Anda di halaman 1dari 5

Nama : RAHMAT NIKO ILLAHI

BP : 1810612073
Mata Kuliah : Pengawasan Mutu Pakan 02
Dosen : Dr. Montesqrit, Sp,t Msi.

1. Analisi Proksimat
Analisis Proksimat adalah metode analisis kimia untuk mengidentifikasi kandungan zat makanan dari
suatu bahan (pakan/pangan). Istilah proksimat mempuyai pengertian bahwa hasil analisis dari metode ini
menunjukan nilai mendekati. Hal ini disebabkan dalam satu fraksi hasil analis masih terdapat zat lain
yang berbeda sifatnya dalam jumlah yang sangat sedikit. Analisis proksimat merupakan salah satu dari
tingkatan cara penilaian suatu bahan pakan secara kimia.
Tingkatan penilaian bahan pakan :
1. Secara fisik
2. Secara Kimia
3. Secara Biologis

BAGAN ANALISIS PROKSIMAT


BAHAN PAKAN

AIR BAHAN KERING

ABU BAHAN ORGANIK

PROTEIN KASAR BOTN

LEMAK KASAR KARBOHIDRAT

SERAT KASAR BETN


Bagan fraksi analisis proksimat, hanya fraksi yang dapat diketahui nilainya dengan melakukan analisis
kimia yaitu : air, abu, PK, LK, dan SK. Fraksi lainya diperoleh dari hasil perhitungan.
BETN = 100-Air-Abu-PK-LK-SK
BETN = BOTN-LK-SK
BO =100-Air-Abu
BOTN= BO-PK

2. Analisis VanSoes
Meode Van Soest digunakan untuk mengestimusi kandungan serat dalam pakan fraksi-fraksinya ke dalam
kelompo-kelompok tertentu didasarkan atas keterikatannya dengan anion dan kation detergen (metode
detergen). Kemampuan ternak ruminansia mencerna serat kasar, maka dari analisis proksimat
dikembangkan oleh Vab Soest untuk mengetahui komponen apa yang ada pada serat. Sistem analisis van
soest menggolongkan zat pakan menjadi isi sel dan dinding sel. NDF mewakili kandungan dinding sel
yang terdiri dari lignin,selulosa, hemiselulosa, dan proteinyang verikatan dengan dinding sel. Bagian yang
tidak terdapat sebagai residu dikenal sebagai NDS yang mewakili isi sel dan mengandung lipid, gula,
asam organic, non protein nitrogen, pectin, protein terlalut, dan bahan terlarut dalam air lainnya.

Bahan Makanan

Isi sel (NDS) Dinding Sel (NDF)

ADS ADF

Sellulosa lignin

3. Metode Pengujian Pakan Ternak

1. Pengujian Fisik

Uji fisik merupakan tahapan pertama dari tiga uji lab pakan ternak yang bisa dilakukan. Uji fisik yang juga
disebut sebagai uji organoleptik dilakukan dengan melihat fisiknya secara langsung. Ada dua cara yang bisa
dilakukan untuk uji fisik terhadap pakan ternak.
 Makroskopis

Uji fisik Makroskopis pada pakan ternak dapat dilakukan menggunakan mata telanjang. Artinya, Anda tidak
membutuhkan bantuan peralatan atau peralatan tertentu. Uji ini termasuk pemeriksaan pada warna pakan
ternak, kondisinya yang utuh atau pecah (untuk biji-bijian), bebas jamur, bebas bau tengik, bebas kandungan
insekta, dan kadar air (kering atau basa).

 Mikroskopis

Uji fisik kedua adalah Mikroskopik. Sesuai dengan namanya, uji fisik pada pakan ternak ini membutuhkan
bantuan mikroskop. Tujuannya, melihat kemurnian bahan baku. Dengan demikian, uji fisik yang satu ini
membutuhkan seorang profesional yang mumpuni untuk melakukan pemeriksaan serta menghitung tentang
kandungan bahan yang sudah terkontaminasi atau bahkan tercampur. Misalnya, jamur, benda asing, dan lain
sebagainya.

4. Hubungan ME dan TDN

 Total Digestible Nutrient  (TDN) adalah total energi zat makanan pada ternak yang  disetarakan dengan energi
dari karbohidrat, dapat diperoleh secara uji biologis ataupun perhitungan menggunakan data hasil analisis
proksimat. TDN digunakan untuk mengukur kandungan energi dari bahan-bahan makanan. TDN merupakan
satuan energi yang berdasarkan seluruh nutrisi  pakan yang tercerna, sehingga nilai TDN hampir sama dengan
energi dapat dicerna (DE). Perbedaannya terletak pada cara pengukurannya, dimana nilai DE bahan pakan
ditetapkan dengan jalan membakar sampel bahan pakan dan juga feses dalam bom kalorimeter (Sutardi, 1980).

 Parakkasi (1983) menyatakan bahwa secara umum nilai Total Digestible Nutrient (TDN) suatu bahan
makanan sebanding dengan energi dapat dicerna,  bervariasi sesuai dengan jenis bahan makanan atau ransum.
Kadar TDN dari  makanan dapat dinyatakan sebagai suatu persentase dan dapat dideterminasi hanya pada
percobaan digesti. Kadar TDN bahan makanan umumnya berhubungan terbalik  terhadap kadar serat kasarnya.
Kelemahan penggunaan TDN sebagai satuan energi adalah tidak menghitung hilangnya zat-zat nutrisi yang
dibakar saat metabolisme dan energi panas yang timbul saat mengkonsumsi pakan (Anggorodi, 1994).

Total nutrient tercerna (TDN) untuk setiap ternak dapat dihitung dari rata-rata Digestible Energy (DE), ME,

atau dari koefisien cerna, yaitu sebagai berikut:


TDN (%) =  (protein tercerna dalam % x 1) + (serat kasar tercerna dalam % x 1) + (BETN tercerna dalam % x 1) +
(ekstrak eter tercerna dalam % x 2.25)
             Satuan TDN adalah persen atau dalam satuan berat (kg dan lains sebagainya). Lemak dapat dicerna
harus dikalikan dengan 2,25 karena nilai energinya 2,25 kali besar daripada protein ataupun karohidrat. Seperti
diketahui nilai kalori dari setiap gram protein, karbohidrat dan lemak masing-masing adalah 5,6, 4 dan 9 kkal
Menurut Hartadi et al. (1990) , rumus untuk menghitung TDN adalah sebagai berikut:
TDN(%) =  37,937 – 1,018 (SK) – 4,886 (LK) + 0,173(BETN) + 1,042(PK) + 0,015(SK) 2 - 0,058(LK)2 + 0,008(SK)(BETN) +
0,119(LK)(BETN) + 0,038(LK)(PK) + 0,003(LK)2 (PK)

Nilai TDN untuk kuda dihitung dari DE berdasarkan rumus menurut Fonnesbeck et al. (1967), yaitu TDN (%)

= 20,35 x DE (Mcal/kg) + 8,90.   Nilai TDN untuk sapi dan domba dapat dihitung dari DE maupun ME

berdasarkan rumus menurut Crampton et al.  (1957) dan Swift (1957), yaitu:
TDN (%) = DE (McaI/kg) / 0.04409
TDN (%) = 27,65 x ME (McaI/kg)

-Kelemahan TDN adalah tidak memperhitungkan energi secara rinci mengenai hilangnya zat-zat nutrisi
yang dibakar saat metabolisme dan energi panas yang timbul saat mengkonsumsi pakan (Ferrel dan
Oltjen 2008).

5. Tekni analisis Daya Cerna pada ruminansia

1. In Vitro = Mengukur fermentasi mikroba terhadap pakan yang diuji menggunakan rumen tiruan (Pakai
tabung), tanpa menggunakan ternak.

2. In Sacco = Mengukur kecernaan bahan pakan menggunakan kantong nilon yang dimasukan kedalam
rumen melalui fistula rumen.

3. In Vivo = Mengukur kecernaan bahan pakan langsung pada ternak.

Anda mungkin juga menyukai