Anda di halaman 1dari 2

TERMOREGULASI

(Laporan Praktikum Fisiologi Hewan)

Awwaludin Ma'rifatillah( 1813024051/8)

A. Tujuan

Mempelajari produksi panas pada hewan homoiotermik dan hewan poikilotermik.

B. Metode
Alat dan Bahan yang di gunakan pada praktikum kali ini yaitu,
Alat-alat : - 2 buah thermometer -tiga set gelas piala berukuran (1000ml), (600ml), dan (300ml)
- stopwatch HP.
Bahan : - satu ekor mencit -katak
- air dan es batu yang sudah dihancurkan.
C. Cara Kerja

Mencit, Kodok,
Air, Es Batu,
Gelas Beker,
Baskom
- Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
- Isi baskom dengan es batu
- Siapkan gelas beker lalu masukkan kedalam baskom yang telah berisi es batu

Termometer,
Gelas beker
- Masukkan mencit kedalam gelas beker kecil lalu masukkan gelas beker kecil yang berisi
Kecil
mencit kedalam gelas beker yang berada diatas baskom berisi es batu
- Ukur suhu awal mencit dengan menggunakan termometer yang diletakan di gelas beker
kecil berisi mencit
- Secara bersamaan ukur suhu awal lingkungan (air) dengan cara meletakkan termometer
pada air didalam baskom
- Untuk setiap 1 menit ukur suhu udara pada air

Hasil pengamatan - Mencatat hasil perubahan suhu yang terjadi

D. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Metabolisme Energi dan Termoregulasi pada Kodok dan Mencit

Suhu (OC)
Menit ke- Kodok Mencit Kontrol
O
MA( C) MU(OC) O
MA( C) MU(OC) O
MA( C) MU(OC)
1 30 29 27 29 11 20
2 28 25 26 30 10 20
3 23 20 24 31 10 20
Keterangan : MA = Mantel Air (Lingkungan), MU = Mantel Udara (Sistem)

E. Pembahasan
Berdasarkan data yang di peroleh dari hasil pengamatan yaitu suhu (MA) dan (MU) pada kodok perbedaan sangat sedikit
yang artinya suhu kodok di pengaruhi oleh suhu lingkungannya sedangkan pada mencit terlihat perbedaannya antara suhu
lingkungannya dengan suhu tubuhnya berbeda jauh di bandingkan dengan kodok yang artinya suhu tubuh Mencit tidak
bergantung pada lingkungannya. Jadi kodok dapat di golongkan pada hewan Poikiloterm yaitu hewan yang tidak dapat
mengatur suhu tubuhnya sendiri dan Mencit dapat di golongkan pada hewan Homoiterm yaitu hewan yang dapat mengatur
suhu tubuhnya sendiri.
Termoregulasi adalah suatu mekanisme makhluk hidup untuk mempertahankan suhu internal agar berada di dalam kisaran
yang dapat ditolelir. Suhu berpengaruh kepada tingkat metabolisme. Suhu yang tinggi akan menyebabkan aktivitas molekul-
molekul semakin tinggi karena energi kinetiknya makin besar dan kemungkinan terjadinya tumbukan antara molekul satu
dengan molekul lain semakin besar pula (Iffi, 2018)
Data yang di peroleh telah sesuai dengan teori Sloane (2003, 156) yang menyatakan bahwa mencit adalah hewan
homoiterm. Suhu tubuhnya berasal dari produksi panas di dalam tubuh, yang merupakan hasil samping dari
metabolisme jaringan. Suhu tubuh hewan ini relatif konstan, tidak terpengaruh oleh suhu lingkungan
disekitarnya. Pada hewan homoiterm suhunya lebih stabil, hal ini dikarenakan adanya reseptor dalam otaknya
sehingga dapat mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm dapat melakukan aktifitas pada suhu lingkungan yang
berbeda akibat dari kemampuan mengatur suhu tubuh. Sedangkan untuk gelas kimia yang berisi kodok Menurut
teori (Martini, 1998: 79) yang menyatakan bahwa katak termasuk ke dalam kelas amphibi. Hewan amphibi
merupakan hewan poikiloterm. Suhu tubuh hewan poikiloterm ditentukan oleh keseimbangannya dengan kondisi
suhu lingkungan, dan berubah-ubah seperti berubahnya-ubahnya kondisi suhu lingkungan, Karena pada hewan
poikiloterm (berdarah dingin) belum mempunyai pengatur suhu tubuh, sehingga suhu tubuhnya cenderung mengikuti
temperatur lingkungan sekitar. Pada lingkungan panas seekor katak akan naik suhu tubuhnya, dan pada suhu lingkungan
dingin seekor katak suhu tubuhnya akan turun (Team Teaching, 2014). Pengaturan untuk menyesuaiakan terhadap suhu
lingkungan dingin dilakukan dengan cara memanfaatkan input radiasi sumber panas yang ada di sekitarnya
sehingga suhu tubuh di atas suhu lingkungan dan pengaturan untuk menyesuaiakan terhadap suhu lingkungan
panas dengan penguapan air melalui kulit dan organ-organ respiratori menekan suhu tubuh beberapa derajat di
bawah suhu lingkungan. Oleh karena itu, ketika suhu lingkungan turun, suhu tubuh katak juga ikut turun
menyesuaikan dengan lingkungannya. Demikian halnya pada suhu lingkungan yang panas.
Referensi

Rizkiya, Iffi. 2018. Termoregulasi pada Poikiloterm. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Martini. 1998. Fundamental of Anatomy and Physiology. Hall International Inc. New Jersey.

Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. EGC. Jakarta

Team Teaching. 2004. Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. Gorontalo: Laboratorium Jurusan Biologi FMIPA Universitas
Negeri Gorontalo.

Bandarlampung, 6 Maret 2020

Asisten Praktikum Praktikan

Natasya Ambarwati Awwaludin Ma’rifatillah


NPM 1613024058 NPM 1813024051

Anda mungkin juga menyukai