Akmal
Mahasiswa Program Doktoral Universitas Hasanuddin. Makassar, Sulawesi Selatan
Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Andi Djemma Palopo
Corresponding author : akmalzaihar68@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman
mentimun terhadap pemberian berbagai dosis abu tandan kosong kelapa sawit. Penelitian
dilakukan dalam pemberian abu tandan kosong kelapa sawit dengan 5 dosis perlakuan
yaitu; kontrol, 100 g, 200 g, 300 g, dan 400 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemberian abu tandan kosong kelapa sawit sebesar 200 g/polybag memberikan hasil
terbaik terhadap jumlah buah dengan rata-rata 3,9 buah/pohon, berat buah dengan rata-rata
berat 0,26 kg dan panjang buah rata-rata 14,67 cm, namun pada umur berbunga
menunjukkan bahwa tidak berbeda nyata antara perlakuan 100 g/polybag dengan rata-rata
16,93 hst dan 200 g/polybag yang rata-rata 15,73 hst.
Abstrak
This study aimed to determine the growth and production of cucumber plants
against the provision of various doses of empty bunches of palm oil empty bunches. The
research was conducted in the granting of empty bunch of palm oil bunches with 5 doses of
treatment namely; control, 100 g, 200 g, 300 g, and 400 g / polybag. The results showed
that the empty ash of oil palm bunch of 200 g / polybag gave the best result to the number
of fruit with an average of 3.9 fruit / tree, the weight of fruit with the average weight of
0.26 kg and the average fruit length 14 , 67 cm, but at flowering age showed that not
significantly different between treatment 100 g / polybag with average 16,93 hst and 200 g
/ polybag which average 15,73 hst.
bagus dan gembur, kemudian abu tandan penanaman dilakukan pada sore hari agar
kosong kelapa sawit didapat dari bibit tidak mengalami stres akibat suhu
pembakaran tandan kosong dengan yang tinggi. Bibit ditanam pada polybag
incenerator dipabrik pengolahan minyak yang berukuran 25 x 30 yang telah
kelapa sawit. dipersiapkan sesuai dengan perlakuan.
Setelah itu dilakukan pencampuran
abu tandan kosong kelapa sawit dengan Pemasangan Ajir
tanah, masing-masing ditimbang dan Pemberian ajir dilakukan 1 minggu
dicampurkan secara merata sesuai dengan setelah tanam (hst) pada setiap polybag
perlakuan. Kemudian dimasukan ke dalam yang berisi tanaman mentimun, agar tidak
polybag ukuran 25 x 30 yang telah di mengganggu dan merusak tanaman, ajir
siapkan, dan setiap polybag berisi tanah 2 dibenamkan disamping polybag bagian
kg pada semua perlakuan. Yaitu : P0 = 2 luar. Pengajiran bertujuan agar tanaman
kg tanah sebagai kontrol, P1 = 100 gram tumbuh tegak ke atas secara optimal.
abu tandan kosong kelapa sawit/polybag, Selain itu ajir juga berfungsi untuk
P2 = 200 gram abu tandan kosong kelapa merambatkan tanaman, memudahkan
sawit/polybag, P3 = 300 gram abu tandan pemeliharaan dan tempat menopang buah.
kosong kelapa sawit/polybag, P4 = 400 Tinggi ajir ± 1,5 meter kemudian diatas
gram abu tandan kosong kelapa ajir dibentangi dengan tali rapiah.
sawit/polybag.
Persemaian Pemeliharaan
Setelah mentimun berkecambah, Tanaman mentimun merupakan
langkah selanjutnya adalah persemaian. tanaman yang membutuhkan suplai air,
Kecambah mentimun dipindahkan penyiraman dilakukan dengan rutin
kedalam baskom yang berisi media tanam sebanyak 2 kali per hari yaitu pagi dan
tanah dan pupuk kandang ayam. Baskom sore, atau disesuaikan dengan kondisi
yang berisi kecambah harus terlindung cuaca.
dari paparan sinar matahari langsung dan Penyulaman dilakukan sampai
hujan. Perlu dilakukan penyemprotan air tanaman berumur 10 hari setelah tanam
dua kali sehari. Persemaian dilakukan (hst) untuk mengganti tanaman yang mati
sampai kecambah tumbuh 2-3 helai daun. atau tanaman yang kerdil.
Lalu siap dipindahkan ke polybag Penyiangan dilakukan pada tanaman
penanaman. terdapat gulma-gulma penggangu dengan
cara manual, untuk menghindari
Penanaman pembagian unsur hara antara tanaman
Pemindahan bibit sebaiknya mentimun dan gulma.
dilakukan dengan hati-hati untuk
menghindari kerusakan pada bibit dan
Tabel 4. Rata-rata panjang buah tanaman bunga. Pada bunga jantan tidak terdapat
mentimun bagian yang membengkak, sehingga dalam
Perlakuan Panjang Buah (cm) pemilihan jumlah bunga betina per pohon
P0 11.59d terbanyak yang terpilih (Sumpena at al,
P1 13.70b 1992)
P2 14.67a Pemberian konsentrasi abu tandan
P3 12.81c kosong kelapa sawit hingga 200
P4 12.21c gr/polybag memberikan pengaruh nyata
terhadap umur berbunga mentimun jika
NP BNT α 0,01 1.895
dibandingkan dengan pemberian abu
Ket. Angka-angka yang diikuti huruf yang tandan kosong kelapa sawit 100
sama berbeda tidak nyata gram/polybag, 300 gram/plybag dan 400
pada uji BNT α 0,01
gram/polybag. Hal ini dapat terjadi karena
Berdasarkan Tabel 4. perlakuan 200 abu tandan kosong kelapa sawit dapat
gram/polybag (P2) memberi hasil terbaik digunakan sebagai salah satu amelioran di
dengan rata-rata 14,67 cm/buah dan tanah karena mempunyai kandungan unsur
berbeda nyata dengan kontrol (P0), 100 hara yang lengkap baik makro maupun
gram/polybag (P1), 300 gram/polybag mikro, mampu meningkatkan pH tanah
(P3) dan 400 gram/polybag (P4). dan memiliki kejenuhan basa yang
Perlakuan 300 gram/polybag (P3) dan tinggi. Abu tandan kosong kelapa sawit
400/polybag (P4) menunjukan tidak ada memiliki kandungan 30-40 % K2O, 7%
perbedaan pada perlakuan ini, dan P2O5, 9 % CaO, dan 3% MgO. Selain itu,
perlakuan 300 gram/polybag (P3) dan 400 juga mengandung unsur hara mikro yaitu
gram/polybag (P4) masih lebih baik dari 1.200 ppm Fe, 100 ppm Mn, 400 ppm Zn,
pada kontrol (P0) yang hanya mencapai dan 100 ppm Cu (Bangka, 2010). Soepardi
rata-rata 11,59. (1983) menyatakan bahwa abu cenderung
meningkatkan unsur hara P, K, Ca dan Mg
Pembahasan serta meningkatkan unsur hara N bagi
Umur Berbunga (hst) tanaman.
Umur berbunga merupakan periode Menurut penelitian Nerty et al.
keluarnya bunga betina sebagai bakal buah (2008) pemberian dosis abu tandan
pada tanaman mentimun. Penghitungan kosong kelapa sawit yang terbaik untuk
jumlah bunga betina dilakukan pada saat tanaman mentimun adalah 4,5
satu minggu sebelum panen, dimana pada ton/ha dengan hasil 198,25 gram/ petak.
saat itu sudah menunjukkan kemunculan Penggunaan abu tandan kosong kelapa
bunga pada setiap ruasnya. Bunga betina sawit 5 ton/ha di lahan gambut pada
mempunyai bakal buah yang tanaman kedelai mampu meningkatkan
membengkak, terletak di bawah mahkota produksi biji kering menjadi 1,94
ton/ha (Lahuddin, 2000).
Paimin (1994) mengungkapkan abu tanaman akan meningkat pula. Selain itu,
tandan kosong kelapa sawit merupakan jumlah buah per tanaman juga berkaitan
alternatif sebagai pengganti pupuk kalium. erat dengan jumlah bunga betina per
Hal ini karena mengandung K2O sebanyak tanaman, karena buah yang dihasilkan
35-40% dan harganya jauh lebih murah merupakan hasil dari perkembangan bakal
dibanding harga KCl. Hasil penelitian buah yang terdapat pada bunga betina.
Fauzi et. al. (2004) mengemukakan Dari analisa sidik ragam diketahui
bahwa abu tandan kosong kelapa sawit bahwa perlakuan pemberian abu tandan
selain mengandung K2O yang tinggi juga kosong kelapa sawit/polybag berpengaruh
mengandung unsur hara mikro yaitu Mn, nyata terhadap jumlah buah pertanaman
Fe, Cl, Cu, B, dan Zn. Tingginya mentimun. Perlakuan 200 gram/ polybag
kandungan K2O pada abu tandan kosong (P2) menunjukkan rata-rata jumlah buah
kelapa sawit tersebut sangat berpotensi pertanaman lebih tinggi daripada 100
sebagai pengganti pupuk kalium. gram/polybag (P1), 300 gram/polybag
Pemberian abu tandan kosong (P3), 400 gram/polybag (P4) dan kontrol
kelapa sawit memiliki keuntungan karena (P0). Namun, perlakuan 100 gram/polybag
mengandung kalium yang tinggi sehingga (P1) dan 300 gram/polybag (P3)
dapat mengurangi bahkan meniadakan menunjukkan tidak berbeda nyata.
penggunaan pupuk KCl. Selain itu, karena Ketersediaan unsur K dan P yang
aplikasi abu tandan kosong kelapa sawit terkandung dalam abu tandan kosong
dapat memperbaiki pH tanah masam, serta kelapa sawit dengan konsentrasi yang
meningkatkan ketersediaan hara tanah dan tepat 200 gram/polybag (P2) sangat
aktivitas mikroorganisme tanah. Atas dibutuhkan tanaman dalam pembentukan
pertimbangan tersebut abu tandan kosong buah, karena pada perlakuan 400
kelapa sawit dilihat sebagai produk gram/polybag (P4) menunjukkan gejala
bernilai tinggi dan dianggap penting untuk kekuningan dan daun tergulung yang
membantu dalam meningkatkan menandakan unsur abu yang berlebihan..
pertumbuhan dan produksi tanaman Menurut Sutapradja (2008) pada fase
(Pahan, 2007). generatif hampir seluruh hasil fotosintesis
akan digunakan oleh bunga dan buah yang
Jumlah Buah sedang berkembang.
Jumlah buah yang dihitung yaitu Pada penelitian Purba (2007)
buah yang sudah layak untuk dipanen saat memberikan kesimpulan bahwa pemberian
pemanen dilaksanakan. Perhitungan abu tandan kosong kelapa sawit dan pupuk
jumlah buah per tanaman ini juga KCl terhadap pertumbuhan dan produksi
berkaitan erat dengan berat buah melon (Cucumis melo L.) pada medium
pertanaman. Jika jumlah buah per tanaman gambut memberikan pengaruh yang
banyak maka hasil produksi dari satu signifikan terhadap pertambahan jumlah
daun, pertambahan lebar daun, lingkar
buah serta berat buah tanaman melon. tidak mudah gugur. Tanaman yang
Semakin meningkatnya dosis perlakuan kekurangan kalium menyebabkan buah
yang diberikan cenderung meningkatkan tumbuh tidak sempurna,kecil, mutunya
pertumbuhan dan produksi tanaman jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan
melon. Dalam penelitian ini dosis tertinggi simpan.Berdasarkan pengamatan secara
perlakuan pemberian abu tandan kosong visual pertumbuhan vegetatif berhubungan
kelapa sawit adalah 900 kg/ha erat dengan generatif. Secara visual
(5,17g/polybag). perlakuan pemberian abu tandan kosong
kelapa sawit pada awal pembungaan
Berat Buah (kg) hingga terbentuk buah memang
Berat buah per tanaman sangat mengalami pertumbuhan vegetatif terbaik.
dipengaruhi oleh laju fotosintesis, proses Penulis sengaja tidak melakukan
fotosintesis sangat mempengaruhi hasil pengamatan aspek vegetatif secara tertulis
fotosintat. Apabila ketersediaan air, unsur pada masa tersebut, sebab menurut dugaan
hara atau cahaya matahari berkurang, penulis pengamatan tinggi tanaman pada
maka akan mempengaruhi laju fotosintesis waktu itu akan merusak tanaman. Karena
yang kemudian akan mengakibatkan perlumerentangkan tanaman yang bisa
menurunnya produksi suatu tanaman mengakibatkan putusnya sulur, daun
(Gardner, et. al, 1991). maupuntunas tanaman. Suatu hal yang
Dari percobaan yang dilakukan dapat diamati penulis selanjutnya, semua
diperoleh hasil bahwa penggunaan abu tanamanmentimun yang diberi abu tandan
tandan kosong kelapa sawit secara rata- kosong kelapa sawit dalam dosis yang
rata berpengaruh terhadap berat buah tinggi menunjukkan gejala pertumbuhan
mentimun. Dari hasil uji BNT Tabel 4. di yang abnormal terutama bentuk fisik daun
atas dapat diketahui bahwaperlakuan mengecil, berwarna kekuningan dan
pemberian abu tandan kosong kelapa cendurung daunnya menggulung.
sawit200 gram/polybag (P2) mempunyai Panjang Buah (cm)
rata-rata berat buah tertinggidibanding
Parameter pengamatan panjang buah
perlakuan yang lain. Perlakuan pemberian
diukur dengan cara mengukur buah dari
abu tandan kosong kelapa sawit 200
pangkal hingga ujung. Pengukuran
gram/polybag (P2) mempunyai pengaruh
dilakukan dengan menggunakan penggaris
terbaik disebabkan tersedianyakadar
lentur, sehingga bisa mengikuti lekukan
kalium dalam kondisi yang seimbang. Hal
buah. Pengukuran panjang buah dilakukan
ini menurut Lingga dan Marsono (2007)
setelah buah selesai dipanen.
karena kalium berfungsimembantu
Dari analisa sidik ragam diketahui
pembentukan protein dan karbohidrat.
bahwa perlakuan pemberian abu tandan
Kalium pun berperan dalam memperkuat
kosong kelapa sawit berpengaruh nyata
tubuh tanaman agar daun, bunga, dan buah
terhadap panjang buah per tanaman. Pada
perlakuan 200 gram/polybag (P2) lebih panjang buah pertanaman maka akan
panjang daripada panjang rata-rata diperoleh hasil yang semakin tinggi.
perlakuan lainnya. Hal tersebut Hasil penelitian sebelumnya yang
kemungkinan disebabkan walaupun dilakukan oleh Yadi, dkk (2012) tentang
terdapat persaingan antar tanaman dalam “pengaruh pemangkasan dan pemberian
satu polybag dalam mendapatkan sinar pupuk organik terhadap produksi tanaman
matahari, unsur hara, air dan CO2, namun mentimun (Cucumis sativus L.)”
panjangbuah pertanaman tetap tinggi. Hal menyimpulkan bahwa pemberian bahan
ini sesuai dengan pendapat Gardner., et al organik berperan positif dalam
(2008) bahwa hasil panen pertanaman menyediakan unsur hara bagi tanaman
menurun sejalan dengan peningkatan yang mengakibatkan buah mentimun jadi
jumlah tanaman, karena kerapatan lebih panjang dari panjang buah yang
tanaman yang semakin tinggi, namun sesungguhnya (deskripsi tanaman
produksi persatuan luas mendapat mentimun). Ketersediaan unsur hara dalam
dukungan dari jumlah tanaman. Selain itu tanah memungkinkan pertumbuhan dan
dengan adanya abu tandan kosong kelapa produksi tanaman berlangsung baik.
sawit yang mengandung unsur hara dapat Selain itu, Hasibuan (2009) dalam
mencukupi kebutuhan unsur hara N, P, penelitiannya menyimpulkan bahwa: 1).
dan K yang dibutuhkan oleh tanaman pada Pemberian abu tandan kosong kelapa sawit
masa vegetatif dan generatifnya. Hasil hingga 120 kg/ha cenderung
penelitian ini sejalan dengan penelitian meningkatkan pertumbuhan tanaman
sebelumnya yang dilakukan oleh kacang tanah (tinggi tanaman, jumlah
Abdurahman (2005) yang menyatakan cabang primer) dan peningkatan laju
bahwa kombinasi perlakuan populasi pertumbuhan total tanaman kacang
tanaman dan pemberian pupuk kandang tanah: 2). Pemberian abu tandan kosong
ayam menghasilkan bobot buah mentimun kelapa sawit hingga 120 kg/ha dapat
jepang terbanyak daripada perlakuan meningkatkan produksi kacang tanah
lainnya, yaitu 235 gram/tanaman. (jumlah polong, berat kering biji) dan
Sarief (1986) menyatakan bahwa kualitas biji.
tersedianya unsur hara yang cukup pada
saat pertumbuhan menyebabkan aktivitas KESIMPULAN
metabolisme tanaman akan lebih aktif Berdasarkan percobaan yang telah
sehingga proses pemanjangan dan dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa
diferensiasi sel akan lebih baik yang pemberian abu tandan kosong kelapa sawit
akhirnya dapat mendorong peningkatan 200 gram/polybag (P2) adalah perlakuan
bobot buah. Menurut Susilowati (2001) terbaik terhadap jumlah buah yaitu rata-
hasil tanaman mentimun ditentukan oleh rata 3,9 per pohon, berat buah yaitu rata-
panjang buah pertanaman. Semakin rata 0,26 kg, dan panjang buah yaitu rata-
rata 14,67 cm. Namun pada umur Lakitan.B, 2007. Fisiologi Pertumbuhan
berbunga menunjukan bahwa tidak dan Perkembangan Tanaman. Raja
berbeda nyata antara perlakuan 100 Grafindo Persada, Jakarta.
Loekito.H, 2002. Teknik Pengolahan Limbah
gram/polybag (P1) yaitu rata-rata 16,93 Industri Kelapa Sawit. Jurnal Teknologi
hst dan 200 gram/polybag(P2) yaitu rata- Lingkungan.
rata 15,73 hst. Sebaiknya dalam penelitian Mulyani, 2002. Peranan Pupuk Terhadap
yang sejenis menggunakan konsentrasi Tanaman Sayuran. Sinar Baru
abu tandan kosong kelapa sawit yang ideal Algesindo, Bandung.
Nuryanto.E, 2000. Pemanfaatan Tandan
dengan kisaran antara 100 - 300 Kosong Kelapa Sawit Sebagi Sumber
gram/polybag, karena jika terlalu besar bahan kimia.Warta Pusat Penelitian
konsentrasi abunya maka akan Kelapa Sawit Bogor.
menyebabkan tanaman menjadi kerdil, hal Perkebunan Sinar Mas I, 2002.
ini disebabkan karena ada sifat toksit yang Pemanfaatan Abu Janjang Kosong
Sebagai Pengganti Pupuk.PT. Kresna
bersifat racun dalam abu jika digunakan Duta Agroindo.Kebun Sei
dengan dosis yang berlebihan. Pelakar.Jambi.
Rachmat.S, dan Geraad Grubben.
DAFTAR PUSTAKA 1995. Pedoman Bertanam Sayuran
Dataran Rendah.Prosea Indonesia dan
Anonim, 1981. Kandungan Gizi Buah
Balai Penelitian Hortikultura.
Mentimun. Direktorat Gizi Depkes
Universitas Gadja Mada, Yogyakarta.
R.I.
Rusman.B, 2004. Pertanian Organik dan
Anonim, 2014. Deskripsi Mentimun
Peranannnya dalam Pengembangan
Varietas hercules.PT East West Seed
Pertanian Berkelanjutan. Kerjasma
Indonesia.
Fakultas Pertanian Universitas
Cahyono, 2003. Budidaya Tanaman
Andalas dengan proyek peningkatan
Mentimu.Institut Pertanian Bogor.
kualitas sumberdaya manusia.
Bogor.
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Chan. F, Suandi, dan E. L. Thobing, 1982.
DEPDIKNAS
Penggunaan Abu Tandan Kelapa Sawit
Sarif, 1986. Kunci Bercocok Tanam
Sebagai Pupuk Kalium Pada Tanaman
Sayur-Sayuran Penting di Indonesia.
Kelapa Sawit. Pedoman Teknis No 56 Th
Sinar Baru Algessindo.
1982. Pusat Penelitian Perkebunan
Marihat. Pematang Siantar.
Sasli.I, 2011. Karakteristik Gambut
Dengan Berbagai Bahan Amelira dan
Haryoko, 2008. Pemanfaatan abu janjang
Pengaruhnya Terhadap Sifat Fisik dan
sawit sebagai pupuk di
Kimia Tanah Guna mendukung
Indonesia.Universitas Sumatera Utara,
Produktivitas Lahan Gambut. Jurnal
Medan.
Agrovigor.
Irianto, 2009. Pertumbuhan dan Hasil
Sofia, Diana. 2007. Respon Pertumbuhan
Tanaman Mentimun (Cucumis sativus
dan Produksi Mentimun (Cucumis
L.)Pada beberapa Jenis Abu. Jurnal
sativus L.) dengan Mutagen
Agronomi.
Kholkhisin. Universitas Sumatera
Selatan, Medan.