Anda di halaman 1dari 19

INTEGRASI TIMOR TIMUR KE NKRI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Orde Baru

Disusun Oleh

Abdul Aziz 172171034


Anis Fatin 172171010
Iman Wardiman 172171011
Imas Masitoh 172171018
Reza Hikmawan 172171015

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2020
KATA PENGANTAR

Puji serta rasa syukur kita kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Integrasi Timor Timur ke NKRI” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Sejarah Orde Baru. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang sejarah Maroko bagi para pembaca dan juga
bagi penyusun.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah


Sejarah Orde Baru yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan materi yang penyusun susun dalam
makalah ini.

Penyusun pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam penyusunan ini, sehingga penyusun dalam menyelesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari, makalah yang disusun ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penyusun nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, 11 Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………... ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………………….. 1


B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………… 2
C. Tujuan Penulisan …………………………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………….... 3

A. Penyebab Terjadinya Integrasi ………………………………………………………. 3


B. Peran Indonesia Dalam Perang Saudara ……………………………………………... 5
C. Peran Amerika Dalam Proses Integrasi …………………………………………….... 9
D. Dampak Adannya Integrasi ………………………………………………………… 11

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………….. 14

A. Simpulan …………………………………………………………………………… 14

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Timor Timur atau yang sekarang dikenal dengan negara Democratic Republik Timor
Leste merupakan daerah bekas jajahan Portugis. Selain itu daeah tersebut pernah menjadi
bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang disebut daerah tingkat satu
Timor Timur. Timor Timur mempunyai hubungan sejarah yang erat dengan Indonesia.
Sebelum kedatangan bangsa Posrtugis, wilayah Timor Timur berada dalam pengaruh
kekuasaan kerajaan Majapahit dan Sriwijaya yang menjadikannya bagian dari Nusantara.
Pada saat itu orang Indonesia menyebutnya dengan Nusa Tenggara atau Sunda Kecil.

Perjalanan sejarah Timor Timur sengatlah panjang. Pada tahun 1642, Portugis mulai
melakukan proses kolonisasi di Timor Timur dengan meruntuhkan pusat kerajaannya, mulai
memperluas pengaruh politiknya serta memonopoli perdagangan di wilayah daerah pantai
tanpa masuk ke pedalaman. Penerapan system kolonialisme Portugis terhadap Timor Timur
ini lebih didorong faktor tantangan yang datang dari Belanda, dimana Belanda hampir
menguasai seluruh pulau di Nusantara termasuk wilayah Timor yang pada akhirnya wilayah
Timor ini terbagi atas dua bagian yaitu wilayah Timor bagian Barat yang dikuasai Belanda
dan wilayah Timor Timur yang dikuasai oleh Portugis.

Proses kolonisasi Portugis terhadap Timor Timur berlangsung lama, bahkan setelah
Indonesia merdeka dari Belanda dan Jepang tahun 1945, Timor Timur belum juga merdeka.
Baru pada tahun 1974 masalah Timor Timur muncul dalam perkembangan politik global. Hal
tersebut akibat dari revolusi bunga atau revolusi anyelir yang terjadi di Lisabon Portugis.
Dampak dari revolusi bunga tersebut turut memengaruhi sikap Portugis terhadap daerah
jajahan. Sikap Portugis tersebut adalah dekolonisasi terhadap daerah jajahannya termasuk
Timor Timur.

Dekolonisasi yang dilakukan Portugis di Timor Timur artinya pemerintah Portugis


memberikan kelonggaran kepda rakyat Timor Timur untuk mendirikan partai-partai politik
guna menyalurkan aspirasi mereka ttentang bagaimana dikolonisasi itu harus dilaksanakan.
Proses dekolonisasi Portugis berdasarkan prinsip hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa
jajahan (Resolusi Majelis Umum PBB 1514/1960) yang berbanding lurus dengan kebijakan
pemerintah Portugis untuk dibentuknya partai-partai politik di Timor Timur untuk
menentukan masa depannya melalui referendum yang akan dilaksanakan 13 Maret 1975.
Referendum tersebut meliputi tiga pilihan ; Pertama, menjadi daerah otonomi dalam federasi
dengan Portugis. Kedua, menjadi negara bebas dan merdeka. Ketiga, berintegrasi dengan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kebiijakan Portugis tersebut untuk melakukan referendum disambut baik Timor Timur
dengan dibentuknya beberapa partai politik. Namun di dalam pelaksanaannya referendum ini
mengalami kegagalan sehingga pada saat itu Portugis mengajak partai-partai berudning di
Macau. Pada saat itu partai Fretilin tidak hadir, namun perundingan tetap dilaksanakan dan

1
semua sepakat untuk mendirikan pemerintahan sementara Timor Timur sampai pada
kemerdekaannya. Pada tanggal 28 November 1975, Fretilin memproklamsikan kemerdekaan
Timor Timur sebagai wujud ketidaksepakatannya pada hasil perundingan yang diadakan di
Macau. Tindakan Fretilin itu dibalas oleh partai U.D.T, Apodeti, KOTA, dan Trabalhista
keesokan harinya. Mereka memproklamasikan bahwa Timor Timur menjadi bagian dari
Republik Indonesia yang dikenal dengan deklarasi Balibo. Kedua proklamasi tersebuuut
membawa Timor Timur kepada perang saudara yang memaksa pemerintah Indonesia untuk
ikut campur dalam menyelesaikan masalah tersebut.

B. Rumusan Masalah

a) Apa sebab terjadinya integrasi Timor Timur ke NKRI?


b) Bagaimana peran Indonesia dalam perang saudara di Timor Timur?
c) Bagaimana peran Amerika dalam integrasi Timor Timur ke NKRI?
d) Bagaimana dampak setelah terjadinya integrasi Timor Timur ke NKRI?

C. Tujuan Penulisan

a) Untuk mengetahui sebab terjadinya integrasi Timor Timur ke NKRI


b) Untuk mengetahui peran Indonesia dalam perang saudara di Timor Timur
c) Untuk mengetahui peran Amerika dalam integrasi Timor Timur ke NKRI
d) Untuk mengetahui dampak setelah adanya integrasi Timor Timur ke NKRI

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyebab Terjadinya Integrasi

Timor Timur merupakan sebuah daerah yang berada di jajaran kepulauan Nusa
Tenggara dan merupakan bekas jajahan Portugis pada tahun 1642, hingga kemudian menjadi
bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tahun 1976 menjadi provinsi ke
27 pada masa pemerintahan Soeharto. Bergabungnya Timor Timur ke dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia secara resmi telah disahkan oleh Undang-undang No.7 tahun
1976 tentang penyatuan ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pembentukan
Provinsi Daerah Tingkat 1 Timor Timur.

Proses integrasi Timor Timur ke NKRI tidak berlangsung singkat, dimulai pada tahun
1974 Timor Timur mulai mengalami masalah akibat dari revolusi bunga atau revolusi anyelir
yang terjadi di Lisabon Portugal. Adapun proses dari Integrasi Timuor Timur ke NKRI
adalah sebagai berikut.

1. Terjadinya Revolusi Bunga di Portugal

Pada tahun 1642 Portugis mulai melakukan kolonialisasi di Timor Timur. Portugis
berkuasa di Timor Timur sangat lama hingga tahun 1974, kekuasaan Portugis mulai runtuh
akibat terjadinya Revolusi Bunga di Lisabon, Portugal. Revolusi Bunga dipelopori oleh
perwira muda yang tergabung dalam Movimento das Forcas Armadas (MFA) atau Gerakan
Angkatan Bersenjata.1 Gerakan tersebut di dipimpin oleh Major Antoino Spinola yang
menyebabkan jatuhnya kekeuasaan sebelumnya yaitu Salazar, kemudian Spinola diangkat
menjadi Presiden oleh Movemento Forcas Armadas (MFA) dengan dua program politiknya
yaitu gagasan tentang demokratisasi dan dekolonialisasi.2

Terjadinya perubahan politik di Portugal juga berdampak pada daerah jajahannya,


adanya gagasan dekolonialisasi untuk daerah jajahan memberi peluang yang besar untuk
merebut kemerdekaan, tidak terkecuali Timor Timur.

1
Zacky Anwar dkk, Hari-Hari Terakhir Timor Timur: Sebuah Kesaksian. (Jakarta: PT. Sportif Media
Informasindo, 2003), hlm. 22.
2
P. Gregor Neonbansu, Peta Politik dan Dinamika Pembangunan Timor Timur, (Jakarta: Yanense Mitra Sejati,
1997), hlm. 40.

3
Setelah Revolusi Bunga tersebut pemerintah mengumumkan bahwa kepada Timor
Timur diberikan hak untuk menentukan nasib sendiri, hak tersebut diberikan melalui proses
dekolonisasi yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Portugal yang baru.3

2. Munculnya Partai-Partai Politik

Adanya kebijakan mengenai dekolonialisasi yang diberikan pemerintah Portugal ini


kemudian membuat pemerintah Portugis yang berada di Timor Timur memberikan izin
kepada rakyat Timor Timur untuk membuat partai-partai politik yang nantinya dapat
menentukan masa depan Timor Timur melalui referendum yang dilaksanakan pada 13 Maret
1975.

Kebijakan Portugis tersebut disambut baik oleh rakyat dengan dibentuknya partai-partai
politik yang mempunyai ideologi yang berbeda-beda. Partai-partai tersebut adalah : Pertama,
UDT (Unio Democratica de Timor Timurense/Uni Demokrasi Rakyat Timor Timur). Kedua,
Fretilin (Fretilin Revolucioner de Timor Timur Leste Independence/front revolusioner untuk
kemerdekaan rakyat Timor Timur). Ketiga, Apodeti (Associaco Populer Democratica de
Timor Timurense/Asosiasi Rakyat Timor Timur Demokrat).4

Partai UDT menginginkan kemerdekaan Timor Timur yang diraih secara bertahap,
partai Fertilin ini menginginkan terwujudnya kemerdekaan di Timor Timur dengan cepat dan
Partai Apodeti partai ini sudah secara tegas menginginkan untuk berintegrasi, dan dengan
Indonesia. Masing-masing partai berlomba-lomba untuk mencari dukungan rakyat yang akan
menentukan kemenangan mereka dalam pemilihan umum tahun 1975, seseuai dengan janji
dari pemerintahan Portugal.5

Dengan begitu partai-partai politik tersebut akan melakukan referendum yang sudah
diagendakan. Referendum tersebut meliputi tiga pilihan yaitu: Pertama, menjadi daerah
otonomi dalam federasi dengan Portugal. Kedua, menjadi negara bebas dan merdeka. Ketiga,
berintegrasi dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.6

Rencana akan diadakannya referendum tersebut gagal dilaksanakan. Sebagai gantinya


Pemerintah Portugis mengajak partai-partai berunding di Macau, namun pada ada saat itu

3
Avelino. M. Coelho, Dua Kali Merdeka Esei Sejarah Politik Timor Leste, (Yogyakarta: Djaman Baroe, 2012),
hlm. 2.
4
ETAN, (2006), hlm. 16.
5
E. M. Tomodok, Hari-Hari Akhir Timor Portugis, (Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1994), hlm. 106.
6
Departemen Luar Negeri RI, 1982, hlm. 41.

4
partai Fretilin tidak hadir. Perundingan tetap berlangsung dan semua sepakat untuk
mendirikan pemerintahan sementara Timor Timur sampai pada kemerdekaannya.

Pada 28 November 1975, Partai Fretilin memproklamasikan kemerdekaan Timor Timur


sebagai wujud ketidaksetujuannya pada hasil perundingan yang diadakan di Macau. Tindakan
Fretilin ini dibalas oleh partai U.D.T, Apodeti, KOTA, dan Trabalhista keesokan harinya.
Mereka memproklamasikan bahwa Timor Timur merupakan bagian dari Republik Indonesia
yang dikenal dengan deklarasi Balibo. Kedua proklamasi tersebut membuat terjadinya perang
saudara di Timor Timur yang memaksa Pemerintah Indonesia untuk ikut campur tangan
dalam menyelesaikan masalah tersebut.

B. Peran Indonesia dalam perang saudara Timor Timur

1. Operasi Komodo

Berbagai upaya diplomasi telah dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada di
Timor Timur oleh beberapa negara dan tokoh-tokoh politik. Upaya untuk mencari jalan
keluar ini tidak kunjung membuahkan hasil yang baik. Pergolakan di Timor Timur semakin
menjadi dengan adanya perang saudara yang dimulai dengan kudeta oleh UDT (Uniao
Democratica Timorense). Indonesia kemudian melakukan operasi intelijan dengan sandi
Operasi Komodo. Aktivitas kepentingan integrasi lebih banyak dilaksanakan oleh Badan
Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN) dalam Operasi Komodo ini yang bertujuan untuk
mengamankan daerah yang dianggap rawan dan membahayakan keamanan nasional.7

Setelah Operasi Bunga di Portugal terjadi dan bermunculan berbagai parta di Timor
Timur. Ali Moertopo pada saat itu menggelar Operasi Intelijen yang dengan nama sandi
“Komodo”. Para agen tak lagi sekedar mengumpulkan informasi, tapi juga menyiapkan
Timor Timur agar bisa bergabung dengan Indonesia melalui jejak pendapat damai. Hal ini
seperti dilakukan dalam persiapan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) di Papua yang
dianggap sukses. Operasi Komodo menu8

Menurut Mayjen Benny Moerdani, Operasi Komodo yang dilaksanakan untuk


mempersiapkan segala langkah yang diperlukan untuk bisa menghadapi perubahan
7
Totok Hastihartono, “Integrasi Timor-Timur dalam Perspektif Konsepsi Politik Luar Negeri Republik
Indonesia”, Skripsi, (Yogyakarta: IKIP,
1992), hlm. 87.
8
Pusat Data dan Analis Tempo, “TNI: Kisah Intelijen TNI dalam beberapa Palagan Sejarah Indonesia”, (Jakarta:
Tempo Publishing, 2019), hlm. 42-43.

5
masyarakat di wilayah Timor Timur dinilai kurang memuaskan dan ia menginginkan operasi
militer segera diberlakukan. Ia awalnya menggelar operasi Flamboyan, yang bertujuan
mempersenjatai, melatih, dan memobilisasi orang Timor di perbatasan tanpa perlu
menerjunkan pasukan.9 Tetapi para petinggi Kementerian Pertahanan dan Markas ABRI
mempunyai cara tersendiri untuk menyelesaikan hal tersebut.

2. Operasi Seroja

Menanggapi situasi kekosongan pemerintahan di Timor Timur, partai UDT yang


memutuskan untuk bergabung bersama dengan Apodeti, Trabhalist, dan KOTA. Meminta
bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk melawan Fretilin yang sudah menguasai
sebagian Timor Timur, atas permintaan tersebut, Pemerintah Indonesia mengeluarkan
kebijakan melalui Surat Keputusan Menhankam Pangab Nomor: Skep/1063/VIII/1975
tanggal 31 Agustus 1975 dengan dibentuk Komando Tugas Gabungan (Kogasgab) dengan
nama sandi Operasi Seroja. Kogasgab mempunyai tugas pokok melaksanakan operasi militer
strategis dalam rangka pemeliharaan dan pemantapan stabilitas nasional. 10

Kogasgab sendiri baru melaksanakan tugasnya pada tanggal 7 Oktober 1975.


Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Prinops No.05/1975 untuk pertama kalinya
sukarelawan yang terdiri dari ABRI Angkatan Darat yang tergabung dalam Kogasgab Seroja
melaksanakan operasi tempur melintasi wilayah perbatasan dengan tugas pokok merebut dan
menguasai kota-kota Palaca, Balibo, Bubura, Memo, Maliana, Lebos, dan Bobonaro. Operasi
yang dilakukan untuk melewati garis perbatasan ini dilanjutkan dengan dikeluarkan Prinops
No.09/1975 untuk melakukan serbuan ke Timor Timur dengan menguasai kota-kota yang
memiliki nilai strategis untuk dapat sesegera mungkin menciptakan integrasi Timor Timur
sebagai tindak lanjut dari Deklarasi Balibo. Deklarasi ini dikeluarkan oleh partai-partai pro
integrasi yang menginginkan masuk menjadi bagian dari wilayah Republik Indonesia.11

Pada tanggal 28 November 1975 secara sepihak Fretilin menyatakan kemerdekaannya


dengan membentuk pemerintahan yang dinamakan Republik Rakyat Timur dan akibat
pernyataan sepihak dari Fretilin. Maka UDT dan Apodeti serta seluruh rakyat yang ingin
9
Julius Pour, Benny Moerdani: Profil Prajurit Negarawan, (Jakarta: Yayasan Kejuangan Panglima Besar
Sudirman, 1993), hlm. 381-386
10
Kolonel Inf Widjdan Hamam dkk, “Sejarah TNI AD 1974-1975”, (Jakarta:
Dinas Pembinaan Mental Angkatan Darat, 2005), hlm. 97.
11
Etri Ratnasari, Skripsi: “Operasi Seroja 1975-1978 di Timor Timur: Kajian tentang ABRI-AD” (Yogyakarta:
UNY, 2014), hlm 55-56.

6
berintegrasi dengan Indonesia melakukan perlawanan untuk membebaskan Timur-Timur dari
Fretilin. Setelah masuknya Timor-Timur ke Indonesia pada 17 Juli 1976 dan dijadikan
sebuah Provinsi oleh Presiden Soeharto dengan nama Provinsi Timor-Timur. Disisi lain
akibat dari membelotnya beberapa partai besar di Timor-Timur, hal ini tidak membuat
Fretilin mengalami kemunduruan semangat. Karena bagi Fretilin selama masih ada pemimpin
yang berjuang bersama mereka, maka semangat mereka tidak akan mereda. Setelah gagalnya
Fretilin dalam membendung serangan militer Indonesia Fretilin mengganti strategi mereka
yang sebelumnya bersifat terbuka sekarang menjadi tertutup dengan Strategi Gerilya.12

Untuk mengatasi strategi Gerilya Fretilis, Indonesia menugaskan


Kopassandha dengan menyiapkan tim khusus Sandhi Yudha untuk melakukan
Operasi Seroja pasca Integrasi. Adapun maksud dari operasi pasca integrasi ini dilakukan
untuk memburu dan menangkap pemimpin-pemimpin Fretilin atau GPK (Gerakan Pengacau
Keamanan) dan membebaskan daerah yang masih dikuasai oleh Fretilin. Pada penerjunan
Operasi Seroja ini sendiri akan menerjunkan Nanggala XI , Nanggala XII, Nanggala XIII,
Nanggala XXVIII, XXIX dan XXX dengan dibagi dalam tiga tahap operasi: 1. Operasi
tempur tahap pertama dengan melakukan serangan tempur atau raid. 2. Operasi Tempur tahap
kedua dengan melakukan pembersihan. 3.Operasi Intelijen dengan melakukan pengamanan
sampai akhir penugasan Nanggala itu sendiri. Tugas yang di amanatkan pada Operasi
Nanggala X, XI dan XII adalah untuk membebaskan wilayah-wilayah yang masih dikuasai
oleh Fretilin dan mencari tahu letak keberadaan pemimpin-pemimpin Fretilin. Pada
pelaksanaan operasi Nanggala ini sudah berhasil direbut wilayah Lebos, Soibada, Holpelec,
Lela, Monte Matai, dan Komplek Hehinean. Diakhir masa tugas Nanggala diberikan perintah
untuk melakukan Operasi intel dan pengamanan Teritorial Soebada sebagai perintah terakhir
untuk Nanggala XI.13

Nanggala XIII sudah berada di Dili sejak tertanggal 20 Oktober 1976 dengan pesawat
AURI Hercules C-1313. Misi utama yang harus dilakukan oleh Nanggala XIII adalah
menghancurkan GPK yang menamai dirinya sebagai “Republic Democration de Timor
Leste”. Sub misi dari penugasan Nanggala XIII ini lebih mengarah untuk mencari tau
pemimpin-pemimpin dari GPK. Operasi yang dilakukan Nanggala XIII ini dilakukan untuk
mencari tau keberadaan dari Presiden Fretilin beserta jajarannya. Operasi tersebut selesai
12
Dwi Surya Arifian, “PERAN KOMANDO PASUKAN SANDHI YUDHA (KOPASSANDHA) DALAM OPERASI SEROJA
DI TIMOR-TIMUR PADA TAHUN 1976-1979”, AVATRA Vol. 6 No. 4, 2018, hlm. 4.
13
Dwi Surya Arifian, “PERAN KOMANDO PASUKAN SANDHI YUDHA (KOPASSANDHA) DALAM OPERASI SEROJA
DI TIMOR-TIMUR PADA TAHUN 1976-1979”, AVATRA Vol. 6 No. 4, 2018, hlm. 5.

7
sampai operasi ke 16 setelah jatuhnya Laraun pada 2 Maret dan menangkap informan dari
Fretilin yaitu Antonio dan Armindo. 14

Kemudian pelaksanaan Tugas Nanggala XXVIII, XXIX, dan XXX dengan perintah
operasi ini berfokus pada pemburuan pemimpin Fretilin. Pada pelaksanaan Operasi
pemburuan ini dilakukan setelah didapatkan informasi-informasi yang didapat oleh
Nanggala-Nanggala sebelumnya yaitu informasi tentang posisi dari pemimpin dari
GPK/Fretilin. Pokok operasi pasca seroja yang dilakukan oleh Nanggala XXVIII, XXIX, dan
XXX guna melaksanakan Operasi Intelijen Penggalangan, Pendektesian, Penyergapan dan
mengadakan pengejaran-pengejaran apabila dipandang perlu serta penangkapan tokoh-tokoh
GPK, di dapatkan informasi oleh intelijen pada 23 Desember 1978 bahwasannya pemimpin
Fretilin yaitu Nicolau Lobato bergerak ke arah selatan tepatnya di pegunungan Maubisse
yang terletak 50 Km di bagian selatan Dili. Operasi Tempur berlangsung sampai pagi hari
karena Nicolau Lobato menolak untuk menyerah padahal seluruh tepat pelariannya sudah di
blokir oleh pasukan gabungan Kopassandha dan satuan lainnya. Baku tembak yang terjadi
selama semalam berakhir pada tanggal 31 Desember 1978 pukul 11.45 dengan tewasnya
Nicolau Lobato yang tertembak di bagian perut. Pasca kematian Nicolau Lobato perlawanan
bersenjata Fretilin mulai menurun dan mudah di kalahkan. 15

Kemudian dilaksanakan Likwidasi seroja yang merupakan perkembangan situasi


terakhir dari hasil operasi seroja pertama sampai akhir operasi seroja pada bulan maret 1979.
Tujuan dilaksanakan Likwidasi Seroja ini merupakan untuk segera melakukan percepatan
jalannya normalisasi pemerintahan di daerah Timor-Timur setelah operasi seroja sebelumnya.
sesuai dengan keputusan Pangkowilhan II yang menyatakan tindak lanjut normalisasi
penyelenggaraan pertahanan dan keamanan di daerah Timor-Timur dan pembubaran
Kogasgab Seroja.16
C. Peran Amerika dalam integrasi Timor Timur

Sejak tahun 1947 terjadi perang dingin diantara negara adikuasa seperti Amerika dan
Uni Soviet yang menyebar luaskan faham liberal dan komunis maka berdampak kepada
negara lainnya termasuk Indonesia sebagai negara Non Blok. Soeharto tidak tertarik untuk

14
Dwi Surya Arifian, “PERAN KOMANDO PASUKAN SANDHI YUDHA (KOPASSANDHA) DALAM OPERASI SEROJA
DI TIMOR-TIMUR PADA TAHUN 1976-1979”, AVATRA Vol. 6 No. 4, 2018, hlm. 6.
15
Dwi Surya Arifian, “PERAN KOMANDO PASUKAN SANDHI YUDHA (KOPASSANDHA) DALAM OPERASI SEROJA
DI TIMOR-TIMUR PADA TAHUN 1976-1979”, AVATRA Vol. 6 No. 4, 2018, hlm. 6.
16
Kolonel Inf Widjdan Hamam dkk, Sejarah TNI AD 1974-1975, (Jakarta: Dinas Pembinaan Mental Angkatan
Darat, 2005), hlm. 153.

8
mengambil wilayah Timor Timur tapi setelah kemenangan partai Fretilin maka terjadi
kekhawatiran terhadap pencaplokan wilayah sampai kedaulatan Indonesia. Jadi bisa
dikatakan bahwa penyerangan yang dilakukan oleh Indonesia terhadap Timor Timur kala itu
karena adanya kekhawatiran mengenai kedaulatan maka Soeharto terlebih dahulu mencaplok
wilayah Timor Timur.

Adam malik dengan posisi jabatan sebagai Menteri Luarnegeri segera mengundang 8
dubes negara yang memiliki aspek kedekatan dengan Indonesia salah satunya Amerika yang
di wakili Menlu AS Henry Kissinger. Dalam pertemuan tersebut membahas tentang bahaya
nya keadaan Timor bagi Indonesia, “ AS tidak mengakui pernyataan kemerdekaan secara
sefihak oleh Fretilin” Kissinger, (Jumpa pers dalam, Data Tempo 2020: 62 ).17

Momentum demikian dimanfaatkan oleh Soeharto untuk meminta dukungan dari


Amerika mengenai kemenangan Fretilin yang menurutnya, berideologi Komunis alhasil
Indonesia mendapat dukungan dari berbagai Negara termasuk Amerika, tercatat Data dari
Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, menyediakan analisis rinci soal unit militer
Indonesia yang menggunakan banyak peralatan militer dari Amerika Serikat. Prajurit ABRI
yang turun di langit Dili juga dilatih oleh Amerika, ditambah bantuan pesawat C-47 dan C-
130 yang mengangkut para pasukan Tony Firman ( Tirto. id).18

Di bawah kekuasaan Carter, Amerika Serikat memberikan dana lebih dari $250 juta
untuk mendukung militer Indonesia menyerang Timor Timur antara 1975 sampai 1979. Hal
ini ada kesinambungan dengan yang diberitakan dalam Tribunnews.com bahwa “terungkap
bagaimana Ford dan Kissinger bertanggungjawab atas kekejaman yang dilakukan oleh
kediktatoran militer Indonesia terhadap Timor Leste”.

kabar berita Para pejabat pemerintahan Clinton dalam sebuah laporan yang
diterbitkan oleh New York Times telah mengatakan bahwa Soeharto adalah pemimpin yang
membatasi peraturan ekonomi Indonesia dan membuka kran Indonesia bagi investor asing .
Komisi menemukan bukti dokumenter bahwa Amerika mengetehaui rencana mengenai penyerangan
dan pencaplokan wilayah Timor oleh Indonesia akan tetapi Amerika mendukukungnya dikarenakan
17
Analisa Tempo. 2020. Timor Leste dan Detik-detik Pasukan Indonesia Memasuki Timor
Timur. Tempo publishing

18
Fiman., T. (2019). 30 Agustus 1999 Referendum Timor Leste: Jalan Panjang Kemerdekaan
Sebuah Bangsa. Tirto.id. https://tirto.id/referendum-timor-leste-jalan-panjang-kemerdekaan-
sebuah-bangsa-bFyB [diAkses] pada 22 oktober 2020.

9
motivasi untuk mempertahankan hubungan baik dengan pemerintah Indonesia atas rezim yang
bersifat Antikomunis sehingga dipandang sebagai basis penting untuk pencegahan faham
komunisme. Dengan bantuan tersebut, mobilisasi dalam skala besar pasukan militer Indonesia
dilakukan mengarah ke kota Dili Timor Timur. Ratusan perajurit militer udara menyerang kota Dili
sehingga terlibat kontak senjata secara langsung dengan pasukan militer Fretilin yang disebut Falintil.
Tak hanya melalui udara, kapal perang yang membawa pasukan untuk segera menyerbu daratan.
19
Falintil menderita kekalahan. Malam harinya, pasukan Indonesia telah merebut kota Dili.

Nasib pasukan Fretilin yang kalah jumlah mendesaknya untuk masuk hutan dan pegunungan.
Dengan tetap melawan, taktik pertempuran gerilya mereka terapkan. Serangan tentara Indonesia
berlangsung sangat brutal menembaki warga sipil dan apa saja yang ditemuinya. Deretan kekerasan
brutal terjadi di bumi Lorosae terhitung sejak invasi pertama 1975 sampai 1999. Termasuk
pembantaian Santa Cruz terhadap ratusan pemuda yang berdemo damai membentangkan bendera
Fretilin meneriakkan pro-kemerdekaan: 250 pemuda tewas diberondong tembakan oleh tentara
Indonesia.

Terhitung mulai 17 Juli 1976, Propaganda pemerintah Indonesia dilakukan dengan mengenalkan
wilayah Timor Timur sebagai provinsi ke-27. Pemahaman ini segera diajarkan di sekolah-sekolah dan
seluruh siaran nasional. Indonesia menempatkan para nasionalis Timor Timur sebagai pemberontak
dan separatis yang harus ditumpas.20

19
Komisi Cavr. 2010. Chega ! Laporan Komisi Penerimaan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi
(Cavr) di Timor-Leste. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Pos-Kupang. 2020. Timor Leste dan Indonesia Punya Sejarah Kelam Dokumen Rahasia Amerika Serikat
20

Bocor, Sebut Soeharto?. Tribunnews.com

10
D. Dampak Integrasi Timor Timur ke NKRI

1. Bidang Sosial

Setelah Timor Timur bergabung ke dalam wilayah Indonesia, pemerintah Indonesia


berusaha membentuk rakyat Timor Timur menjadi orang Indonesia, yaitu dengan dilakukan
penatran P4 yang bertujuan agar rakyat Timor Timur memahami Dasar Negara Indonesia
serta nilai – nilai yang terkandung didalamnya, Basaha Indonesia juga dijadikan sebagai
bahasa Nasional yang wajib dipelajari yang digunakan dalam perbincangan resmi maupun
sehari-hari ( Marpaung, Hendracaroko, 2009: 66)21

Struktur sosial masyarakatnya juga mengalami perubahan, dimana saat penjajahan


Portugis status sosial tertinggi berada pada pemuka agama yaitu Paus, dan setelah Timor
Timur bergabung dengan Indonesia status sosial tertinggi berubah menjadi pejabat
pemerintah. Dampak dari usaha pemerintah Indonesia itu menjadikan bahasa asli Timor
Timur yaitu bahasa Tetun perlahan tidak lagi mendapat tempat di dalam pergaulan
masyarakat Timor Timur, (Aimanuha, Mohammad. 2015)22

2. Bidang Politik

Pemerintah Indonesia merombak struktur pemerintahan daerah lama yang digunakan di


Timor Timur dan disamakan dengan pemerintahan di Indonesia, seperti Concelho menjadi
Kabupaten, Postos Administrativos menjadi Kecamatan, Administradov menjadi Bupati,
Cheve De Posto menjadi Camat, Sucos menjadi Desa, dan Pavoacao menjadi Rukun
Tetangga. (Coelho, Avelio, 2012:51)23

21
Marpaung, Hendracaroko. 2009. Timor Timur Menyerang Indonesia. Yogyakarta:
Galangpress.

22
Aimanuha, Mohammad Eldy. 2015. Petimbangan Indonesia dalam memberika
referendum kepada Timir Timur pada yahun 1999 pada era BJ Habibie . Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
23
Coelho, Avelio M. 2012. Dua kali Merdeka Essei Sejarah Politik Timor Leste.
Yogyakarta: Djaman Baroe.

11
Selain itu sistem birokrasi baru diterapkan di Timor Timur, yaitu pejabat pemerintah
berasal dari kalangan politisi. Hal ini jelas berbeda denga birokrasi pada jaman Portugis
dimana Paus adalah pemegang kewenangan tertinggi di wilayah Timor Timur. Dengan
diubahnya kebijakan ini seringkali pejabat pemerintah cenderung tidak dipatuhi dan tidak
disegani, hal ini juga dikarenakan mayoritas penduduk asli Timor Timur itu beragama
Nasrani yang menjadikan perkatakan Paus sebagai pedoman bagi kehidupan mereka.
(Marpaung, Hendracaroko 2009:50)24

3. Bidang Infrasutrukur

Sejak berintegrasi dengan Indonesia, Timor Timur dibagi menjadi 13 Kabupaten , 61


Kecamatan dan 1.739 Desa. Pembangunan untuk Timor Timur pun terus direalisasikan oleh
Indonesia, seperti dalam kurun waktu 17 Juli 1976 – 31 Maret 1977, pemerintah Indonesia
menyuntikan dana untuk pembangunan perumahan, rumah sakit, degung sekolah serta
proyeksi air minum. Sementara itu pada tahun 1977 – 1978, pemerintah pusat mengeluarkan
dana 6,6 miliar rupiah untuk pembangunan bidang pertannian, kehutanan, koperasi,
pembangunan desa, dan sektor kesehatan. Dilihat dari pengeluaran total anggaran pada tahun
1976 – 1980, dana yang telah dikeluarkan pemerintah RI untuk provinsi Timor Timur sebesar
99,913 miliar rupiah untuk pembangunan proyek-proyek berdasarkan keputusan presiden.
113,999 miliar rupiah untuk proyek – proyek sektoral, 64,705 miliar rupiah untuk anggaran
belanja rutin. Anggaran ini melebihi anggaran provinsi Nusa Tenggara Timur dan Provinsi
Jawa Tengah (Hardiyani, Nila, 2013)25

Dilihat dari kegiatan pembangunan diberbagai bidang yang dilakukan oleh


pemerintah pusat, dapat digambarkan bahwa pemerintah Indonesai telah melakukan banyak
kegiatan pembangunan untuk menjadikan provinsi ini dapat bersaing dengan provinsi yang
lainnya

Semenjak Timor Timur berintegrasi dengan Indonesia, banyak pedagang dari Sumatera
dan Jawa yang datang untuk berdagang di Timor Timur (Madjiah, Lela, 2002: 105). Bahan
makanan di Timor Timur sebagian besar berasal dai Nusa Tenggara, hal ini dikarenakan
24
Marpaung, Hendracaroko. 2009. Timor Timur Menyerang Indonesia. Yogyakarta:
Galangpress.

Hardiyani, Nila Tri. 2013. Dinamika hubungan Indonesia – Australia Pasca


25

Berintegrasinya Timor Timur ke Wilayah Indonesia. Skripsi. Universitas Muhammadiyah


Purwokerto
12
iklim Timor Timur yang sangat panas sehingga tidak semua bahan makanan dapat diproduksi
sendiri oleh masyarakatnya. Pertumbuhan ekonomi di Timor Timur perlahan dapat
berkembang dengan maraknya perdagangan yang dilakukan oleh pedagang dari luar Timor
Timur. Namun pertumbuhan ekonomi semakin lama makin menjadi ajang monopoli
Perdagangan. Perekonomian dikuasai oleh orang-prang Timor Timur dan rakyat Timor Timur
justru hanya menjadi konsumen (Madjiah, Lela, 2002: 105)26

Perekonomian di Timor Timur diklasifikasikan sebagai perekonomian dengan


pendapatan menengah kebawah oleh Bank Dunia. Timor Timur berada diperingkat 158
dengan tingkat perkembangan manusia 20 % penduduk menganggur dan 52,9 % hidup
dengan pendapatn US $ 1,25 per hari. Tiga Bank asing yang memiliki cabang di Dilli adalah
ANZ National Bank, Banco Nacional Ultramarino, dan Bank Mandiri (Kuntari, CM,
2008:105)27

26
Madjiah, Lela E. 2002. Timor Timur perginya si Anak Hilang. Jakarta: Antara Pustaka.

27
Kuntari, CM Rien. 2008. Timor Timur Satu Menit Terakhir – Catatan Seorang
Wartawan. Bandung: Mizan.

13
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Integrasi Timor Timur adalah suatu peristiwa bersatunya Timor Timur dengan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dimana pada saat itu Timor Timur ini adalah bagian
dari wilayah jajahan Portugis, namun dikarenakan Portugis sedang dalam masa Revolusi
bunga akhirnya Timor Timur ditinggalkan oleh Portugis, hal ini menyebabkan kekosongan
kekuasaan pada Timor Timur. Akhirnya Portugis pun memberikan kesempatan kepada Timor
Timor untuk membentuk partai-partai yang mana nantinya partai-partai inilah yang
menyebabkan terjadinya integrasi Timor Timur ke Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) yang diakibatkan oleh perbedaan pendapat antara ke tiga partai yang ada di Timor
Timur. Partai-partai itu akhirnya menjadi dua bagian dimana partai fretelin yang merupakan
partai terbesar lebih memilih untuk mendirikan pemerintahan Timor Timur sedangkan ke dua
partai yang lain memilih bergabung dengan pemerintah Indonesia. Hal inilah yang
menyebabkan adanya perang saudara di Timor Timur dan hal ini juga yang menyeret
Indonesia harus ikut dalam perang saudara tersebut.

14
Daftar Pustaka:

Coelho, Avelio M. 2012. Dua kali Merdeka Essei Sejarah Politik Timor Leste. Yogyakarta:
Djaman Baroe.

Kuntari, CM Rien. 2008. Timor Timur Satu Menit Terakhir – Catatan Seorang Wartawan.
Bandung: Mizan.

Marpaung, Hendracaroko. 2009. Timor Timur Menyerang Indonesia. Yogyakarta:


Galangpress

Madjiah, Lela E. 2002. Timor Timur perginya si Anak Hilang. Jakarta: Antara Pustaka.

Aimanuha, Mohammad Eldy. 2015. Petimbangan Indonesia dalam memberika referendum


kepada Timir Timur pada yahun 1999 pada era BJ Habibie . Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2020:
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/8657/k.%20NASKAH
%20PUBLIKASI%20%28JURNAL%29.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Hardiyani, Nila Tri. 2013. Dinamika hubungan Indonesia – Australia Pasca Berintegrasinya
Timor Timur ke Wilayah Indonesia. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Purwokerto
diakses tanggal 19 Oktober 2020 dari: http://repository.ump.ac.id/6619/2/BAB
%20I_NILA%20TRI%20HARDIYAANI_SEJARAH%2714.pdf

Zacky Anwar dkk, Hari-Hari Terakhir Timor Timur: Sebuah Kesaksian. (Jakarta: PT. Sportif
Media Informasindo, 2003), hlm. 22.

P. Gregor Neonbansu, Peta Politik dan Dinamika Pembangunan Timor Timur, (Jakarta:
Yanense Mitra Sejati, 1997), hlm. 40.

Avelino. M. Coelho, Dua Kali Merdeka Esei Sejarah Politik Timor Leste, (Yogyakarta:
Djaman Baroe, 2012), hlm. 2.

E. M. Tomodok, Hari-Hari Akhir Timor Portugis, (Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1994), hlm.
106.

Dwi Surya Arifian. 2018. Peran Komando Pasukan Sandhi Yudha (KOPASSANDHA) dalam
Operasi Seroja di Timor-Timur pada tahun 1976-1979. Jurnal Avatara (UNESA).
Vol. 6 No. 4. Diakses dari: https://core.ac.uk/download/pdf/230698849.pdf [21
Oktober 2020]

Etri Ratnasari. 2014. Operasi Seroja 1975-1978 di Timor Timur: Kajian tentang ABRI-AD
(Skripsi). Yogyakarta: UNY. Diakses dari: https://eprints.uny.ac.id/18408/ [21
Oktober 2020]

Kolonel Inf Widj

Hamam, dkk. (2005). Sejarah TNI AD 1974-1975. Jakarta: Dinas Pembinaan Mental
Angkatan Darat.

Pour, Julius. (1993). Benny Moerdani: Profil Prajurit Negarawan. Jakarta: Yayasan
Kejuangan Panglima Besar Sudirman.

Pusat Data dan Analis Tempo. (2019). TNI: Kisah Intelijen TNI dalam beberapa Palagan
Sejarah Indonesia. Jakarta: Tempo Publishing..

Totok Hastihartono. (1992). Integrasi Timor-Timur dalam Perspektif Konsepsi Politik Luar
Negeri Republik Indonesia ( Skripsi). Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Analisa Tempo. 2020. Timor Leste dan Detik-detik Pasukan Indonesia Memasuki Timor Timur.
Tempo publishing

Komisi Cavr. 2010. Chega ! Laporan Komisi Penerimaan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi (Cavr) di
Timor-Leste. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Fiman., T. (2019). 30 Agustus 1999 Referendum Timor Leste: Jalan Panjang Kemerdekaan Sebuah
Bangsa. Tirto.id. https://tirto.id/referendum-timor-leste-jalan-panjang-kemerdekaan-sebuah-
bangsa-bFyB [diAkses] pada 22 oktober 2020.

Pos-Kupang. 2020. Timor Leste dan Indonesia Punya Sejarah Kelam Dokumen Rahasia Amerika
Serikat Bocor, Sebut Soeharto?. Tribunnews.com
https://kupang.tribunnews.com/2020/10/02/timor-leste-dan-indonesia-punya-sejarah-
kelam-dokumen-rahasia-amerika-serikat-bocor-sebut-soeharto [diakses] pada 22
oktober 2020.

Anda mungkin juga menyukai