Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MATA KULIAH ILMU NEGARA


TIMOR TIMUR PERNAH MENJADI WILAYAH NKRI
DAN KELUAR DARI NKRI DILIHAT DARI TEORI
ILMU NEGARA

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Made Subawa, SH., MS

DISUSUN OLEH :

NAMA : ZAKI FADZLUL KHAQ


NIM : 2204551086
KELAS : B

PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
DENPASAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, Karena atas berkat dan
rahmatnyalah saya dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah ilmu Negara
dengan tepat waktu. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah ilmu
negara. Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai timor timur
pernah menjadi wilayah NKRI dan keluar dari NKRI dilihat dari teori ilmu negara bagi para
pembaca dan penulis.

Saya ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah ilmu Negara atas
materi yang telah diberikan karnanya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Saya
sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu, saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan. Agar selanjutnya di kemudian hari saya dapat
meyempurnakan makalah ini. Dan saya ingin meminta maaf apabila terdapat kesalahan pada
penulisan, sturktur dan kata yang tidak tepat pada makalah ini karna kemampuan penulis
yang masih dalam tahap pembelajaran.

Proses penulisan dan penyusunan makalah ini berpedoman pada ilmu pengetahuan
yang saya dapatkan selama perkuliahan dan dari sumber – sumber yang telah saya
cantumkan. Semoga semua materi – materi yang terdapat pada makalah ini tidak melenceng
dari tema dan judul yang telah diberikan Pada saat penugasan. Ahir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita yang membaca dan menulis makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 1
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 1
1.4 Manfaat............................................................................................................ 1

BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................................... 2
2.1 Timor Timur pernah menjadi wilayah NKRI Dan Keluar Dari NKRI Dilihat
Dari Teori Ilmu Negara................................................................................... 2

BAB 3 PENUTUP ........................................................................................................... 4


3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 4
Daftar Pustaka...................................................................................................................... 5

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Timor Leste sebagai suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat di abad ke-21
dengan nama resminya Republica Democratica de Timor Leste (RDTL) merupakan sebuah
Negara kecil yang terletak di Utara benua Australia dan Selatan Negara Republik Indonesia.
Negara Timor Leste mempunyai sejarah yang Panjang untuk dapat berdiri sebagai suatu
bangsa yang merdeka dan berdaulat seperti sekarang karena Negara Timor Leste pernah di
jajah oleh 3 (tiga) bangsa yakni: Portugis selama 450 tahun, Jepang selama 3 tahun dan
Indonesia selama 24 tahun. Ide lepasnya Timor Leste berawal dari munculnya dua opsi
penyelesaian masalah Timor Leste melalui sebuah referendum oleh presiden B. J. Habibie
pada tanggal 27 Januari 1999. Opsi pertama adalah pemberian Otonomi khusus dan opsi
kedua adalah pemisahan Timor Timur (nama Timor Leste sebagai Provinsi ke 27 dalam
naungan NKRI) dari Indonesia. Berdasarkan kesepakatan 5 Me1 1999 di Kantor PBB antara
pemerintah Portugis dan Indonesia melalui kedua Menteri Luar Negerinya yang di saksikan
oleh Sekeretaris PBB, Kopi Anan sehingga pelaksanaan jajak pendapat di bawah pengawasan
PBB melalui lembaga United Nations Mission in East Timor (UNAMET) yang dilaksanakan
pada tanggal 30 Agustus 1999 yang hasilnya 78.5 % rakyat Timor Leste memilih menolak
Otonomi Luas yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia dan 21.5 % yang menerima
Otonomi Luas yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia. Hasil Referendum tersebut maka
Timor Leste berpisah dengan Bangsa Indonesia sebagai Provinsi yang ke 27 dengan nama
Timor Timur dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah timor timur pernah menjadi wilayah NKRI dan keluar dari NKRI dilihat
dari teori ilmu negara ?

1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana timor timur pernah menjadi wilayah NKRI dan keluar dari
NKRI dilihat dari teori ilmu negara.

1.4. Manfaat
Menambah wawasan bagi penulis dan pembaca, terutama pengatahuan tentang timor
timur pernah menjadi wilayah NKRI dan keluar dari NKRI dilihat dari teori ilmu negara
dalam mata kuliah ilmu negara. Dapat dipertimbangkan sebagai bahan pemikiran atau
masukan, serta Memberikan informasi baik bagi penulis maupun pembaca.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Timor Timur pernah menjadi wilayah NKRI Dan Keluar Dari NKRI Dilihat Dari
Teori Ilmu Negara

Pada awalnya Timor Timur bukanlah bagian dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Untuk merebut wilayah Timor Timur ke Indonesia, pemerintah Orde Baru
mencanangkan operasi militer bernama Operasi Seroja. Pemerintah Indonesia menerima
integrasi Timor Timur untuk menjadi bagian NKRI pada tanggal 17 Juli 1976. Namun, Timor
Timur dan NKRI terikat sejarah hingga 30 Agustus 1999. Sejak 17 Juli 1976, Timor Timur
atau Timor Leste resmi “bergabung” dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sejarah mencatat, proses integrasi Timtim didahului dengan rangkaian invasi militer oleh
rezim Orde Baru dan disebut-sebut mendapat dukungan dari pemerintah Amerika Serikat
(AS). Sejarah kolonisasi di Timor Timur bisa ditarik sejak abad ke-15 Masehi. Kala itu,
orang-orang Portugis (Portugal) kerap singgah untuk berdagang, namun tak lama berselang,
bangsa asing dari Eropa itu justru berhasil menduduki pulau seluas 30.777 kilometer persegi
itu. Memasuki pertengahan abad ke-17, gangguan datang dari Belanda yang juga ingin
menguasai Timor Timur. Setelah terjadi beberapa kali bentrokan, Portugis terpaksa menjalin
perjanjian dan menyerahkan sisi barat pulau Timor kepada Belanda. Oleh karena itulah
wilayah Timor Timur atau pulau Timor bagian timur belum menjadi bagian dari Indonesia
sejak awal, berbeda dengan pulau Timor bagian barat yang dikuasai Belanda atau yang
nantinya menjadi provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kemenangan Jepang atas Belanda pada 1942 mengubah situasi di Timor. Selain
mengambil-alih wilayah Hindia Belanda, pasukan militer Dai Nippon juga merebut Timor
Timur. Namun, setelah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, Portugal kembali
menduduki kawasan itu. Pada 1974, perubahan di Timor Timur mulai muncul seiring
bergolaknya politik di Portugal. Ronald H. Chilcote dalam Pembebasan Nasional Menentang
Imperialisme (1999) menyebutkan bahwa tanggal 25 April 1974 terjadi kudeta tak berdarah
yang dikenal sebagai Revolusi Anyelir. Revolusi Anyelir yang dimotori Movimento das
Forças Armadas (MFA) atau Pergerakan Tentara Darat berhasil menumbangkan kekuasaan
Perdana Menteri Portugal, Marcello Caetano. Selain itu, pergolakan ini juga berakibat pada
penarikan militer Portugis dari beberapa wilayah jajahannya termasuk Angola, Cape Verde,
Mozambik, serta Guinea Portugis di Afrika, hingga Timor Timur di Nusantara. Setelah
Revolusi Anyelir di Portugal, Timor Timur terbelah menjadi tiga faksi, yakni Partai Uniao
Democratica Timorense (UDT), Frente Revolucionaria de Timor-Leste Independente
(Fretilin), dan Associacao Popular Democratica de Timor (Apodeti). UDT menginginkan
Timor Timur tetap menjadi koloni Portugal, Fretilin menghendaki kemerdekaan, sedangkan
Apodeti ingin agar Timor Timur bergabung dengan Indonesia. Namun, popularitas Apodeti
kalah dari UDT maupun Fretilin. Persaingan sengit berlangsung antara UDT dan Fretilin
untuk memperebutkan simpati masyarakat Timor Timur. UDT menuduh bahwa Fretilin akan
2
membawa Timor Timur menjadi negara komunis. Perseteruan ini berujung pada konflik
berdarah dan banyak warga Timor Timur yang mengungsi ke wilayah perbatasan dengan
Indonesia.
Di Indonesia, pemerintah Orde Baru yang dipimpin Soeharto sebagai Presiden RI
merasa khawatir jika Timor Timur menjadi komunis dan menyebarkan paham tersebut
sampai ke Indonesia. Soeharto kemudian menjalin komunikasi dengan Presiden Amerika
Serikat kala itu, Gerald Rudolph Ford Jr., terkait hal tersebut. Tanggal 6 Desember 1975,
Presiden Ford dan Menteri Luar Negeri AS, Henry Kissinger, diterima Soeharto di Jakarta.
Terungkap dalam Chega: Laporan Komisi Penerimaan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi [CAVR]
di Timor-Leste Volume 5 (2010), sehari setelah pertemuan itu dilancarkan invasi militer ke
Timor Timur yang dikenal sebagai Operasi Seroja. Hasil penyelidikan ini terungkap bahwa
Fretilin yang berpaham komunis dan menginginkan kemerdekaan lebih diminati oleh
sebagian besar rakyat Timor Timur. Itulah yang menjadi alasan pemerintah RI dan AS
melancarkan Operasi Seroja pada 7 Desember 1975. Terlebih, tanggal 28 November 1975,
Fretilin menurunkan bendera Portugal dan mendeklarasikan Republik Demokratik Timor
Leste. Kekuatan Fretilin ternyata tak sebanding dengan angkatan perang RI yang disebut-
sebut mendapat bantuan dari Amerika Serikat. Malam hari tanggal 7 Desember 1975, Dili
sudah bisa dikuasai. Tiga hari berselang, giliran kota terbesar kedua di Timor Timur, Baucau,
yang direbut oleh militer Indonesia. Hanya setengah tahun sejak itu, tepatnya 17 Juli 1976,
Timor Timur sepenuhnya dikuasai dan resmi menjadi bagian dari NKRI sebagai provinsi ke-
27. Kelak, setelah Soeharto dan Orde Baru runtuh, diadakan referendum di Timor Timur pada
30 Agustus 1999. Hasilnya, wilayah ini lepas dari Indonesia dan berdiri sebagai negara
sendiri bernama Timor Leste.

3
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada awalnya Timor Timur bukanlah bagian dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Untuk merebut wilayah Timor Timur ke Indonesia, pemerintah Orde Baru
mencanangkan operasi militer bernama Operasi Seroja. Pemerintah Indonesia menerima
integrasi Timor Timur untuk menjadi bagian NKRI pada tanggal 17 Juli 1976. Namun, Timor
Timur dan NKRI terikat sejarah hingga 30 Agustus 1999. Sejak 17 Juli 1976, Timor Timur
atau Timor Leste resmi “bergabung” dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kelak, setelah Soeharto dan Orde Baru runtuh, diadakan referendum di Timor Timur pada 30
Agustus 1999. Hasilnya, wilayah ini lepas dari Indonesia dan berdiri sebagai negara sendiri
bernama Timor Leste.

4
Daftar Pustaka

Tirto.id. Hidayat, Wisnu Amri. (2021, November 03). Sejarah Timor Timur Bergabung
dengan NKRI
https://tirto.id/sejarah-timor-timur-bergabung-dengan-nkri-peran-amerika-serikat-eesp

Anda mungkin juga menyukai