Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PEMBENTUKAN MGMP AGRIBISNIS PRODUKSI TERNAK

(AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS)

KOTA/KABUPATEN PURWAKARTA

LAMBANG MASING-MASING MGMP KAB/KOTA

PEMERINTAH DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN

CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH IV

KABUPATEN PURWAKARTA

2020
HALAMAN PENGESAHAN

Purwakarta, 20 November 2020

Ketua MGMP Agribisnis Produksi ternak Sekertaris


(Agribisnis Ternak Unggas)

Diki Septian Mulyana, S.Pt Luqman zen, S.pt

Mengetahui,
Kepala Sekolah / Pembina MGMP

Iyan Suryadi,. S.Pd, M.Pd


NIP. 19690101 199203 1 021

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji sukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan hidayahnya kami dapat menyusun proposal pengajuan pembentukan MGMP Agribisnis
Produksi Ternak (Agribisnis Ternak Unggas). Kami pengurus MGMP Kota/Kabupaten
Purwakarta menyampaikan proposal pembentukan kepengurusan MGMP ini sebagai dasar
melaksanakan program MGMP yang akan dilaksanakan.
Semoga dengan terbentuknya MGMP ini dapat menjadi suatu wadah bagi kami Guru
produktif peternakan kabupaten Purwakarta dalam bersosialisai ataupun sharing mengenai
pendidikan SMK khususya Progam keahlian Agribisnis Produksi Ternak, Kompetensi
Keahlian (Agribisnis Ternak Unggas).

Mohon kiranya Bapak/ibu dapat memaklumi apabila dalam penyusunan proposal ini
masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam penulisan ataupun hal lainnya.

DAFTAR ISI

I.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang..............................................................................
B.Tujuan...........................................................................................
C.Dasar hukum................................................................................
II.PROSEDUR PEMBENTUKAN MGMP
A.Rekomendansi/USULAN Kepala Sekolah Inti
B.Perekutan Anggota
C.Waktu Pelaksanaan
D.Jumlah anggota dan sekolah....
E.Alamat sekolah calon anggota
F.Penetapan Keanggotaan

III.PEMBENTUKAN PENGURUS
1.Waktu pelaksanaan
2.Cara pemilihan pengurus
3.Penetapan Pengurus

IV.SEKOLAH INTI PELEKSANAAN KEGIATAN MGMP


1.Lokasi inti
2.Sarana dan Prasarana yang dimiliki
3.Persetujuan Sekolah inti

III.PENUTUP

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masih banyak masalah dalam dunia pendidikan kita yang harus dibenahi dan ditata
ulang, baik dalam tata kelola, kurikulum, kompetensi guru, sarana dan prasarana, sampai
kepada metode pembelajaran. Salah satu masalah pendidikan yang menarik yaitu proses
pembelajaran di sekolah menengah. Banyak kritik dan masukan baik lewat diskusi dan
perdebatan di media elektronik maupun tulisan di media cetak membahas proses
pembelajaran. Munculnya teori-teori untuk mengubah proses pembelajaran yang
menempatkan siswa agar lebih aktif; antara lain Fraire dengan teori pendidikan pembebasan,
Bruffe mengemukakan Collaborative learning, teori Cosntructivist oleh Brooks and Brooks,
Culture Perspective oleh Zhoads and Black [Zamroni, 156] . Semua teori tersebut bertujuan
untuk mengubah proses pembelajaran yang bersifat monolog menjadi proses pembelajran
yang lebih memacu para siswa menjadi pelaku aktif. Semua teori ini merupakan usaha dan
rasa ketidak-puasan terhadap proses pembelajaran secara monolog. Perkembangan dan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknolagi khususnya TI yang dapat dengan mudah
menyediakan dan melengkapi sumber belajar merupakan salah satu faktor utama yang sangat
mempengaruhi bahkan menjadi pemicu utama dan sejalan dengan teori-teori di atas dalam
mengubah kebiasaan dan budaya belajar.
World Bank (1998) merumuskan permasalahan yang berkaitan dengan kualitas
pendidikan di Indonesia. Berdasarkan hasil temuannya terdapat sembilan faktor penyebab
utama rendahnya mutu pendidikan di Indonesia, yaitu: (1) struktur insentif guru yang tidak
mendukung bagi penyelenggaraan pengajaran yang efektif, (2) sedikitnya waktu belajar
untuk siswa SD, khususnya kelas 1 dan 2, (3) tidak tersedianya sumber belajar pada sekolah
di daerah miskin (under served areas), (4) sebagian besar guru tidak memenuhi syarat untuk
mengajar bidang studi dan kurang memahami metode pengajaran yang baik, (5) rendahnya
mutu buku pelajaran, (6) kurikulum yang berat dan tidak terpadu, (7) sistem penilaian yang
tidak efisien, (8) kelembagaan pendidikan yang tidak efektif, dan (9) manajemen sekolah
yang tidak efisien, terutama tugas dan fungsi kepala sekolah.
Beberapa butir hasil kajian Word Bank pada tahun 1998 tersebut sampai kini masih
sangat relevan. Salah satu buktinya adalah bahwa dalam hasil penelitian Dinas Pendidikan
DKI Jakarta terungkap ternyata kemampuan guru sangat bervariasi, bahkan cenderung
rendah.  Tampak bahwa guru yang nilainya di atas tujuh (artinya cukup dalam menguasai
materi bidang studinya) tidak banyak.  Hal ini berkorelasi dengan nilai siswa di setiap mata
pelajaran.  Di lapangan juga terbukti bahwa banyak buku-buku pelajaran yang tidak sejalan
dengan kurikulum yang berlaku serta tidak memperhatikan perkembangan intelektual siswa.
Dari fakta-fakta tersebut,  peningkatan kompetensi guru sebagai pendidik harus
menjadi prioritas utama. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sebagai wadah
berkumpulnya guru-guru untuk berinteraksi saling berbagi pengalaman dan gagasan dalam
mengembangkankan kegiatan pembelajaran di sekolah dapat menjadi salah satu sarana dalam
peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru. Melalui MGMP dapat dilakukan
kegiatan-kegiatan peningkatan kompetensi guru yang nantinya akan bermuara pada
peningkatan mutu pendidikan. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam
meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya melalui undang-undang guru dan dosen yang
dapat memacu guru untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya.

B. Tujuan
Tujuan dibentuknya Musyawarah Guru Mata Pelajaran Agribisnis Produksi ternak
(Agribisnis Ternak Unggas) adalah sebagai tempat melakukan pertemuan bagi tenaga
pendidik mata pelajaran peternakan untuk meningkatkan kompetensinya sebagai pendidik
mata pelajaran peternakan Kompetensi yang dimaksud meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial:

C. Dasar Hukum
Dasar hukum penyelenggaraan MGMP sebagai berikut.

1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional.
2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Kewenangan Pusat dan daerah.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Program Sarjana (S1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan.
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
10. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara No. 03/V/PB/2010, No. 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

BAB.II
PROSEDUR PEMBENTUKAN MGMP

A. Rekomendasi/Usulan Kepala Sekolah Inti


Berdasarkan Surat No 20/iii/2016 Kepala Dinas Kabupaten Purwakarta
merekomendasikan SMKN KIARAPEDES untuk menjadi sekolah inti bagi kegiatan
MGMP Peternakan.

B. Perekrutan Anggota
1. Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan Pembentukan MGMP Peternakan Kabupaten Purwakarta
direncanakan tanggal 30 November 2020
2. Jumlah Calon Anggota dan Sekolah
Jumlah calon anggota diperkirakan sejumlah 3 guru produktif peternakan yang berasal
dari 1sekolah di lingkungan Kabupaten Purwakarta
3. Alamat Sekolah Calon Anggota
No Calon Anggota Nama Sekolah Alamat Sekolah
1. Diki Septian Mulyana, S.Pt SMKN KIARAPEDES Jl. Raya Cikubang Desa
Pusaka Mulya
Kiarapedes Purwakarta
2. Luqman Zen, S.Pt SMKN KIARAPEDES Jl. Raya Cikubang Desa
Pusaka Mulya
Kiarapedes Purwakarta
3. Rimba Mugia, S.Pt SMKN KIARAPEDES Jl. Raya Cikubang Desa
Pusaka Mulya
Kiarapedes Purwakarta

4. Penetapan Keanggotaan
Setiap guru produktig peternakan SMk di Kabupaten Purwakarta ditetapkan sebagai
anggota oleh pengurus MGMP Kabupaten.

C. Pembentukan Pengurus
1. Waktu Pelaksanaan
Pembentukan pengurus MGMP Peternakan Kabupaten Purwakarta
dilaksanakan pada tanggal 30 November 2020 bertempat di SMKN
KIARAPEDES
2. Cara Pemilihan Pengurus
Pemilihan pengurus dilaksanakan dengan cara sebagai berikut.
a. Anggota MGMP berasal dari guru mata pelajaran produktif peternakan dari
SMKN KIARAPEDES kabupaten Purwakarta
b. Keanggotaan MGMP diawali dengan pengisian biodata peserta yang
selanjutnya setelah diisi diserahkan kepada pengurus MGMP.
c. Pengurus menghimpun biodata anggota sebagai database keanggotaan MGMP
di wilayahnya.
d. Setelah pemilihan Ketua MGMP, selanjutnya dilakukan penyusunan
kepengurusan MGMP. Kepengurusan MGMP ini meliputi ketua, seketaris,
bendahara, dan bidang-bidang kepengurusan.

3. Penetapan Pengurus
Setelah pengurus terpilih dan susunan pengurus telah lengkap, ketua
terpilih mengusulkan susunan dan pengesahan pengurus MGMP dilakukan
oleh Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV.

D. Sekolah Inti Pelaksanaan Kegiatan MGMP


1. Lokasi SMKN KIARAPEDES Purwakarta Jl. Raya Cikubang desa Pusaka
Mulya Kiarapedes Purwakarta
2. Persetujuan Kepala Sekolah Inti
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas terdapat beberapa kesimpulan yaitu:
1. MGMP merupakan salah satu wadah yang penting bagi guru karena dapat
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan profesinya dengan baik sehingga
dapat menciptakan suatu pembelajaran yang variatif, kreatif, menyenangkan, dan
inovatif karena melalui MGMP akan diperoleh informasi aktual tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan pembelajaran yang mutahir dan
akan terjadi sharing pengalaman dan ilmu pengetahuan antar guru sehingga
kemampuan guru senantiasa berkembang sejalan dengan perubahan paradigma
pendidikan yang begitu cepat dan radikal.
2. MGMP akan berkembang dengan baik, bila adanya keterlibatan secara sinergis
antara berbagai pihak yang terkait untuk mendukung dan mendorong kegiatan
MGMP baik secara moril maupun materil.
b. Saran
Untuk mengoftimalkan kegiatan MGMP kiranya perlu disampaikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Perlunya Revitalisasi kegiatan MGMP sehingga terjadi peningkatan kualitas dan
kuantitas kegiatan MGMP.
2. Untuk memperlancar kegiatan MGMP perlu adanya dukungan yang nyata dan
kongkrit secara sungguh-sungguh dari Pemerintah Daerah melalui Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten/Kota.
3. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga kiranya dapat mengembangkan jaringan
informasi pembelajaran yang aktual, termasuk hasil kegiatan MGMP yang lebih
nyata dan praktis agar mudah diakses oleh semua guru.
Demikian Proposal pembentukan MGMP PETERNAKAN SMK Kabupaten
Purwakarta Tahun 2020. Sebagai pertimbangan kami lampirkan daftar anggota
dan pengurus MGMP PETERNAKAN SMK kabupaten Purwakarta.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, kami berharap pengajuan Proposal
ini dapat terealisasi sesuai dengan yang kami harapkan, sehingga dapat
bermanfaat bagi peningkatan kegiatan MGMP PETERNAKAN SMK Kabupaten
Purwakarta.
Purwakarta, 20 November 2020

Ketua MGMP Agribisnis Produksi ternak Sekertaris


(Agribisnis Ternak Unggas)

Diki Septian Mulyana, S.Pt Luqman Zen, S.Pt

Mengesahkan,
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

H. Ai Nurhasan, AP, M.Si


NIP. 197402041993111002

Anda mungkin juga menyukai