Anda di halaman 1dari 2

LEGENDA CINTA TANPA SUARA

Zaman dahulu, ada dua orang putri cantik dari kerajaan Matilium. Mereka bernama
Putri Wanda dan adiknya Putri Puspa yang memiliki keterbatasan suara. Tapi itu tidak
membuatnya malu atau sedih. Dia suka sekali melukis.
Suatu hari, Putri Puspa bejalan-jalan di luar istana.Tiba-tiba, seorang pemuda yang
membawa barang, menubruknya dari belakang. Barang bawaan pemuda itu terjatuh.
“Maaf, Nona.Saya tidak sengaja” kata pemuda itu.
Putri Puspa hanya tersenyum, dan mengambil barang si pemuda yang jatuh, lalu
memberikanya.
“Terimakasih, Nona.” kata pemuda itu.
Tiba-tiba, hujan turun. Putri Puspa pun langsung lari menuju istana.
Ketika sedang makan malam, Putri Puspa meminta sebuah pemintaan kepada sang
raja.
“Ada apa Putriku ?” tanya raja.
Dengan bahasa isyarat, Putri Puspa mengutarakan pemintaanya.Tanpa berpikir lama,
raja langsung mengabulknya.
“Baiklah, besok akan kucarikan guru melukis yang baru” kata raja.
Keesokan harinya, Prajurit raja berhasil menemukan seorang pelukis yang sangat
handal.Dan membawanya ke istana. Ketika tiba di istana, pelukis itu langsung di tunjukan ke
tempat Putri Puspa melukis.
“Kau....bukankah yang ku tabrak kemarin?” tanya pelukis itu.
Putri Puspa hanya tersenyum manis.
“Maafkan aku tuan putri, aku tidak tau kalau kau seorang putri raja.” Sambung pelukis itu.
Putri Puspa hanya mengangangguk, dan lagi-lagi tersenyum manis.
“Mengapa tuan putri hanya tersenyum? Apa tuan putri tidak mau memaafkanku?” tanya
pelukis.
“Aku Perempuan bisu.Aku memaafkanmu” tulisnya di kanvas kosong.
“Terimakasih putri.Tapi bolehkah aku mengetahui nama tuan putri?” tanya pelukis.
“Namaku Putri Puspa, panggil saja Puspa. Dan siapa namamu?” tulis Putri Puspa lagi di
kanvas.
“Namaku Pandu” katanya sambil tersenyum.
Setelah saling mengenal, Pandu langsung mengajarkan beberapa teknik melukis
kepada Putri Puspa. Suasana hening tanpa suara.Jam melukis pun selesai.Saat berjalan keluar
istana.Pandu melihat kebelakang, Putri Puspa sedang melambaikan tangan dengan senyuman
manis.
Satu tahun pun telah berlalu. Pandu jatuh cinta pada Putri Puspa. Begitu juga, Putri
Puspa merasakan hal yang sama.Di sisi lain, Putri Wanda juga jatuh cinta pada Pandu. Dia
cemburu pada adiknya yang selalu dekat dengan Pandu.Di suatu malam, Putri Wanda
menemui adiknya di kamar, lalu mengatakan bahwa Pandu itu orang jahat yang ingin
mengambil kekayaan istana.Putri Puspa terkejut mendengarnya. Esok harinya, Pandu datang
ke istana untuk menyatakan perasaanya kepada Putri Puspa.
“Putri Puspa, aku ingin mengatakan kalau aku sangat mencintaimu.Aku ingin meminangmu”
kata Pandu.
Putri Puspa malah mendorong tubuh Pandu.
“Mengapa tuan putri mendorongku?” Tanya Pandu.
“Kau orang jahat, jangan mengajariku melukis lagi” ungkap Putri Puspa dengan bahasa
isyarat.
“Dia bilang, kau orang jahat yang ingin mencuri kekayaan istana. Kau tidak mencintainya,
karena dia bisu.” kata Putri Wanda.
“Apa? aku tidak ada maksud sedikit pun untuk berbuat seperti itu, aku hanya mengajarkan
melukis saja dan aku mencintai Putri Puspa ” kata Pandu.
“Bohong. Jangan ganggu aku lagi karena aku perempuan bisu!” ungkap Putri Puspa dengan
bahasa isyarat.
Pandu lari ke dapur istana mengambil sebuah pencapit makanan.
“Akan ku buktikan, besarnya cinta ini padamu, Putri Puspa!” kata Pandu
Pandu memasukan pencapit makanan kedalam mulut dan mencapit pita
suaranya.Dengan darah bercucuran dari mulutnya, Pandu menunjukan pita suara yang
berdarah kepada Putri Puspa.Semua warga istana menyaksikan itu, Putri Puspa langsung
bersujud di kaki Pandu meminta maaf dengan menangis.Putri Wanda merasa besalah, dan
meminta maaf pada Pandu karena telah menghasut adiknya.Putri Puspa langsung membawa
Pandu ke ruang tabib untuk di obati.Hati ini hancur,melihat Pandu bercucuran darah dan
kesakitan (gerutu Putri Puspa).
Waktu terus berlalu, Putri Puspa dan Pandu pun menikah. Mereka menjadi dua
pasangan yang unik.Tidak ada perbicangan di antara mereka,yang ada hanya bahasa isyarat
penuh kasih. Cinta mereka begitu besar, masyarakat menjuluki mereka sebagai dua pasangan
dengan “Cinta tanpa Suara”.
Cinta tidak memerlukan suara melainkan perasaan yang tulus dari hati.
~SELESAI~
KELOMPOK 5:
 DENI ACHMAD F
 ERNI  RENI MAHARANI
 HILMA SYAMROTUL F  RIZKI RAMADHAN
 VITA YULIANA SAFITRI
 PITRI

Anda mungkin juga menyukai