Anda di halaman 1dari 2

2.

Penentuan Kadar Cu dengan Larutan Baku Na2S2O3


Percobaan selanjutnya yaitu dengan menentukan kadar Cu dalam garam
CuSO4 dengan cara mentitrasinya dengan larutan baku Na2S2O3 (natrium
tiosulfat). Langkah pertama dalam percobaan ini yaitu dengan menimang ± 1
gram garam Cu yang kemudian dilarutkan dalam akuades hingga volumenya
100 mL. larutan tersebut kemudian diambil sebanyak 5 mL dan ditambahkan
dengan 0,5 mL larutan KI 10%. Penambahan larutan KI berfungsi sebagai zat
pereduksi, yakni dengan membebaskan iod dari iodide sehingga terbentuk I 2.
Proses iodometri ini melibatkan terjadinya titrasi redoks dimana sampel yang
bersifat oksidator (CuSO4) direduksi dengan KI Berlebih dan menghasilkan I 2
yang selanjutnya dititrasi dengan larutan baku natrium tiosulfat. Adapun
reaksi yang terjadi saat 5 mL larutan ditambahkan dengan 0,5 mL KI 10%
adalah sebagai berikut:
KI→K+ + I-
CuSO4→Cu2+ + SO42-
Reduksi : Cu2+ + 2e-→Cu
Oksidasi: 2I- →I2 + 2e-
Redoks : Cu2+ + 2I-→ Cu + I2
Sehingga reaksi lengkapnya adalah:
2 CuSO4 + 4KI → 2K2SO4 + 2CuI + I2
Tahapan selanjutnya yaitu proses titrasi larutan tersebut dengan larutan
baku natrium tiosulfat. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh V Na2S2O3
yang digunakan sebanyak 0,65 mL. Proses akhir titrasi ditandai dengan
perubahan warna pada larutan dari kuning tua menjadi kuning muda. Adapun
reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
KI→K+ + I-
Na2S2O3→ 2Na+ + S2O32-
Reduksi : I2 + 2e- → 2I-
Oksidasi: 2 S2O32- → S4O62- + 2e-
Redoks : 2 S2O32- + I2 → S4O62-+ 2I-
Sehingga reaksi lengkapnya adalah:
2 Na2S2O3 + I2 → Na2S4O6 + 2NaI
Proses selanjutnya yaitu dengan menambahkan indikator amilum dalam
proses titrasi. Indikator amilum ditambahkan sebanyak 1 tetes dan terjadi
peubahan warna dari kuning muda menjadi biru. Penambahan amilum yang
dilakukan saat mendekati titik akhir titrasi bertujuan agar amilum tidak
membungkus iod karena akan menyebabkan amilum sukar dititrasi untuk
kembali ke senyawa semula. Proses titrasi dilakukan sesegera mungkin, hal ini
agar I2 tidak menguap karena sifatnya sangat mudah menguap. Penggunaan
indikator ini juga dimaksudkan agar titik akhir titrasi dapat terlihat dengan
jelas, dimana saat proses titrasi telah selesai terjadi perubahan warna dari biru
menjadi warna bening. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari hasil percobaan
didapatkan volume dari Na2S2O3 yang digunakan sebanyak 1,9 mL. Hasil
tersebut kemudian dimasukkan kedalam perhitungan untuk mengetahui kadar
dari Cu dalam garam CuSO4, hasil dari perhitungan diperoleh massa dari Cu
sebesar 0,00745 gram dan kadarnya dalam sampel yaitu sebesar 0,745%.
Adapun reaksi yang terjadi saat penambahan amilum dan proses titrasi adalah
sebagai berikut:
2Cu 2+ + 4 I −( berlebih ) → 2CuI + I 2
I 2 + amilum → I 2 − amilum
I 2 − amilum(biru ) +2 S 2 O2− − −
3 →2 I (tak berwarna ) + amilum + S 4 O 6

Anda mungkin juga menyukai