Anda di halaman 1dari 28

PRINSIP INKLUSI DAN EKSKLUSI

Kelompok 1:
Mu’tiah Silmi
Erfita Fajri Dwi Hakki
Seprina Sindi
Fitryani Maruli
PRINSIP INKLUSI DAN EKSKLUSI
2 HIMPUNAN
PRINSIP INKLUSI untuk
2 Himpunan
DAN EKSKLUSI

1. Untuk 2 Himpunan Saling Lepas/ Saling Asing


Misalkan A dan B sembarang himpunan, dengan
| 𝐴| menyatakan banyaknya anggota pada himpunan A, dan
| 𝐵| menyatakan banyaknya anggota pada himpunan B,
Banyaknya anggota himpunan gabungan antara himpunan A dan
himpunan B atau n(A∪B) merupakan jumlah banyaknya anggota dalam
himpunan tersebut.

n(𝑨 ∪ 𝑩) = |𝑨 ∪ 𝑩| = |𝑨| + |𝑩|


PRINSIP INKLUSI untuk
2 Himpunan
DAN EKSKLUSI

1. Untuk 2 Himpunan Saling Lepas/ Saling Asing

n(𝑨 ∪ 𝑩) = |𝑨 ∪ 𝑩| = |𝑨| + |𝑩|


Bukti:
Diagram Venn
Bukti :
A B
Dalam menghitung elemen-elemen 𝐴 ∪ 𝐵, pertama hitung jumlah
, elemen pada A yaitu 𝑛(𝐴). Elemen lain dari 𝐴 ∪ 𝐵 ada pada B tetapi
bukan di 𝐴. Tetapi, karena A dan B saling asing, tidak ada elemen B di
A, sehingga ada n(B) elemen di B yang bukan di A.
Dengan demikian,
n(𝑨 ∪ 𝑩) = |𝑨 ∪ 𝑩| = |𝑨| + |𝑩|
PRINSIP INKLUSI untuk
2 Himpunan
DAN EKSKLUSI

2. Untuk 2 Himpunan yang Beririsan


Misalkan A dan B sembarang himpunan, dengan
| 𝐴| menyatakan banyaknya anggota pada himpunan A, dan
| 𝐵| menyatakan banyaknya anggota pada himpunan B, maka
Banyaknya anggota himpunan gabungan antara himpunan A dan himpunan B
atau n(A∪B) merupakan jumlah banyaknya anggota dalam himpunan
tersebut dikurangi banyaknya anggota di dalam irisannya.

n( A ∪ B ) = ⏐A ∪ B⏐= ⏐A⏐+⏐B⏐ - ⏐A ∩ B⏐
PRINSIP INKLUSI untuk
2 Himpunan
DAN EKSKLUSI

n( A ∪ B ) = ⏐A ∪ B⏐= ⏐A⏐+⏐B⏐ - ⏐A ∩ B⏐
BUKTI:
Diket:
A B 𝐴 = I + II
|𝐴| = |(𝐴\𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐵)|
𝐴 = (𝐴\𝐵) + |(𝐴 ∩ 𝐵)|
∴ (𝐴\𝐵) = A − |(𝐴 ∩ 𝐵)|
I II III
𝐵 = II + III
|𝐵| = |(𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐵\𝐴)|
𝐵 = 𝐴 ∩ 𝐵 + |(𝐵\𝐴)|
∴ (𝐵\𝐴) = B − |(𝐴 ∩ 𝐵)|
PRINSIP INKLUSI untuk
2 Himpunan
DAN EKSKLUSI

n( A ∪ B ) = ⏐A ∪ B⏐= ⏐A⏐+⏐B⏐ - ⏐A ∩ B⏐
BUKTI: Diket:
∴ (𝐴\𝐵) = A − |(𝐴 ∩ 𝐵)|
A B ∴ (𝐵\𝐴) = B − |(𝐴 ∩ 𝐵)|

𝐴 ∪ 𝐵 = |I + II + III|
𝐴∪𝐵 = A\B + A ∩ B + B\A
I II III
𝐴 ∪ 𝐵 = A − |(𝐴 ∩ 𝐵)| + A ∩ B + B − |(𝐴 ∩ 𝐵)|
𝐴 ∪ 𝐵 = A + |B| − |(𝐴 ∩ 𝐵)| + A ∩ B − |(𝐴 ∩ 𝐵)|
∴ 𝐴 ∪ 𝐵 = A + |B| − |(𝐴 ∩ 𝐵)|
PRINSIP INKLUSI untuk
2 Himpunan
DAN EKSKLUSI

n( A ∪ B ) = ⏐A ∪ B⏐= ⏐A⏐+⏐B⏐ - ⏐A ∩ B⏐

Hubungan dengan himpunan Semesta S


banyak anggota pada himpunan n(S) = |S| adalah
Jika A merupakan suatu himpunan dari
𝑆 = 𝐴 + |𝐴′ | atau
himpunan semesta, maka 𝐴′ = 𝑆 − |𝐴|
𝐴′ = *𝑥 ∈ 𝑆|𝑥 ∉ 𝐴+ disebut komplemen A. Maka untuk dua himpunan, akan diperoleh

𝐴 ∪ 𝐵 = 𝑆 − (𝐴 ∪ 𝐵)
(𝐴′ ∩ 𝐵′) = 𝑆 − (𝐴 ∪ 𝐵)
(𝐴′ ∩ 𝐵′) = 𝑆 − * A + B − (𝐴 ∩ 𝐵) +
∴ (𝐴′ ∩ 𝐵′) = 𝑆 − A − B + (𝐴 ∩ 𝐵)
Contoh 1.
Dalam sebuah kelas terdapat 25 mahasiswa yang menyukai Kombinatorik, 13 mahasiswa menyukai Matematika
diskrit dan 8 orang diantaranya menyukai Kombinatorik dan matematika diskrit . Berapa mahasiswa terdapat
dalam kelas tersebut ?
Jawab :
Misalkan A himpunan mahasiswa yang menyukai Kombinatorik dan B himpunan mahasiswa yang menyukai
matematika Diskrit. Himpunan mahasiswa yang menyukai kedua mata kuliah tersebut dapat dinyatakan
sebagai himpunan A ∩ B. Banyaknya mahasiswa yang menyukai salah satu dari kedua mata kuliah tersebut
atau keduanya dinyatakan dengan ⏐A∩B⏐ . Dengan demikian
|A| menyatakan banyaknya mahasiswa yang menyukai Kombinatorik = 25 orang
|B| menyatakan banyaknya mahasiswa yang menyukai Matematika Diskrit= 13 orang
⏐A∩B⏐=menyatakan banyaknya mahasiswa yang menyukai Kombinatorik dan Matematika Diskrit = 8 Orang
|A ∪ B| = |A|+|B| - |A ∩ B|
= 25 + 13 – 8 = 30.
Jadi, terdapat 30 orang mahasiswa dalam kelas tersebut.
Contoh 2.
Berapa banyak bilangan bulat positif yang tidak melampaui 1000 yang habis dibagi oleh 7 atau 11 ?

Jawab :
Misalkan P himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 7 dan Q himpunan
bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 11. Dengan demikian P ∪ Q adalah
himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 7 atau habis dibagi 11, dan P ∩ Q
himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 7 dan habis dibagi 11.
1000
|P| = =142
7
1000
|Q| = 11 =90
1000 1000
⏐P ∩ Q⏐ = 𝐾𝑃𝐾 (7,11) = = 12
77
|P ∪ Q| = |P| + |Q| -⏐P ∩ Q⏐ = 142 + 90 – 12 = 220.
Jadi, terdapat 220 bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 7 atau habis dibagi 11. Ilustrasi
dari penghitungan tesebut dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

P Q

P Q

|P| = 142
|P ∩ Q| = 12 |Q|= 90
PRINSIP INKLUSI DAN EKSKLUSI
3 HIMPUNAN
PRINSIP INKLUSI untuk
3 Himpunan
Misalkan A, B dan C sembarang himpunan, dengan DAN EKSKLUSI

| 𝐴| menyatakan banyaknya anggota pada himpunan A, dan


| 𝐵| menyatakan banyaknya anggota pada himpunan B,
|C| menyatakan banyak anggota pada himpunan C, maka
Banyaknya anggota himpunan gabungan antara himpunan A, B, dan C atau
dinotasikan dengan,

𝒏(𝑨 ∪ 𝑩 ∪ 𝑪) = |𝑨 ∪ 𝑩 ∪ 𝑪| = 𝑨 + 𝑩 + 𝑪 − 𝑨 ∩ 𝑩 − 𝑨 ∩ 𝑪 − 𝑪 ∩ 𝑩 + |𝑨 ∩ 𝑩 ∩ 𝑪|
PRINSIP INKLUSI untuk
3 Himpunan
DAN EKSKLUSI

𝒏(𝑨 ∪ 𝑩 ∪ 𝑪) = |𝑨 ∪ 𝑩 ∪ 𝑪 = 𝑨 + 𝑩 + 𝑪 − 𝑨 ∩ 𝑩 − 𝑨 ∩ 𝑪 − 𝑪 ∩ 𝑩 + |𝑨 ∩ 𝑩 ∩ 𝑪|

BUKTI: Kita tahu bahwa:


𝐴∪𝐵 ∩𝐶 = 𝐴∩𝐶 ∪ 𝐵∩𝐶
S
A B
𝐴 ∩ 𝐶 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶 = (𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶)

C
PRINSIP INKLUSI untuk
3 Himpunan
DAN EKSKLUSI

𝒏(𝑨 ∪ 𝑩 ∪ 𝑪) = |𝑨 ∪ 𝑩 ∪ 𝑪 = 𝑨 + 𝑩 + 𝑪 − 𝑨 ∩ 𝑩 − 𝑨 ∩ 𝑪 − 𝑪 ∩ 𝑩 + |𝑨 ∩ 𝑩 ∩ 𝑪|

BUKTI:
Gunakan prinsip 2 himpunan yaitu:
S
A B
𝐴 ∪ 𝐵 = A + |B| − |(𝐴 ∩ 𝐵)| ,secara berulang,maka kita dapatkan :
𝑛 𝐴∪𝐵∪𝐶 = 𝐴∪𝐵∪𝐶 = 𝐴∪𝐵 + 𝐶 − 𝐴∩𝐶 ∩ 𝐵∩𝐶
𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶 = 𝐴| + 𝐵 − |(𝐴 ∪ 𝐵) + 𝐶 − * 𝐴 ∩ 𝐶 | + | 𝐵 ∩ 𝐶 − |(𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶)|
C ∴ 𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶 = 𝐴| + 𝐵 + |𝐶| − |(𝐴 ∩ 𝐵) − 𝐴 ∩ 𝐶 | − | 𝐵 ∩ 𝐶 + |(𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶)|
PRINSIP INKLUSI untuk
3 Himpunan
DAN EKSKLUSI
Hubungan dengan himpunan Semesta S
Jika A merupakan suatu himpunan dari himpunan semesta, maka
𝐴′ = *𝑥 ∈ 𝑆|𝑥 ∉ 𝐴+ disebut komplemen A.
banyak anggota pada himpunan n(S) = |S| adalah
𝑆 = 𝐴 + |𝐴′ | atau
𝐴′ = 𝑆 − |𝐴|
Maka untuk tiga himpunan, akan diperoleh A′ ∩ B′ ∩ C′ = 𝑆 − |𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶|… (1)

BUKTI: Dari Diagram Venn diperoleh


S
A B I = A ∩ B′ ∩ C′ ………..(2)
II
II = A ∩ B ∩ C′………...(3)
I III III = A′ ∩ B ∩ C′…….....(4)
V
VI
IV = A ∩ B′ ∩ C………..(5)
IV
V = A ∩ B ∩ C………….(6)
VII
VI = A′ ∩ B ∩ C………...(7)
C VII = A′ ∩ B′ ∩ C……….(8)
PRINSIP INKLUSI untuk
3 Himpunan
BUKTI: DAN EKSKLUSI

𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶 = |I + II + III + IV + V + VI + VII|
A′ ∩ B′ ∩ C′ = 𝑆 − I + II + III + IV + V + VI + VII
A′ ∩ B′ ∩ C′ = 𝑆 − |( A ∩ B′ ∩ C′) + ( A ∩ B ∩ C′) + (A′ ∩ B ∩ C′) + (A ∩ B ∩ C′) + (A ∩ B ∩ C) + (A′ ∩ B ∩ C) +
(A′ ∩ B′ ∩ C)|

S
A B Dari diagram diketahui pula bahwa:
|𝐴| = |I + 𝐼𝐼 + 𝑉 + 𝐼𝑉|
II
I III |𝐴| = |( A ∩ B′ ∩ C′) + ( A ∩ B ∩ C′) + (A ∩ B ∩ C) + (A ∩ B′ ∩ C)|…..(9)
V |𝐵| = |II + 𝐼𝐼𝐼 + 𝑉 + 𝑉𝐼|
IV VI
|𝐵| = |( A ∩ B ∩ C′) + (A′ ∩ B ∩ C′) + (A ∩ B ∩ C) + (A′ ∩ B ∩ C)|…..(10)
VII |𝐶| = |IV + 𝑉 + 𝑉𝐼 + 𝑉𝐼𝐼|
C C = | A ∩ B′ ∩ C + A ∩ B ∩ C + A′ ∩ B ∩ C + A′ ∩ B′ ∩ C |.….(11)
PRINSIP INKLUSI untuk
3 Himpunan
BUKTI: DAN EKSKLUSI
Subtitusi (9),(10),(11) ke (1)
|A′ ∩ B′ ∩ C′| = |𝑆| − |𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶|
|A′ ∩ B′ ∩ C′ | = |𝑆| − |{( A ∩ B′ ∩ C′) + ( A ∩ B ∩ C′) + (A ∩ B ∩ C) + (A ∩
B′ ∩ C)} ∪ *( A ∩ B ∩ C′) + (A′ ∩ B ∩ C′) + (A ∩ B ∩ C) + (A′ ∩ B ∩ C)+ ∪
{(A ∩ B′ ∩ C) + (A ∩ B ∩ C) + (A′ ∩ B ∩ C) + (A′ ∩ B′ ∩ C)}|…..(12)
Agar persamaan sesuai dengan diagram venn yang ada dihitung tepat satu kali,
maka persamaan (12) dikurangi dengan persamaan (2), (4), dan (6) atau (II, IV,
dan VI).
|A′ ∩ B ′ ∩ C′ | = |𝑆| − |{( A ∩ B′ ∩ C′) + ( A ∩ B ∩ C′) + (A ∩ B ∩ C) + (A ∩
B′ ∩ C)} ∪ *( A ∩ B ∩ C′ ) + (A′ ∩ B ∩ C′ ) + (A ∩ B ∩ C) + (A′ ∩ B ∩ C)+ ∪
{(A ∩ B ′ ∩ C) + (A ∩ B ∩ C) + (A′ ∩ B ∩ C) + (A′ ∩ B′ ∩ C)} − (𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶 ′ ) −
(𝐴 ∩ 𝐵 ′ ∩ 𝐶 ) − (𝐴′ ∩ 𝐵 ∩ 𝐶)|.
PRINSIP INKLUSI untuk
3 Himpunan
BUKTI: DAN EKSKLUSI
Sehingga diperoleh,
|A′ ∩ B ′ ∩ C′ | = |𝑆| − |A ∪ 𝐵 ∪ 𝐶 − (𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶 ′ ) − (𝐴 ∩ 𝐵 ′ ∩ 𝐶 ) − (𝐴′ ∩ 𝐵 ∩
𝐶)|.
Persamaan ini ditambah dengan persamaan (5)
|A′ ∩ B ′ ∩ C′ | = |𝑆| − |A ∪ 𝐵 ∪ 𝐶 − (𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶 ′ ) − (𝐴 ∩ 𝐵 ′ ∩ 𝐶 ) −
(𝐴′ ∩ 𝐵 ∩ 𝐶 ) + (𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶 )|.
|A′ ∩ B ′ ∩ C′ | = |𝑆| − |A ∪ 𝐵 ∪ 𝐶 − (𝐴 ∩ 𝐵 ) − (𝐴 ∩ 𝐶 ) − (𝐵 ∩ 𝐶 ) +
(𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶 )|.
|A′ ∩ B ′ ∩ C′ | = |𝑆| − {|A|+|𝐵| + |𝐶| − |(𝐴 ∩ 𝐵 )| − |(𝐴 ∩ 𝐶 )| − |(𝐵 ∩ 𝐶 )| +
|(𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶 )|}.
∴ |A′ ∩ B′ ∩ C′ | = |𝑆| − |𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶|.
PRINSIP INKLUSI untuk
n Himpunan
DAN EKSKLUSI
Prinsip Inklusi dan Eksklusi untuk n Himpunan

Misalkan A1, A2, ..., An adalah himpunan berhingga. Maka A1 A2, ..., An adalah
berhingga dan
n A1  A2    An    n Ai    nAi  Aj    nAi  Aj  Ak   
1 i  n 1 i  j  n 1 i  j  k  n

  1 n A1  A2    An 
n 1

Prinsip Inklusi dan Eksklusi merupakan perluasan ide dalam Diagram Venn
beserta operasi irisan dan gabungan.
Contoh 1

Sebanyak 1232 siswa mengikuti kursus bahasa Spanyol, 879 mengikuti kursus bahasa Prancis dan 114 telah
mengikuti kursus bahasa Rusia. Selanjutnya, 103 telah mengikuti kursus bahasa Spanyol dan Prancis, 23 telah
mengikuti kursus bahasa Spanyol dan Rusia dan 14 telah mengikuti kursus bahasa Prancis dan Rusia. Jika 2092
siswa telah mengambil setidaknya satu dari kursus bahasa Spanyol, Prancis dan Rusia. Berapa banyak siswa yang
mengikuti kursus di ketiga bahasa tersebut ?
Penyelesaian :
Misalkan : S adalah himpunan siswa yang mengikuti kursus bahasa Spanyol.
F adalah himpunan siswa yang mengikuti kursus bahasa Prancis
R adalah himpunan siswa yang mengikuti kursus bahasa Rusia.

Maka S = 1232, F = 879, R = 114, S ∩ F = 103, S ∩ R = 23, F ∩ R = 14 dan S ∪ F ∪ R = 2092


Saat kita memasukkan jumlah ini ke dalam persamaan:

S ∪F∪R = S + F + R − S ∩F − S ∩R − F ∩R + S ∩F∩R

Kita peroleh :
2092 = 1232 + 879 + 144 − 103 − 23 − 14 + S ∩ F ∩ R
Didapatkan S ∩ F ∩ R = 7.
Jadi, terdapat 7 siswa yang telah mengikuti kursus bahasa Spanyol, Prancis dan Rusia
Contoh 2
Berapa jumlah keseluruhan dosen jurusan matematika, jika sebanyak 27 dosen mengajar mata kuliah statistika, 42
dosen mengajar mata kuliah matematika dan sebanyak 12 dosen mengajar mata kuliah ilmu komputer, 15 dosen
mengajar matematika dan statistika, 12 dosen mengajar matematika dan ilmu computer dan 9 dosen mengajar
statistika dan ilmu computer?
Jawab:

Diketahui:
Misalkan:
A adalah himpunan dosen mengajar mata kuliah statistika
B adalah himpunan dosen 42 dosen mengajar mata kuliah matematika
C adalah himpunan dosen mengajar mata kuliah ilmu komputer
Maka
|A| = 27 |𝐴 ∩ 𝐶| = 9
|B| = 42 |𝐵 ∩ 𝐶| = 11
|C| = 12 |𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶| = 21
|𝐴 ∩ 𝐵| = 15
Ditanya :
𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶 = ⋯?
Penyelesaian:
𝐴∪𝐵∪𝐶 = 𝐴 + 𝐵 + 𝐶 − 𝐴∩𝐵 − 𝐴∩𝐶 − 𝐵∩𝐶 + 𝐴∩𝐵∩𝐶
= 27 + 42 + 12 − 15 − 9 − 11 + 81
= 127

Jadi , jumlah keseluruhan dosen jurusan Matematika adalah sebanyak 127.


Contoh 3
Kudapan UNHAS menyediakan banyak makanan yang dikonsumsi setiap harinya oleh mahasiswa/mahasiswi.
Ada 4 jenis makanan yang tersedia mulai dari makanan berat (A) ,makanan ringan (B), minuman berasa (C)
serta air mineral (D). Ada sekitar 1000 mahasiswa/mahasiswi unhas . Ada 500 yang membeli makanan berat,
200 yang membeli makanan ringan , 75 yang membeli minuman berasa, 120 yang membeli air mineral, 70 yang
membeli makanan berat dan makanan ringan, 20 yang membeli makanan berat dan miuman berasa, 15 yang
membeli makanan berat dan air mineral, 10 yang membeli makanan ringan dan minuman berasa, 7 yang
membeli makanan ringan dan air mineral, 5 yang membeli minuman berasa dan air mineral, 18 yang membeli
makanan berat & makanan ringan & minuman berasa, 21 yang membeli makanan berat & makanan ringan &
air mineral, 16 yang membeli makanan berat & minuman berasa & air mineral, 13 yang memilih makanan
ringan & minuman berasa & air mineral dan ada 75 siswa yang membeli ke-empatnya. Berapa banyak
mahasiswa yang tidak membeli makanan apapun di kudapan UNHAS?
Jawab:
Diketahui:
• A=500
• B=200 • 𝐴 ∩ 𝐷 =15 • 𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐷=21
• C=75 • 𝐵 ∩ 𝐶 =10 • 𝐴 ∪ 𝐶 ∪ 𝐷=16
• D=120 • 𝐵 ∩ 𝐷 =7 • 𝐵 ∪ 𝐶 ∪ 𝐷=13
• 𝐴 ∩ 𝐵=70 • 𝐶 ∩ 𝐷 =5 • A ∩ B ∩ C ∩ D = 75
• 𝐴 ∩ 𝐶 =20 • 𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶=18
Ditanya:
A ∪ B ∪ C ∪ D = ⋯?

Jawab:
A∪B∪C∪D = 𝐴 + 𝐵 + 𝐶 + 𝐷 − 𝐴∩𝐵 − 𝐴∩𝐶 − 𝐴∩𝐷 − 𝐵∩𝐷 − 𝐶∩𝐷 + 𝐴∪𝐵∪𝐶 + 𝐴∪𝐵∪𝐷 + 𝐴∪𝐶∪𝐷 +
𝐵∪𝐶∪𝐷 − A∩B∩C∩D

|A ∪ B ∪ C ∪ D| = 500 + 200 + 75 + 120 − 70 − 20 − 15 − 10 − 7 − 5 + 18 + 21 + 16 + 13 − 75 = 761

Maka jumlah mahasiswa/mahasiswi yang tidak membeli apapun adalah 1000 – 761 = 239

Jadi ,mahasiswa/mahasiswi yang tidak membeli makanan apapun di kudapan UNHAS adalah sebanyak 239 orang.
DAFTAR PUSTAKA

Robinhot Pasaribu, dkk. 2017.Prinsip Inklusi dan Eksklusi. (Online). Diakses di


https://id.scribd.com/document/372520725/KELOMPOK-9-Makalah-Prinsip-Inklusi-
Eksklusi. (Pada: 28/10/2020)
Mayapada, Retno. 2016. Makalah Prinsip Inklusi-Eksklusi dan Permutasi. (Online).
Diakses di: retnomayapada.blogspot.co.id/2016/03/makalah-prinsip-inklusi-eksklusi-
dan.html. (pada: 28/10/2020).
Thank you

Anda mungkin juga menyukai