Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PARTISIPASI 3

PENDIDIKAN IPS DI SD
KELOMPOK 1

KELAS B

POKJAR PAYUNG SEKAKI

ANGGOTA KELOMPOK:

1. ANISA REZKI UTARY


2. DESRI YANTI
3. ELVIANA
4. EPRY WATY
5. FAIZA MUFIDAH

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS TERBUKA


PEKANBARU

2020
PENDEKATAN BERBASIS PEMECAHAN MASALAH

PEMBELAJARAN IPS KELAS 5

A. KOMPETENSI DASAR
Kemampuan Menganalisis bentuk-bentuk interaksi manusia dengan lingkungan
dan pengaruhnya terhadap pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat
Indonesia.
B. MATERI POKOK
Interaksi Manusia dan Lingkungan yang termasuk pembangunan nasional
C. HASIL BELAJAR
Mengidentifikasi interaksi manusia dan lingkungan
1). Mengidentifikasi bentuk, sebab dan akibat adanya interaksi antara manusia dan
lingkungan
2). Menyebutkan permasalahan yang timbul terhadap lingkungan dari proses interaksi
tersebut
D. MATERI PEMBELAJARAN YANG AKAN DISAMPAIKAN
Membaca Cerita Yang Berjudul “Bapongka, Tradisi Penangkapan Ikan Laut Bajo
yang Menghargai Alam”
E. MENYAMPAIKAN MATERI DENGAN PENDEKATAN PEMECAHAN
MASALAH
Langkah-langkah:
a. Guru membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil
b. Kelompok kecil tersebut mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan arahan guru
Proses kerja:
a. Mengidentifikasi masalah
- Mayoritas penduduk Bajo berprofesi sebagai Nelayan
- Proses penangkapan ikan dengan teknik Bapongka dilaksanakan berminggu-
minggu karena rute yang dipilih oleh nelayan sangat jauh.
- Perlengkapan dan Perilaku bertahan hidup yang di bawa nelayan, berpotensi
merusak laut
b. Mendiagnosis masalah
- Mayoritas penduduk Bajo berprofesi sebagai Nelayan, tidak meratanya jenis
pekerjaan akan menyebabkan pemenuhan kebutuhan hidup yang juga tidak merata.
Masyarakat terpaksa harus mengimpor bahan baku dan harus membeli dengan
harga yang mahal, karena tidak mampu bertindak sebagai produsen.
- Proses penangkapan ikan dengan teknik Bapongka dilaksanakan berminggu-
minggu, tingkat keselamatan nelayan yang berlayar berminggu-minggu dengan
kapal kecil tanpa mesin akan meningkatkan resiko para nelayan akan kehilangan
nyawa saat melaut. Tentu saja akan berdampak pada banyaknya janda di Bajo yang
tidak produktif dalam bekerja. Karena dominan pekerjaan penduduk adalah
nelayan, dan nelayan biasa dilakukan oleh laki-laki. Hal ini berdampak pada
meningkatnya angka kemiskinan di Bajo.
- Perlengkapan dan Perilaku bertahan hidup yang di bawa nelayan, berpotensi
merusak laut, hal ini meningkatkan tingginya kemungkinan adanya pencemaran
laut akibat tingginya intensitas kebutuhan masyarakat terhadap laut.

c. Merumuskan Alternatif strategi


Pada tahap ini, kelompok harus kreatif dan berusaha untuk merumuskan alternative
strategi untuk memecahkan masalah, serta dituntut untuk memiliki daya nalar yang
tinggi.
- menggalakkan potensi-potensi kedaerahan yang bias di kembangkan menjadi
lapangan pekerjaan baru bagi penduduk Bajo.
- Bekerja sama dengan Pemerintah daerah setempat untuk membuat hutan
mangrove, yang paling sesuai untuk pembibitan haitat laut seperti ikan, udang, dan
lainnya.
- Menciptakan sebuah mitos tentang adanya petaka bagi mereka yang suka merusak
laut seperti membuang sampah di laut, merusak terumbu karang, atau
menggunakan bom untuk mencari ikan di laut. Mitos yang beredar sebaiknya
dikemas dengan baik dan dijadikan sebuah cerita rakyat agar menjadi identitas
masyarakat Bajo melalui sastra lisan.

d. Penentuan dan Penerapan strategi


Tahap ini, kelompok akan memutuskan untuk memilih alternative solusi yang
akan dipilih. Diharapkan pada tahap ini, alternative yang dipilih benar-benar
merupakan solusi jitu dari permasalahan yang telah dirumuskan.
- Menggalakkan potensi-potensi daerah yang dapat dikembangkan menjadi
lapangan pekerjaan baru bagi warga Bajo. Lapangan pekerjaan yang beragam
akan mendatangkan keuntungan yang beragam bagi penduduknya, tidak hanya
buat laki-laki tetapi juga perempuan. Strategi ini untuk memecahkan masalah
Mayoritas penduduk Bajo berprofesi sebagai Nelayan.
- Membuat dan membudidayakan hutan Mangrove untuk membudidayakan ikan
dan habitat laut lainnya, sehingga nelayan tidak perlu melaut bermingggu-
minggu untuk mendapatkan ikan. Strategi ini untuk memecahkan masalah
proses penangkapan ikan dilakukan berminggu-minggu.
- Mempublikasikan sastra lisan yang berisi mitos masyarakat Bajo tentang
larangan perusakan laut, agar tumbuh sebuah kesadaran untuk terus menjaga
laut sebagai bentuk interaksi penduduk dengan alam. Sastra lisan akan
berkembang sebagai identitas masyarakat Bajo dan dapat diturunkan dari
generasi ke generasi sehingga muncul sebuah semangat bahwa laut adalah hidup
masyarakat Bajo, merusak laut berarti merusak hidup. Strategi ini untuk
memecahkan masalah potensi nelayan untuk merusak laut saat proses
penangkapan ikan.

e. Evaluasi keberhasilan strategi


Tahap ini kelompok mempelajari: apakah strategi yang diterapkan berhasil?
Apakah akibat dari penerapan strategi tersebut? Apakah keadaan actual sudah
mendekati keadaan ideal?

F. Setelah kelompok sampai pada tahap evaluasi maka langkah guru selanjutnya mengadaka
Tanya jawab mengenai hasil pemecahan masalah yang diputuskan masing-masing
kelompok yang bertujuan untuk mendapatkan keputusan bersama mengenai strategi
pemecahan masalah.

Anda mungkin juga menyukai