Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjalankan suatu usaha maka tidak akan lepas dari yang namanya
persaingan, karena persaingan sudah menjadi bagian di dalam pelaksanaan
perekonomian yang khususnya dalam melakukan pemasaran sehingga menjadi hal
yang yang mau tidak mau harus dilakukan dalam mejalankan usaha perusahaan.
Hasil dari persaingan ini berupa penempatan posisi pemasar akan terletak dimana.
Posisi pemasar akan terletak di empat tempat yaitu sebagai pemimpin pasar
(Leader Market), pesaing pemimpin pasar (Compettitors), pengikut pasar
(follower) dan relung pasar atau sering disebut dengan ceruk (Niche). Pada
keempat poisi tersbut pemasar akan menempatkan di mana posisi merekan yang
sesuai dengan hasil/kemampuan mereka berproduksi dan juga luas pasar yang
mereka akan mampu raih.
Namun, pamasar tidak serta merta akan bisa masuk dalam pertarungan
memperebutkan pasar. Pemasar harus memperhatikan segala macam faktor-faktor
yang bisa mempengaruhi mereka dalam masuk ke dalam persaingan tersebut
sehingga mereka bisa menjadi pemimpin atau paling tidak sebagai pengisi relung
pasar yang berorientasi pada pasar kecil yang tidak diperhitungkan oleh pemimpin
pasar. Dengan adanya persaingan seperti ini, maka bisa dipastikan bahwa pemasar
akan melakukan berbagai cara agar produk mereka bisa mendaptkan tempat di
masyarakat/konsumen.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, penulis dapat membuat rumusan masalah
sebagai berikut.
1.   Apa pengertian persaingan?
2.   Apa saja posisi-posisi dalam persaingan?
3.   Apa itu dinamika persaingan?
4.   Bagaimana cara mendapat keunggulan kompetitif dalam bersaing?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Persaingan
Kotler dan Porter menyatakan bahwa Persaingan dalam konteks
pemasaran adalah keadaan dimana perusahaan pada pasar produk atau jasa
tertentu akan memperlihatkan keunggulannya masing-masing, dengan atau tanpa
terikat peraturan tertentu dalam rangka meraih pelanggannya. Sedangkan menurut
Porter, persaingan akan terjadi pada beberapa kelompok pesaing yang tidak hanya
pada produk atau jasa sejenis, dapat pada produk atau jasa substitusi maupun
persaingan pada hulu dan hilir.
Secara terminologi persaingan adalah suatu konsep yang kerap
digunakan dalam ilmu ekonomi untuk mengerti bagaimana pembentukan harga
pasar dan keputusan penetapan harga pasar dan keputusan penetapan harga oleh
suatu perusahaan atau penjual.
Persaingan adalah keadaan ketika organisasi berperang atau berlomba-
lomba untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan seperti konsumen,
pangsa pasar, peringkat survei, atau sumber daya yang dibutuhkan.[1]
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa persaingan adalah
suatu bentuk usaha yang dilaksanakan supaya mendapatkan kemenangan atau
mendapatkan posisi yang lebih baik tanpa harus terjadi benturan fisik atau konflik.
B. Jenis - Jenis Persaingan
1. Pasar persaingan sempurna, diartikan sebagai pasar dengan penjual dan
pembeli yang sangat banya, sehingga tidak ada satu pun penjual atau pembeli
yang bisa mempengaruhi harga. Dalam pasar persaingan sempurna jumlah
perusahaan sangat banyak daan kemampuan setiap perusahaan dianggap
sedemikian kecilnya sehingga tidak mampu mempengaruhi pasar
2. Persaingan tidak sempurna, adalah suatu pasar di mana seorang penjual
mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi harga pasar, karena jumlah barang
yang ditawarkan cukup besar yang memungkinkan penjualan tersebut dapat
mempengaruhi harga pasar.
C. Posisi-Posisi Dalam Persaingan
Persaingan memiliki posisi yang bisa ditempati oleh para perusahaan yang
bermain di dalamnya. Posisi ini tidak serta merta secara gampang bisa didapatkan
oleh pelaku pasar tersebut, pemasar harus berjuang secara keras agar bisa
mendapatkan posisi sebagai seorang pemimpin pasar (Leader Market) dimana
perusahaan tersebut menghasilkan roduk (barang atau pun jasa). Secara umum,
posisi pasar dalam persaingan terbagi menjadi 4 (empat) yaitu:
a. Pemimpin Pasar (Market Leader)
Perusahaan seperti ini memegang bagian terbesar dalam pasar,
biasanya perusahaan-perusahaan lain mengikuti tindakan-tindakan
perusahaan dalam hal perubahan harga, pengenalan produk baru,
pencakupan saluran distribusi, dan intensitas promosi.
Perusahaan ini menjadi titik pusat orientasi para pesaing. Ia
merupakan perusahaan yang ditantang, ditiru, atau dijauhi. Oleh karena
itu, agar tetap menjadi perusahaan dominan (nomor satu), perusahaan
pemimpin pasar dapat mengambil tiga tindakan:
1) Memperluas permintaan total dengan cara menggunakan strategi
penerobosan pasar, strategi pasar baru, dan strategi perluasan
geografis. Selain itu, dengan mencari dan mengenalkan kegunaan
baru suatu produk serta meyakinkan msyarakat konsumen agar
menggunakan produk lebih banyak pada setiap kesempatan.
2) Melindungi pangsa pasar yang telah dikuasai, sementara mencoba
memperkuat pasar. Perubahan yang dominan tetap hatus melindungi
usahanya secara terus-menerus dari serangan para pesaing. Unuk itu,
perusahaan perlu melakukan inovasi (pembaharuan) yang
berkelanjutan.
3) Meningkatkan atau memperluas pangsa pasar. Selain mencari
konsumen baru pada pasar yang baru, perusahaan juga dapat
meningkatkan jumlah konsumen pada bagian pasar yang telah
dikuasai.

b. Penantang Pasar (Market Challenger)


Posisi ini merupakan penantang pasar yang menjadi lawan utama
dari pemimpin pasar. Penantang ini serta merta akan selalu mencoba
melakukan hal lebih atas apa yang telah dilakukan oleh pemimpin
pasar. Penantang pasar tidak ingin kalah tanding meski pun penantang
ini kalah dalam hal jumlah konsumen. Perusahaan runner-up ini bisa
memilih salah satu dari dua penampilan. Mereka dapat menyerang
market leader dan pesaing-pesaing lainnya dalam suatu usaha yang
gencar merebut pangsa pasar, perusahaan inilah yang dinamakan
penantang pasar atau Market Challenger.

c. Pengikut Pasar (Market Follower)


Tidak selamanya yang ingin  menantang pemimpin pasar adalah
pesaing utama. Tapi juga pengikut pasar juga ikut serta dalam
persaingan antara pemimpin (Leader) dengan pesaing
(Competittors) pasar. Namun yang perlu dilihat adalah pengikut pasar
tidak ikut serta secara terang-terangan dalam persaingan melainkan
secara kecil karena jika secara terang-terangan sudah pasti perusahaan
tersebut akan mengalami kekalahan.
Berikut ini tiga strategi umum yang bisa dimanfaatkan:
 Mengikuti dari dekat. Perusahaan pengikut berusaha menyamai
perusahaan pemimpin pada banyak mungkin segmen pasar dan
wailayah bauran pemasaran. Pengikut, tampaknya hampir-hampir
seperti penantang, tapi hanya akan terjadi konflik langsung. Dapat
terjadi beberapa perusahaan pengikut sampai dikatakan sebagai
“parasit”, karena sedikit sekali berbuat untuk menstimulasi pasar dan
hanya berharap dapat hidup dari invetasi yang ditanam oleh
pemimpin pasar.
 Mengikuti dari jauh. Dalam strategi ini, perusahaan pengikut
membuat beberapa differensiasi, namun tetap mengikuti market
leader dalam hal pembaurang pasar yang pokok, dan juga pembaruan
produk, tingkat harga dan saluran distribus. Perusahaan pengikut
dengan strategi ini bisa diterima oleh market leader,karena program
pemasarannya tidak begitu terganggu dan karena pangsa pasar si
pengikut turut membantu pemimpin untuk tidak dianggap sebagai
monopoli pasar.
 Mengikuti secara selektif. Perusahaan mengikuti dari dekat beberapa
hal yang dilakukan market leader, namun pada hal-hal yang lain
perusahaan berjalan sendiri. Perusahaan ini mungkin sangat inovatif,
walaupun demikian, ia menghindari persaingan langsung dan
mengikuti banyak strategi pemimpin pasar yang jelas akan
menguntungkannya. Perusahaan semacam ini sering tumbuh untuk
menjadi penantang pasar di kemudian hari.

d. Penceruk Pasar (Market Nicher)


Setiap industri atau perusahaan yang melakukan produksi barang
atau jasa selain memiliki pesaing dan pengikut, tapi juga memiliki pasar
yang tidak diperhitungkan di dalam persaingan. Mereka sering
diibaratkan sebagai pemasar yang tidak memiliki konsumen. Jika
telaah, pengisi relung pasar biasanya membidik pasar yang tidak
mampu membeli produk yang dihasilkan oleh pemimpin atau pun
pesaing pasar. Maka relung pasar bisanya akan mendapatkan pasar
secara sedikit demi sedikit dan tidak memungkinkan nanti pasar mereka
bisa berasal dari konsumen pemimpin pasar.
Perusahaan-perusahaan jenis ini mencoba masuk ke satu atau lebih
celah-celah pasar yang aman dan menguntungan. Satu relung atau celah
pasar yang ideal akan memiliki beberapa ciri sebagai berikut :
o Memiliki luas cukup besar dan daya beli yang cukup agar bisa
menguntungkan.
o Memiliki potensi untuk berkembang.
o Diabaikan oleh perusahaan besar.
o Perusahaan memiliki keterampilan dan sumber daya untuk
memenuhi kebutuhan relung pasar tersebut secara efektif.
o Perusahaan mampu membela diri dari serangan pesaing besar
dengan membina “Goodwill” atas produknya.
D. Dinamika Persaingan
1) Pengertian Dinamika Persaingan
Dinamika adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada periode
tertentu (biasanya tahun). Dengan demikian dinamika persaingan adalah
perubahan-perubahan yang terjadi terhadap persaingan yang terjadi pada
perusahaan dalam memperebutkan pelanggan pada periode periode tertentu.
Dinamika persaingan dihasilkan oleh serangkaian tindakan kompetitif dan
tanggapan – tanggapan kompetitif antara perusahaan – perusahaan yang bersaing
dalam satu industri tertentu.
Seiring berjalannya waktu, perusahan – perusahaan yang bersaing
dalam suatu industri melakukan sejumlah tindakan dan tanggapan persaingan.
Persaingan kompetitif terjadi ketika dua atau lebih perusahaan berebut satu sama
lain dalam usahanya mengejar posisi pasar yang menguntungkan. Persaingan
kompetitif terjadi di antara perusahaan karena satu atau lebih pesaing merasakan
tekanan atau melihat peluang – peluang untuk memperbaiki posisi pasar mereka.

2) Faktor Yang Menyebabkan Persaingan Kompetitif


Persaingan yang lebih kompleks terjadi saat ini karena menurunnya
perhatian pada pelaku industri tehadap pasar tunggal dan naiknya perhatian
mereka terhadap pasar pasar global. Perubahan tingkat kompleksitas ini
disebabkan oleh beberapa hal seperti.
a) Adanya evolusi menuju pasar global (Mudradjad, 2009). Evolusi yang terjadi
pada perusahaan membuat organisasi/perusahaan yang ada ingin terus
meningkatkan persaingannya di pasar. Salah satu bentuk evolusi yang terjadi
adalah dari perusahaan domestik- perusahaan Internasional- Perusahaan
Multinasional- Perusahaan Global. Pada level perusahaan domestik juga dapat
terjadi evolusi karena tingkat proteksi dari pemerintah
b) Skala Ekonomis atau Belajar. Perusahaan berusaha untuk melakukan
pembelajaran untuk menigkatkan kemampuannya dan skala ekonomis yang
lebih baik juga mendoran perusahaan untuk menembus pasar global.
c) Kemajuan teknologi informasi membuat koordinasi antar pasar menjadi lebih
mudah. Kini perusahaan-perusahaan yang ada telah menggunakan sarana
internet dan teknologi nir kabel lainnya untuk kepentingan bisnisnya. Hal ini
membuat koordinasi dari masing-masing organisasi atau perusahaan menjadi
semakin lebih kuat. Kemajuan teknologi inovasi di sisi lain juga
meningkatkan daya saing perusahaan berukuran kecil dan menengah. 
Dengan munculnya faktor-faktor di atas, maka tidak mengherankan bahwa
bakal terjadinya perputaran roda persaingan atau dinamika persaingan dalam pasar
dimana semua posisi akan mengalami perubahan pelaku pasar. bila pemimpin
pasar tidak memperhatikan gerakan yang dilakukan oleh para pesaing maka tidak
mengherankan jika posisi mereka sebagai pemimpin pasar akan jatuh dan
mengalami kehilangan konsumen.
3) Strategi Dalam Bersaing 
Strategi pemasaran adalah pendekatan pokok yang akan digunakan oleh
unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan lebih dahulu,
didalamnya tercantum keputusan-keputusan pokok mengenai target pasar,
penempatan produk dipasar, bauran pemasaran dan tingkat biaya pemasaran yang
diperlukan. Perusahaan yang berhasil selalu berusaha mengenali pesaingnya
sebaik mungkin seperti yang dilakukannya terhadap para konsumen.
Ada beberapa strategi persaingan yang bisa digunakan dalam
melakukan persaingan dengan para pesaingnya agar bisa tetap berada dalam jalur
persaingan dan tetap melakukan produski. Cara-cara atau strategi tersebut antara
lain:
I. Strategi-strategi persaingan : menarik, mempertahankan, dan menumbuhkan
pelanggan
Agar supaya berhasil dalam persaingan perusahaan harus bergerak dari ;
filosofi produk dan penjualan ( product and selling philosophy ) menuju filosofi
pelanggan dan pemasaran ( customer and marketing philoshopy ).
II. Pemasaran relational dengan pelanggan (customer relationship marketing )
Pemasaran relational ( marketing relationship ) merupakan proses
membentuk, mempertahankan, dan meningkatkan relasi yang kuat, yang penuh
nilai dengan para pelanggan dan para pemegang saham. Kehilangan satu pelangan
berarti kehilangan keseluruhan arus pembelian yang akan dilakukan oleh
pelanggan tersebut selama dia menjadi pelanggan.
Untuk menerapkan strategi tersebut agar berhasil, ada cara-cara yang bisa
ditempuh supaya persaingan bisa berjalan lancar seperti membangun hubungan
jangka panjang. Yaitu  penciptaan nilai dan kepuasan pelanggan yang unggul.
Pelanggan yang puas akan cenderung akan memberikan perusahaan pangsa yang
lebih besar.
Unsur-unsur Penting Pembentuk Relasi :
a) Nilai Pelanggan ( customer value )
b) Kepuasan Pelanggan ( customer satisfaction )
c) Kesetiaan pelanggan dan usaha mempertahankan pelanggan.
d) Meningkatkan “Pangsa Pelanggan”
Menurut Handito Hadi Joewono (konsultan strategi kompetisi dan
marketing) mengemukakan ada 6 (enam) strategi yang bisa ditempuh perusahaan
untuk memenangkan persaingan:
i. Membangun persepsi yang baik sesuai dengan Brand Positioning
Hal ini biasanya dilakukan dengan cara melakukan pemasaran secara intensif.
ii. Meningkatkan kualitas produk
Disini sebuah perusahaan harus senantiasa meningkatkan kualitas produknya
baik dalam bentuk barang, jasa ataupun gagasan. Dari sudut pandang pemasaran,
hal inilah yang sering dipengaruhi oleh persepsi. Karena semakin tinggi persepsi
suatu produk maka semakin tinggi pula dibutuhkan kualitas nyata dari produk
tersebut.
iii. Selalu menyajikan produk baru
Hal ini bukan bermakusd menghasilkan produk yang benar-benar baru, namun
bisa juga diartikan sebagai menghasilkan produk dari hasil inovasi atau modifikasi
produk yang sudah ada.
iv. Melakukan pendekatan dengan konsumen
Strategi ini diistilahkan dengan  Custumer Relationship Management yaitu
serangkaian proses dan teknik untuk mengontrol hubungan dengan konsumen.
v. Melakukan distribusi secara terintegrasi
vi. Harga kompetitif
Kompetitif tidak berarti murah. Dan tidak selamanya harga kompetitif itu
selalu dikaitkan dengan harga murah. Sebab perusahaan dapat memadukan
kesiapan bersaing dengan keragaman produk yang dimiliki dengan portofolio
produk yang lengkap.

4) Mencapai Keunggulan Kompetitif Dalam Bersaing


Keunggulan kompetitif termasuk bagaimana mendapat dan
mempertahankannya merupakan konsep kunci dalam manajemen strategi.
Keunggulan kompetitif akan timbul dengan cara memiliki sesuatu yang tidak
dimiliki oleh pesaing lain. Keunggulan kompetitif merupakan strategi bersaing
terhadap sesuatu yang dirancang untuk dieksploitasi oleh suatu organisasi. karena
keunggulan kompetitif mudah mengalami erosi akibat tindakan para pesaing, kita
perlu memahami beberapa hal sebagai berikut.
a. Pahami Lingkungan Persaingan.
Pengetahuan terhadap lingkungan dapat diarahkan untuk mengembangkan
akses terhadap peluang-peluang yang dihasilkan oleh lingkungan, dapat pula
diarahkan untuk mengembangkan proses adaptasi terhadap ancaman-ancaman
yang akan datang. Pengenalan lingkungan yang baik akan memberi dampak pada
mutu strategi yang dihasilkan pada gilirannya memberi dampak pada kinerja
pemasaran dalam lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan harus disertai dengan
penyesuaian strategi perusahaan, dimana sumber daya perusahaan mendukung ke
arah tersebut.
b. Kenali pesaing (kelebihan dan kelemahan pesaing)
Perusahaan harus mengenali pesaing guna mencari dan menggali peluang-
peluang yang bisa dikembangkan oleh perusahaan. Misalnya, bila kebutuhan
konsumen adalah hiburan, para pesaing dapat bervariasi mulai dari video game
hingga bioskop. Dalam hal ini, intensitas persaingan bergantung dari seberapa
jauh kebutuhan konsumen dapat dipahami dan seberapa jauh organisasi dapat
memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.
c. Gunakan Strategi Pemasaran.
Menurut Porter, ada 3 strategi yang harus dijalankan perusahaan agar
unggul kompetitif dalam bersaing diantaranya.
i. Strategi Kepemimpinan Biaya, adalah strategi yang digunakan organisasi
apabila organisasi ingin menjadi pemimpin pasar berbasis biaya rendah
dengan basis pelanggan yang luas. Biaya di sini merupakan biaya total
produksi, bukan pada harga.
ii. Strategi diferensiasi, adalah serangkaian tindakan yang dirancang untuk
memproduksi barang atau jasa yang dianggap para pelanggan berbeda dalam
hal-hal penting bagi mereka. Strategi ini menuntut perusahaan untuk menjual
produk-produk kepada pelanggan yang memiliki kebutuhan unik.
iii. Strategi fokus, perusahaan dengan strategi fokus melayani kebutuhan spesifik
ceruk pasar. Ia bisa memilih strategi fokus berbasis biaya atau diferensiasi.
Perbedaannya terletak pada segmentasinya yang lebih kecil. Ceruk pasar bagi
perusahaan dengan strategi fokus adalah geografis, tipe konsumen, dan
segmen lini produk.
d. Tonjolkan produk anda
e. Implementasi dari strategi.
f. Evaluasi hasil.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Persaingan adalah suatu bentuk usaha yang dilaksanakan supaya
mendapatkan kemenangan atau mendapatkan posisi yang lebih baik tanpa harus
terjadi benturan fisik atau konflik. Di dalam persaingan terdapat 2 jenis
persaingan yaitu persaingan pasar sempurna dan persaingan pasar tidak sempurna.
            Terdapat 4 posisi dalam persaingan yaitu,
1.   Pemimpin pasar
2.   Penantang pasar
3.   Pengikut pasar
4.   Relung pasar
            Dinamika persaingan adalah perubahan-perubahan yang terjadi terhadap
persaingan yang terjadi pada perusahaan dalam memperebutkan pelanggan pada
periode periode tertentu. Dinamika persaingan dihasilkan oleh serangkaian
tindakan kompetitif dan tanggapan-tanggapan kompetitif antara perusahaan-
perusahaan yang bersaing dalam satu industri tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi 12


Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Amstrong, Philips Kotler, Dasar-dasar Pemasaran, Edisi kesembilan, Jidid 2, Bab 18
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid
1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai