Laprak Acra 2 Feby
Laprak Acra 2 Feby
ACARA II
PENETAPAN KADAR AIR TANAH
Oleh :
Nama : Feby nurian hafidzin
NIM : A1A017052
Rombongan : 6
PJ Asisten : Fahira Mahza
A. Latar Belakang
Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume
air terhadap volume tanah. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan
sejumlah tanah basah dikering ovenkan dalam oven pada suhu 1000 C – 1100 C
untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah air
yang terkandung dalam tanah tersebut. Air irigasi yang memasuki tanah mula-
mula menggantikan udara yang terdapat dalam pori makro dan kemudian pori
mikro. Jumlah air yang bergerak melalui tanah berkaitan dengan ukuran pori-pori
pada tanah.
menentukan jumlah air yang masuk ke dalam tanah dan mengalir pada permukaan
tanah. Tanah tidak hanya berperan sebagai media pertumbuhan tanaman tetapi
Fungsi air merupakan hal yang penting dalam tanah, antara lain untuk proses
pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan
hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga berfungsi sebagai media
gerak hara ke akar-akar tanaman. Tetapi jika air terlalu banyak tersedia, hara-hara
dapat tercuci dari daerah-daerah perakaran atau bila evaporasi tinggi, garam-
garam terlarut mungkin terangkat kelapisan tanah atas. Air yang berlebihan juga
tanah yang menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima dipermukaan
tanah ke bawah. Berdasarkan gaya yang bekerja pada air tanah yaitu gaya adhesi,
kohesi dan gravitasi, maka air tanah dibedakan menjadi: air higroskopis, air
jumlah air yang masuk ke dalam tanah dan mengalir pada permukaan tanah. Jadi,
tidak hanya berperan sebagai media pertumbuhan tanaman tetapi juga sebagai
penentuan tindakan pengolahan tanah. Hal ini dibutuhkan karena kondisi setiap
akar-akar tanaman. Akan tetapi, jika air terlalu banyak tersedia, hara-hara dapat
menetapkan kadar air contoh tanah kering angin, kapasitas lapang, dan kadar air
maksimum tanah dengan metode gravimetri atau perbandingan air dengan masa
C. Manfaat
Manfaat dari acara 2 praktikan dapat menetapkan kadar air contoh tanah
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air
Air tanah merupakan salah satu bagian penyusun tanah. Air tanah hampir
seluruhnya berasal dari udara dan atau atmosfer terutama didaerah tropis air hujan
itu dapat mrembes ke dalam tanah yang disebut infiltrasi. Sedangkan sisanya
mengalir di permukaan tanah sebagai aliran permukaan tanah (run off). Air
infiltrasi tadi bila dalam jumlah banyak dan terus merembes kedalam tanah secara
akhirnya sampai pada lapisan yang kedap air yang kemudian ekumpul disitu
menhjadi air tanah atau sering disebut ground water. Mengetahui banyaknya air di
dalam tanah yang tersedia bagi tanaman adalah penting sekali terutama dalam hal
penentuan pemberian air pada tanaman atau pengairan tanaman agar supaya tidak
Air dalam tanah menurut jumlah dan keadaanya dibagi kedalam tiga
keadaan yaitu: Air adhesi, air higrokopis, dan air kapiler. Air tanah seperti fase
cairan mengisi sebagian atau seluruh rongga-rongga yang terdapat dalam butir-
butir tanah atau di dalam agregat tanah, yaitu merupakan larutan dan berbagai
senyawa dan garam yang biasa larut dalam tanah (Foth, 1994).
Kadar air tanah adalah perbandingan antara berat air yang terkandung dalam
tanah dan berat kering tanah, dinyatakan dalam persen. Kejenuhan basa yang
tinggi, KTK (kapasitas tukar kation) yang tinggi, tekstur yang relatif halus,
permeabilitas yang rendah dan pH yang relatif tinggi dan status hara yang tidak
Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume
air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat
memberikan gambaran tentang ketersediaan air bagi tanaman pada volume tanah
tertentu. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah basah
dikering ovenkan dalam oven pada suhu 1000 C – 1100 C untuk waktu tertentu.
Air yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah air yang terkandung
dalam tanah tersebut. Air irigasi yang memasuki tanah mula-mula menggantikan
udara yang terdapat dalam pori makro dan kemudian pori mikro. Jumlah air yang
bergerak melalui tanah berkaitan dengan ukuran pori-pori pada tanah. Air
jenuh. Penggerakan air tidak hanya terjadi secara vertikal tetapi juga horizontal.
Kadar air juga dapat dinyatakan dalam persen volume, yaitu persentase
volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat
tegangan air dalam tanah tersebut. Besarnya tegangan air menunjukan besarnya
tenaga yang dibutuhkan untuk menentukan air tersebut dalam tanah (Nurhayati,
1986).
Air tersedia biasanya dinyatakan sebagai air yang terikat antara kapasitas
lapangan dan koefisien layu. Kadar air yang diperlukan untuk tanaman juga
bergantung pada pertumbuhan tanaman dan beberapa bagian profil tanah yang
dapat digunakan oleh akar tanaman. Tetapi untuk kebanyakan mendekati titik
layunya, absorpsi air oleh tanaman kurang begitu cepat, dapat mempertahankan
Faktor tumbuhan dan iklim mempunyai pengaruh yang berarti pada jumlah
air yang dapat diabsorpsi dengan efisien tumbuhan dalam tanah. Kelakukan akan
iklim dan berpengaruh pada efisiensi penggunaan air tanah dan penentuan air
yang dapat hilang melalui saluran evaporasi permukaan tanah. Diantara sifat khas
tanah yang berpengaruh pada air tanah yang tersedia adalah hubungan tegangan
dan kelembaban, kadar garam, kedalaman tanah, strata dan lapisan tanah.
2. Kapasitas lapang adalah kondisi dimana tebal lapisan air dalam pori-pori
tanah mulai menipis sehingga tegangan antar air-udara meningkat hingga lebih
3. Koefisien layu (titik layu permanen) adalah kondisi air tanah yang
4. Koefisien higroskopis adalah kondisi dimana air tanah terikat sangat kuat
Kapasitas lapang (field capacity) adalah kondisi dimana tebal lapisan air
meningkat hingga lebih besar dari gaya gravitasi, air gravitasi (pori-pori makro)
habis dan air tersedia (pada pori-pori meso dan makro) bagi tanaman dalam
keadaan optimum, kondisi ini terjadi pada tegangan permukaan lapisan air sekitar
Maret 2018
Alat yang digunakan dalam praktikum acara 2 Penetapan Kadar Air Tanah,
porus, bejana seng, pipet ukur 2 mm, bak perendam, serbet, kertas saring, oven,
tang penjepit, kertas label, spidol, dan eksikator. Bahan yang digunakan adalah
C. Prosedur Kerja
(=a gram).
b. Botol timbang diisi dengan contoh tanah kering angin yang berdiameter
gram).
minimal 4 jam.
d. Setelah pengovenan selesai, botol timbang ditutup kembali dengan
15 menit.
f. Setelah itu,botol timbang diambil satu per satu dengan menggunakan tang
gram).
stainless setinggi 2,5cm (sampai tanda batas) secara merata tanpa di tekan.
d. Diteteskan air sebanyak 2ml dengan pipet ukur secara perlahan pada 3 titik
a. Cawan tembaga porus dan Petridis dibersihkan dan diberi tanda atau label
secukupnya.
b. Pada dasar cawan tembaga porus diberi kertas saring, dijenuhi dengan air
c. Cawan tembaga porus dikeluarkan dari Petridis, diisi dengan contoh tanah
sampai permukaan tanahnya rata, contoh tanah halus di tambahkan lagi 1/3
nya dengan cara yang sama sampai cawan tembaga porus penuh dengan
batu -batu dibawahnya agar air bebas masuk ke dalam cawan tembaga
suhu 105-110ºC.
h. Tanah yang ada di dalam cawan porus dibuang, cawan tembaga porus
dibersihkan dengan kuas, dialasi dengan Petridis yang sama lalu ditimbang
A. Hasil
Rombongan :6
Kelompok :2
Jenis Tanah : Entisol
1. Tanah kering udara
= 3,6 %
b. Ka-2 = (b – c) X 100%
(c – a)
= (33,34 – 35,31) X 100%
(33,00 – 23,16)
= 3,45%
c. Rata-rata Ka = Ka1+Ka2
2
= 3,6% + 3,45%
2
= 3,525%
Jadi, rata-rata kadar air kering udara entisol adalah sebesar 3,525
2. Kapasitas Lapang
a. KL-1 = 2 X 100% + Ka
b – (a + 2)
= 12,546 %
b. KL-2 = 2 X 100% + Ka
b – (a + 2)
c. Rata-rata KL = KL1+KL2
2
= 12,381%
Rata-rata 47,03
= 51,62%
b. KAM2 = (b-a)-(c-d) X 100%
(c-d)
= (172,02 – 94,80) - (145,46 – 91,25) X 100%
(145,46 – 51,25)
= 42,44%
= 47,03%
B. Pembahasan
Air tanah seperti fase cairan mengisi sebagian atau seluruh rongga-rongga
yang terdapat dalam butir-butir tanah atau di dalam agregat tanah, yaitu
merupakan larutan dan berbagai senyawa dan garam yang biasa larut dalam tanah
(Foth,1988). Kandungan air tanah dapat ditentukan dengan beberapa cara. Sering
kisaran yang tidak pasti tentang kadar air sehingga istilah jenuh dan tidak jenuh
dapat diartikan yang penuh terisi dan yang menunjukkan setiap kandungan air
dimana pori-pori belum terisi penuh. Jadi yang dimaksud dengan kadar air tanah
adalah jumlah air yang bila dipanaskan dengan oven yang bersuhu 105 C hingga
o
diperoleh berat tanah kering yang tetap. Berdasarkan gaya yang bekerja pada air
tanah yaitu gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi maka air tanah dibedakan menjadi:
Air higroskopis
Air higroskopis adalah air yang diabsorbsi oleh tanah dengan sangat kuat,
sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Jumlahnya sanag sedikit dan merupakan
selaput tipis yang menyelimuti agregat tanah. Air ini terikat kuat pada matriks
Air kapiler
Air kapiler adalah air tanah yang ditahan akibat adanya gaya kohesi dan
adhesi yang lebih kuat dibandingakn gaya gravitasi. Air ini bergerak kesamping
atau keatas karena gaya kapiler. Air kapiloer ini menempati pori mikro dan
dinding pori makro ditahan pada tegangan antara 1/3 - 15 atm (pF 2,54 – 4,20 ).
Kapasitas lapang, yaitu air yang dapat ditahan oleh tanah setelah air
gravitasi turun semua. Kondisi kapasitas lapang terjadi jika tanah dijenuhi air
setelah hujan lebat tanah dibiarkan selama 48 jam sehingga air gravitasi sudah
turun semua. Pada kondisi kapasitas lapang, tanah mengandung air yang
optimum bagi tanaman karena pori makro berisi udara, sedangkan pori mikro
berisi air seluruhnya. Kandungan air pada kapasitas lapang ditahan tegangan
Titik layu permanen yaitu kandungan air tanah paling sedikit dan
layu dan jika hal ini dibiarkan tanman akan mati. Pada titik layu permanen, air
ditahan pada tegangan 15 atm atau pada pF 4,2. Titik layu permanen disenut
Air gravitasi
Air gravitasi adalah air yang tidak dapat oleh tanah, karena mudah meresap
kebawah akibat adanya gaya gravitasi. Air gravitasi mudah hilang dari tanah
kelas, yaitu makropori (pori-pori makro) apabila diameternya lebih besar dari 90
terhadap air, pori-pori tanah dibagi menjadi lima kelas yaitu pori pengikat jika
berdiameter kurang dari 0,005 µm, pori residual jika berdiameter 0, 005 – 0,1 µm,
pori penyimpan jika berdiameter 0,1 – 50 µm, pori transmisi jika berdiameter 50 –
500 µm dan celah jika berdiameter lebih besar dari 500 µm (Hanafiah, 2005).
Kadar air tanah dipengaruhi oleh kadar bahan organik tanah dan kedalaman
solum, makin tinggi kadar bahan organik tanah akan makin tinggi kadar air, serta
makin dalam kedalaman solum tanah maka kadar air juga semakin tinggi
(Hanafiah, 2004).
Kadar air yang tersedia dalam tanah didasarkan pada kenyataan bahwa
jumlah air maksimum yang dapat disimpan dalam tanah adalah air yang ditahan
pada saat kapasitas lapang dimana tanaman hanya dapat menurunkan kandungan
air tanah sampai batas titik layu permanen. Atas dasar itu maka jumlah air yang
dapat ditahan antar kapasitas lapang dan titik layu permanen serta kelebihan air
yang terikat pada kapasitas lapang tidak menguntungkan lagi bagi tanaman tingkat
Kondisi air tanah yang optimum yaitu keadaan tanah yang seluruhnya mengisi
pori mikro dalam tanah, dan pori makro terisi oleh air sehingga tanah tersebut
mengandung air yang optimum bagi tanaman. Kadar air tanah dinyatakan dalam
persen volume yaitu persentase volume air terhadap volume tanah. Cara ini
air bagi tanaman pada volume tanah tertentu. Cara penetapan kadar air dapat
dilakukan dengan sejumlah tanah basah dikeringovenkan dalam oven pada suhu
100 ̊C – 110 ̊C untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan
merupakan sejumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut. Air irigasi yang
memasuki tanah mula-mula menggantikan udara yang terdapat dalam pori makro
kemudian pori mikro. Air tambahan berikutnya akan bergerak ke bawah melalui
proses penggerakan air jenuh. Penggerakan air tidak hanya terjadi secara vertikal
A. Kesimpulan
1. Kadar air tanah kering udara dari contoh yang diamati adalah 3,6 % dan
2. Kadar air kapasitas lapang dari contoh tanah yang diamati adalah 12,546
3. Kadar air maksimum dari contoh tanah yang diamati adalah 51,62 % dan
B. Saran
Dalam praktikum kali ini sabeiknya praktikan saat menimbang harus lebih
teliti agar diperoleh hasil yang akurat untuk kesesuaian data yang diperoleh.
Ketelitian dan keahlian praktikan perlu diterapkan dalam meneteskan air dengan
pipet, mengisi cawan porus dengan tanah, menimbang cawan porus, dan
DAFTAR PUSTAKA
Buckman, H. O., and Brady. 1982. Ilmu Tanah. Jakarta: Bharata Karya Aksara.
Foth, Henry. 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Edisi Keenam. Jakarta: PT Gelora
Aksara Pertama.
Foth, Henry. 1988. Dasar– Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Lampung.
INTIM
LAMPIRAN