Anda di halaman 1dari 19

TRAINING OF TRAINER

ANAK SUKA MELAWAN?

Menjadi pendidik memang butuh tenaga ekstra untuk menghadapi bermacam-macam


karakter. Ada yang kalem, biasa-biasa saja, pemberontak, bahkan pembuat onar. Nah,
siswa 'trouble maker' inilah yang biasanya jadi keresahan para guru.
TIPS
1. SEDIKIT KELONGGARAN
2 . P E N D E K ATA N
3. KOORDINASI
4 . P R O B L E M S O LV E R
5. THE POWER OF TRUST
SEDIKIT KELONGGARAN
Cobalah beri sedikit
kelonggaran dalam
aturan. Hal ini mungkin
terkesan bahwa
Bapak/Ibu "mendukung"
pemberontakan murid.
Tetapi tujuannya agar
tidak memusingkan hal-
hal yang kecil.
PENDEKATAN

Banyak anak-anak yang sebenarnya bermasalah di rumah, lingkungan, dan sekitarnya dan membuat mereka
merasa tidak ada cita-cita, hidup hampa, depresi, bahkan ada yang sampai berniat bunuh diri. Jangan sampai
anak-anak mencapai titik tersebut!
Penyebab siswa melawan bisa jadi karena adanya perasaan bahwa dunia tidak memihak mereka. Nah, disinilah
peran Allewai untuk melakukan pendekatan secara emosional kepada anak-anak!
Jadilah sosok yang selalu ada ketika anak membutuhkan, sehingga mereka dijauhkan dari pikiran-pikiran yang
akan membunuh karakter mereka.
KOORDINASI DENGAN
ORANG TUA

Allewai bisa langsung memberi tahu orangtua terkait perkembangan anak! Bahkan hal-hal
negatif yang diperbuat oleh anak untuk melakukan pencegahan di lingkungan keluarga.
PROBLEM SOLVER

Seringkali yang jadi masalah adalah siswa merasa dipandang sebelah mata oleh banyak pihak. Jadi,
mereka tidak tahu harus berbiara dengan siapa dan bagaimana harus bersikap. Maka, jadilah pendengar
yang baik walaupun sikap mereka kurang bisa ditolerir.
Sampaikan dengan kalimat positif dan hentikan memberi cap “bandel/nakal” pada anak.
Ubahlah menjadi “Saya rasa apa yang orang katakan tentang kamu itu tidak benar. Kamu jauh lebih baik
dari apa yang orang pikirkan”.
THE POWER OF TRUST

Berikan siswa sebuah tanggung jawab dan percayakan padanya!


Bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti meminta bantuannya membawakan buku-buku, menjadikan ia pemimpin dalam
kelompok, dan sebagainya. Hal-hal tersebut akan membuatnya merasa lebih percaya diri. Jika siswa berhasil melakukan
tugasnya dengan baik, jangan ragu untuk beri pujian dan ucapkan “Terima Kasih” kepadanya!
A N A K S U S A H D I AT U R ?
J A N G A N PA N I K !

S A AT M E N G A J A R M U R I D B A R U , B A PA K / I B U G U R U
T I D A K P E R N A H TA H U M U R I D S E P E R T I A PA YA N G
AKAN DIHADAPI.
CARA TEPAT MENANGANINYA

1. Rencanakan beragam metode mengajar


2. Beri peringatan secara nonverbal
3. Sebisa mungkin tidak berkata “jangan”
4. Fokus pada perilaku positif murid
5. Bisa jadi murid tidak bisa diam karena hiperaktif
6. Belajar mendengar murid
7. Beri hukuman positif
8. Tetap sabar dan ceria
RENCANAKAN BERAGAM METODE
MENGAJAR
Setiap murid memiliki keunikan dan
karakternya masing-masing, inilah yang membuat
setiap murid tidak bisa ditangani dengan cara yang
sama. Di sini, Bapak/Ibu Guru harus pintar-
pintar untuk antisipasi dengan berbagai metode
belajar. Bisa saja di kelas A, muridnya lebih senang
belajar dengan metode diskusi bersama.
Sedangkan kelas B, lebih senang belajar dengan
metode simulasi untuk lebih mengerti.
Jadi, sebelum mengajar, coba untuk
persiapkan berbagai metode ya! Lagipula, dengan
menggunakan metode belajar yang variatif tentu
membuat kelas Bapak/Ibu Guru lebih seru, jadinya
murid pun senang saat di kelas dan mengurangi
sikapnya yang susah diatur itu.
DARIPADA BERTERIAK, BERI PERINGATAN
SECARA NONVERBAL SAJA
Saat mengajar kelas yang susah diatur, pasti selalu
ada saja murid yang membuat gaduh. Yang tadinya
kelas tenang, tiba-tiba langsung menjadi berisik seisi
kelas. Mau menerangkan apapun di kelas juga tidak
terdengar. Daripada berteriak di depan murid, lebih
baik gunakan gestur nonverbal saja ya! Misalnya, bisa
dengan menaruh jari telunjuk di depan mulut untuk
memberikan kode “jangan berisik”. Bisa juga saat ada
yang berisik, tatap murid yang membuat keributan
sampai akhirnya sadar kalau diperhatikan dan diam
sendiri.

Sebisa mungkin hindari untuk berteriak! Dengan


berteriak, selain menguras emosi, tentunya secara
tidak langsung mengajarkan murid bahwa di kelas
boleh berteriak. Sebab guru menegur dengan cara
berteriak.
Jadi, cobalah untuk tetap bersikap tenang selalu!
SEBISA MUNGKIN TIDAK BERKATA
“JANGAN”!!!
Saat menghadapi murid yang susah diatur, tidak jarang
membuat para guru habis kesabaran. Salah satu hal yang sering
dilakukan adalah dengan memberikan peringatan kepada murid
mengenai sikap murid yang kurang diterima tersebut. Nah, saat
hendak mengingatkan murid, coba gunakan ucapan yang berkonotasi
positif daripada negatif!
Misalnya saja, saat Bapak/Ibu Guru sedang menerangkan di
depan kelas, mulai ada murid yang malah asik ngobrol sendiri dan
malah mengganggu murid yang lain. Apabila Bapak/Ibu Guru hanya
mengingatkan dengan berkata “jangan berisik!” atau “jangan
mengobrol!”, mungkin awalnya murid akan diam. Tapi lama-kelamaan
pasti akan mengulanginya lagi, karena tidak ada alasan solutif dari
ucapan tersebut.
Sebaiknya saat menegur, berikan alasan solutif mengapa
perlu memperhatikan guru! Seperti
“ayo perhatikan ke depan, kalian maukan mendapat stempel Allewai
yang banyak nanti?”.
Biasanya ini akan lebih ampuh, murid akan diam dan mulai
memikirkan akibat yang mereka dapatkan. Akhirnya, murid pun akan
lebih menyimak guru!
BISA JADI MURID TIDAK BISA DIAM
KARENA HIPERAKTIF
Mengingat setiap murid memiliki karakter yang
berbeda, maka tidak menutup kemungkinan murid yang
susah diatur merupakan anak yang HIPERAKTIF!
Buat murid seperti ini, sulit sekali untuk bisa
duduk, diam, dan perhatikan guru di depan. Mereka
membutuhkan aktivitas yang bisa dilakukan agar
energinya dapat tersalurkan. Berhubung di kelas hanya
bisa duduk saja, akhirnya murid ini bosan dan akhirnya
berisik sendiri.
Cara menanganinya adalah dengan
memberikan metode belajar yang banyak melibatkan
aktivitas. Bisa dengan mengadakan games, diskusi,
atau seperti role playing. Dengan begitu, energi murid
bisa tersalurkan secara positif dan bukannya malah
mengobrol sama teman.
BELAJAR MENDENGAR MURID!

Sesekali ajak ngobrol murid yang susah diatur secara


personal!
Bisa saja, sebenarnya ia punya masalah internal seperti
keluarga atau bahkan teman yang membuat dirinya susah
fokus untuk di kelas, dan jadinya malah mencari perhatian.
Dengan mencoba mendengarkan cerita murid, Bapak/Ibu Guru
pun juga akan lebih mengerti kondisi murid tanpa harus
bersikap marah terus.
Positifnya setelah berbagi cerita, murid akan merasa ada
kedekatan dengan Bapak/Ibu Guru karena mau
mendengarkan dan mengerti mereka. Murid pun akan jadi
lebih menghormati guru dan akan lebih menjaga sikap untuk
tidak terus-menerus membuat onar suasana kelas.
BERI HUKUMAN POSITIF

Kadang tidak ada salahnya juga untuk memberikan


hukuman bagi murid yang tetap melanggar. Namun
buatlah hukuman yang sifatnya membangun dan positif!,
bukan malah hanya ngomelin murid saja.
Bisa saja Bapak/Ibu Guru menerapkan, “siapa pun yang
tidak mengerjakan tugas harus traktir permen untuk
teman-teman sekelasnya”. Tentu, murid tidak mau
sampai uang jajannya terpotong karena tidak
mengerjakan tugas kan? Tapi sebelumnya pastikan
semua murid sudah setuju dengan peraturan ini!
Pastikan juga untuk tetap mewajibkan murid untuk
mengumpulkan tugas, biar hukuman ini tidak
disalahgunakan.
TETAP SABAR DAN CERIA

Meski lelah menghadapi murid yang susah diatur.


Bapak/Ibu Guru tetap harus sabar dan ceria!
Dengan bersabar, mau menghadapi kondisi apapun
akan membuat Bapak/Ibu Guru tetap tenang
menangani berbagai sikap murid yang bisa bikin kesal.
Tetap juga ceria dan menyenangkan saat mengajar,
dengan harapan para murid merasa dipedulikan!
6 T I P S M E N I N G K AT K A N
MORAL ANAK-ANAK!
1. B E R K O M I T M E N L A H ! S E B E R A PA P E N T I N G B A G I
K A M U U N T U K M E N I N G K AT K A N M O R A L A N A K ?
2. TA H U K E M A M P U A N A N D A D A N B A G I K A N L A H !
S E M PAT K A N U N T U K B E R P I K I R M E N G E N A I
KEMAMPUAN ANDA, LALU BERBAGILAH!
3. B E R I K A N C O N T O H T E N TA N G M O R A L YA N G
K U A T ! I N G A T, A P A P U N YA N G D I L I H A T A N A K
DARI ANDA, AKAN MENJADI CONTOH BAGI
MEREKA!
4. A J A R K A N I S U - I S U M O R A L YA N G M E N YA N G K U T
KESEHARIAN MEREKA! AJAK MEREKA
B E R D I S K U S I D A N J A D I L A H P E N D E N G A R YA N G
BAIK! JANGAN DIKRITIK! SEBAB KRITIK AKAN
MEMBUNUH KARAKTER MEREKA.
5. C E R I TA K A N D A M PA K D A R I M O R A L !
PEMBENTUKAN MORAL TERBAIK ADALAH
K E T I K A A N D A M E N C E R I TA K A N D A M PA K
TINGKAH LAKU DARI ANAK KE ORANG LAIN.
6. AJARKAN ANAK UNTUK MENJADI SEORANG
YA N G E M PAT I ! I N G AT K A N A N A K U N T U K
BERPIKIR SEBELUM BERTINDAK, “BAGAIMANA
R A S A N YA J I K A S AYA D I P E R L A K U K A N S E P E R T I
INI? BAGAIMANA PERASAAN DIA?”
SUMBER BACAAN

1. Abdullah Munir. Penerbit: Pedagogia, tahun 2010 The Family Virtue Guide:
Smple Ways to Bring Out in Our Children and Ourselves. Popov oleh Linda
Kavelin. Penguin Book USA Inc. Tahun 1997.
2. Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur oleh Sedyawati, dkk. Penerbit:
Balai Pustaka, tahun 1999.
3. 10 Tips for Raising Moral Kids. Dalam
http://www.micheleborba.com/Pages/ArtBMI13.htm.tanggal 23 Maret 2010
4. The Disipline Book oleh Sears & Sears.Little Brown & Company. Tahun 1995.
5. Pendidikan Karakter oleh
5. Ruangguru.com

Anda mungkin juga menyukai