Secara khusus, saya berpendapat bahwa pemahaman yang lebih baik tentang banyak pilihan

penetapan target dalam praktiknya membutuhkan kerangka konseptual yang menggabungkan

biaya dan manfaat target USIng dalam kontrak. Meskipun penelitian sebelumnya
menjelaskan biaya relatif dan manfaat kontrak berbasis target, sebagian besar pekerjaan ini
masih harus dilakukan. Banyak penelitian yang dimotivasi oleh teori penetapan tujuan
mendokumentasikan manfaat target dalam upaya memotivasi tetapijarang mengatasi biaya
penggunaan target (Bonner dan Sprinkle 2002;; Locke dan Latham 2002). Sebaliknya,
sebagian besar pekerjaan yang dimotivasi oleh teori agensi menjelaskan biaya tetapi jarang
mengidentifikasi manfaat kontrak berbasis target (Lambert 2001).
Saya sarankan melonggarkan asumsi penelitian sebelumnya bahwa peran utama target kinerja
adalah untuk memotivasi upaya yang lebih besar dalam pengaturan tugas tunggal yang relatif
sederhana. Masalah moral hazard atau ketidakmauan orang untuk mengerahkan upaya
(Holmstro ̈m 1979) bukan satu-satunya, dan sangat mungkin bahkan bukan masalah utama
yang dihadapi organisasi. Seperti dirangkum di bawah ini, beberapa manfaat kontrak berbasis
target bahkan tidak muncul dalam pengaturan tugas tunggal sederhana yang diperiksa dalam
pekerjaan sebelumnya.

Saya bersyukur mengakui bantuankomentar ful dari editor (Karen L. Sedatole), Jasmijn Bol,
Jake Birnberg, PabloCasas, Matthias Mahlendorf, dan Jae YongShin.
Gagasan utama dari artikel ini disampaikan dalam Forum JMAR Pertemuan Pertengahan
Tahun MAS 2018 di Scottsdale sebagaipleno diskusisi berjudul ''Seni dan Sains Penetapan
Target di Organisasi Multi-divisi: Bukti dari dan Arah Penelitian Akuntansi Manajemen. ''
Catatan editor: Diterima oleh Karen L. Sedatole , sedatole.
Dikirim: Februari 2018
Diterima: Mei 2018
Diterbitkan Online: Juni 2018
13