapta kang
kumeter tang Wasari kawusan kaṣop gumigil amlas ahyun saha tangis
singgih pukulun manira déwa ndayuh dhépun tulus śih ta suka sung
69
172. Smu guyu sang wanāri kaki sampun awedi masku duran singong
(32b) wlas twas isun kaki ayo warang dharyya tang wasaryya krura ghora
tar wenang kita sapriya śih lan ikang tuhaburu pan papa karma kalusa
173. Tang wyagra ngucap tumuli angutara śloka hana sang bhiksu apuspata
Śri Yajna Dharmma Swami ungha sira tirttha gocara mahas ring giri
waṇna ri masaning lahru tan pantuk sira ngrarah tirṭa suwya dé ra nusup
hentyarṣa nira sang rsi angraséng twas nohana manggih sumur lah
mangké sun adyus pan dahat kalahron anulya nibani sénggwati wéga
siran dhumudut kanggek twasé mulat apan ahési wyagra kalih kalawan
174. Ling ira sang maṛesi aris ngapa marmman ta dhawuh awlasisun andulu
rupa nira ruksa king krsa asangit méh hantu sang liningan marddhawa
tūr linud masa madhya ratri tan pantara sumaput ndan tan papatonān tan
wruh yan patiténg kupi yan tan wara śih maha dwijā nging dé pun
santoséng ruru kṛepa kawlas aśih sawyakti tan wruh ngganing anahur.
70
175. Aywa rampu aninggwaken ma --
(33a) lih apan hési wwang niccha papa drowi kṛetagna tan wruhi ngkon tan
siddha yan paritran anlah kariya ta pukulun patik sang pandhya mit
laku,
ikang ruru ṛepṭinurip mandharéng manuh tan sengkakna pan wruh ing
ala ayu pan karma sang wadon kadi sahaśra bhanu ndan tan sanéh sanéh
176. Tūr akidhupuh ahot sari singgih pathik mahā mpu wong Madhurajyā
apandhya mas mangké dhépun tulus śih mara ring pakuwwan patik bhra
mpu,
hyun kwa maleséng ahutang śih nuhwa ri jeng dhangguru apti aśéwa
ayu mésem Śri Mahamuni hembeni yan wus siddha tirtthā ngong
marahéng sira anaku sang liningan amit umulih prapṭi pragṛeahan ipun.
177. Ndan Śri Yajña Dharmma Swami tumuli lunga amét tirṭa muwah adoh
71
(33b) put kadya warah yyan haning bañu mwang waca pawitra wah rum ring
windwa tanu awusan sang yatthi sarwwya mentas ri kanta ning ranu,
wus adan basahan alinggih ring śila nayana lagi muryyaken réma pan
179. Wratmara śunya atistis apan nora huryyaning kawya nglangut mahas
ndan sang maha yati wus liwaréng dhurgha praptang dandawana nda
tan wyar kapanggih punang mṛegapati kang ginesang ira dangu sadhara
180. Puniku katūréng sang ṛeśi harṣa nanggapi sampun lah angapa ika pan
nora kriyanéng mami tūr si tan dṛewya sang wiku anging hana si mitran
isun wong --
mangka pangraséng hati ndatita lawasé ring hnu kwéh tang déṣa
72
kalakun lyan punang kapahi ri énjang sampun prapting Madurā
nungsung.
181. Tija bagya sang maharsi mahwa dhatang hér héṛen ranākāmpu pan atya
umales śih sang maha widhon śwéca alinggihéng yasā lah ibhuné anak
isun akaryya bhojanān ira sang maha ṛesi haywa korubhana camah
hentyarṣa sang maha yati abrawita mah dṛewyan ta nak isun bra ni mas
ratna adhi datan ikang mong uni kang sinengké kupya sang winéhan
awot santun harṣa apaksa dwa muwus dhuh sang maharsi liwat
182. Smu guyu sang maharsi angling niskaraṇna kang iku ndi bhāyana toyā
rabin ipun lah angapa iki datang wyamas ira sang mabhiksu.
183. Lah ta tingalana nini tang bhusaṇna mas kadi wruhaan ing --
(34b) sun śwa kriya mami bharana radén ino uni lunga acangkrama pjah ta
sira ring ghunung panguwan isun baya ingalap déning dhuṣṭa paran
ih haywa angkana kaki moha dahat sugyan kadi kṛeyah apatra Niyanti
73
dṛeta brata uni sampun atmah suranggana déning nugrahéng mahulun
kawiśwaséng lobha awalya tmah praguṣa alaning twas tinutan tan wun
184. Hidepen ujar isun iki aywa laling hutang pun Hémangkara bhangga
murkka wimowa amṛeddhi tan śrotthi waca priha hita sampun lunga
pepek para taṇdha dimantri maṛek éng sangahulun tan lyan linocitta
dénira rahadhén mantri pjah unya lunga wukiran tan pawang matra
185. Kakidupuh awot sari mardawa matūr sajña sanghulun posi bhusani
sang bhiksu bahaya sira kriyā śnta wésa durbuddhi pan akwéh tang
(35a) tya ṛengu tang muka lwir arahup marus awor bang ning nétra amuwus
186. Wirudha wéśa sadbhih ndan i trang nikang swarajā sang para adhi
labdha sang yatiśwara wus ira dyus alinggih ring so ring pindha-pindha
mayung,
arṣa sira ningali mina ri jron ing talaga ramya aṛebut wlang tiba sang
74
para di mantri sahasa tka angṛebut mangkin krodha guragadha lah
187. Dhosanya pakrama gati ingsa karma hapusen déna teguh sang paramar
muwus ih ahulus dahat dudu karmmaning ṛesi amatyani raja putra tūr
inapusan winalantung,
woyéng catūr paté nirid sang muni nmu duhka tiśaya dadhi tan kasarik
kang ginung ndan Śri Naranaṭa sampun sira ingatūran yan wus
188. Prapténg jro Śri Bhupathi smu tan śobha angubdha huyung kangening
siranāk ira sang moktahéng wukir menggah akecap asmu luh ndan sang
parā --
(35b) bini ajyā samā lara anangis tan koni laranya sama wlas aningali warṇna
nira sang muniśwara ngidhep duhkati bhara sama asmu tangis hana
189. Ring warṇna rupa diwyakti brahma wangśa pan wus añridhanta kang
tan wyapakéng swa bhuh paran temahing naghantun yan tan upasama
dṛewi durśila tan wruhingkon isun mene madhya ratrya tka nguwaken
75
sang bhiksu maran sira lunga adhuh aywa si mangkaṇna mawya hana
190. Mulati sang maha muni siddhi ndan tan kawiyaskan dénira manggih
lara sama tan karaséng ati tan warṇnan ling ning andulu muji kawya
naghantun,
malah soṛe tumunggang adri kadhya sung sang hyang bhañu mletuk
tang hana wra lumra matrang riris alit aniram sang kabwataning wyadhi
marum.
(36a)
191. Tan kawuwusa sang ṛesi tandwa angrungu punang pragusa lan pun
kéwuh tūrnna lumaris agya-gya nda titéng hnu sandya wéla wus prapti
192. Ngong agya anjembak ambanting rimah śri naréndra langgang rah
76
lumampah tanāsari wus prapti ring catus paṭa labdha sang yatiśwara
193. Hentyarṣa nira sang yati nadhukara māstwani sidéng laku samppun
tumulih rawuh sira rāhadhen Ino unya anglanglang raśmi wus tedun
kagyat --
(36b) angadhuh twan mantri malakwi tulung ah paran anahut wisané saṇdhi
KAWITAN
194. Wuwus ingatūran yan sira sang abagus kasta tilara kapati kagyat sira
lwir tan pamengan ati sang natha malayu mwang sakwéh para binyaji
195. Ndan sira Śri Naranaṭa teka ngrangkul mwang śri pramiśwari teñuh
raṣaṇning twas murccha lwir tan pagalih mulati siranāk irā alara lagya
77
ih saking endi sira kakyanak isun ra wong ira mantri sama awot sari
pada dhaśi anganini Śri Narapati amuwus mawi hulah wlang anawut
(37a) pan wruh ring wisapaha amunah sarppa bhisa kang kinén malayu aglis
197. Akwéh kang osadha sidi ingosadhan tan amaraśi hépuh Śri Narapati
mwang Śri Naréndra wadon dhéning lāra ni radyan yaya tan kna
tinulung nir tang mṛetarpaṇna japa yoga samadhi nira sang para mpu
sumek tang wisa wibhuh partra rahadyan amekāṣ ahuripa segu kang
198. Muwah sang para bini aji prasama nangis mahu akuśah ring lemah tan
ndan śri paraméśwari sesek ing lara kantaka sang para wong ira tulung
78
prasama lara nangis nṛepati pega lwir luluh mangkin karaśaéng ciṭa
dadhi atemahan --
(37b) hantu sira Śri Naṛendra mawu sang para mantri śoka śa anangis glana
sambat-sambatnya mlas aśih adhuh déw pran wkas ira lukan tan śih ing
hyang asung lara kayéki hurén patik bhra ngmasana sapadya mulat
200. Muwah śri pramiśwari sampun ira angilir lengleng yaya tan prathiwi
tan maryya anangis dhuh mas mirah isun pangéran lah ta mara
201. Yan sira tulusālalis atma jiwa paran temahan isun karwa tan
panewasing sira anak ingong kalih tan kna pinalar palar dé ning yayah
ibhu maka kembanging panon sumilih angadeg ratu mangké sisun wuru
79
hirṣya niccha bhangga hédi anon suka angdani wiraha hunya tūr hasana
(38a) bya angrungu guruh wahwa dan asekar angling hinabeting wṛeksa puh
202. Dhuduten dépun aglis mami maran siddha apupul tembya swatmaja éng
sarwya ngusap waspa alon angling pgat-pgat dhéning luh adhuh bapa
rajā liwar kṛetagnisun iki kaya ngepepeng tambra gowéci ndan tan
pasingkaban pteng tan rat kaakṣi dhuh eṇdi syaṇna ratu kayéng sun.
203. Angapa dhéra lakwiki ri partraning potraka nira histan isun iki atilara
apan kaya śri nṛepati ndatan simpang nityasa punang ginung ulahing
sang maha purusa ginugon kelaken si suka dhuka panās tis lot pinaayu
putering tutūr nir tuduh jati sang puruṣāa wira ndatan pakadhang éng
204. Puniku linolya ring hati swa jati hyang atma ameṛen ring ccita utama
atūr spatika mani dhonya tan hanāsar laku wyakti témbya tan lyan
anuntun ring --
80
(38b) nirbhaṇna śunya cintyadi tan waluyéng tumuwuh,
meneng Śri Narapati lagi rumasa éng ciṭa sojar ira mpu dhanghyang
wkasana muwus aris bhapa raja hus katahéng ati sapitutūr ira anging
205. Lawan tuduh ning śastraji nityasa tinut tan hanasar laku amrih
donira apusuh ranak praméśwarā mawi wonten nasa ring laku pan
206. Ndan sang para mantryadi awot sekar paṛeng umatūr singgih atut
sangahulun,
(39a) tri abyagata kang wong akéh atṛewu mwang wong jro puri agya
81
andandaning caru widhananing ahoma kwéh punang mandhipayat
mwang kumbha kuśagra wrtti lan samit puspa sugandha pala lumekas
208. Angapa donmu harih sumahut sang raja putra atmah pranantika apan
tuhu sadhu buddhi bhéda aptinya ring sang pjah uni acangkramanéng
pan tuhu hila-hila po si yan gatthakéng wwang sadhu tan wun wipatita
tumungkul tan wyar sajna sang śri mayati dibhya yogya pituhu.
209. Tan sangkéng wamana gati apakrama dhonkwa sahasa nahut dénya
nahur śih ring sira Yajña Dharmmaśwami sang binanda pasah hunya śih
ring patik rampu angidep dhuhkita runtuh ring sumur mati sira sṛeddhah
(39b) lésa guna kala nira manggih duhka baya wisti yadyapi sakincit kétung
tan sinupta lewih yan agung yadyan wiwarjita tan wun papa pinanggih
82
210. Yan sang bhujangga sira manggih duhka lara bharéwuh sinangkaléng
dusta wamana kuhaka dṛewi tan wilambitarjja tulung pét prih maka
tapa sāwéda paraga tatwa wit sakala saksat Bhrahma pita nir doṣa tka
211. Sirastustya kedwa pininta kaśih milangang widya wisa wyakti purṇna
hurip sira Rahadén Ino yan silyan masa gesanga pétén sapasuk ikang
bhuh yadyan Hyang Tri Śaktya nurun tan wnang murip sampun Śri
apan iccha lewik wimudha kaśmala tan wruhing ala ayu wyakti twan
mantri sang lina éng wukir mati dinmaking puhun ikang bhrani mas
mani katūri jőng ira sang widon sinungan iréng anggaluh kabéh wus
212. Suka Śri Wédika angap satūring wyala sadhu sampun dawuh sapta --
(40a) awusan sang mahayati tumuli maréng Śri Narapati śoka kuśéng laywan
gipih tumurun Śri Nṛepati sadhara tka mekul horwa maha dwija
sawaspa karuna mlas śih paṛeng lawan sirayi nira lah ta linggiha bapa
213. Ih kaya angapa po si tuduh ing Hyang katon ing pahoman awan potra
83
kara mpu waluya hurip ranak muniśwara nuhun yadyapi saduskaran
tan bhonten warah ira Hyang Adhi Suksma katon ing pahoman anging
tang sarpha rawuh kang angebhusi Kén Widyuta haran ipun awarah yan
tan knéng ayu apan Śri Naṛendra tuhu gasca gowati tan tun śastra
214. Kudwa tka misinggih satūr ira Hémangkara dusta niccha pakrama
katuwon Śri Narapati kurang widya kṛetta locita tka wawang kabangan
(40b) gléng iréng twas suka asunga mṛeṭa pan sira wenang murip mangké
isun tumut kaka maṛekéng sang dwijja manggut sira sang prabhu
mangkat tumuli akrigan ta wong ing jro ngiring ndan sang para dwija
84
216. Ndan sang parama wéddhika lawan sang para dwija humucaraken yajur
Hyang niratmaka huripning ahurip kita tmah Parama Śiwa yan ring
śridhanta śastra guhya wongkara smṛeti adwaya jnanan ring satwa datu.
217. Pan tan rwa linewih wyapaKéng bhuwaṇna sang śri yogiśwara Yajña
kadurus tan wring dharmma nda tan panut śastra sarodhṛeta dhumandha
sang --
wayawan ira purnna candradhi Śri Madhura raja sadhara tka sumuyug
lan śri nṛepati wadon pranamya mastutyamekul pada nira sang kayop
ksantawyakna ra putu.
atmah krodha amṛeddhi mangkéki dépun tulusa śih sang śri yogiśwara
pjah déni sarppa ngbusi tan kawisa paha lan śri nṛepa dhuhita tan mari
angarih arih pukulu sang śri muniśwara yan wus prasiddha gsang ra
85
219. Tan maryya nuhwa ripada maha dwija dén kadya daśih tuhutan
lumampah sang maha yati hiniring dé nira sang para sadhu śri
220. Tan wurung bhrasta henti duli sakula wangśaja ndan sira Śri Naréndra
sampun prapting dalem puri humoring sang maha bhiksu aris munggah
221. Hentyarṣa Śri Narapati kawan suka lan Śri Nṛepati wadhu lwir
atmajan isun yaya inugrahan amrta hisning śacih dé sang maha yati
asraha sésin ikang sanagari lawan sadaśi daśa tKéng para mantri
86
sapunpunan tani dum pat ri sira bhinagwan saśesa sang maha bhiksu
amukting nagara anuhwa sang apekik sajna Śri Nṛepati awot santun
222. Lagya umarppanaken puri ndan sang yatiśwara mardhawa alona muwus
dhuh aywa mangka kaki sira uga muktyéng nagara nghing dé pun
tan panasarakna --
(42a) ling ning śastra sarodhṛeta aywa sira sang sargga ring wwang dusta
223. Hentyarṣa Śri Narapati nadhukara sajna Śri Mpu Dhang Guru lan sang
apekik prasama wot sari katKéng sang para di mantrya yaya manggih
pehning tutūr raṣaning twas tembya ngrungu warah sujati ndan Śri
ing mantri dé pun bhrasta henti sakula wandhawan ipun tkéng dura
śihma rinuruh sang mantri awot sinom tumulya glis mijil sama atihang
87
pasuh,
bhujangga suśila guna wédha wit tan wénang sabaryya yan mara ring
lusuh.
225. Mangkaṇna nicchaning wwang yan maka priya nwang malya sangkata
śloka sang mayati basubhagé nguni ndah rakwa hana wwang amahat
(42b) guh karwa sanak kang panggulu haran walacit jyésta kaharan surada
kuru demit pangaran ipun Kén Śighragami karwa sama linggih pang nin
226. Mangő mulat rum ning sakaksi kadya suguh raras panjrahing sarwwa
puspa rum pan kadhang pantaraning asuji anarat samaya ṛetwa wor lan
sinwamning pindha-pindha seh sari tinulis ing naka hési gurit tkapning
227. Tan asaryya anunulis neher sinungan Kén Śighragama lah wacanen iki
88
marum bhasa kawya smara nglangu añang awukiran tinuting céti mawa
sari bhramanta bhramara mong lalita ngudhang madhu mas mirah lah
déwa kasṛepané riki mulat rumning saka caksu rasminya yaya tan ing
rat sang kaptya sőng smiṭa angling amanis yaya truh madhu juruh.
229. Tingalana ṛeko rari atma jiwa tang asana seh santun ri tirahing parung
karwa dhulur ati añjajah kalangwan Sang Dyah angayuh santun pantesa
jamang tistanyan agmuh katon lwir héma arupit mangkin arṣa sang
89
230. Baya dewa umijil saking snenikang sitangsuh mawan rumning sakéng
ndriya prapta nglanglang raśmin ning wukir lah ta déwa angalih tumuli
santun milwa angamwaken sari ndan tan kasanmata dénira sang śrining
rum-rum tka kamaga twas ipun tan wring gudakaraning śarira tan
232. Rumnya sumrak amedhar wangi kadya ngunggténg glang mésem sang
lir anta nutūra ningali rabhi tan warśih amatra angrum-rum rari lah ta
kumapaksa wijñeng śastra catūr saṇdhi tan wring gatya tka muwus
singgih mitra sang cembul andalu dén tatan wruh ing wibhuh ing sutra
añapta windu.
90
233. Marmmanya tan antuk lingih tang pralambang arddha koluga kikuk --
(44a) angapa dén ta po si amathani rum ning śyama muré mṛebuk tang banara
lunggahnya lumung ih bahula dahat paran binane kalih yan ring warṇna
héka wakya bina śruti howahana lambang ira kang iku apan ya ta
dhudhu tang cembul alon angling taham pidhudhu tang ri wana kalawan
gadhung apan wastuwa hya tan iya wibhuh ing sutra amarakna swara
234. Dhuh tuhu sira kaki amituhwa ujaring tan wruh mudha bhranta jñana
tan anut ujar ing kawi wus wruh ing wirasta gana sandhi wibhuh ikang
angkara makara adi hé téyah lan hé tasmi nora punika hé katwan tan
rwa punang waṇancari lan ring wana mangka wuwusning praguśa lulwi
235. Sang liningan mésema ngling dhuh iki paran mangké ujar isun ndyana
amuwus endi sya tan hana iku wong Madhura mahat karwa haran
ih atut ujar iréki lah tumama ring wwang amahat nging mangké --
(44b) histan isun dén kading aji brahmandha purana carita Śri Yajña
Walkaléng dangu sira rakwa wyara ṛebut angadu cengil lawan sang ṛesi
91
Sakalya mahyun sing sora temah awu yan sampun kahudha sina dénira
Mpu Maha Guru sira mangké wyara punapa ṛekwa tohéki sang pragusa
aptya toh hulu mangkin wus payu tang ujar sama lumampah kalih wus
samipa nika surak kbek hanéng kundhi katacit punang mṛega kaywan
laku,
dhén ta nengguha ri tan sabhé riki ingké rakwa pasabhān lah pegaten
aglis Kén Surada angling duh singgih yan tuhu balawan paksa patang
tang lutung pan tuhu dhudhu tang gadung kalawan banarā rwannya
237. Pun walacit héwa hangapi kamudan ing kakā tan wruh ring kriyopayā
hangaywa bahwa bhibhisik haja sira mangké dénta megati tan wring
kāla dhéṣā ngong mangkya dan hamadi yan slawangga sorak niréku,
apanas panas kurwa sangit ah paran kaki nulus huṛen si punang lutung
(45a) alengis alemwa becik kekelanya ahuduk suraṣa bhinukti wwayéki śloka
gamma pintuhun.
92
wanah lan gadhung pan amaya-maya rumnya mémper sadhidik ndan
239. Mésem ing twas tang cembulan dénya pinaksapa tan wruh yan punang
wong nica kuhaka kutila lewik amalih bhaṣa sinang sipta kaptinyantuk
bhayéki margangkwa waśyanti yan wus anut kasadun satya ring uwacca
tanu.
240. Neher ta punang Walacit lan Surada anambut palu-plu kalih mangkya
(45b) lub hénak mangké dhéné anayub kunang atman ikang lutung msat
pali sopacararjja kahot kari tang wré lara bhara angentak-entak kuru
angidhep sangsara dan muwah pun Walacit énjang lunga amet pilang
93
241. Ring sabha-sabhéng nguni sinaryya mangkya méṭ lalab tumuli punang
munge ring jro nikang alas pati purug-purugi tūr sinahut déning hula
dumung,
tandwa pun angmasi pati ndan punang Surada kadhang lunga amahat
wus manek ring hano dhadhi tatas punang tali bhuku anulya nibaning
puh.
242. Ndatan simpag ling ning aji ring ahulah duskṛeṭa nitya rusuh amalih
raayu amumutani tan wun tibhéng niraya padhā asama papa tinemu
mangka sang pragiwa yan hyun saréng panguliha malih raṣa prakṛeténg
matangyan kita Wana ri tibhakna tang nisada dusta pan tan yogya po si
maka sang sarga ṛeko huṛen sima nira rakwa pan basaning sarwa ruru
mé --
243. Ring kapanā ngwang apti sapralada ring ingsaka apan papa dwijagna
lah ngong caritakna rih hana sira Dhanghyang Manawa ing kuna molya
ji yayur wédha ring sasadbih wak pati siddha mṛetan ing antu,
wus putus dénira angaji mantuking aśrama kahasan punang waṇna cala
dhoh déra lumaris amanggih siraraning wasari awlas sang maha bhiksu
94
lah angapa iki baya sinahuting wula hulung.
244. Lah ngong byasakna ngaji yajur wédha tumulih minantran tuna śwasta
hurip dadhi mulat tang bhowong acṛeng krora murungut mahwa mayat
apti angṛenggut marmmara angling sang widon aywa kita mangśa yya
ngṛenggut pejah sira sang maha bhiksu pinangan dénikang mong nirdon
tang wlas aśih yan tan wruhing ngunadikéng ayu tan wun abhalik
kéwuh.
245. Mangka niccha nikang wasari huṛen sprihéng yuyu tan wismṛeti hutang
ingurip dé sang mayati kala nira prapti patalā kahasan tang waṇna --
awlas sang maha yati pinurwwa inuwéng gatā neher sira anidra ring
yaśa tepining bhéji anglih déning doh durghāning argi kancit tang
246. Mulat tang widhe ri bhilaśaning murkā tūr angabhiwada nenggwa yan
95
sang Wanari neher sira aguling hé mitra tungguha manira lelep alesu
247. Hana rakwa pakṣi ji atatangga ring plawanggā angucap tang manuku
yaka paran donta singgih tan apti akaryya kuwu nirdon déra tangan
adama paksa mitutūri pan wuniwét bét hiryyaku wadwa sang Śri
(47a) ya wisrawa sunu sakula gotranya henti tan kadi kuyaka tos nikang
wéśma karmma nitya madung taru neher angrujit pasesehan wus śirṇna
sadustaning prawaga tan wruh ing kon angling sang maha sadhu tan
patithéng śakrané watu tan yogya nluk tang taru marmmaning wasithā
249. Tan apti awara warah suksmaning raṣa kawikun yan tan śisya nira
muwah yatna sira milihi punang wwang kawenang diniksan tang susila
budya ruruh kérangan tang ngijin tan polih dhénya ngaku kasadhun,
ndan muwah hana malih kṛettagna nikang wanara waya tang raja putra
96
acangkrameng taman saśtri mangkin arṣa amupu sekar anamtaming
inupacaréng sinom wus ginelaran kalaṣā karwa śtri sira tūru waya tang
swekas dangu,
(47b) prangen tumulih mahiki tewek ingong kancit tang laler rawuh karwa
251. Ri wkas iréng nguni tandwa pun śigra amerang gulwa karwa wus pegat
pejah sira radhen mantri saha stri pan tan wring lociṭa tan wun
sadhu,
lah dawuhaken tang Wanari ndan punang papaka wyakti kalusa dhama
tan wruh yan pinaritran śih sinuñdhungaken ta sang wanari sigra tang
hunuh.
252. Dosa mwa ngalang-alangi kwa nguni aptya mangśa Nisada mahiki
rudira andudut husu sang wanaryya ngucap hé kita mṛegapati duran sih
97
ingong matiya dhénmu pan tan wring śanéng ayuh,
lah ngong warahen mangkéki unggwa nira hyang adhi pramana yyaghra
ning langguli sawutenta byaktangku mati tutut tang puhun wahu mayat
manga anahut lumumpat tang mṛega taru aglis manék ring kayu smu
(48a) yanéng twas mawyan dadhyakna runtik ira sang śri subudyatmaja wring
smita alona amuwus dhuh mitra ywa marma marmma pan aku mosil
atūru,
Pan wus lunga punang wasari ndaran lumampaha sumpering umah isun
254. Winilet i lata tangkil waluku meṇdhung kadya tūraṇdha mapag tang
wré alit putran sang Wanari kakalih jyéṣṭā kang kakung harinya stri
samarṣa nungsung amekul gulu amuwus jiyo ciho cila cuwe ceme
sira ta tamu sabari sagila hantu dinemaking puhun péten inya madhu
kawuwus sang Wanaryya ngucap kari ya sira sun lungā améta sarwa
255. Ri lungā sang Wanari kari tang Papaka aruśuh pan murka candalā tan
98
wruh yan pinaritran ṣih tan wlas śih tumingaling wré alit kudwa aptinya
(48b) las lor wetan kulwan lan kidul kulwan wus sama dagdhi kagem anangis
punang wré alit maring pun Papaka neher sinambut kalih lingnya aris
256. Sun parakna ri swargga Hyang Agni mené yan wuwus matang tūrna ta
mwa mulih ring suralaya ṛeko na lingnya tan kataman wlas hyun
byatitan wus tinunu sampun pinangan karo kancit sang Wanari rawuh
wus katahéng hati yan punang Papaka kang akriya durta tūr anaké kalih
257. Ndatan wlas dan tan hélik dyapi sinungan duhkita bhara tan kataman
kang tuwa buru asemu wengis amet pariwara apaksang gupta drowaka
mitra tandruh isun nini sangkaning agni kumutug tan pantara tka
angasut tan wring réha mami pan méh matya hinupuking kukus.
258. Tan wruh isun nini paran ya anak ira abhaya wipari --
99
(49a) ta tumiba éng agni lah tampunanā ṛeko mami tan kena tulung wétning
sahabning duma angliput peteng tanānon rat isun ndan sang Wanari
asmu smita alon angucap baya tan śih i Hyang i ring sun,
sampun sira kaki apiṇdha warang tanupan tan ṣalya isun dhuweg
ambukti sarwwa pala dhuryyan lan manggis wusnya karwa ngraka pun
259. Tuhu yan sudaṇta ningskapti tan kéwehing swa tanu pan kaya dhukut
geyuh,
puṇdak adoh dénira lumaris méh prapti tathaning kanana Kén Papaka
ngraséng twas yeki oliha mami wingi lunga tan polya ruru.
260. Neher sinuduking iśwa pangepit sang Wanari wus pejah mesat Hyang
atma mantuk ring tri daṣa laya manggih sarwwa wastu mulyā palaning
(49b) manggalānyé mun ndan sang Wanari sampun waluya Indra kanya
100
KAWITAN
261. Tan koningha alawasing sang amanggih ayu ndan pun Papaka anggiri
asuwya puwara hantu tang atma tibhéng aweci amanggih papati glon,
mangkaṇna linging Tinil pung tan siga sigun wusnya labdha manorati
wétnya śih Śri Kagaprabhu marmmaning sang wruhing gati tan agya
prang andoropon.
262. Angling Kén Bhitakara hé mitra ngasu knoh punang tinil pan akwéh
mitran ipun punang hustra iki mudha tan wring gudhakara yogya
263. Tuwin yan wenang ingsaka kalading déwa puja bhuta pitṛe tapana
muwah kalaning atiti lawan sang mahaṛeping mas mani yan amalatkara
nda honyang --
(50a) iṇdrawwa rih marmmaning hustra grah jiwa tadahen Śri Mṛega prabhu
ling nikang nila pakṣi mangkin arṣa Śri Mṛeganaṭa wruh siréng
kriyopaya tandwa tang huśtra prapti kagyat mulating singha nglah kuru.
264. Hawarah tan polih rusitāsemu mérang dénya tan popayan Śri Singa alon
101
amuwus dhuh sampun kaki maka paran punang ruruh apan tan kawasa
mbhakséng sun sayan amrat punang tatu agrah tang wayawwa tūr
kaya tuhwa puput pati bisa dénya amét parihara lingsyaning dusta rusuh
tang gagak angling dhuh singgih paran polah ira awyara lud papa akuru
mulat mulingang Śri Késari métu kadustan ipun sarodra tka anjembak
waṛegan mangka ling Śri Surabhi tanaya mupet Śri Mṛeghga prabhu.
hana wiwi wini apatra Mésabha kadhang mahwa waras hunya gring
sṛep angluh honyang suta stri sasiki liwat dénya andamādama pan lagi
267. Dhuh anak isun nini lah kantuna sira tuhan isun lunga ring wana cala
102
anamtami kapti pan hana bhasaman isun huni ngelwa gring kabharan
268. Kaya tan ngraśā durgati déné anusup karwa anak ipun dadi kaaksi
satwa sungu tūr awlang wlang ih tembya ngong mangké aṇdhulu neher
lumampah aśruh,
(51a) Méśabha krura solahé kadbhuta angṛesyati socca bhang lumirik ghora
gunung ri sabha mami tan wruh prana wisti apan aku murtining kala
mṛetyu.
brawita kamu,
103
270. Lah ta tingalana iki tang tajaragung woya ring haṛepku Sanghyang Tri
Sakti ndatan wenang iki dhumudhut mwang tang tugur wesya swa kriya
banting neher mara aglis kagyat lumumpat alayu tang wyagra jrih
(41b)
aywa gya malayu tan wring gitaning satwa alawu wyakti alpā
malayu jugha tan panolih wekasan mangkya ndhulu katon tang praguṣā
tūr mara sawacana aris tija bhagya hé mitra kapanggih mangké kagem
rupanya subhaga ring ayu rusa rupa welang sungu nikani lungid asemu
Wiwingsali haran ipun iki tuhu satwa damā kaluṣā ih dura susraméng
pangrus i kuna sang sargān isun mangké wus wiyogha déning wyara
104
273. Ndah pawalwi dén aglis molih bhaksana sénākā isun tumuténg sira
mitra nda aywana wedhi punang wyagra śigra muwus arih wyakti
(52a) yan angmas yantu pan wicitra aramping wiplatwang manek ring kayu
kari kami hanéng adhah tan wun atmah pati bhinukti dénikang satwa
wagus.
274. Ih aywa mangkaṇna kaki bita dahat hidepen ujar isun dhuran si kami
atiwaréng priti lah mangké sama tali wangkwang yan mati paṛeng lan
isun wétning śihéng sira tutut tang wyagra lumampah kalih lawan
kawus paran temah ira tan wun ngemasi pati mangké malih punang
275. Sama ngiket langguli kalih lah malayu haindung maran sira yan Ni
tka smu guyu angling aris tija bagya ko rawuh atutūr ing sinamaya duk
105
276. Angayam-ayam ambhukti anglanggang rah pan lapa wleka tang wyagra
(52b) anibani jurang kanteping sila tala ṛempuh wiji mata kawungsul,
pjah kalih lan plawnggi tan pasarā déning wiparita tibhanan Śi Haripati
haywa pramadéng gati pan swajati wiryya wibhawa kwéh kang wong
ngajrum yan tan linociténg ngayun knéng papasangān tan wun atmah
277. Nityasa ngulih-ulih amrih ri kacidraning ripu tan alpa ring nayopaya
mangka Śri Mṛegari masang śarga śih ring sang Surabhi putra salakwa
dulur mawya kémpering śih śri hari tan wruh sopayéng śatru,
mangka tūré Kén Patih Sambada hirṣya ngulung-ulung Śri Singha nata
kapgan rumaṣa éng ngati Kén Sambada wring smiṭa tūramit maring
laku.
278. Pan tan hana palaning pramadéng ripu yadyapi kawlas hyun tan śuréng
106
śampun patilara mas isun yan tan pjah punang musuh angur si manira
angmasana han --
279. Yan ngwang inawa gaténg wisti dénikang wéri ya tan angga amaleṣana
rati tuchha gowati tan mangka sang wira ksatriya tan biténg śuran i ripu
glaṛen ing upaya saṇdhi byakta śirṇnanyéng ngayun mangka ling ning
manuk syung tan kédhep déning rabhi pijer anangis asaśambat duh
kaki atmajan isun lalu tn śihing widhi angdani laran ingwang kawlas
hyun.
280. Hikang pati maka panudaning larā palar palaṛen ingsun tembe
angrungrung tan maryya sasambat masu tan wring polahan ipun ndan
281. Pan kramaning dhumadi tan simpangéng suka dukā sipati sipating
107
saha putran ira nti mati binakséng raksa --
(53b) sa sodangdé lara tan popamma ri sang maha yati warasta guna
subhagéng bumi towi tan ginesang suta wara wasyanti nghing apti nira
tumut anglampus.
282. Dadya sira labeh agni tan kadahat pan sinangganing kukus waṣa
malanting wétning bhranta tan wring kon rujit pgat punang paśa ta
atmah bañu waśa nibhéng jurang katub lwir kapuk salamba pgat twas
nistanya anglar ati branti ndatan luhya siréng kriyaning wiku ri dhiksa
widi agni janana winong doning tan kawyaséng lara mangkana sira dén
283. Waluya ri niskala jati sang syung ngarṣa angrungu ndan Kén Waliwis
hyang Śiwwa minta nugraha malih tan uripa an wus sāmayéng ngantu.
284. Maṇdharéng kadi sira tibrahéng pjah ri kapana gesang balikan mangké
108
iṇdrajala matuh sakulang śajan ipun,
285. Halaning tan wring hati wisti tan wyar labdéng irang tang laler angling
iya ujaré mitra waliwis nghing mangké kahaṛep isun aglis wiscyaténg
sedheng ira ambhukti bhojana miñak lan pahan tumingal tang sabhara
tan wring gita lucu lulwi akidupuh tumenga tenga Kén Dahan tka
286. Hénak dénira sutṛepti abhojaṇna pélag ta suraṣa puluka nira agung
śṛeddhah sang pangempon maniran teda tang sega ndan sira sang maha
ri wruhan iṛeku kaki ghṛetadi miñak kalawan pehna suraṣa bhinukti lah
(54b) raṣa héndhah tan wring gati angucap adhuh hendi pinét sangahulun.
287. Sumahur sang maharsi po si yan pasungé kang lembu tang nisada
mudha drmba tan wring sa siptaning waca tan satya amuwus singgih
109
swéccha sang mpu dhanghyang maneh ta hanekwani tang sapi wadhu
sahaśra walu,
wehi kami minak pehan lawan gṛetadi winalingnya sung muda pin tuhu.
288. Ri kapan anār pehan mijil yan tan pinah kadya tūr samangka tan sopaya
sandhi nirwa tan pegati yan tan lekasakneng lawan hoya si pangṛengen
ingsun ling sang maha śura nengguh tan hana weri pjah déning
pun mandhuka gumuywa angling iya ujar ira lamun sama bhaga sayéng
Hari Dharmma yudha ginugon mangkin pan tan binagawan mitra lan
sang dhipak agung yan tan hayopaya ngṛebut sura sāpracidra hatūr si
289. Tka ri tlenging udadi glana tang tinil wadhu ndan si huga padha jugha
tan wiśmayéng wiṣṭi pan hana swamitran ipuṇnati sang Śri Kagaraja
(55a) ku śaraṣa pakṣi naṭa tumuli lunga maṛek lumaku śih ring padha
110
mitra ngabhih wyakti bawata héng dhon sami wyapakéng parantya lah
atūru ri śoring taru awlas ngwang tuminghāl muwus ih apa ika wyara
291. Tan urung angmasi pati labdha kang tuhwa bhuru tang wyagra lon
nālikang limang ratri mami aśrah ati sahuṇdhuh tan mṛesawaddha isun
292. Saharṣa pun neher nglaris maryya lara wonten madhé candra dhadhi
paran ujar ing muddha huluṣ tan wruh ring ala ayū,
ndi yuktyaning mṛegha pati minta śraya paksyati tuchha bhalik siréng
111
293. Sang syung asemu guyuwwa angling wruh ring céṣṭakaréng mitra tuhu
prajña ring gita śloka ngūtara tan olin dhuh singgih po si yan samāṇna
ring wuwus,
sang waliwis wring gati yyabhimatan irang manuk syung yan dharmma
aśruh mene yan wus prapting alas ri kahananing dwipanggih lah manira
tka nuru-nuru.
294. Hanisikānéng kalilip waśa nidra sang gagak śruh amuwus manira
(56a) wlekang mahaṛep toya ingsun muni jurang liyung maṣa tan winarah
nengguh yan hana hudhaka byakta nibaning jurang hantu pan tan
panonéng ngenu.
yan wira śatru prapti pijer dhénikang kamukān amuhara tan wring
112
kewuh ndan sang pakṣi sampriti sampun śiddha prayojñaṇna atutnyéng
296. Hépwambéknya tan wring gati lapa wlekang tan polih bakṣaṇna
panandha wibhukti ñruti kodhok muni kataha yan hana huddhaka tan
ri pjah ing murka drowi liwar sukanikang manuk bawan tekéng waṇna
297. Kalingan ipun singgih ling ning śloka yan sang sura tan alpa ring
purana saśtra maka pandipaning towwi yan hana parang muka tan ko
sumawur.
298. Lah wistarākna malih dhén ta katha syapa punang pjah knéng
waya kasyapa kepuh ring janggāla wiyar hana gagak jalwiśtri mawanti
113
kpuh kasyapha muwus awelas temen ugéng sun,
ring warṇna nira ruksa nglih patra śaka kang kari hasuska carma kanira
299. Lyan angurubbhi agni mami tan dharanéng lara suka pisān
angling hana sopayān isun swasta sira hurip mari mara ngké raryyan
twa ngrungu,
kulepāngawuk.
300. Sinangsang --
(57a) akening kang kasyapa mastāka padha twas tantra wadṛeha ahumis
kang sawanéh angling iya ujar ira kwéh kang wabhatṣaka kuṇnapa hé
tan asabha muwah ndatitanen punang kala ndan sang kasyapa sampun
114
301. Hunā ta śakataśmi winileting karaméyan tkéng siti wra tumemlung tan
koningéng amukṭi suka sang gagak amuwus haris sang wṛeksa kasyapa
karaksaha sang kasyapa angling sampun sira yan wancak daryya masan
302. Thighga anaking nila pakṣi kapattu tuhu wahu cumandha lyan sumuri
suri tandwa hana prapti nagha lapha tthar molih mangśatka nastwa ring
sang kepuh wruhan tan kasyapa hulun bhanāspati rajya haran nagha
yan hana --
(57b) masunga bhukti ngwang maleśa dhéning śih nityaśa raksakané malih
apan aku sakti widya wisa tan pa upama tuhu mangké isun tan wruh
dhénira sapriya lan sang gagak pakṣi tuccha ndi śaktya nikang mitra sok
303. Wraten timbangen ari ndi śaktyaning wyala rajya lawan kaśura dhira
ndi huṛenya maka priti lawan kang pakṣi tuhuk lapa maka lingnya
mangkaṇna ndi hana kahaksi kacruthi nagha mityéng ujar aho yanaking
115
304. Sampun śirṇna henti ajanaking gagak lawahanya bṛeṭa paritusta kalih
dhénya séka bhuddhi tan kataha wyaréng kéhuh dé sang wyala rajya
drowaka mitra tan sipi śihéng nagha taksaka durśila sama silih aśih
wuwus mangka ling ning gagak neher lunga agami ndan kocapa sang
305. Pepek --
(58a) bala warga anangkil ramya ngucap-ucap dénikang nagha rodra widhya
wiṣāné tan sipi kana ri kang janggalé wiyar wasanti luwang ing kpuh
atyanta dhénipun agung akwéh amademi kang tan wring baya bhinaksa
huwus.
306. Tan hopen tang kebo sapi lan undhakan aśi marangkaṇna tanurung
mala wisyanya ngebusi mamisa ta tan kawisapaha yan tan sira kaki
116
ñatūr déśa timbun ri witning kaṣyapa wātara ṣapandeman tudu ri
tkanikang lahru.
akwéh kang wong angiring lyan tang aptya anininghal byatita sampun
(58b) agni kagiri-giri lwir naga bahni arṣa kang niningal tang wyala tan wring
308. Sampun bhaśmi bhuta dagdhi tan pasara punang naga duṣta sang
Mangśalya amuwus yan wus nirśwapi tang agni lah wadungen pisan
pjahi kasyapa kpuh manawa hana muwah naga praptyéng gṛehani pan
gudakara ṛeké singgih ri pjah sang nāga lan kasyapa dhénya moha
117
hantyan ta héwa singit twasning gagak mrih upaya kahadang hana
rakwa raja putra mahwa prapti saking pacangkraman adhus lagya salah
tang bhusaṇna ring wasanandhi ulih tumingal tang gagak sigra ñuyug.
310. Sinambut tang bhusaṇna glis meréng tawang kagyat punang bala
muwang rahadhén mantri agya akon nut buri kang bala sama
nguwuh,
(59a) nda honyang gagak waśanting hanéng rangh tang braṇnané saka lah
panéken aglis ramya nguwuh atri tumiṇdhak kadhya srama śraman lyan
tang wahwa manék raṇdhu sangśaya kang sarpa tan wruh walangnya
311. Ih baya sarpha mandhi lah śi kembarana rowang sama pun anambut
taru lyan aśma mamugarih pjah tang hula pinupuh tan pasaran
kinabéhan suka tang gagak hurip dirga yuśa wruhnya nglocita jrum,
matangyan sang wring gati kadhya mét minéng talaghga ta matsya henti
winunuh kumuda karyya sari tirṭa hning mangka sang waya ri pjah
312. Sang Andha gumuywa ngling ih Sambaddha wus kataha dén isun sojar
118
kahéśwaryyan tan iya kacipta dhén isun,
isun satata pinrihing ati tan lyan kang ginung tuwi wus pralabdha éng
313. Ndah ṛengen ling ning aji śloka sang Śri Bhasubaga lah ngong
(59b) ran ipun lewih konang unang dinulu akwéh tang sarwwa sari ri tpi
rurwa tinibéng warih kadi tala dwaja anurun dhéning nilotpala kumuda
Pradyum namati ndan sira sang Hari anama pun yat Bawisyata sama
tamolah éng ranu harṣa mijah mijah ngigul angṛebut bhukti yaya tan
prapta tang lahru atpang warih pun Anangga widhuta ngucap angapa
119
kalelepéng toya nda hoyanéng mūrdhi satata pangliking cantaka
panglinggan ing lahru kangkang yan wus aśat punang bañu tan wun
316. Pun Pradyum namāti angling dhuh singgih tan senggahen wihang
éngsun paran dhon ta matani punang warih sinenggwa sat ampih dudhu
syapa ngagem palaning jawuh manawa tan asat bésuk yan praptang
alit mangkya manggih wisti yan suka tang sara minggata dhūrjaṇna
317. Sadum titahing Widhi wyakti tan keṇna linésan tutūr wang Batur
sapradéśéng Nilaśṛengga katūr jeng bhupati Patali raja dhé sang para
mpu,
tuhu yan bhupalaka siddhi angraksa bhuwaṇna aśihing sang para sadhu
wus inowaréng mantri katka tkéng tana yan tan i angrarahéng aruśuh
120
318. Wruh yan runtik śri nṛepati ahethetan mungsi jro kanana tan kapanggih
rinunuh sama mangsul kang wong kunéng pun Batūr Taskara pinten
dina lawas ipun bhraminta bayangan angluh kurapas juga kuru raga
dadi rumasa éng hati kang ning tuwuhnya dhuryyaśéng rat pan
muksyéng sima tan wun hantu hurén ring asramma samun margangkwa
manggih ayu malar śih śang maha bhiksu ingong asurud ayu.
kangélapa wlekang wét nyastu sang ṛesi ni kili sumambrama napa aris
sanghulun,
anglarapaknéng sun.
320. Maṛekéng sang muni tandwa ni kili matūr ring sang adhi guru lah
mendhek awot sari talangkup ling ira sang kayap lah alungguha kaki
121
kaya huryyaning alawas asusupan pun Wang Bhang Taskara nembah
singgih pukulun donira potraka prapti nadah wara mṛeta aptya nuhun
(61a)
angrungu,
apodgala angling sang mayati naku sida suruddhayu wang Bhang Batūr
nihan tékang śastra kalih nyang adwaya lan adhwaya jñaṇna wiṣarga
kumbaka récaka nglébhur geng ning mala traya gempung tlas dinagdhi
323. Yar yogya tulusakna śih sang Śri Dwijéswara anu bhawaṇna warṣa
122
pasang yoghga ling ira sang mayati wita dhibya takwaṇnan ta nākū,
syapa wruh ri wekas ing langit nir tang sarwwa pakṣa bhawa lawan --
(61b) abhawa nir tang pūja yoghga smṛeti alanggyaning yan ing tudhuh
siddha prih sang yogiśwara donira tan kacakrabhawa tembya kita warah
nāūu.
324. Dharan lunga kaki mara éng śmasaṇna améta kunapa sang inajñan
wot mantung kongang tang pancaka wiyar iringing wukir akwéh tang
susukatan samun arok lan tulang aputih atunah tang lostan tumper ring
325. Arurah tag śṛegala ambhukti aṛebut kunapa akwéh atunahéng pancaka
326. Ndan sang maha yati wus ira linggiha ngaṛepaken śawa sayoghga japa
123
(62a) nujéng wibhatsa awuk akam bang hṛedhaya sagandhaksata kṛemi
hyang-hyang sira nāku lah kari adhawak ngong mantuk éng aśrami sang
meṇdhung matrang truh riris alit geṛeh mandra hrit ri duk ilyan kadhya
mimisiki awarah yan siddhéng kapṭi sira Wang Bhang akunda aturu,
aturu.
328. Manira pun Wang Bang Taskara riki kinon andhéwasraya dé paramadhi
pun Batur Taskara nawang astuti kuneng wang uṇdhahina bhang wétan
(62b) pun Batūr Taskara dan mantuk wusnya diwa śraya maṛeking sang
124
329. Aywa langgaṇna mumurang sapāla dén ta tapa byatita sampun
winisikan dhé sang maha yati kinon lunga karyya dhukuh pinten
mṛetyu,
aśarira ratna yuwati mara éng katyagan sināryya mupu sekar śolahnya
tka ngrimangi membating tengah alurus lagi kalukaran jama katon tang
330. Sumar gandhanya mrik minging angdhani lulut Wang Bhang Batūran
raga karaṇna andhulu mraṣan angling alon nini ndhi sangkan ta tuhwan
rudhittha lalu tan wruh ing baya nusup héman warṇnan ta mas ku,
kahyun marmmaning maṛeka aptya malar śih sang tapa śugyan wruh
istri pati bhrata ndan pun Wang Bhang henti kaṛenan twasnya angrungu
125
332. Bhar yan diṇna ratri among karasikan sampunyana kanak pung
anamé bhāpa lan ibhu tang śri maya ngucap adhuh sang bāpanya nak
hér-héṛen manira meṛeking rawit asa tan suka nira lewih denira putu
mambhang sulaksaṇna yadin yan ring pakanira ndan sang inājak asayut
tan senggahen wihangég sun milwing Patali pan isun tan wenang mara
333. Sidya widdhyami dhéning yadinyan paksa langgaṇna tan way bhicara
pjah dhuweg héṛen maśku nini ring asuji paṛeng lungaha kalaning
dhiwa rahayu tan angga sang winadaka nira dara śru amuwus,
lah kari ya hériki didin isun lungha dhawak baya ta nohan apakna
tumulih lumaris angemban swa putran ipun kari sira Wang Bhang
(63b) maput.
334. Kangén kasyaśih ing rabi mwang atmaja tan hananing aṇdhulu tan
wun amanggih wiṣṭi dhoh ing awan arupit lwah jurang tṛejung mangkin
tibra welasnyéng sunu tumuli lumampah aśru anuténg rabi katututan ing
lalis tan tumuting rabi tūr anambut putra ingaras-aras sinarwi lumaku
126
kwéh dheśa kahasantyan punang kapahiring panitikan katang lumbang
335. Aśring anginepéng awan énjang wus dhawuh tiga prapti tepining rajya
sang dyah aparihara angling héng śwami duweg araryyaṇna ingong tan
tuhu yan samayaning pati kadang śri naréndra kalapan wiwi wadhwan
rinarah déning wadwaji akwéh kang wong sama dhum para kadulu déra
rawuh.
336. Kang wong samélinging pun Batūr Taskara tūr amarani wonten sira
amanggih wiwi Śri Nṛepati wadwan hilang tan katemu ah tan bonten
manira aṇdhulu kancit tang śri maya karwa sutānya rupa wedhus
ih tan mari co --
(64a) rah dhusta wong iki honya wedhus ginupta pun Wang Bhang anolih
kagyat anon wiwi pan uni strinya asindhutan méngas wengis tūr
sinuduk pineṇdhem soring ambulu kantenanya ṛih kaka tan kena tinitah
prapti kawéri agung ndan kalpawarih saya suska pān dahat kang lahru,
127
tumulih sama prapti tang banija ngirut iwak pun kusumastrantaka
338. Kunéng Kén Yatbawisyati kapanggih lumumpat nda tan wring tempuh
tita wan sama mantuk punang tuhrawa molih matsya bhawa bawésun
sama suka dus nglangwi toya amsuh iwakéng raga pun Pradyumna mati
rumasa éng ati mangké tang wang amanggih yuṣa lumumpat migél
angigul kagyat punang wong amasuh yan ndi paranan ipun sinurakan
(64b)
mangké an sira ngdaning wiṣṭi lah angapa knéng sun baya sampun
Sambadha aśruh amuwus dhépun śura jati tan wun prapta Śri Singhadi
prabhū.
340. Ambrastakna ri pakanira déwa lah kari ya pukulun manira amit neher
lunga aglis kocapa Śri Singadinatha pinaṛek ri soring raṇdhu pepek bala
128
lung huga ta mangkuk,
pinapag ing liring dé Śri Hari raja saha wacana marum ndi sangkan
341. Sumyanging patik Śryari lagi amawani kata humupat padha sanghulun
lah ta huningan singgih uwaca patih Śryari raja sampun pramadha ring
laku pan tan wun mangkya angdhanngi wisti punang Surabhi sunu,
pan hana ling ning aji yadhin sawakan ikang wang umarahkna
(65a) amukti yogya tuten déning sang wruh kadi sang Śri Hari Dharmma
342. Nda honyang puranéng nguni hana rajya ringŚwéthaka naghantun liwar
pirang warṣa śri bhupati aṇdhiri tan ananing baya kéwuh nir tang
durgati taskara mari aclor marih raṣa gama kawāt dhéning pratapa sang
prabhu ndan Śri Hari Dharmma énjang sira atangi asnana andéha
343. Sutra śyama alus botan jawi cinitraning mas ajur tiningkah kusuma
129
salas jinangganéng tepi asabuk griśing sumaguṇna harja papandhon
tinrap trapan mas adi awalagri mirah gung agung dhinalima sara
344. Anguwah karṇna asumping warsiki ptak jinebad mrik arum tka mantes
kahyuning dyah ka --
(65b) pencering lulut adan mijil sang prabhu pataraṇna hanéng ayun śopacara
alangu,
kali-kalihan ring uri asosoca mirah mayang gung agung wus prapting
yawi ndan sang para mantri pepek prasama asaniga atiyang wahann
ipun adan miring sang katong mangkya lunga nggerit maring alas
345. Ndan sira śri bhupati lagi angadeg soring taru piṇdha-piṇdha tumayung
sapadha paseh śari Kén Patih Swétaraga wot sari singgih awan pukulun
wahaṇna wus munggah śri narapati ring aśṭi cinaranéng mas adi akajang
346. Sopacara halep aśri hanéng ngarṣa sang paradi mantrya mungwing
130
wahanan ipun akwéh punang wong angering lampah śri naréndra wus
347. Akwéh punang samśam ngmasi Harina lawan Wijung sampun sama
kahatūr ri jőng Śri Narapati suka ningali lagya karaśmin wus tedhuning
ningali langūn ikang sukti mati tan kadi kuna atilam rum-rum.
348. Ruksanglih puh tang Śrigading lan angsaṇna kawlas arṣa tang tanjung
wilaja glar luru tyaja ningali keśehing samira dhurgaṇdha mwat ladhing
mṛebuk udan awu maryya téja kayu ungu lan wyala sari kṛesa ngesah
131
349. Ndan sira śri bhupati semu tan śobha tka alungguh ring śila nayaṇna
(66b) ngaka paksa ngaku śyung asmu guyu sang prabhu iya ujaré harih lah
ujil ahal tang hungu aglis malayu kang inutus wahwa ngrangkal nuli
350. Kén ujil awédhi anjrit anglung raga lah ta tingalaṇna waya wyala iki
surupayu lewih kaya tan leka samanira tan kanonéng sun ing dangu
dhéra sangahulun.
351. Wruh yan sang Naga Gini putri sang Śri Nagaraja kulawangśaja
aluhung dhuh salah sila sipi alaki ri hulah dles iki awarṇna sangkara tan
sarat dhadhi sira śri nṛepati mejah ikang hula luwuk sang Nagini tumut
132
352. Neher ta sira umulihéng patala tan maryyan anangis aśru anesel pura
(67a) ta dhusta drowaka tan wruh ring laku agamya gamana ndan sira wyala
adhuh anak isun nini atma jiwa warah raman ta masku marmmaning
ngaśa wingit syapa punang wong awéh lara sira tuwwan sang Naga
Giṇni sumahur sarorowan titis nikang luh sajña bhapa aji honyang ratu
353. Tinon ira ngulun yuwati kna maddhanastra kedwa hyun marigraha
śahasa tka ngaṛeking ranak bhapa aji tan ahyun amrih kaluputan
murub kroddha huragapati mulyar bang ning nétra agya mangsa éng
Hari Dharmma neher lunga aglis kapanggih sang Śri Swétaraja alinggih
watū.
354. Tan hana woang angāwruhi sang mantri prapta maṛekéng sang prabhu
marmmara angling aris bhawah kang buron sang mantri sama wot sekar
singgih akatah pukulun Kén Patih Śwéta kung matūr ngapa nṛepati tan
sawanya anglumpati waji sang mantri akwéh tiba kasungsang lyan tang
(67b) wa ngepang tka alesu twas isun rakwapti aduṣa sarwwya anglanglang
133
karaśmin sumbali olih amarṇna isun manggih durlaksan éwuh.
355. Putri sang anantadi apatra Dyah Wyalaningrat tan wruh ring kriya
dharmma tan wut ṣaśanéng putryadhi si jalir tka hanawung ragi ring
hula dlés tan wruh ring laku sujati nenggwa temwa ring wangṣaja luhur,
iṣṭān isun apatih bénjing yan prapténg nagara nurwani sang para
356. Saksat Brahma wangśa putri alaki śudra pramadhanéng laku sira kryan
sangahulun mangké ndi ta paran ipun tang wyala dṛewi ling ira śri
mati mangka ṛekweng aji yang sujanma stri an sakrama nenggwa yan
tan tumut hantu ndan Kén Tuménggung amuwus bhāya tan maṇdhi
dudhu mésem śri narapati ramya dhénira ngucap ucap pagaśya kawetu
rumasa raséng hati adhuh nini atmajan isun liwar salah ulah kṛetaghna
anut laku juti sagila mami anahut sang śri ratu Hari Dharmma yan
134
atmah wasyanti tan wun śirṇna yaśangku ring dangū.
358. Tuhu bhupalaka siddhi dharmmottama lunga Śri Naga prabhu prapténg
ri jroning kanana asalin rupa atmah nagna nridanta aciwala kapila gung
asalimput dhodhot hulung saha ganitri abaśahan suddha ptak alus pisan
tekaning sabhuk,
sahukara wédha marum awor kambhang ngura atūr ning Ghaṇna wṛesti
ngucap tija bhagya po siranak śri maha pandhya rum kadhi wruhing
(68b) raśih manawi alpa ring puja-puja ndyang wastwa purwwadi pinét sang
puspata nira sang maha yati mardhawwa alon angucap adhuh sampun
sira kadiku,
135
pinalwaji apan tuhu yukti dén ta nibanyaṣta capala bhanggapatita
yan hana śih wyaladi pati ring ratuning sréya neher mara ring déṣa
362. Sapaminta śri bhupati inugrahan nghing aywa wawahan wastwa tmah
pati yan wéraha sang katong lah kari ya sanghulun bhasuka dirgayuh
ngong mantuk neher mesat sighra suksma mahawan langit kari sira śri
(69a) kangen duk ira mahwa angucap-ucap kaya prapta muwah yan tenga lwir
363. Tya dé nira andhah akwéh tang matsya lwir gunung asarah-sarah
drawiṇna hokilang lan mṛesi mamanisan arak arum akéh sang mantri
malah lingsiring rawi awusan sang adrawiṇna śri naréndra asnana ring
136
luwah warasukti mati wus ahyas kadi ring dhangu adan mantuk sira
ipun.
364. Nda tan koninga éng marggi saṇdhya wéla wus prapting nāgara
manjing ing jro sang prabhu kunéng śri padhuka sor i sampun ira ahyas
sambarana émbeh ayu akampuh petak botlor cinitréng mas adhi harjja
kalih tulak adhu manis lagya nguwah karṇna sumpang doṣa ginajah
cawu alus dinangdhang geṇdhis boño asabuk sutra śyama sinujing émas
365. Waja du --
(69b) malima amanis lati tumurut dadhu lindhihning driya atūr tumés amadu
geṇdhis raga karanangdé lulut anujwing twas ning kawahan kung śri
pawinihan lan śri maha déwi sahénjing arṣa aguguywan ra wong ira
néng lemah sama suka angapi diwya paka nira ngruci ketur.
366. Kancit prapta śri bhupati marmmara aṇdhulu tūr asmu guyu ih
wisayéng katūr kapo wong iki asmu kagyat sang inujaran karwa
tumurun tan aśruh asalah lepihan śri naréndra tka anambut lah
137
munggaha tuwan hanéng madhya witana lungguh,
tutut śri paduka sori sampun alungguh kalih lan sang prabhu suka nutūr-
nutūr dhénira lalangon uni śri matūr angucap paran dhonira pukulun tan
paśri lunga bhuburu mésem napati mené maring daṇdha waṇna sagṛeha
367. Akwéh punang burwan lan watsi mwang tang kṛewa gwaṇna wara
(70a) lunga buburu maréng Daṇdhakawati nṛepati asmu śmita angling aris lah
368. Tan kawasitha hé riki tandwa prapta tadhah aśri dhinulu kwéh ta
paṇdhama agung anadhah sang katong kalih lan śri nṛepakanya kuneng
śri paduka matūr wus sinungan tadhah mwang sang para binyaji
asarik dhénya nabuh malah dawuh tri awusan śri naréndra ngarah
369. Angunguṇdhang payodhara tan mari angringring mas ku rari atma jiwa
138
sang tan sah nuksméng jro hṛeddhi tan rwa linewih sira Dyah Hari
tudhuh,
(70b) swéta naghantun biṣa among wadhu añuluh amunah geṇdhis paran baya
lali pacuh śri nṛepati angapi pranésaning cecek wadhu śri praméśwari
héwa asmu hisin hérang tan wring midem guyu wekasan angling asmu
luh tan anggeh twas raṣa nghulun mulati yyaji paran ṛeko kaka kang
371. Ri maṇdha bhagya sipi mami wiguṇnaalpha raṣa durung minaking yan
sarimang ndan śri narapati asmu kagyat rumaséng cita duh salah tarka
mas isun taha tan mangkaṇna mirah sira acinintya ring tutūr,
nibhéng hunu ri suswa arupit kedwapti wruh sang sipta ring guyu.
139
anantadi panangdé wibogi nṛepati dhuwiṭa kabaran alara apti anglampus
lah kariya Śri Bhupati Bhasuki subhagha sinéwaning bhuh manira amit
(71a) ri Dharmma tan wruh ring ngupa pathi dholang ciṭa manastapa hépuh
373. Adṛes luh śri naranaṭa katara réh ing ahuyung kawiyaran kapatén dhyah
yan uwacaken tan wun wasyanti tūr tan satya ring wuwus,
sawengi tan kena aguling śri naréṇdra angrum-rum asatya nenggwa tan
wiwal dhénira séwa śih tan anggeh śri nṛepadhuwita kedwapti nira
374. Sama lara nangis sang para binyajya tan wruh ring réhan ipun samaptya
tṛeptining kahyun malah tiba dhawuh telu sang paradi mantrya maṛek
paradi mantri tibra saképon dhéning tan wénang langgaṇna ring ajña
nira sang prabhu prasama nangis susughun wétning tṛesna śih mangké
140
375. Paran si ngucap malih sotaning prabhu subala chigra sampun
anglumraken dana punya rajata lén mas manising lewih séśining puri
metu,
(71b) jarṣi mwang śewa śogata wus watra dhinawuhan muwah kang paradi
mantri nṛepati sampun ira duṣ akaramas lan nṛepawadhu waja nira
376. Ptak botlor mirir lan sabuké pisan tkéng kawati dharupa nira śweta alus
asumpang ergulo aśri dénira kalihan sampun sira mateh gelung adan
tuhwa ngrawit ring sor tiningkah puspa salas akwéh tang apsara wadhu
tiningkah alangu.
duku laca ko cawli pan araddha tinarang tarang pinatih sahulu lulul
141
kumram tang kikitir masaddhi nempuhing bhanuraśrum.
(72a) mutug badhé wus lumampah humung swaraning wong atṛewu pira lwan
ngemban suta putu lyan ta anuntun karo nini tuwa nangis mile-mileng
379. Mlek tang rénu ametenging déning raryyalit mawu ramya ṛebut
saya aśru,
mas mani dukula sutra lungsih tan angdani ṛestah kang mulat sama
kapingluh kang ning sira sang prabhu pan lagya wilis tūr jaṇna
142
katuwon śri pramiśwari tan parccaya ri śih ira sang prabhu kedwapti
kating sangahulun --
(72b) tolih tang wibhawa pnuh mwang sarwéṇdhah pélag sawanya alon
381. Paran temahing nagara tinilar déra sang prabhu tan wun śirṇna gesang
lurugen sang para aji wanyangling putek twas isun dhénira śri naranatha
sira ngantya ryya rub nikang agni katacit tang wiwi metu kalih saking
anekar langit punang wini marmara mlas arṣa muwus adhuh siramanya
banggala muwus ih angapa dénta harih tan wring praṇna bhayaa tar
383. Ni Wiwita héwa asengit abhasa kérangan wkasan aśru amuwus ih baya
ngko tan maśih héng kami suka ngmasi pati yan tan bhawating kahyun
143
krod --
yéku satwa dhusta dhūrghati tan wruhing ala ayu paksa midayaka pūng
ta kangga kuta karih umiring sang maha purusa tan panut sojaring
384. Mangké mu aptya waśyanti lah pjaha ndatan malara ta kudhuran lwir
sang ratu Śwéta Naghari tan wruhing swakriya ayu tka anut kahyuning
wadhu kutila drohika punggung tumut wibhukti tan wun patiténg nira
385. Tuwi tiryyakti tuccha gati tan wring sastraprama dényan anut ulah sang
lumra suyaśa niṛeng nguni subhalanéng jagat mangké sun yan teka
amurang tan panuténg aji nirdhon sukirṭi sang makriya saksat ngwang
tumurun.
386. Hen --
144
(73b) tyarṣaning sanāgari tan pahingan tekéng pṛetakṭana lwir ri nugrahan
ayuh sang para mantri prasama amekul suku adhuh déwa śri maha
387. Hénak tang rat sutṛepti kuneng dhéwi Mayawatya lastraryya labeh
prabhu,
tūr wonten ling ning aji wenang sang maha puruṣa tyakti siréng uwaca
yan wus angdaning sukaning bhala wargha sutṛepti nagari tan karwating
papa dyastun śatya éng rawit yan tan sakrama anuténg kasadhun.
388. Wyakti atemah ruganing swanagara patiténg niraya bwat pataka tinemu
watsyu hoyan ling ning śloka ko wus tan wenang kanti ruru śṛengganya
(74a) ga lungid saksat iṇdra bhajra nglimpung karusan patik bhra aṇdhulu ri
145
wilaśa śryari prabhu śanta cita śih uryya ngupet śryari nenggwa mét
Sambuka bala sang Śri Singha dhipati lagi rumasa raṣa éng ṭanu,
nirdhon dénira aśih uni sékapraya tuhwa tut mangké yan atyara tuka
paran luhungéki ndan pun Nohan aśruh matūr kalih lawan pun Tatit
mṛegga prabhu prangning śwaṇna gya makolih ruṣa rupa tapa tan tapa
nusup ndan Kén Nohan hanéng ayun lan pun Tatit adhulur.
(74b) śrang umangkat tinut dhéra Śri Singhanaṭa Kén Sambaddha ngiring
146
angrubung mangang daśinya Kéngis Sang Andhaka tan kawiyaskān
malayu.
392. Tinut dénira Surabija ngembusan tang śwara śrang malayu prasama
manghap tang naka alungid lwir ganjiran sahasa tka ngṛenggut mubat
ambanting anahut anisig pundak sang śri Anurwatmaja tan ajrih males
393. Atūr sampet Śri Nurwaja lumrang rah ring wayawa kaharaṇna bhasma
bhang sampun angmasi kalih pada sura suśrama ring jurit apulang kang
śawa msat hyang atma mulih ring acintya śunya nung dhinunung,
(75a) lanipun dhadhi mawasana pjah kawekaṛen wus henti kawating laku
394. Tan simpang tang atma mulihing walukarnnawa nitya tinemu papa tan
prabhu liwar nadhukara bhiṣa nira Dyah Tantri marmāra alon angucap
147
adhuh liwar kawengan isun,
lembut tan liwar linikang wong sama muji-muji matangyan Dyah Tantri
dhonya waluya manggih Śiwa padha pun wira késari apan talpata guru
mésem lagya awot sari sang dyah marmmara alon umatūr taha tan
mangkaṇna déwa pan sang sipténg aji dé sang wruhing tatwa dyatmika
hyang mahulun.
396. Pirang diṇna sang Dyah Tantri asangkatha hentyarṣa ṣangahulun wus
rinowar sapumliwar déra ndadama śih pan kadya nemu nemu ratna
kastubha --
(75b) hantuking hyang ñakra tasik madhu atmah stri ratna ndi syana sumama
cengeng sira śri bhupati lwir tan ing rat norana dyah kadhulu sira Dyah
rarasing wadhu mangkya andulégi panon ndan sira rakryan patih liwar
148
397. Kṣantawyakna gatining kawya apunggung milwa nuddha prapancaning
raṣa tunggal nitya pinuh kwa rwa bratara angapi sangkaṭa sang maha
widhon,
bhumi ngwang nirlanjyéṣṭika nuhun ri lebu cara sang yati tan kataman
sarik ta ngong.
398. Wuwusen Sryari Dharmmi ri ngéñjang sira wus ring yawa mangké
héntyanta rumning tangkilan nira sang prabhu lwir sara puṣpa śikari
ataṭa sang maha bikṣu lwir sarasing jalu mrah ing béjya aśri alep tinon.
henengakna wibhuh ira sang prabhu śrécca kadi nguni matūr pun patih
400. Panilakaya śri bhupatti tanarabi pukulun ling ira sang naṭa apatih noran
149
aṛep ingong yan tan kadi sang wusalalistangur tan parabyéng sun
ling ira patih madri yukti andika sanghahulun ndi syan arupa
mangkaṇna yaya pramiśwari déwa lwir ati hanurun kadi sarawati tan
401. Dadhyan hara nini prapti ring tanana jumeneng yyaptin ira śri narapati
gipih tumurun śri bhupati lah pun apa kartta déwa asa santér isun
sangahulun,
(76b) tanu déné apkik lwir Indra ngutpṭi tumulih amiṇdha manuṣa suraśmi tūr
402. Yan surupa dénta mumuji ring umar dewi isun lewih dhénta marṇna
ingśun,
sampun akumbi kaki pan sira prajñe raśmi épuh śri nṛepati tan
pangucap pan wruh hinayawit pan surih ira śri bhagawating sobha
403. Pinaṛek kedwa ri dhénira nini tinañan sira sang prabhu lah purṇnanen
150
mangkanéng sun lah wuwus aywa sangadhi cédha cédha mami lah
smu ṛengu lah wastu ratu tan anéng puri dṛeméng guṇung waṇna
(77a) mantuk.
404. Mneng śri narapati dadhi wiparita citta wadwa mwang mantri tan
kétung lunga aniśira tri sangganira ring alas aguling lumar wyangantu-
angucapin alaih katutwan mami olih lara priyatin binaṇcana ring hyang
405. Lah ngong linakwan luputing awaśit ataman kawiwékan pantita ing
nguni sakala pinanggih tan dohing śarira ing kangala ayu natan
dangu hna atmajanira wadhu asujya aayu-ayu tan padṛe wiśya pan wus
151
406. Kang pamurwwa aranira Dewi Dhaksi Dewi Dati kang panghulu
wani wwang marangka pan śitara angkur kawuwusa śri bhupati analasar
listu ayu hanom saha smitanapa wong para niki basaja bagus handudut
simanira pukulun.
407. Pakanira rari wong punapa sira oyéng dalemmikana nama nawa janadhi
warah knéng sun nini tananéng kakung ta yéng daśih wong paran
masku jaténan aringwang ling ira Dewi Dhaksi saha smitamanis ngong
tandhakné ngiris mtu rah ning anamika tumuli winoraken kang marus,
sampun katūr ing śri bhupati tumuli hanadhah hénak binukti dé sang
naṭa dadhi atanya ri kang Daśi angolah wahu kon angulati malih
152
(78a) aguling mas isun sang dyah hapya sang adhi sang kakung anṛeng
dadhya karungu saparingring ira nṛepati ajur Déwi Dati angṛes nala
agadgada lumaris ing Dewi Dhaksi sawuwus wong lanang kaṛengö dén
meting yawi angling ngaris ih ngka wikṣa paparéng sira nora mayaning
wong kakung lah haja hulus kakéngsun śighra hangulati sang Dati hapi
dadya ring tilam kapanggih nṛepati déning Dewi Dati ginamlan kinaṇṭi
aṣṭanira sang katong lagya tinuntun metu Déwi Dhaksi ling ira sampun
411. Maskwi ṇdhung sang suksmaning puri hyang ning arṇnawa madhu --
ngong masku,
153
sang dhyah apyan nikel yalis śri Haridharmmanekaken kapti neher
412. Tan sah ring pangkwan riningring susuhuṇan déwatmajiwwan isun iki
wusadha aning lesu kinangen raris sah manira déwwa sang dyah mingé
tutut sang dyah ananggapi saking wajja api acungking apan pandan
iraṣati nira sang katong anuwacéng jinem rum sapolah ira among
anéng wésma Déwi Dati déné amanis lwir juruh kaddi muksah
(79a) angantu-antu,
saha waccana angṛeṛemih kaka sapéng rika rwangan ira atūrwa swarané
arum amanis pantes apekik anulus waśitaknéngsun kaka ling ira Dewi
414. Mdal aglis Dewi Dati sapa tuwan awarah hé sira ingsun kakang api
śwaranya ngṛeṛemih aywan angidana ingsun tūr lumaris Dewi Data aśru
Dewi Data angling aris sapa sira angṛemi riki lah atangi ya kaki karanya
154
cinangking kinaṇṭi lumalya metu śri bhupati gadgada muwus awedya
paménaka ingsun.
415. Gumuyu Dewi Data angling liwar acungking wong lanang lah maryya
metu tinuntun śri nṛepati paṛeng medhal lwir smara lan ratih angadyadé
ling ira Dewi Dakṣi paṛeng lan Dewi Dati asung manira ri tuwan anging
aja lama yayi manawi kaseron turu nini pan olih anlang --
416. Mesem sira Hari Dharmmi arahi isun katrinya sang ngarum ih nahan
kwiki asujya andha śih aganti gantya apaslang padha gumuywa kang
aywatara kalih śaśih lama nirāji dharma maring alas Kén Denān alaki
katrinya pinungpung ring raśmi ndatan kacarita héng ratri sama aturū
sama awungu kang wadhu sang natha apya mulus jati amideng yasa
prayanira amumuwus.
417. Daran lungha ri nini kāli sang kaka turwi alama tana mangké ingsun
nitya gumantanging panon sang naṭa ngṛengwa wuwus api lelep aguling
awyatara nalika trini sama lunga sira mahas ing śemaśaṇa sang naṭa
155
nūkṣa umiring anglingsya ring swana hulung prapti sira ring sétara
ṇnata aningali yan angucapéng ati tutūra hing yakṣa atut lan warṇna
aja sira ambukti pan tan wenang jana amangān wangki dhépun alit
binukti Dewi Dati angling lah wéhi dhāryya kakang apilih mari sira
maka pitutūr ingong durmi pituturing uttari mawi ping rwa kléṣa akéh
420. Maśa tan udani śabdha tan kakṣi pasungnyéng sun amajār tutūr katrinya
ayu niṣṭa maddhya ing ngutami pinilih dhenira uttami ginuyu guyu
156
ing paturon sampun sang nata sinimpen dahing jroning paparotan sang
--
(80b) Dati dhanti sinimpunan ring putri nira Déwi Dakṣi kang dhaging
421. Śighra prapta sang putri katigha sumaṇdhing alungguh i ringanira sang
naṭa sāma gagaṇdha mrik tumulya guling sira katrini api énak aturu pan
pan sira uninga rimihin dhateng ikang stri katiga apyénak aturu asmu
kagyat nṛepati lah nini atangiya tuhwan angapi swapnān isun kaya ring
422. Hana animpen dhanti wahya nimpen dayya lah atangiya māsku
tingkaba hana putriya nira katriṇni tumuli sama ningkāb peṭā sang
ndhakṣi daging nganemu neher amuwus lah ingsun irang tan sipi maśa
iya kaka Déwi Dakṣi uni sétra ngūntali aphuphusuh Dewi Dati manira
ih tan suddha atin ingsun yan tan lina wong ngiku Dewi Datya aśru
423. Hala punika nini yan ingsun amatyāni kakūng pira si malānta kaka
amatyaning--
(81a) swami hana ta dénira amimirang hana yan pamales ingsun layang sun
157
surating waliwis peṭak yan prayan isun,
sumawur sira Hari Dharmma titiban hyang tan kacaksu sing amanggih
ajñana dén amicara larining ati amilya dudu angulura karṣa ala anut
424. Sira amanggih dhanti kalih réhing phuphusuh tan pamicara suka
atingkahing kang janma lawu lah yayi pamekas sira sinimpen dhaging
saranta sira adarat lara pakénak mangké ku angrasa abungah girang tan
lyan saking bhawak yayi lah rungoken waśit aywa salāh tampi balik
425. Balikan sira nini katiga hāmuja brata meneng katrinya tan panabdha
semu héwa angapi śri narapati amuwus nini daran aguling sakṣana sama
mangké manira ma --
(81b) lesing lara wirang tūr sinusupa ring pattha ira sang prabhu tumulih
426. Karyya dawak śri bhupati tumulya aṇdhulu śarira nira awarṇna waliwis
putih lingnyéng ati ih Hari hama katon ala sira winacanéng ayuwinales
158
dhudu ih tuhu atmaja yakṣi tan anampani tutura ayu baya ngwang
ngendi śangkan ta prāpti pun apuri sukaha nira tan Sambada warṇni
katwanging pakṣi linuhung tumuli lungha sang Balibis petāk hamer ring
luhur.
428. Tumurun sira akampir ring Bhojana nāgara natha patra sang śri māha
(82a) sang prabhu asiha ring kawlas arṣa pangungsyaning wong kawlas ahyun
pan sira witning watek dhānarāja tamah ndatan karaketa ring kahyun,
kara nemu ya tatangan tuhu bosik sālampah sadhina kininkin daśa sila
sahimbuh lan alagya kapari tuṣṭa latri lampah ira iki tingkahing
159
429. Jayan santosa bawirati satya tuwi puniku lumakwa nitya ham lampah
ira taki-taki akinkin dinohan dén nṛepati durjana marggi iku kang
muwah binuru katsawya tan wenang lumakwi dinohan déra sang naṭa
tingkah ikang tan astiti yan tuminghaling wong alara milwa malara sira
ingwang api tan wruh lāwan tan singgih mwang patih ira apatra tuna
dinulur déning sarwya pakṣi ling ira sang balabas pakṣi ri manūk abyuh
angapa dhonku sang para pakṣi hanéng alas hana wong akākā lan rāryya
dhéning Anjabung henti mangké sukan ipun lagi winakta mantuk tan
431. Dan sungakning Ken Demang puniki gusti kang manuk swéta bālimi
agung olih kwañjala huni suka sira rakyan Demung déning tembya
160
Sāmbhawa nathéng sarwa pakṣi Waliwis ndatan saméng bālimising ling
angaku.
432. Kén Demang sumahur aris balimiśi tah sira Hari tuhān dinarmmaken
(83a) ken sunu manawa tan arṣa siréng sun tumuli winawa mantuk ring dalem
rāryya ngon ira ri antuk patuh olih ing Anjabung ngong dharmma putri
433. Sajalwistri kummisi ling ira kang pung ring stri lah ninya wruhanta sira
Demung,
lah bāpa Demung mari riki wanten pangrungon isun ri wéma suhung
434. sama anggwa pacul linggis sampun prapta sira ring karang suhung
punang mās tatūr suka manahé Kén Demung sakṣaṇa sira mantuk wus
161
prapta ring karang awarahing nak bin ipun,
ri wruhan --
(83b) ta nini manira amanggih tatūr pawarah anak ira sang bālimiṣ putih waya
pakṣi pudang méncor ring tirisan pilih sisi kaka angucap-ucap lan rabi
angliput.
435. Daging ika amalerarādin karungo dénira sira Waliwis petak ling sang
kalāmukan déning karimi karākah mwang kuṣa dagingé malara ayu Kén
436. Mangké angungang kahakṣi gdhang ika ingungkab aglis cengung Kén
Demang aningali gumyar Kén Dhi sārwwa baraṇna mās tatūr tumulya
ingusungan sampun winawa mantuk suka nira tan pinipi ring sang
muwah ta sira Ni Ugi mārmma śih nyéng pun Waliwis peṭak lyan liyan
sarawi praptān I harttha nira milih angibeki raja ring yami muwah sira
(84a) wus kāwus ira rākyan patih déning arttha nira Demang sabhuhiréng
Waliwis patuh.
162
437. Saking tanāna prapti arttha nira Demang lumintu pangwan mari
438. Sang durniti istrinya pinatrani tan patatangga misaha sang Śunaya
rorwan siréng ri sang Sunāya angling lah nini kariya ring wéśma
tan kawaśittha hinta ri sang brahmañan bhutāblo ring pungkur meta ring
raṇdhu agung brahmaṇa warṇni sang Durniti aran ipun tandwa prapti
Durnitya amuwus aglis temen sira rawuh hendya kang ngolih ira
439. Baya kinuncang déning widi liwar honéng iréng sun ayun sasmara ing
sira lah lumaryya guling tumulya awor sih tan kocapa sang ananangśi
wus mantuk kang yākṣa wruh ing sasmita tumuli lungha saddha aśru,
sang Sunāya prapta ring nguri lingiréng rabi tang gama olihing anjaluk
angrungū.
163
440. Alama ingsun lungha atatangśi tembya mangké ingsun rawuh añar
banggi ingsun mantuk ing nguni lah aturu nini māsku sang Dhurnitthi
aśruh amuwus taman bosen sira aturu mawa mawa smara neher kinaṇṭi
amomori marmmaning ling ira sang Durnniti mangkana sun api apya
lungha karyya sira ri wésma ingsun malya atatangśi tumuli lumaris apra
441. Sang Brahmaṇa Durnithi malih utara saking raṇdhu teka angaras
amekul sang Sunāya nut buri ah brahmaṇa paran siré riki angaras ra --
(85a) rabin isun lah sira brahmāṇna paran jumrojog ing umah ingsun,
ih raṣa ngulun brahmanéki lah metu aglis sang Sunāya angling gṛeha ku
dudwa umah iréki ramya sira ṛebut kawu kémengan sang Durniti tan
442. Satindak tanduk tan pahilir ing twa glung angucap amulu aṣṭa jariji
waja latya amingis awaning meneng sang Durnitya tan kaling paṛebat
ipun ucapen sang natha wus tinangkil ing yawi pepek para mantri kancit
brahmana iku sang sipta ngong aninghali singgih brahmaṇna sira sang
164
443. Brahmaṇna sang natha neda śih kinṛetan dé sang prabhu nak bi manira
sang Sunāya angukuhi patik bhra ttāna ring batūr tan patatangga mami
wawang tinungtung patik aji sang Sunāya umatūr singgih patik bhra
(85b)
444. Dépun tumulus nṛepati tumulunga ring kalaran pukulun anghing śri
narapāti ramaning wong sabumi anaraju lampah astiti yan tan sahiku tan
pantuk danghyang ira nṛepati sumiwing bhojana nāgari pan sira wenang
dhumaṇdhākang luput,
kemengan śri narapati déra danghyang aṛebat rabi yan tan rabi nirārih
masaśih rawanya ngṛebati lah si bapa dhanghyang sawiji maśa sira yun
angaku wadhu lah babu brahmāni kammi atanya mangké si sira iku
445. Meneng sang brahmāṇna bramāni pan alumuh angaku salah lah si śih
yan winwas karwan dhatan pati sumāhur aris kang wadhu wyakti
ngwang lumiyat norana kang kayéki awarni karwa sira sang bhikṣu,
dadi ametengi kaakṣi dénya anunggali wayahé pwa anglih sang prabhu
446. Lah kanuruhān sira ngong salahi sama angṛettani wadhu brahmāṇa
165
kalih yan tan putus dénta angṛetanni apati iku mari ya patih māri
447. Prāpta ring puri śri bhupati teka alinggih mangu angrasani wyawahāra
nira wiku kalih mwang sajro puri samé puh milwi kapegan kapti tan
amuwus śirābya iku nini śri narapati semu hépuh dhéning tan wruh ing
448. Hana sang brahmāṇna kalih aṛebut wadhu sang brahmāṇni tar wwikan
yan buta tarū warṇa ring swami si warnnu wenang tinirū mangko
kaṇcya rinungū dhéning kang manuk bālimi putih tandwa prapta sira -
166
449. Bhapha Dhemang punapa marmmi nira alinggih semu mangū punapa
taṇdhuk,
śinaléng rakyana patih lawan ingsun Kén Tumenggung malih lan Kén
Kanuruhan yén tan rinaṣa niki samya linungsur dhénira sang prabhu.
450. Makādi sira nṛepati sira tan apti andhiri bhupati punika marmmāning
hépuh gurwa angṛetani paran si polahān isun lah away sira bapa hépūh
451. Mangkāt Kén Demang aglis maṛéking śri bhupati wus prapta sira ring
(87a) lih-ulih praptané Kén Demang sinapa dhéning mantri alinggiha ring
kéné linuhung,
karyya Kén apatih angling sapa sira amgāti karyya Kén Demang aris
167
sumawur atūrana śri narapati honyang tarka tinemu.
452. Wus mijil śri narapati semu tan ṣobha meṇdek kang mantri atata
angling sang prabhu rākyana patih angapi dhénta wekasé karyya iki
bāpa dhanghyang Kén apatih matūr Kén Demang sira anakuwi lingira
sang sunāya angling ngaris lah Ki Demang dén singgya iki yan singgiha
dhénta arih agung wighna tinmunta ari lah ta bapa dhanghyang sampun
wancak darya ingsun amegati karyya lah ulataken ndhi lawan para
453. Apatih asowaraha punang para mantri sadhaya kon akaryya tumangan
aśru ndi kapwa wwang ngumanjing kucuring keṇdhi lah iku ciri bapa
454. Yan tan wenanga umanjingéng keṇdhi dhudhu rabiya nira tuṣṭa sang
durniti angṛengwa ling sang angṛettani lah ngong umantuka ring keṇdhi
neher gumuyu girang amuwus lah sang sunāya alapi dudu rabi aku niya
168
kaki adṛewéya rabi sapa sira kāddhi ingsun nora angraséng rang ring tan
uwong kala sira anjalémoto riki angaku rabin ingwang bhaya lali ring
bāwéng gelung.
455. Nirdhon punang ganitri lilir sāri sāri yan wastwa ring rabinira paṛeng
ngong manjing ika sakṣaṇa dén ulya aglis tinetepāken dénira demung,
tumuli matūr ring nṛepati lah iki yukti brahmāṇa sang adṛewé wadhu
lingsya bhuta puniki ring keṇdhi lah sakaṛep ira daweg binaṣmi pukulun
456. Geseng kang bhuta dadhyāṣṭita nuwasa ling ira sangahulun ibu
(88a) śri narapati arorwan lān rabi saha wacaṇa atma jiwān isun,
wiwéka ring nāya wit hānulus hāyu wédana sira sangahulun upékṣa ring
kwelas ahyun niswṛeṣṇéng dṛewi hyang tan kawastwa sih maleséng sira
siddha sangāhayu.
457. Sungana wekas stri bhupati maka tārpaṇning nāgāra langgeng rumakṣa
sampun yan ṣāktya ambuncali skar ura pinaka wales śasindan sang
169
kita kédhepa dhéning para mantri demang patranira amangku bhumi
458. Sirākampin tuhu déning wong sajagat ring bhijana nāghgantun tan lyan
maka tantu pan sira amangku bhumi ling ira sang natha ih paran donta
lah sungāna patih ngong ayun andṛebya meneng arupa hépuh rakyana
(88b) ira balimi sitah kayāngapa arupān ipun tumuli lumampah aśru rakyana
459. Atmaja nira nini jinaluk dhé nṛepati punapa wekas manira atinilaring
sang waliwis peṭak Kén pinatih ndatan panglingena ira dṛes śrumawuh
yayah ibu mas ku rari lah kaki angalāp dé nṛepati ling sang balimi
460. Aturakna mangkéki ngong yayah ibu ring sira sang prabhugung
mangkyo tang ingsun yan sira bibi angaturākna ingsun sakṣaṇa ginawa
apatih sukān ingsun tan pinipi olih hābambān ih kaki waliwis putih
170
hāsambawa angrawit yayah janma idhep iréki lah nini galuh mérénéa
tuhān ri wruhānira pakṣi sang cakrawa anapi ari māsku alinggiha mas
ingsun.
461. Gumuyu rādhén dhéwi ri ling ing cakrawa lwir juruh pan wagaténg ri
ngwang bapa ra --
(89a) ja sun tedhani waliwis iki angling nṛepati alapana tuhwa paywāna dén
sinambut kang waliwis dénira radhén dhéwi bapa aji ngwang amit
mantuk lah lumaryya ri nini hra mantuk radén galuh aśri dénira
463. Tan séng embānan ira rādén déwi sang waliwis putih amanjang sira
hānesep huroja kādi nyuh dhanti tan séng sami pah aturu yan sira mukti
akembālān lan radén déwi asing tinadhah radyan sang cakrawaka tumut
464. Patārpanya mas adhi kuṇdhi rinengga déning widuryya ratnāgra gung
agung tinetep mas angrawit pan wus alami siréng jro puri sang balimi
pṭāk tan sah ing rādén dewi brayandina ring béjya sirādyus,
171
ingusap-usap aris dénira rādén déwi tānusang waliwis pṭak --
(89b) pan tuhu titahing widhi taya pinalih neher cinangking śighra ingembān
465. Śayan metu kang kapti aśih sang waliwis pṭak tan kāwaśa madhemi
466. Syuh mālupa twas ira rādén dewi sinaṇdingéng wong abagus sindéng
liring hākālihan sira alinggih yaya ri swapna ndan ling ira rādén galuh
lah wong paran sira ring ngkénya teka linggih ingsun sang waliwis pṭak
467. Punapa marmman ira nguni daddhi manuk waliwis pṭak mangké nora
daddhi rupa anom pekik singgih manira ngūni rāja ring malawa
468. Marma tumilar ing nāgari saparan ing anglangūt anusup ing wanantara
dadya amanggih puri asepi waya dhari katriṇi sun anggya rabi masku
manira amituturi yukti winales tan rahayu lara wirang tinemu donkwa
dadya --
(90a) waliwis śawétning wiṣya dhangngulati sinusup ing layang paṭah ingsun
172
puniki hālāning énak manira turu.
469. Wkāsan tumulya tangi atemah manūk balimi sitah cengeng rahadhén
galuh angrungūwwa ling nṛepati wkāsan angūcap dén tulus sihi séring
sunya ngong awṛetakna matur ring bapa aji sampun agya pukulun sang
madhū juruh tan séng leyep ing tinghal ri tayan ing tanū sampun rari
mās mirah ingsun amiwṛetakna ring sira śri bhupati tan lama nedha sih
470. Ling ira rahadhén déwi asengseng guyu lwir asirat juruh lah sakaptinta
manira angiring lah iki layang sināmbut ngong winālwi malih sinusup
maring waṭah ira malya temah waliwis sayan asih mangké rahadhen
471. Pan sira radhén déwi udikāyan ing wengi sang waliwis dadi jana
wuṭāmma yowana pekik tumuli sinambut radhén déwi ling ira aris
adhuh atma jiwa rari honeng ing sira tan warsya andulu,
yan tan sida sarasmi manira lān sang śri ning rūm-rūm suka --
(90b) matya silunglung ri sang sūkṣmāning puri dhyah ari sānmaténg akūng
kādi cāntaka nāngis ing tawang anéng aśuji angapti apti lurakéng
jawuh.
173
472. Upamman ipun sryari dharmmi ulangūn ing sira lah tewasanéng sun
meneng tumungkul sang nāta ngṛeṛemih wus kotih sah ning sinjang
mrik arūm,
sang nāṭa nekan kapti bwatning hāstra smara nuli kahantu śri nārapati
holihen ingsun sang arūm yan ta alalis paran réhan iki mas yahu hrung
sira pukulun cakaṛen ingsun dosa tūr luywan ing artti kināngön puniki
473. Sināṛeng tināriméng laṭi tutut rahadhén galuh sinléni dhé sang nāṭa wus
putusa réhning jinem mrik neher sira alinggih pinangku radhén galuh
(91a) ṣmaning puri nora lyan malih liningga ring hṛeddhi kanispṛeha
liṇayanéng lir ing sanghyang ning kancaṇna sanagari śri ning ratna
474. Pan sira istri linewih hyang ni sakāmaṭan salwaning nāgara śakāhebning
kacubung bālabur madhu mwang juruh aśri ingapi ring udyana rari
174
dadya piṇda hisin rāhadén déwi angṛengwa ajnyaning kakung
sayémbuh asih ira śri bhupati alami using patemu cāndra śuji wus hānut
tinut pijer salulut sang prabhu lan radén déwi tan maṛek ing śri naréndra
475. Tan kawarṇnahé riki ucapen sira sanghāhulun énjing sira awungu lawan
ṣri pramiśwari sumaṇdhing śira alungguh nini ngong anupna wahu anak
lah punapa kalinga niki lah konen aglis pinangan huṇdhang nanak galuh
(91b) pangku ingulurān kahyun pantes angliga kung anglih helih lurus ing
Pisangan awot sari mas mirah maṛeka tuhan andikan ira sangahulun,
piṇdha piṇdha śri mina sājur sakurug rangdhi pinatra gadhung hémbeh
rawit dhéning mas hājur hāpinggel lulut śaśa ruddhira kang simṣim
477. Tumulya māngkat radén déwi prapti ing jro purianembah ing śri
naréṇdra ling ira lungguha nini hālami tan maré ring sun anembah rādén
175
alungguha ring kénya nini angling śri nṛepawadhu tur anggameli lunga
yan ira cakrawati nini manawi kabhabhawwan déning gring ira tuhan ih
478. Hing kénya adyusa nini tumuli dinyus déning rarājya ring śila śayaṇa
garbini ri hāgraning sari maha ri sapṭa rawa ananta saraśmi pajaṛen ibu
meneng twan galuh huwaca hari nini sapa rowang salulut manawa
479. Yādyan brahmāṇa nini wési śudra wabhahéng hulun meneng rahadén
galuh wikān śri nārapati lah sapa iki bhaya mirangi tan katemu ring tan
mangkat kang utusan wus prapti siréng kapatihān pukulun maṛek dén
aśru andika śri bhupati lingé kén patih śri nārapati tinangkil ing yawwa
480. Rādén Cakrawati sira garbini tan bonten kāntening kakung rubdéng jro
puri kagyat kén apatih tumuli lumampah aśru prapti yawi teka jumujug
maṛek ing sang nattha ling ira śri bhupati angapa dhénira angraṣa apatih
176
tinakénan datan pangling sira angraṣanana apatih kén apatih awot
santun matūra aris suruhi punang para mantrya nṛepati sadāya metu
(92b) yawa maṛek ing śri bhupati tumuli wijil sang naṭa pinaṛek sira ring
manguntur.
481. Pepek kāng para amntri umaṛek ing sira sang prabhu sesek ing pasébān
prasama angraṣa tan polih ing niti ndatan kocapa riki hana gantyaning
wus henti widramé nāgari ndatan kapanggih rinarah śri aji dharma
482. Watra dénira angakṣi sakwéh ing tangkila nora kadhulu Śri Hari
Dharmmi daddhi kén apatih Pati Madri angṛengö wṛetta yan sungna ta
kémban ri garbi nini putra tan bonten kanten swami yan hana miwruhi
andhika śri narapati andiri patya mangku bhumi amiśéṣa héng sang
prabhu kén apatih Bati Madhri anglingéng tanu mangké olih gandaṛen
483. Pilih manira sang wikān amrih atur runtik ik kakya ajya wancak
177
(93a) apatih prapting jro puri anembah ing śri nṛepati patik ajya maṛeka
pukulun,
aṣṭi wwang ananggupi hāmriha hatur runtik apatih sakaṛep ira yan
sampun hana ngawruhi tumuli mijil ṣri narapatti sopaccara aśri tuhu
484. Ling ira śri narapati ah patih madhu sira nanggupa amriha wwang
ndatan yukti sandhika śri bhupati lah humākna punang mantri kabéh
pukulun sananing kakung humet ring yawi angling sang prabhu togog
muwah sakwéh ing wong jawi mangké umetu siréng yawi tan asaryya
anuli prapti bebelek kang wong śri naranaṭa angucap apatih tinghalana
wus akumpul iku kang para mantri yan kawruhān ngong gawya
485. Handha paṭi kaji mangké ngong aninghali tumulya watra dhénya
andhulu lah tan bonten iriki meneng nṛepati semu hépuh angling pun
pun patih Madri hāngindra jala nara malih ling ira śri naranaṭa lah paran
aglis hārahā--
486. Tan asaryya prapti adhulur punang punang wadhu tan pegat an kadi
178
gunung gumuruh jejel ring pasir punang patih Madri wibhramaning ali
nora katemu matūr ring sang nātha tan wénten ring wong īstri apatih
ling ira apatih Madri matūr ring sang nātta mangké pukulun
487. Runtik ṣri narapati mangkaṇna dénta harih ngong kawya ameng
pun patih Madri kirang gawya śri bhupati hidingana sahujar iréku,
wwang wruh lingé patih Madri ring eṇdhi wruhān niskāra ikū.
488. Wargga dalem atimpa mapan ipun sampun wikān kaki ing lampah
punika maśa kang wong sayakti kang lumebu ring dalem pura mésem
pralaya paṭik bra yan tan kapanggih dé mami ling ira sang nāṭa lamun
tan katemu dén mu ngong tugel gulunta sandika śri bhupati lah
489. Pun Pangkur mangkat aglis aśowara kon umetwa sānanéng wnang-
179
sahuaréku punang patih Madri mangké kita metwakna sātru,
kaya tan tingkahing rajyādhi yayah i dan sang prabhu ingsun milwa
luwuk.
490. Kancil gagarangān malih undan bawang angśa satha dharyya kapkāpan
sesek angjejel ing pasir sakéh ing satru sāwwa pakṣi hingingwa tumuli
matur ring śri bhupati sāmpun prapta kang sārwwa satwa sakwéh ing
pakṣi --
(95b) hingingu bek ing pasār ring manguntur daweg kinén nengur kang
yan tinelwijal sun iki yan kodhok isun amejahi tan paméyep raṣa ngulun
kang anglayani twan déwi gumuyu punang patih Madri hanon pun
Pangkur ladawig yan angguguyu warggāji iki yan mangkana kami lah
491. Culungup sing gnah ing alaya dépun ambl kang wnang-wnang dhéning
tan waras milwa anglangūt lah tenger aglis anglayani twan déwi tumuli
hingindra dhé nira patih Madri nora ri satwa satwa sang ngasung
beṇdhu,
180
ling ira śri bhupati endi huti malih umatūr patih Madri punapa ameng-
amengān ira rādén déwi honyang waliwis putih tan séng rahina ddhalu
492. Ling ira śri narapati Pangkur kitānlang waliwis punika matura ring
siyān pun patih Madri apti aninghalana amit pun Pangkur lumaku aneda
lamya punang patih Madri hurwa hulāngun kang waliwis pṭak dhén ceṭa
pun Pangkur lumaris maring kamegetan wruh sang waliwis angucap ing
(95a) rawuh aturāna isun sang harum sampun wancak daryya mas mirah
ngong hana ring rasa raśija masku tan séng ngaṣṭa atma jiwan ingsun.
493. Wruha nira hari nini rakyāna patih Madri angwruhi yayai kawulan
ingsun iku rari wruh ring kaguṇnān ira dénya alinghyahnya angluhuri
pun Pangkur prapta anembah ring rahadén déwi manira kinén dé sang
494. Prapta ring ngarṣa nṛepati tumulih hantu kāng waliwis angling śri
181
bhaya angapākna asinatyanana paṭik bhra ndan uhun angling pun patih
Madri nut sangkaning lewih tan singgih mésem patih Madri nyuri ujaré
pun Pangkur asāmbat anangis apān ratun ipun ling amit tan wruha
(95b) bhu pan sira ingembak emban dhon ira amanggih lara sira radén galuh
punang patih Madri umatūr lah punika dadi nira kang anglayani twan
galuh,
yan sampun malih punapa sinaṇdhing ira twan galuh wonten ring
niliki lah punapa dén gamel ira nini haywa suwya pun Pangkur.
496. Yan sira tinanyan dé rahadhyan dén aramping kang sanggup pun
Pangkur amit prapti ring jro puri andelengok sira andhulu mésem
angling rahadén galuh Pangkur paran karyaya maré riki tan bonten
ageböta ring pupu kadi warśi ki jenārāha hanyu ing twas pun Pangkur
aglis umatūr singgih pukulun tan sah kinisik amalād dhalu ginegem ira
497. Ling ira patih Madri malih hānarirang ring tunjung bang pun Pangkur
umatūr paran wekasé iki héna si Togog ingutus hāmalampah ing rādén
182
galuh ngong kāya ta neng sadina teka kuncang kancang ingsun,
(96a) Madri dhidhin ipun maṛek ing jro pura ling ira sang naṭa patih Madri
498. Ling ira śri narapatti atma jiwa handiri nini wruh ing smita anak isun
paran tingkah ira nini hāmalar centung kāya iki meneng tumungkul
rahadén galuh semu hépuh śri narapati ling ira apatih tinghalana iki
atmajān ingsun,
pun patih Madrya ninghali syuh marlupa kanggek twās ira andalu yan
angucapéng ngati ikya wong ayu lewih śarah śṛenggāra anulus yaya
499. Saha wacana hari singgih pinalakwa kang tunjung ling ira sang nāṭa
adhuh anak ingsun nini tunjung punika ngong jaluk ling ira rādén déwi
tinanggāpaken tumuli luhya punang sekar tunjung pun patih Madri iku
500. Hakucem kang keṇdhi ndatan pasāri turu ing widha lan luhur meneng
śri narapati --
183
(96b) lah apatih Madri yan kacaṇdhak dénira maśa huripa dén isun raśi kang
meneng sira radén déwi kémengan sang Hari Darmma muwus atūr
ranadya Hari maśa wus amalakwi ring sira atmajiwa pun patih Madri
pan wus wruh réh manira déwya hapan asinawéng kami asing kawiṭān
501. Sungana kāpika ri nini bantingana ring gigilang śéla apiṇdha héwa ring
binuncal paṭik aji yan tan ṣṛedhaha putri manira paténi pukulun swécca
502. Mulat mangalor mandakṣiṇa kadriya yan angling sang prabhu hendi
(97a) luput pinirwa an licin malya kuwuk warṇni binurwi kang dhara aśru
miber dadi camara ayun anahup kuwuk sang naṭa warṇni bohong
184
punang pakṣi rāja hatemah jana awot santun.
nora malih kāpti marmmaning paṭik bhrāma ri riki angulati sira ling ira
manira neda ginesöng tan katahéng Hari punang kapti dhédéken ingsun
504. Ndatan mangkana nṛepati iṣṭané punang patih Madri nghing padhuka
hanom habagus paṭik bhra maturéng sang naṭéng bhojāna nāgantun yan
pun kṛetti wangśa héwa déning sakti nira patih Madri muwah sira
sangāhulun pun sama māngkana kalih déwa hamarikṣa sing kapti ndadi
wnang kaścaryyan sang prabhu sumahur śri wangśa kṛetti lah ki patih
505. Sarawuh ira Hari Dharmmi sira anglayani rahadyan panembāhan ingsun
rajéng malawa singgih tuṣṭa siréng bojana nāgari dhuh maka sukān
suruhen dépun aglis pun patih Madri mangkat aśru prapta anembah ing
sang natha pukulun maṛek ing śri narapati bhoja nāgari lumampah sang
185
naṭa prapténg ngarṣa nṛepati tumuluy anmbah sira alungguh.
506. Rinangkul dhe śri bhupati bhojana nāgara dhuh anak ingsun aji
lumaryya mantuka kaki andiri yan hatetemu lan ibu neher kinaṇṭi sira
Hari Dharmmi sampun prapta ring dalem pura punika ya mantun iréku
507. Sampun krodha paduka aśwari gung sinampuréng hulun lampah mānira
pramuka ri padhuka śwari śri pramiśwari amekul angling tan sipi sukān
508. Ling ira Śri Hari Dharmmi saha sembah ring śri bhupati lāwan śri
pramiśwari manira aneda amit ta yéki andiri prabhu pan kena ring
sapaṭa dhangū tembé yan sampun sapta warṣa ngong andiri prabhu lah
ling ira śri parmiśwari sampun sira lungha tan bonten wanuh ramanta
186
angrangkul kaka haja lama ngangut paran wekasing huyung hanāhen
509. Sampun wancak dharyya māskwari héṛen manira māsku yan sampun
teteg samaya kakanta prāpta ring bhojāna nāgari yan metu rari kakung
atmaja nira pun dhunuwé nāma sāmpun sira priyatin sang arum,
nging awekas manira dyah Hari Udani kang ujār yan honyang jana
prapta śékawa yawa lwir mami wekas sararas ingsun lingsyani dhudhu
ngong rari rawuh wong lyānjuṭi kapti aywa ngidhepā sahujār ipun.
510. Kariya mās kari atmā jiwwan ingwang ngong lumakwa pukulun
kantuna rari sarwya ngarasā ri mātimā tumuli anembah amit ing sira
anembah pun patih Madri amit ing sang naṭa mwang nṛepa wadhu paṭik
bhra amit kariya katriṇi tumuli mantuk sang prabhu lan śri pramiśwari
andhulur mwang rādén galuh wus lepas śri Hari Dharmmi kén apatih
511. Dhuk sira lumastayyéng pasir kang para mantri madhapa meṇdhek
wong pasār sama gunyepan awlas ing sang Hari Dharmma anglalaṇna
pun patih Madri angiring sadaya sing wing hāndhulu sama amuji-muji
187
512. Malih aṣtya anhuri tan warsi hātūr anonton sang prabhu déné --
(89a) amanis angentéken ati apekik anom anulus bhaya saking kéndran
hana piṇdha rasmi angling paran ganyāti yan ingsun yan pasung śri
naapati aneda sih éngsun ing jinem mrik tan sahing ki sapwan dhaṇdha
ring wijöng sun hapus simpeṇ di kukusing kasur sun susuré madya tan
513. Ndatan kawaśita ujar ing wwang ngamārṇna mārṇna hucapen dhuk
tinemu,
dadya kadhulu déning rākyana patih Madri laju pinaran pinaswas ling
ira śri narapati lah lumāryya glis lingé kén patih daweg araryyāna
514. Munggah ing batur angrawit teka alungguh ring yaśadhanta tumenga
lumiring ring gāmbar tuhwa śri kadi latah cengeng kén apatih Madri
mulat mindhuhur nirdon kawiwékān ipun déning tan sumama ring ayun
(99b) maswāsa citra ndatan pamuwus anghing kang tulis sumusup ing ati
188
katemu kén apatih maleraning alis mukāloling ta polahnya dinulu.
515. Dhateng śri narapati punang patih Madri tumurun ling ira sang nātha
kalepén sira ring tulis lah ta lumaris dén aśru sārwwi aningali peṭā
ring ngendhya olih angulati kadi sang piniṇdhéng ccitra déwati bhaya
516. Hélingakna apatih yan ingsun mantuk sirāmawa hācitra ayo lali
tandwa nini tuwāmuhun ling ira sang natha nini tuwa kariya aswasta
aparipūrṇna anulus,
lah apatih Madri iki nini tuwa sungāna bhukti sampun sinung kang
bogini nglangāris anda paṭakajya pukulun lagi tinanyan hnu kang endi
ni tuwa awanan ira maring kṛetta nāgara masku icca bhokta aliwat
sukan ingsun.
(100a) taya binukti kawula ica kaséng jro ati lah maring ngendi pukulun yan
maring kṛetta nāgara sang naṭéng mahārdhika patrani sira andiri prabhu,
189
518. Hyun ira śri narapati haṇdharmma mantua marmmaning ngāṇna ccitra
kāya iki kang dhéra tinghali yan sira arṣa pukulun maka putri nira sang
kamagan sangāhulun,
tumulya lumaris śri narapati tan kawarṇnéng margi ucapen sira nini
tuwa wus ambukti waluya sira jati rupārasphati anom listwāyu ruwat
kang pataka awungkuk māri dyog mari dawuk dhénya wus amangan
519. Kaścaryya pangrasa ring yati dénya anom listwāyu neher angambil ratu
neher śira amegati lampah ira śri nāréndra paṭik bhāṭara handulur asing
(100b) ran nini sira wus ananāmbuh hamba amba tilar ing paṭik bhaṭara tuwwa
māsku.
520. Kang tinanyān uni dé śri bhupati lah paran kāraning ayu ni tuwa iki
lah punapa pājnyān iréki ni tuwa matūr paṭik ajya nuhun sahālā ayinira
śri bhupati sawétning geng utang ingsun sākā śapṛetiwi pukulun ling ira
190
Hari Dharma lah mangsula siréki ayo sira miring apan ingsun
aminggaling nāgantun.
521. Lah maluya sira dén aglis umantuk ing rajya tan sah amukti ya wastu
wéśma agung pinanggih pepek sarwwa rāja baraṇa tekaning rāryya śih
wong yawéng dalem padha sih mawedi ring sira nini tuwu,
adawa ucapakna aglis lampahé ring hnu prapta ring kṛetta nagara ndan
522. Ling ira alon śri mahardhika kaki para naṭa sami wédanana putri ngulun
amili rupa kawangśan tan apilih sawa iki yan asayut pintri putra --
(101a) ningulun,
wruh ring céṣṭakara śri narapati tumulya amekas i para taṇdha lingnya
galuh matur punang taṇdha aśru ring śri mahardhika yén hana malih
523. Śri mahardhika angling hana makuṭa malih hāmbéda lah konen
191
tumāṇdhanga ring paswambara aglis suruhi aglis rawuh miring pun
sirényan ira radén déwi hanwagata asemu guyu lah alinggih pukulun
ring wani kang samimir tumulya alinggih sang prabhu pun patih
alungga ing pungkur ling ira nṛepati asangkaṭa kita patih madhu.
524. Angling anembah pun patih tan biṣa asangkaṭa ring ngwang pukulun
tumiṇdhahi ring sun kimpas sumaṇdhing pukulun sang nāṭa angling lah
nghing --
(101b) santuking paṭik aji asangkaṭa ring jeng ira sang prabhu undagya aṣṭika
alanya ring marggi amanggih dangka tunggak ring hnu aglis inukir
525. Ih hāṛemen kang ati tumuli winaswas dhinulu aṣṭi aṣṭining lumiwat
192
mangkin hanenyu ati asuweng tulak muncar angrawit jinenu ring mās
(102a) juruh,
sinisip yan janma dinadi stri lewih tumulya asamānya ayogha dharaka
527. Tumuli udanya anglilir dumadyādi ling kang janma neher angucap ih
sapa andadya janākwi maring endhi paran isun iki kang ngundagya
kang piniring janma istri angling wong amalantun aywa angapana apan
528. Pan isun angwéhi bhuṣaṇna adhi puput sabhuṣānéng wadhu sarwwa
rātna adi marmma listwāyu anom dhédhé bhuṣaṇa ningsun sang munya
ngling asemu guyu tan pasung ingsun angambil lah kātrini pan ingsun
193
aśrang sira aṛebut kang stri silyāku sapaṛeng phat ling ambarung pun
endi déwwa olih wenang angambil istri sira Hari Dharmma muwus aris
cepanana patih Madri iku ndi panut angambil istri patih Madri angling
529. Pan sira angukir akāryya nara wadhu sang nāṭa angling dhudhu
hājnyangkwa patih sang brahmāṇa polih apan sira maka urip ling ira
rahadén galuh susila atūr balabur sodrawa tasik yaya tétéla awidhuryya
maka rwa iku ndatan polih ika Mpu Rukmi wenang hangalapāna tamah
ing ngadṛewé istri ling ira Hari Dharmma patih Madri atut pamegat aku
ling ira Hari Dharmmi hacarittha hāpatih tan wruh paṭik bhra carittha
ling ira śri narapati lah pawahān sira sang kaṭa lah sandika sang naṭa
530. Hana raka satwi maling maguṇa iku sira lungha amandhung olih
lalāncing ṣad ginottang déning wong kalih hana pandhung tunggal wruh
milwi ring dadalan wonten malih pandhung wruh ing wuntat api-api
hoya malih pandhung tunggil tan polya amét jrum yan milet
amāndhung dadya amomoring saṭa kuru apan rimihin sira maring sétra
yan angling pun maguṇa wruh yan kunapālima sāmpun hunya atiliki
194
ling ira maling maguṇa lah peṇdhemāna tabla iku.
531. Pinendhe --
(103a). mān winancak suji maling maguṇa amuwus lah mantuk ing rowang ih
manawa hana duṣṭa momor ring śawa tumuli cinurik wadhuknya sami
purān ipun lakiné suruhi lah iki sinimpen dénya pun ayu.
532. Yan rahina nini lākwi maréng pasār hatukwa kunir minaka papaṛemta
ngwang lumakwa dén aśru tumulus rahina jāti ucapen pun maling
lah ki royang mahās kaki ring sétara lawan bebendemān ira pun maling
maguṇa mangkat aglis dinulur ing rowang ipun saprāpta nira ring
sétrāgung dinolāngan datan kantun ikanang pṭi ginubar lemah ipun ling
353. Ih ki rowang hirang kang pṭi hana wwang riking dalu wilangen punang
babatang pira kéhe huniwi nirang daddhi panancak apan sad kéhé uni
lah padha dum para kahāptin ingwang puniki hadanga ring wwāng
(103b) ring ngangadol kunir ki tunggal hānunggwa ari ring padhudhukunan lah
195
padha dépun aglis hānunggwing ah dhén padha lumakū.
354. Kang lungha ring pasir amanggih wong anuku kucit mwa lenga sarwya
lah punika maling aywa pati angucap linging wong momor iku tan
wring ngujār iréki paran polih siréki pan olih ingsun tan wikan ring
tegesing wuwus paran ta sukāhan ingsun yan sira olih maling maguṇa
355. Wétning lampah tan yukti iki ginorét ingsun sampun kadriya apan sira
amor ing babatang ṣād munggwing sétra ring weni rahina dadhi
pancaka sami sun tandan ingsun perang ba duk niki dadhi pṭin ingsun,
lagya tinunggwing pasir rabi nira pinanggih ṭibhrama sira ring pasar
dhén iring salaku ṭoning wruha ring laya iki batu kikira tinatun.
356. Lah wwakna kang pṭi raranca ṣād pun pamucangan matūr pun endi
(104a) dri endi iku wenang umalapa pun patih Madri angling pandhung kang
ling ira śri narapati norana atut yan pambatang ingsun maling maguṇa
196
mangka katemu ling ira galuh suśila aris taman panuju wenang
357. Pandhung pun ika kang anangis réh ing anangis iku noranakna kinaryya
saking sira mārmmaning tangis ling ira prabhu Dharmmi hātut pāmegat
lah babu inya mawa ping rwa mojara rāhadén galuh ling ira sang nātha
358. Wonten buruh kembar nami hababakṣatūr dén wangsiti dépun tata gon
niréku bétwan ipun tittiga sawiji teka medhar wastra nira sawijya
mangké angulati wong ika déning buruh kembar widrama tan wruh ing
(104b) déra ulatti hana samayan ingsun hanéng nétra kinon merené éngsun.
359. Kang sawijya angwéhi dhadha ikang sadiryya andusa ling ira punang
padhamarān umatūr pun endi maka swamya ling ira nṛepati patih Madri
sā --
kang amecat sulah tan sulit wenang hāngangken kakung pan wani
197
amecat huwaca Śri Hari Dharmmi dhudhu iku cittan ingsun patih kang
360. Yén dén isun kalih tan wenang humalap kang hanirami iku wenang
halaki pan hatulah ta i déne wayuhé tan kapalang kaya homa-homa iku
ling ira sang nāṭa lah inya wus pintrini sira galuh angling ling ira inya
tumuli matūr ring śri narapati yan awacana twan galuh muwus Pintrini
ling ira nṛepati lah swéccajnya ngong angrungu tu lumaris māra ring
sunulah nini galuh lah ngong yajnyākna nini ring sang Hari Dharmmi
361. Lah kaki Hari Dharmmi manira aśrah arinta iku wong ngatitipi māsku
dhépun tumulus kaki sira maratwa hé ri sun ling ira sira aji Dharmma
ingemban maring jro pura sira aji Dharmma aglis prapténg wésma nira
twan galuh tumulya aningkab sami winasuhān pada sāmpun ling ira
Hari Dharmmi atma jiwan ingsun rari yaya ring swapna cittan ingsun. --
(105b)
362. Swécca twas manira rari lwir anenemu wé mādya ratrya panemu ring
198
mutyāra lan mirah hādhi hatétéla ring yamanta ariyaning gumuyu
363. Kéśa lwir mégha angemu riris haneda aṇdhasya magulwa anglung ning
sira sang dyah ṛengwa lumingsir sang naṭa nāmbut neher amangku.
atūr kingking yan tumulusa lampus paran réhan kwiki tan wun si
365. Tumuli matra anglilir pinapag wuwus hānra geṇdhis māsku sang hyang
ning puri kinangen puniki gantén manira mās ingsun hāthābhāning Hari
pukulun rahadén galuh semu minggah salönā ṭāmah ing rūm noréstri
199
wus putusa papalining karaśikān tan séng panepi aṣṭya nṛepati angarās
rara siréki aja agegem ing pakénan angsah ing karāsmu ṛengū.
366. Sampun rahina jati tumurun śri bhupati ingemban sira rahadyan ring
patiganing kamuning sira alinggih tuhwātun kadi smara lan ratih sara
huditāru.
367. Ingayap ing para mantri suka sira śri nārapati lan śri padhuka śwāri ring
(106b) Syari Dharmma tan waśita hanéng jinem rum wusānat ahurup kāpti
nṛepati malawān radén déwi sama atuntun kang wong kṛetta nāgantun,
nṛepati lah déwa sang hyangśri ning madhu juruh ning tinghal manira
amit mās mirah ingsun sira tumutura ling ira rādén déwi manira umiring
368. Nguniwéh ibhu śori tandwa lumampah kalih wus prāpta ring dalem
pura sang nāṭa katemwa alinggih lawan sirān nṛepa wadhu angling
méréné ya tuhwān paran kāyyan niréki alinggih paṛeng lan nini galuh,
200
ling ira Hari Dharmmi anembah ing sira sang prabhu lan śri
pramiśwarya manira déwa amit maring malawi ling ira prabhu ari nira
369. Lah sakārṣān ira kaki gawanen mantuk hari nira māsku angling rama
nira awih taṇdha mantri sakaṭi pamatek huruk hasangadi ngong dhéwa
prabhun réwad pukulun ring dadalan paṭik aji lan pun patih Madri
ling ira śri pramiśwari lah kaki prabhu ring malawa sāmpun tan
prayatna ring hawan sira kālih tumulya anembah ing sang nāṭa mani --
(107a) ra amit pukuln lariya māsku hamadhapha sira kālih tumulih mangkāt
370. Hānolih nolih kadhi aswino lan aswini dhumulu ring rabi kén apatya
kaścaryya andhulu ring śri nārapati twan déwi tan dhoh sira dhumulur,
sang nāṭa hanéng kāpti munggwing mādya rādén galuh kādi kama ratih
371. Hujār ing amuji-muji iki si wong anom apekik makadi rahādhén galuh
yaya apsari saking suralaya anurun lungha angawi ring pasir gunung
201
tan kāwarṇna pamānas ingwa ring pasar ring sira sangāhulun wus lepas
lari nira saking karang paminggir tan asaryya dinunung punang kānana
nwagata --
(107b) sang prāpta hālon-lonān lumaris pun patih Madri tan sah ing pungkur,
373. Surup nikang sārwwa sāri mwang pasir gunung tan pasiring atūr hyang
Giri Putri yan winaswas kādi mukṣa ring kedhaping cakṣu anukṣma ri
nārapati radén déning amrih pijör ira sangāhulun ngong angruci rasa
sang prabhu ngong angala salah sawiji sang putri tan kaṭéng pangapti
andarung lumaris śri napati anulya sang dyah kasandung lah kaka aji
manira hānglih gempor tan lot lumakwa sbhawa asemu gipih sang nāta
202
manira angemban atma jiwān ingsun.
374. Neher ingemban radén déwi lumāmpah aglis wus prāpta ring getas dan
sangāhulun lān --
(108a). pun patih Madri tan sah ing nguri nira sang prabhu,
375. Ling ira apatih Madri matūr ing sang nāṭa lah ta déwa punapa
manék aglis nṛepati ling ira rahadhén galuh kaka apti wruhān ingsun
ring kaśakti nira ling ira Hari Dharmmi sampun mas mirah ingsun
376. Sinaṛeng dénira twan déwi lah surupāna iku carmmaning banara yan
tuhu sihing ngalaki lah hāśih manira māsku anghing bancana rawit
śigha manék śri bhupati sedeng anungtung kén apatih anurupi rāgan ira
nārapati tumuli binuru rādhen galuh anjrit adhuh mati ingsun aglis
203
(108b) nganéng sun cengeng sang nāṭa andulu radhén galuh binuru,
kémengan śri narapati angraséng tanu réhān dadi binara tumulya anjrit
nini mantuka ring kṛetta nāgara susuhunan tumuli dateng kang bayu
377. Ngong maréng bhojāna nāgari pun cakrawāti ngong alap maśa luputa
tumuli lumakwa aglis lingön śri Hari Dharmma anukṣma ring pakṣi
suriṇdhit asru anglayang wus prāpti héng bhumi ring bhojāna nāgantun,
ajur.
(109a) ka kaka tumuli prapti Śri Hari Dharmma miṇdha ring manuk suriṇdhit
hānyu hikūng.
204
379. Tandwa ring pangkwan sira alinggih kagyat rahaden galuh ling ira
asemu guyu pakṣi parān kang iki anyuhi hāti listwāyu ling ira śri nṛepati
mené yan prāpta punang patih angapti-apti héng sira hyun asāri
380. Tandwa sira prāpti rakryana patih sārupa lan sangāhulun mer kang
asemu guyu mas mirah isun wus putus sāmaya mami mangké manira
381. Tumurun radén déwi angléṛek asemu miring kén apatih Madri
382. Sinambut aṣṭānira radén déwi kinisātāken ginṛemus pun patih Madri
asemu guyu angling phuphuji sikaréng hāyu ari dhéwi mās mirah
(109b) rah yang ingsun wus arabi listwa hāywāngrawit maśa madha hāryyātma
jiwan ingsun,
tan sah ing ati māsku rari anganti leyep ing caksu ya ta dhoning agya
205
māngtuṣṭaning twas i ring sun.
383. Gumuyu radén déwi apti manira manih sarimang salawas ira swamya
miṇdha agung lāwan kang ademit pun patih Madri mésem hāmuwus,
éh paran dén ingsun anjurit pan kāmbang dhemit mwang ghora tan
kawaśa aparwa dén ingsun dyah hāri radén déwi umuwus musnimaha
384. Lah mangéng sun rari akénang habna miṇdha kakālih hāgung kara yan
alit dadhya atilar mūrtti hanurupi miṇdha culu dadya ajurit hāngadhu
suka twan galuh hāndhulu punang riṇdhit tedhun hānurupi krangān ipun
alinggih sumaṇdhing lan rādén déwi lwir déwa sadhéwi pijer pun patih
(100a) śighra alaying ṛebah hānjenu prapténg getās panjang angūlati pamūrttin
385. Angling pun patih Madri kang hélān dhén ipun mālayu kapapag ing
prāpténg getas panjang tumuli sira angulati rarāga nira tan katemū pan
wus lebu ring uni mangkin wumung prayan ipun déning amangan tṛeṇi
206
386. Kapapāg déning camari akéh angṛebut hānaluti hangembah-hembah
anjrit pati sasāmbāti dhuh ari sang anungku jagat agung sināmpura
ngūlun lagi umantuk maréng bhujana nāgāri wus prāpta maṛek ing
akṣamakna ngong pukulun dhén kadi dhangū dén tuluśih ta nṛepati pan
sira apti ing sadhus sampun milang culik kāng kwi ṛesun.
389. Ling ira cakrāwati hāyi sumāmbramé wong iku abilak kang citta hudani
réh nya --
(110b) ring ūni mangdya dudhu ingsun lan kakāji tan wruh ikang rāga
390. Hucapen śri nārapati Hari Dharmma lwir phaphangantyān tembya ring
radén galuh kaṭanen malih anak ira Yudha Śangkara ameninda ring
miṇdha ring pintu handepéng rahina dalu kuneng twan mantri sāmpun
dadya puring kṣiréng ati tumuli sira akon ike pāmiṇdha mangké sinulah
207
sukayéng nala henengakna malih lingen sun Yudha Śangkara matūr
391. Mānira ību śor i ngūniwéh bapa aji ranak ta amit maring kṛetta pura
ring malawa malih sun amundhuti ibu katriṇi winawéng malāwa ling ira
(111a) ra humiring hembas sira tanāsāntun aṣti turangga sama andhulura tān
392. Rahina wengi lumaris tanwaling hnu tumuli prapta ring kṛetta nāgari
énjing suka śri narapati ring kṛetta nagara hanapi kinanti mantuk pun
nāgari angling śri narapati lah sāndikānira wong dalem pura handhulur
393. Mwang śri paraméśwari malih rahādén déwi suśila amit ing sangahulun
lawan śri pramiśwari angling śri narapati lah mintara sira atmājiwān
dhuh anak isun nini lungha sira atma jiwa aywa tan prayatnéng hnu
208
wastu siddha sakapti tumuli mijil rādén déwi saking dalem pura wong
394. Wus munggah ing padati rādén déwi twan Yudha Śangkara tumut
(111b) mpang ring malaya dhipa rong wengi prapta ing Malaya neher
amangan anginum,
pun Yudha Śangkara maring jro tanāsantun Déwi Dakṣi wus angrungu
yan prapti anak ira malih sang Dati lāwān sang Widhaṭa katriṇi sāmpun
angrungū yan anak ira wus rawuh sama sukāpti sākṣaṇna sira rawuh
395. Sedeng awaśita katriṇi asemu kagyāt hāndhulu phun Yudha Śangkara
396. Sang putri katriṇi hatunggāl lan raṭa rahadén déwi suśila hanéng uri
anitihin aṣṭi tan kāwaśita ring hnu sāmpūn prapti ing bhojā nāgantun
wus nālik kātigha winūsān kang padhati jinerum punang aṣṭi sama
209
déwi suśi --
Dhewi Dati pun Yudha Śangkara ring wugatta angiring ību kacatūr
adhulur lwir surat sira Hari Dharmma nulih amapaging swami wus
397. Tandwa prāpta kang swami adhulur layāpsari kārtika sama ngraras
aṣṭi manira maskwari hānemu māsku ih sang Dakṣi bagéya sira prāpti
Dhewi Dhati nini prapta nira sukā téngsun Dewi Dhati mangkāt twās
ingsun tumuli anembah katiga sama asemu guyu pūn Yudha Śangkara
398. Sira cakrāwati angling asirat juruh adhuh arin ingsun nini sama alinggih
sira riki sama sira alinggih anembah sang putri hānuli rawuh pun Yudha
sangāhulun,
malawi antyānta ri tuṣṭa iṣṭa ramanta tuhān lah yayi maṛeka māsku --
(112b) ri jeng ira sang katong sakāpti nira sun hānut tumuli lumampah para
210
ring puri maṛek ing nṛepati sama nembah ing sang prabhu sedheng
400. Lah alinggiha kaki Hari Dharmma paṛek lan ingsun tumuli anembah
sira Hari Dharmma alinggih ling ira śri bhojana nāgari apita mami
sira Haji Dharmma anembah ah yukti pita sang prabhu pun Yudha
Śangkara hamuṇdhuta mari riki angling nṛepati lah sama linggiha sira
401. Heṇṭi soba śri bhupati wétning ngānak ira minuṣṭi wadhu déra śri Haji
prabu tumingāling putra ling ira śri bhupati kaki sun aśrah nāghara ri
(113a) ra nāghara halami tan kawarṇna rādhén Yudha Śangkara sampun sira
sampun hāndiri prabhu adhi ring lawa nāgantun ngastrénni sira dhéning
211
para bujāngga ṛeṣi śiwa sugati humetu haṇdhiri hānarphaṇna prabhu
403. Pepek punang para mantri demang tumenggung rākryān patih mwang
rangga kanuruhān amānca nāgari di patih sama sih habita pan diri nira
Tlas linikita --
(113b) woya ring dhipā surat ring dina, wṛeké, wara, mnaīl, śrawāṇna maśa,
Hala punika nini yan isun hamatyāna kakung pira si malānta kakā
layang sun surating waliwis pṭak yan prayan ingsun, sumawur sira Hari
212