Anda di halaman 1dari 3

SAHABAT

Perkenalkan, namaku nda. Lengkapnya Enanda Fauziah. Namaku ini memang


kedengarannya seperti cowo, tapi aku ini cewe. Memang aku ini agak tomboy,
seperti namaku, tapi yang namanya cewe ya tetep cewe. Aku bersekolah di SMAN
101,dan aku mempunyai sahabat bernama Egy. Ia dan aku sudah bersahabat
sejak TK karena kami rumah kami berdekatan, tidak lebih dari 1 kompleks
perumahan.

Kami selalu bersama. Jika Egy ada, aku pasti ada bersamanya. Mungkin itu yang
menyebabkan aku jadi agak tomboy, suka bermain bola yang merupakan
kesenangan laki-laki. Menurutku, saat-saat seperti itulah yang paling
menyenangkan, meskipun terkadang kami suka bertengkar. Tapi itu tidak
berlangsung lama hingga berhari-hari. Tak lama kemudian, pasti salah satu dari
kami akan mengalah dan meminta maaf. Ah, indahnya persahabatan ini…

Kami memasuki jenjang SD. Kami sekolah disekolah yg berbeda. Tetapi kami
masih tetap bermain bersama sepulang sekolah, dan sehabis maghrib kami
mengaji di tempat yang sama. Kadang siang sepulang sekolah kami menonton
acara TV kesukaan kami bersama,lalu sorenya kami main keluar,main bola,main
petak umpet,main tak benteng bersama dengan teman-teman kami yang lain.
Dan juga setiap hari sabtu dan minggu kadang dia menginap dirumahku dan kami
menonton TV hingga larut malam,sampai-sampai dimarahi mamaku hihii. Kami
sangat dekat pada saat saat itu.

Namun, sejak memasuki SMP, tepatnya kelas 7, ada sesuatu yang berubah.
Teman-teman kami mengejek kami pacaran. Aku berusaha mati-matian untuk
menghindari ejekan itu. Tapi, semakin aku marah, semakin besar niat untuk
mengejek kami. Akhirnya, aku dan Egy memutuskan untuk tidak memperdulikan
lagi hal-hal seperti itu. Kami tetap bersama meskipun semua orang berkata kami
pacaran,kami tidak peduli. Tetapi akhirnya lama kelamaan tidak ada lagi orang
yang berpikiran kami begitu. Kami pulang pergi ke sekolah bersama setiap hari,
kadang kami mengerjakan pr bersama dirumahku,kadang dirumah dia juga. Kita
juga memilih eskul yang hari latihannya sama,agar bisa pulang bersama.
Aku pernah bertanya kepada egy "ge" aku memanggilnya ege. "apa nda" jawab
egy. "lu nanti mau lanjut SMA/SMK? Terus pengennya dimana? udah kepikiran
belom?" tanyaku. "gua sih kayaknya SMA nda,pilihan gua sih 112,85,16. Lu
gimana nda?" ucapnya. "gua mau SMK ge kayaknya" jawabku."kenapa SMK nda?
gamau SMA bareng gua lagi?" tanyanya kepadaku. "gua pengen SMK ge,pengen
cari pengalaman baru,suasana baru,kayaknya kita gabakal satu sekolah lagi deh"
jawabku dengan sedih. Lalu kamipun terdiam.

Tetapi takdir berkata lain,ternyata secara tiba-tiba aku tidak diizinkan oleh orang
tuaku untuk masuk SMK. Aku tiba-tiba disuruh masuk SMA saja,ada beberapa
alasan orang tuaku tidak mengizinkanku masuk SMK. Sedih sih,tapi aku nurut saja
perkataan orangtuaku. Akhirnya hari pendaftaran pun tiba,mamaku dan aku pergi
mendaftar ke SMAN 101,kata mamaku,itu adalah sekolah terdekat dari rumah
kami.

3 tahun pun berlalu dengan cepat, kami memasuki SMA sekarang. Egy memilih
SMA 16 di Palmerah dan aku memilih SMAN 101 di Joglo. Sejak SMA kami pun
jarang bertemu karena sudah beda sekolah,dan jarang main juga karena semakin
sibuk mengerjakan tugas.Suatu waktu saat aku bersama egy,aku pun berkata
"Ge,nanti kalo udah SMA jangan sombong sih pokoknya. Nanti gua dilupain." Egy
pun menjawab "Engga nda,tenang aja si,yakali gua lupa sm lu."

Tetapi akhirnya kami pun tidak sedekat dulu lagi,tapi kami kadang masih
bertemu,main bersama,tapi tidak sesering dulu. Daaannnn akhirnya kami pun
benar-benar jauh sekarang. Kami tidak pernah bertemu,tidak pernah
main,bahkan chat pun sudah tidak ada lagi. Kami menjalani kesibukan kami
masing-masing. Aku sebenernya sedih,tapi mau bagaimana lagii...

Unsur intrinsik
Tema Pengalaman Pribadi
Tokoh Protagonis: Aku,Egy Tritagonis: Mama

Alur Maju,Mundur

Latar Tempat: Rumah, Sekolah

Sudut Pandang Orang pertama

Gaya bahasa Majas Metafora

Amanat Punya sahabat memang menyenangkan,tetapo ternyata tidak ada yang


namanya sahabat selamanya. Jadi jangan sia-siakan waktu yang kau
punya sekarang dengan sahabatmu,karena kita tidak tahu kapan kita
punya waktu lagi bersama sahabat kita.

Anda mungkin juga menyukai