Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH “TRANSMISI KUMAN”

Dosen Pengampu:

Nurul Ariningtyas, S.ST., MPH

DISUSUN OLEH :

Ade Delfiana Fitri Maharani Irfanti

Annurita Hidayah Ali Faeni

Atik Riani

Elpi Anggraini

Putri Susilo Wardani

PRODI DIII KEBIDANAN

AKADEMI KEBIDANAN NYAI AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahNya saya dapat
menyelesaikan makalah pada mata kuliah MIKROBIOLOGI dengan judul “TRANMISI
KUMAN”
Salawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menjadi guru terbaik dan menjadi suri tauladan
bagi umat Islam diseluruh dunia. Makalah ini penulis susun untuk memenuhi
syarat penilaian pada matakuliah Mikrobiologi , dan penulis harap makalah ini
dapat bermanfaat, baik untuk saya pribadi maupun para peserta didik lainnya.
Dalam menyusun makalah ini pula, penulis berusaha sebaik mungkin untuk
mendapatkan sumber-sumber dan informasi, baik dari buku-buku yang telah
direkomendasikan oleh dosen ataupun website yang terpercaya. Untuk itu saran
dan kritik penulis harapkan berkenaan dengan pembuatan makalah ini, demi
kesempurnaannya. Atas perhatiannya, kami ucapkan terimakasih

Yogyakarta , 29 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................i

Kata pengantar......................................................................................................ii

Daftar isi..............................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan................................................................................................1

1.1 Latar belakang................................................................................................1


1.2 Rumusan masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1

Bab II Pembahasan...............................................................................................2

1.Pengertian Transmisi kuman.............................................................. ..............2

2. Cara penularan mikroorganisme .....................................................................2

3. Faktor yang mempengaruhi infeksi .................................................................3

4.Perlindungan diri dari masuknya kuman ..........................................................4

5.Tindakan pencegahan infeksi............................................................................5

6.pedoman pencegahan infeksi ............................................................................6

Bab III Penutup.....................................................................................................7

Kesimpulan...........................................................................................................7

Saran ....................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengunjung dan pasien merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya

pertumbuhan kuman karena pengunjung dan pasien dapat membawa bakteri. Sehingga

menyebar diruang perawatan misalnya, bersin, batuk, berbicara dan tertawa. Hal ini

dikarenakan bakteri dalam mulut yang keluar karena batuk atau bersin dapat tersebar,

sehingga kemungkinan terjadinya penularan infeksi nosokomial lebih besar. Hal ini

didasarkan pada pertimbangan bahwa penularan infeksi nosokomial terjadi setelah 72 jam

sejak pasien dirawat dirumah sakit.

B. Rumusan Masalah

1.Apa pengertian dari Ttransmisi Kuman ?

2.Bagaimana cara penularan mikroorganisme ?

3.Apa saja yang mempengaruhi infeksi?

4. Apa pengertian infeksi nosokomial ?

5.Bagaimana cara pencegahan infeksi ?

6.Bagaimana tindakan pencegahan infeksi

7.Apa saja pedoman pencegahan infeksi ?

C. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui transmisi kuman, cara penularan mikroorganisme, serta mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi proses infeksi dalam transmisi ku

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN TRANSMISI KUMAN

Transmisi kuman merupakan proses masuknya kuman ke dalam tubuh manusia yang

dapat menimbulkan radang. proses tersebut melibatkan beberapa unsur di antaranya:

1. Reservoir merupakan habitat pertumbuhan dan perkembangan

mikroorganisme dapat berupa manusia, binatang, tumbuhan maupun tanah.

2. Jalan Masuk merupakan jalan masuknya mikroorganisme ketempat

penampungan dari berbagai kuman, seperti saluran pernapasan, pencernaan,

kulit dan lain-lain.

3. Inang (host) tempat berkembangnya mikroorganisme yang dapat didukung

oleh ketahanan kuman.

4. Jalur Keluar yaitu tempat keluar mikroorganisme dari reservoir, seperti, sistem

pernapasan, sistem pencernaan, alat kelamin dan lain-lain.

5. Jalur penyebaran merupakan jalur yang dapat menyebarkan berbagai kuman

mikroorganisme ke berbagai tempat seperti, air, makanan, dan udara.

2. CARA PENULARAN MIKROORGANISME

Proses penyebaran mikroorganisme ke dalam tubuh, baik pada manusia maupun hewan,

dapat melalui berbagai cara, di antaranya yaitu :

2
1. Kontak Tubuh. Kuman masuk ke dalam tubuh melalui proses penyebaran secara

langsung, maupun tidak langsung. Penyebaran secara langsung melalui sentuhan dengan

kulit, sedangkan melalui cara tidak langsung dapat melalui benda yang terkontaminasi

misalnya seperti jarum suntik, infus maupun tempat tidur pasien.

2.  Makanan dan minuman. Terjadinya makana dapat melalui makanan dan minuman yang

telah terkontaminasi seperti pada penyakit tifus abdominalis, penykit infeksi cacing dan lain-

lain.

3.  Serangga. Contoh penyebaran penyakit kuman melalui serangga adalah penyebaran

penyakit malaria oleh plasmodium pada nyamuk anopheles dan beberapa penyakit saluran

pencernaan yang dapat ditularkan melalui lalat.

4.   Udara. Proses penyebaran kuman melalui udara dapat dijumpai pada penyebaran penyakit

sistem pernapasan.

3. FAKTOR YANG MEMENGARUHI PROSES INFEKSI

 Sumber Penyakit. Sumber penyakit dapat memengaruhi apakah infeksi berjalan cepat
atau lambat.

   Kuman penyebab. Kuman penyebab dapat menentukan jumlah mikroorganisme,


kemampuan mikroorganisme masuk ke dalam tubuh, dan virulensinva.

 Cara Membebaskan Sumber dari Kuman. kuman dapat menentukan apakah proses
infeksi cepat/lambat, seperti tingkat keasaman (pH), suhu, dll. 
 Cara Penularan. Cara penularan seperti kontak melalui makanan atau udara, dapat
menyebabkan penyebar.

 Cara Masuknya Kuman. Proses penyebaran tergantung dari sifatnya. Kuman dapat
masuk melalui pernapasan, saluran pencernaan, kulit, dan lain-lain.

  Daya Tahan Tubuh. Daya tahan tubuh yang baik dapat memperlambat proses infeksi
atau mempercepat proses penyembuhan

3
4. PELINDUNGAN DIRI DARI MASUKNYA KUMAN

1. Cuci tangan

2. Pemakaian sarung tangan

-sarung tangan steril

-sarung tangan DTT

-sarung tangan bersih

-sarung tangan rumah tangga

3. Pemakaian masker

4. pemakaian kacamata pelindung

5. Pemakaian sepatu boot/sepatu tertutup

6. Kap

7. Duk

5.      PENCEGAHAN INFEKSI

Di masa lalu, fokus utama penanganan masalah infeksi dalam pelayanan kesehatan

adalah mencegah infeksi. Infeksi serius pasca bedah masih merupakan masalah di beberapa

negara, ditambah lagi dengan munculnya penyakit Acquired Immuno Defeciency Syndrome

(AIDS) dan Hepatitis B yang belum ditemukan obatnya. Saat ini perhatian utama ditujukan

untuk mengurangi resiko perpindahan penyakit tidak hanya terhadap pasien tetapi juga

kepada pemberi pelayanan kesehatan dan karyawan termasuk prakarya, yatu orang yang

bertugas membersihkan dan merawat ruang bedah.

4
6. TINDAKAN PENCEGAHAN INFEKSI

Beberapa tindakan pencegahan infeksi yang dapat dilakukan adalah:

1.      Aseptik, yaitu tindakan yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan. Istilah ini dipakai

untuk menggambarkan semua usaha yang dilakukan untuk mencegah masuknya

rnikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi.

Tujuan akhirnya adalah mengurangi atau menghilangkan jumlah mikroorganisme, baik pada

permukaan benda hidup maupun benda mati agar alat-alat kesehatan dapat dengan aman di

gunakan.

2.      Antiseptik, yaitu upaya pencegahan infeksi dengan cara membunuh atau menghambat

pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnya.

3.      Dekontaminasi, tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh petugas

kesehatan secara aman, terutama petugas pembersihan medis sebelum pencucian dilakukan.

Contohnya adalah meja pemeriksaan, alat-alat kesehatan, dan sarung tamgan yang

terkontaminasi oleh darah atau aliiran tubuh di saat prosedur bedah/tindakan dilakukan.

4.      Pencucian, yaitu tindakan menghilangkan semua darah, eairan tubuh atau setiap benda

asing seperti debu dan kotoran.

5.      Desinfeksi, yaitu tindakan menghilangkan sebagian besar (tidak semua) mikroorganisme

penyebab penyakit dari benda mati. Desinfeksi tingkat tinggi dilakukan dengan merebus atau

dengan menggunakan larutan kirnia. Tindakan.ini dapat menghilangkan semua

mikroorganisme, kecuaii beberapa bakteri endospora.

5
6.      Sterilisasi, yaitu tindakan untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur,

parasit, dan virus) termasuk bakteri endospora.

7.      PEDOMAN PENCEGAHAN INFEKSI

Cara efektif untuk mencegah penyebaran penyakit dari orang ke orang atau dari

peralatan ke orang dapat dilakukan dengan meletakkan penghalang di antara mikroorganisme

dan individu (pasien atau petugas kesehatan). Penghalang ini dapat berupa upaya fisik,

mekanik ataupun kimia yang meliputi :

1.                  Pencucian tangan, bertujuan untuk membersihhkan tangan dari segala kotoran,

mencegah terjadi infeksi silang melalui tangan dan persiapan bedah atau tindakan

pembedahan.

2.                  Penggunaan sarung tangan (kedua tangan), baik pada saat melakukan tindakan,

maupun saat memegang benda yang terkontaminasi (alat kesehatan/kain tenun bekas pakai).

3.                  Menggunaan cairan antiseptik untuk membersihkan luka pada kulit.

4.                  Pemrosesan alat bekas pakai (dekontaminasi, cuci dan bilas, desinfeksi tingkat tinggi

atau sterilisasi).

5.                  Pembuangan sampah.

6
BAB IV

PENUTUP

A.    Kesimpulan

  Transmisi kuman merupakan proses masuknya kuman ke dalam tubuh manusia yang dapat

menimbulkan radang.

  Proses tersebut melibatkan beberapa unsur yaitu Resevoir, Jalan Masuk, Inang (host), Jalur

Keluar dan jalur penyebaran.

  Serta memiliki cara penularan organisme yaitu kontak tubuh, makanan dan minuman,

serangga maupun udara.

B.     Saran

Kami harap agar pembaca bisa mengetahui bahwa transmisi kuman dapat terjadi

kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, kita semua harus menjaga ke sterilisasian tubuh

kita dan lingkungan agar tidak terkontaminasi kuman.

7
DAFTAR PUSTAKA

  Alimul.A.azis.2008. Ketrampilan dasar praktik klinik kebidanan.23 oktober

2010.Books.html

  Syamsudin Encu. Keyboard Komputer Menyebarkan Kuman.24 oktober 2010. Jam 7.03
P.M

Anda mungkin juga menyukai