Kelompok 4 - Asuhan Klien Kebutuhan Khusus Psikotik Gelandangan - Ganjil2018
Kelompok 4 - Asuhan Klien Kebutuhan Khusus Psikotik Gelandangan - Ganjil2018
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya kirimkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat
dan karunia-Nya kami dapat membuat dan menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Pada Klien Kebutuhan Kusus : Psikotik Gelandangan ”. Makalah ini diharapkan
dapat digunakan dan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan
dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran. Namun, kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan maupun pembahasan dalam
makalah ini, sehingga belum begitu sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut sehingga
makalah ini dapat sangat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................................1
B.RumusanMasalah.................................................................................................................................1
C.Tujuan..................................................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................2
a. Pengertian........................................................................................................................................2
b. Penyebab......................................................................................................................................2
c. Ciri gelandang psikotik...................................................................................................................2
d. Layanan yang dibutuhkan oleh gelandangan dan psikotik:......................................3
f. Rentang respon neuro biologis.........................................................................................................5
h. Faktor Presipitasi.............................................................................................................................5
i. Mekanisme koping..........................................................................................................................6
j. Tanda dan Gejala..............................................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN............................................................................................................................7
Asuhan Keperawatan......................................................................................................................7
BAB IV PENUTUP...................................................................................................................................15
1.1. Kesimpulan................................................................................................................................15
1.2. Saran..........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diantara problem sosial saat ini yang menjadi beban berat pembangunan nasional adalah
gelandangan (Arif Rohman,2010). Sebagai masalah sosial, gelandangan diduga telah ada sejak
ciri-ciri kehidupan kota mulai timbul. Dampak modernisasi, industrialisasi dan kemajuan ilmu
pengetahuan serta teknologi telah mengubah tatanan kehidupan masyarakat, sehingga ditengarai
berpengaruh langsung terhadap timbul dan berkembangnya gejala yang disebut gelandangan itu.
Gelandangan boleh jadi dampak sosial, ketika orang tidak mampu beradaptasi dengan
perubahan,pada gilirannya dapat menimbulkan ketegangan ( stress) pada dirinya. Ketegangan
merupakan faktor pencetus, penyebab atau akibat dari suatu penyakit mental,sehingga taraf
kesehatan fisik dan kesehatan jiwa seseorang dapat berkurang atau menurun.
B.RumusanMasalah
Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien kebutuhan khusus : psikotik gelandangan
C.Tujuan
Mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada pasien kebutuhan khusus :psikotik
gelandangan
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian
yang tidak mempunyai pekerjaan dan tempat tinggal yang tetap. Gelandangan sebagai
entitas sosial merupakan orang yang dalam keadaan tidak sesuai dengan norma
kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat
tinggal dan pekerjaan yang tetap di wilayah tertentu dan hidup mengembara ditempat
umum
Psikotik gelandangan adalah penderita gangguan jiwa kronis yang keluyuran di jalan-
jalan umum, dapat mengganggu ketertiban umum dan merusak keindahan lingkungan.Menurut
b. Penyebab
Penyeban gelandangan dan psikotik: UU no 23 tentang kesehatan jiwa
menyebutkan penyebab munculnya gelandangan dan psikotik adalah :
1. Keluarga tidak peduli
2. Keluarga malu
3. Keluarga tidak tahu
4. Obat tidak diberikan
5. Tersesat ataupun karena Urbanisasi
c. Ciri gelandang psikotik:
1. Tubuh kotor sekali
2. Rambut seperti sapu ijuk
3. Pakaian compang camping
4. Membawa bungkusan besar dan berisi macam-macam barang
2
5. Bertingkah laku aneh seperti tertawa sendiri dan sukar diajak berkomunikasi
dan bermusuhan
6. Pribadi tidak stabil
7. Tidak memiliki kelompok
1. Tahap identifikasi
Masalah sosial merupakan fenomena yang muncul dalam kehidupan
masyarakat, perwujudannya dapat merupakan masalah lama yang
mengalami perkembangan ataupun masalah baru yang muncul akibat
perkembangan dan perubahan kehidupan sosial, ekonomi dan kultural
2. Tahap diagnosis
Setelah masalah sosial teridentifikasi, maka akan mendorong timbulnya
respon masyarakat berupa tindakan bersama untuk memecahkan masalah
bersama
3. Tahap treatment
a. Pendekatan awal
3
Kemitraan dengan lembaga atau pihak lain rumah sakit dan dinas sosial.
e. Bimbingan lanjut
4
f.Rentang respon neuro biologis
g. Faktor Predisposisi
i. Biologis
Hambatan perkembangan otak, khususnya frontal, temporal, limbik,
sehingga mengakibatkan gangguan dalam belajar, bicara, daya ingat. Selain itu
mengakibatkan seseorang menarik diri dari lingkungan atau timbul resiko perilaku
kekerasan.
Pertumbuhan dan perkembangan individu pada prenatal, perinatal,
neonatus, dan anak-anak.
ii.Psikologis
Penolakan atau kekerasan dalam kehidupan klien.
Pola asuh yang tidak adekuat.
Konflik dan kekerasan dalam keluarga.
iii. Sosial Budaya
Kemiskinan.
Konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan, kerawanan)
Kehidupan terisolasi dan stressor.
h.Faktor Presipitasi
Umumnya sebelum timbul gejala, klien mengalami konflik dengan orang di sekitarnya.Selain
itu ada juga tekanan, isolasi, pengangguran yang disertai perasaan tidak berguna, putus asa,
dan merasa tidak berdaya.
5
i. Mekanisme koping
Cara individu menghadapi secara emosional respon kognitif yang maladaptive dipengaruhi
oleh perjalanan masa lalunya.Seseorang yang telah mengembangkan mekanisme koping yang
efektif pada masa lalu akan lebih mampu dalam mengatasi serangan masalah kognitif.
Mekanisme pertahanan ego yang mungkin teramati pada pasien gangguan kognitif (perubahan
proses pikir) :
regresi
denial
kompensasi
6
BAB III
PEMBAHASAN
Asuhan Keperawatan
a) Faktor predisposisi
Genetik
Neurobiologis : penurunan volume otak dan perubahan sistem neuro transmiter.
Teori virus dan infeksi
b) Faktor presipitasi
Biologis
Sosial kutural
Psikologis
7
-Penarikan tidak bisa
- berhubungan sosial
d) Sumber koping
e) Mekanisme koping
8
bagian atas dan
- Berikan bantuan sampai
bagian bawah
pasienbenar-benar mampu
menjadi skala 5
merawat diri secara
3. Mengeringkan
mandiri
badan menjadi
- Bantu pasien menerima
skla 5
kebutuhan terkait dengan
kondisi ketergantungannya
- Dorong kemandirian
pasien, tapi bantu ketika
pasien tidak mampu
melakukannya
- Eksplorasi pencapaian
keberhasilan sebelumnya
9
kekerasan Definisi: kemampuan untuk Kekerasan
Definisi: berisiko mengendalikan atau mengatur Definisi: Meminimalkan
membahayakan secara emosi,pikiran, perilaku kemarahan yang
fisik, emosi dan atau dalamm enghadapi masalah diekspresikan secara
seksual pada diri sendiri -Verbalisasi ancaman kepada berlebihan dan tidak
atau orang lain orang lain menurun terkendali secara verbal
sampai dengan mencederai
-Verbalisasi umpatan menurun
orang lain dan/atau merusak
-Perilaku melukai diri sendiri lingkungan.
atau orang lain menurun Observasi
1. Monitor adanya benda
Perilaku merusak lingkunagan
yang berpotensi
sekitar menurun
membahayakan (mis.
Perilaku agresif atau menurun Benda tajam, tali)
2. Monitor keamanan barang
1. Suara keras menurun
yang dibawa oleh
2. Bicara ketus menurun
pengunjung
3. Monitor selama
Harga Diri penggunaan barang yang
Perasaan positif terhadap diri dapat membahayakan
sendri atau kemampuan (mis. Pisau cukur)
sebagai respon terhadap situasi
Terapeutik
saatini
1. Pertahankan lingkungan
1.Penilaian diri positif
bebas dari bahaya secara
meningkat
rutin
2.Perasaaanmemilikikelebihan
2. Libatkan keluarga dalam
ataukemampuanpositifmenin
perawatan
gkat
3. Penerimaanpenilaianpo Edukasi
sitifterhadapdirisendiri 1. Anjurkan pengunjung dan
meningkat keluarga untuk
10
4. Minatmencobahalbaru mendukung keselamatan
meningkat pasien
5. Perasaantidakmampum 2. Latih cara
elakukanapapunmenuru mengungkapkan perasaan
n secara asertif
6. Perasaanmaludanbersal 3. Latih mengurangi
ahmenurun kemarahan secara verbal
dan nonverbal (mis.
relaksasi, bercerita)
Intervensi Pendukung:
Dukungan Pengungkapan
Perasaan
Definisi: Memudah kan
mengekspresikan, memahami
dan mengelola emosi.
Observasi
1.Identifikasi tingkat emosi
2.Identifikasi isyarat verbal
dan non verbal
3.Identifikasi perasaan saat
ini
4.Identifikasi hubungan
antara apa yang dirasakan
dan perilaku
Terapeutik
1.Fasilitasi mengungkapkan
pengalaman emosional
yang menyakitkan
2.Fasilitasi mengideńtifikasi
11
asumsi interpersonal yang
melatar belakangi
pengalaman emosional
3.Fasilitasi pertinmbangan
menunda perilaku dalam
merespon emosi yang
menyakitkan
4.Fasilitasi membedakan
pengungkapan ekspresi
emosi yang kuat
diperbolehkan dan yang
merusak hubungan
5.Fasilitasi menetralkan
kembali emosi yang negatif
Edukasi
1. Ajarkan mengekspresikan
perasaan secara asertif
2. Informasikan menekan
perasaan dapat
mempengaruhi hubungan
interpersonal
12
mengancam 2. Berpartisipasi dalam interpersonal atau
aktivitas yang meningkatkan
terorganisir menjadi keterampilan sosial
skala 5 interpersonal
- Dukung pasien
3. Berpartisipasi dalam
untukverbalisasi
aktivitas waktu luang
perasaannya berkaitan
dengan orang lain
dengan masalah
menjadi skala 5
interpersonal
Peningkatan sosialisasi
Defenisi : fasilitasi
kemampuan orang untuk
berinteraksi dengan orang lain
- Tingkatkan hubungan
dengan orang orang yang
memiliki tujuan yang sama
- Tingkatkan berbagai
masalah umum dengan
orang lain
13
kelompok
BAB IV
PENUTUP
14
1.1. Kesimpulan
Psikotik gelandangan adalah penderita gangguan jiwa kronis yang keluyuran di jalan-
jalan umum, dapat mengganggu ketertiban umum dan merusak keindahan lingkungan Ciri yang
menonjol dari sakit jiwa adalah tingkah laku yang menyolok, berlebih-lebihan pada seseorang
sehingga menimbulkan kesan aneh, janggal dan berbahaya bagi orang lain. Dan pada pasien
psikotik gelandang dapat dipengaruhi karena perilaku kekerasan dan dapat menimbulkan
masalah keperawatan dengan gangguan Komunikasi verbal.
1.2. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan kita sebagai seorang perawat mampu
memahami tentang asuhan keperawatan psikotik gelandangan, sehingga kita mampu
memberikan asuhan keperawatan yang maksimal pasien yang mengalami gangguan jiwa.
Tentunya dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan sehingga kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Abduh, Much.(2013), “Tahun 2016Bandung BebasGelendangan Dan Pengemis”
dalamhttp://rehsos.depsos.go.id
16