Anda di halaman 1dari 8

OSEANOGRAFI FISIS

MAKALAH ORIENTASI DAN SIRKULASI LAUT

MINGGU KE-4

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

FAIRUZ AKMAL PRADANA (19/443673/TK/48869)

IQBAL HABIB RAMADHAN (19/446551/TK/49656)

MUHAMMAD ZULFA LAZUARDHY (19/443697/TK/48893)

SILVIA TRI A (17/410226/TK/45583)

TIARA ASRI ARYATI (19/439656/TK/48386)

KELAS A

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEODESI

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2020
A. GAMBARAN ORIENTASI LAUT DAN LOKASI

Sirkulasi laut adalah pergerakan massa air di laut. Sirkulasi laut di permukaan
dibangkitkan oleh stres angin yang bekerja di permukaan laut dan disebut sebagai sirkulasi
laut yang dibangkitkan oleh angin (wind driven ocean circulation). Angin bergerak dari
tekanan udara yang tinggi ke tekanan udara yang lebih rendah. Jadi bisa didefinisikan bahwa
arus laut dipengaruhi oleh angin yang bergerak dari tekanan udara yang tinggi ke tekanan
udara yang lebih rendah. Selain itu, ada juga sirkulasi yang bukan dibangkitkan oleh angin
yang disebut sebagai sirkulasi termohalin (thermohaline circulation) dan sirkulasi akibat
pasang surut laut. Sirkulasi termohalin dibangkitkan oleh adanya perbedaan densitas air laut.
Istilah termohalin sendiri berasal dari dua kata yaitu ​thermo yang berarti temperatur dan
haline yang berarti salinitas. Penamaan ini diberikan karena densitas air laut sangat
dipengaruhi oleh temperatur dan salinitas. Sementara itu, sirkulasi laut akibat pasang surut
laut disebabkan oleh adanya perbedaan distribusi tinggi muka laut akibat adanya interaksi
bumi, bulan dan matahari.

Sirkulasi arus air laut dibedakan menjadi dua jenis yaitu antaranya adalah sirkulasi di
permukaan laut dan arus pedalaman. Arus di permukaan laut disebabkan oleh pergerakan
massa angin yang melintasi permukaan samudera. Pergerakan angin disebabkan oleh
perbedaan tekanan udara, angin bergerak dari tekanan udara yang yang bertekanan tinggi ke
tekanan udara yang lebih rendah. Pola umum arus permukaan samudera dipengaruhi oleh
faktor faktor yaitu: gravitasi, gerak rotasi bumi, topografi dasar laut, dan angin. Interaksi
berbagai faktor itu menghasilkan arus permukaan samudera yang rumit. Karena gerakan arus
laut yang terjadi secara terus menerus tersebut maka massa air laut tersebut akan
mempengaruhi massa udara yang berlawanan arahnya dan menyebabkan terjadinya
perubahan cuaca dan iklim.
Sirkulasi di kedalaman laut, arus di kedalaman laut disebabkan oleh perbedaan
densitas air laut. Perbedaan densitas massa air laut terutama disebabkan oleh perbedaan
temperatur dan salinitas air laut. Oleh karena itu, gerakan massa air laut-dalam tersebut
disebut juga sebagai sirkulasi termohalin (thermohaline circulation). Perbedaan densitas
diantara dua massa air laut yang berdampingan menyebabkan gerakan vertikal air laut dan
menciptakan gerakan massa air laut-dalam yang bergerak melintasi samudera secara
perlahan. Gerakan massa air laut-dalam tersebut kadang mempengaruhi sirkulasi permukaan.
Arus termohalin timbul sebagai akibat adanya perbedaan densitas karena berubahnya suhu
dan salinitas massa air laut. Perlu diingat bahwa arus termohalin dapat pula terjadi di
permukaan laut demikian juga dengan arus yang ditimbulkan oleh angin dapat terjadi hingga
dasar laut. Sirkulasi yang digerakan oleh angin terbatas pada gerakan horizontal dari lapisan
atas air laut. Berbeda dengan sirkulasi yang digerakan angin secara horizontal, sirkulasi
termohalin mempunyai komponen gerakan vertikal dan merupakan agen dari pencampuran
massa air di lapisan dalam.

Sirkulasi laut yang akan dibahas yaitu sirkulasi laut di wilayah perairan Teluk Benoa.
Perairan Teluk Benoa terletak di bagian tenggara Pulau Bali yang memisahkan Pulau
Serangan dan Teluk Benoa. Teluk Benoa sendiri mempunyai mulut teluk yang sempit yang
arusnya berperan dalam proses transport sedimen daerah pantai. Arus di mulut teluk relatif
lebih tinggi dibandingkan dengan di dalam teluk dan berpola tidak teratur dimana salah satu
penyebabnya yaitu ramainya perlintasan kapal di antara Kabupaten Badung dan Kota
Denpasar (Sudiarta et al., 2013). mengingat letaknya yang dekat dengan daerah wisata.

Teluk Benoa bagian dalam sudah mengalami perubahan signifikan dalam beberapa
dekade ini dikarenakan terjadi beberapa reklamasi di Pulau Serangan, Pelabuhan Benoa, dan
pembangunan jalan tol. Arus laut sangat mempengaruhi segala aktivitas yang ada di perairan
tersebut sehingga arus laut merupakan parameter yang penting untuk digali lebih jauh.

Berikut kenampakan Teluk Benoa di google earth:


B. GAYA PENYEBAB SIRKULASI ARUS

Arus laut di perairan dangkal (kawasan pantai) dipengaruhi oleh gelombang laut,
pasang surut laut, dan angin. Sedangkan pada perairan sempit dan semi tertutup seperti selat
dan teluk pergerakan arus dipengaruhi oleh pasut. Arus laut yang dipengaruhi oleh angin
umumnya bersifat musiman, dimana pada satu musim arus mengalir ke satu arah dengan
tetap dan pada musim berikutnya akan berubah arah sesuai dengan perubahan arah angin
yang terjadi. Sistem angin Pasat Timur Laut dan Pasat Tenggara merupakan penyebab utama
timbulnya sistem Arus Khatulistiwa (utara dan selatan) yang bergerak ke arah barat, dan Arus
Sakal Khatulistiwa yang bergerak ke arah timur.
Arus laut perairan Teluk Benoa, yang dekat dengan pantai berperan penting dalam
proses transpor sedimen di daerah pantai yaitu daerah ​near shore yang merupakan daerah
gelombang mulai pecah hingga ke arah garis pantai. Arus dapat menyebabkan terjadinya
erosi pada pantai dan gerusan pada daerah sekitar bangunan pantai. Dalam hal ini, pergerakan
arus laut di perairan Teluk Benoa juga sangat penting terhadap pergerakan sedimen yang
secara umum banyak mengendap pada dasar perairannya. Pada perairan Benoa pergerakan
massa air didominasi oleh pergerakan massa air pasang dan surut air laut, sedangkan faktor
aliran air sungai sangat kecil pada musim kemarau tetapi signifikan pada musim hujan.

C. MEKANISME TERJADINYA ARUS

Arus dapat dipengaruhi oleh gelombang pecah, pasang surut air laut, dan aktivitas lalu
lalang kapal. Sistem arus di Teluk Benoa termasuk ke dalam Aliran Air Indonesia
(ARLINDO) dimana sebagian besar massa airnya berasal dari Pasifik Utara dan selebihnya
dari Pasifik Selatan.
Dari gambar sistem arus permukaan dan ARLINDO di atas, dapat dijelaskan bahwa
arus yang membawa massa air dari Samudera Pasifik Utara berupa Arus Utara Khatulistiwa
(NEC) menuju ke barat dan bercabang di timur Filipina, ke utara menjadi Arus Kuroshio dan
ke selatan menjadi Arus Mindanao (MC). Massa air yang telah terbawa oleh arus ini, oleh
Pusaran Mindanao (ME) dibawa masuk ke jalur ARLINDO di lapisan bawah permukaan.
Selain itu, sebagian Arus Mindanao yang mengalir ke selatan, ada yang berbelok arah di
sekitar Pusaran Mindanao dan menjadi Arus Sakal Khatulistiwa Utara (NECC). Untuk massa
air dari Samudera Pasifik Selatan yang masuk ke perairan Indonesia terbawa oleh Arus Pantai
Papua (NGCC), merupakan perpanjangan dari Arus Khatulistiwa Selatan Pasifik (SEC),
sebagian besar berbelok arah ke Samudera Pasifik oleh Pusaran Halmahera (HE), dan
mengalir bersama Arus Sakal Khatulistiwa Utara (NECC). Sebagian besar massa ARLINDO
keluar menuju ke Samudera Hindia melalui Pintasa Timor, dengan transpor yang kecil
melalui Laut Sawu dan Selat Lombok.
Arah arus di Teluk Benoa sedikit berbeda dari arah arus secara umum. Saat air
pasang, arah arus di Teluk Benoa menuju ke arah barat (daratan/dalam teluk) yang secara
umum ke arah barat laut dan saat air surut arah arus ke timur yang umumnya menuju
tenggara. Hal ini dikarenakan aktivitas kapal yang ramai melintas di permukaan perairan.
berbeda dengan arus permukaannya yang memiliki keunikan, arus bawah laut Teluk Benoa
cenderung teratur.
Pada luar teluk, pengaruh angin terhadap arus saat surut di perairan ini sangat sedikit.
Peristiwa ini dapat dilihat dari arah angin yang sebagian besar ke arah timur/tenggara (keluar
dari teluk) yang sangat rendah kecepatan anginnya. Arus perairan di Teluk Benoa secara
fluktuatif mengikuti arus pasang surut sehingga hal ini mengindikasi bahwa arus pasang surut
mendominasi arus yang terjadi.
Pada saat air pasang maksimum dan air surut minimum, arus yang terjadi cenderung
stabil mendekati nol, sebaliknya arus mendekati kecepatan maksimum saat proses menuju
level air terendah atau tertinggi. Walau kecepatan arusnya mendekati nol, pergerakan air laut
tetap ada karena efek momentum (Hadi dan Radjawane, 2011; Theoyana, T. A et al., 2015).
Pada bagian mulut teluk, terdapat arus yang tidak beraturan. Mulut teluk membentuk
celah sempit sehingga menghasilkan kecepatan arus lebih besar dibandingkan arus yang
berada di dalam dan di luar teluk. Arus bergerak ke arah barat daya saat air laut menuju
pasang dan ke arah timur laut saat air laut menuju ke surut.
Di bagian dalam teluk, arah arus menuju ke barat daya saat air laut menuju pasang
dan arah timur laut saat menuju surut. Pada bagian teluk ini, kecepatan arusnya paling rendah
karena dipengaruhi oleh gelombang pecah dan pengaruh angin serta lalu-lintas kapal yang
kecil frekuensinya.

D. PLOTTING SIRKULASI LAUT DAN PEMBAHASAN

a. Kondisi arus saat pasang purnama:

Kecepatan arus paling tinggi terdapat di bagian mulut teluk atau selatan Pulau
Serangan. pada kondisi ini, membawa energi yang paling tinggi di antara kondisi yang
lain sehingga arusnya yang paling kuat dimana hampir semua wilayah arusnya cukup
kencang. Meskipun sebagian besar wilayah dalam kondisi arus yang lumayan deras,
di perairan dekat daratan terdapat arus dengan kecepatan 0 m/s.

b. Kondisi arus saat surut purnama:


Pada kondisi ini, kecepatan arus tidak mencapai 1 m/s. Di daerah lingkaran
hitam terdapat arus dengan kecepatan paling tinggi. Namun, hal ini berlawanan
dengan kondisi sebagian perairannya yang banyak berarus lambat.

c. Kondisi arus saat pasang perbani:

Lingkaran merah merupakan daerah yang mempunyai arus lebih tinggi


dibanding dengan daerah perairan lain.

d. Kondisi arus saat surut perbani:

Saat surut perbani, arus teluk menjadi sangat lambat. Sehingga, Teluk Benoa
menjadi sangat tenang di antara kondisi pasut yang lainnya.
E. PENUTUP

Di dalam suatu hal yang berkaitan dengan perairan atau laut, terdapat banyak komponen
yang berpengaruh. Mulai dari sifat fisis laut, dinamika laut, topografi laut dan arus atau
sirkulasi laut. Pada pembahasan ini diungkap lebih jelas pada bagian arus atau sirkulasi laut
khususnya di Teluk Tanjung Benoa. Dimana arus merupakan gerakan massa air ke suatu
tempat yang membuat semua benda yang berada di permukaan khususnya dan di dalamnya
akan bergerak dengan arah serta kekuatan yang sama dengan kekuatan arus atau gerakan
massa air tersebut. Arus yang ada di Tanjung Benoa memiliki pola arus yang unik di
permukaannya. Sebagian besar dipengaruhi oleh adanya aktivitas kapal, karena relevan juga
dengan perairan Tanjung Benoa yang dijadikan sebagai objek wisata.
Arus laut di Teluk Benoa sebagian besar dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Kecepatan
arus terbesar terjadi di mulut teluk dan saat pasang purnama, dan paling tenang saat surut
perbani. Pergerakan arus laut yang ada di perairan Teluk Benoa juga sangat penting terhadap
pergerakan sedimen.

F. REFERENSI

Tanto, T.A., dkk. (2017). Karakteristik Arus Laut Perairan Teluk Benoa-Bali. Jurnal Ilmiah
Geomatika. Vol. 23 (1): 37-48.

Anda mungkin juga menyukai