Anda di halaman 1dari 8

CASE INCIDENT 2

“Where Flattery Will Get You”

Kelompok 16 – Penyanggah (Cluster B)

Elmo Alfitra 041911233100

Dionisius Varel Tamadewa 041911233162

Mohammad Wildan Adi Nugroho 041911233165

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2020
A. Analisis Kasus
Salah satu teknik dari berbagai teknik manajemen kesan yang digunakan orang di
tempat kerja adalah menyanjung atau memuji seseorang. Banyak orang percaya bahwa
sanjungan mampu berdampak positif pada prospek karier mereka. Vicky Oliver, seorang
penulis dari buku, "301 Smart Answers to Tough Interview Questions" menyarankan
penggunaan sanjungan atau pujian untuk meminta kenaikan gaji kepada atasan. Oliver
menyarankan karyawan untuk menggunakan teknik manajemen kesan yang lain,
contohnya adalah promosi diri (misalnya, dengan cara Anda menyoroti pencapaian yang
pernah Anda capai) dan peningkatan diri (misalnya, menunjukkan bagaimana pekerjaan
Anda lebih unggul dari rekan Anda), tetapi Oliver juga menyarankan untuk memuji atau
secara strategis "menyanjung” bos mereka sebelum duduk untuk membicarakan kenaikan
gaji.

Apakah sanjungan selalu berhasil? Jawabannya adalah ya dan tidak. Sanjungan


dapat memengaruhi seseorang yang berkuasa, namun hanya jika mereka melihat
sanjungan itu tulus atau tidak. Akan tetapi, sanjungan terlihat tulus mungkin sangat sulit,
karena orang yang memiliki kekuatan paling besar sering kali adalah orang yang paling
sulit untuk dibodohi. Bagaimanapun, mereka memiliki lebih banyak pengalaman dengan
orang-orang yang sudah menyanjung mereka. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa
mungkin ada cara untuk membuat sanjungan lebih efektif. Cara yang pertama adalah
cobalah untuk meyakinkan diri sendiri bahwa Anda benar-benar menyukai orang yang
sedang Anda sanjung. Dalam studi tersebut, karyawan yang menghabiskan lebih banyak
waktu untuk mempertimbangkan kesamaan yang mereka miliki dengan atasan mereka,
lebih cenderung akan mencapai tujuan mereka melalui sanjungan.

Bahkan jika seorang karyawan berhasil menggunakan sanjungan, hal tersebut


memiliki satu kelemahan utama. Studi terbaru lainnya menemukan bahwa eksekutif yang
menyanjung CEO mereka, lebih cenderung membenci CEO mereka di kemudian hari.
Meskipun CEO tidak meminta karyawannya untuk memujinya, banyak karyawan yang
merasa direndahkan ketika mereka berusaha keras untuk secara strategis menyanjung
atasan. Karyawan yang memuji CEO mereka. Lebih cenderung akan mengeluh kepada
pihak ketiga tentang atasan mereka. Bahkan ada karyawan yang sampai mengadu hal
tersebut ke wartawan.

B. Identifikasi Masalah
Masalah yang ada di kasus ini adalah tentang sanjungan antara bos dengan para
pekerja atau anak buahnya. Yang patut dipertanyakan adalah, apakah sanjungan dengan
kata lain pujian selalu berhasil? Jawabannya bisa berhasil atau tidak berhasil.
Dikarenakan pada kasus tersebut, sanjungan yang diberikan bos kepada anak buah
mereka tidak semuanya dikatakan dengan tulus dari hati. Pada kasus ini, Oliver
mengatakan bahwa pada zaman sekarang, para anak buah memberi sanjungan kepada
bosnya dikarenakan sebuah permintaan khususnya tuntutan berupa kenaikan gaji untuk
para karyawan. Dan sebaliknya, pada kasus ini juga tampak bahwa seorang bos atau CEO
mengatakan sebuah sanjungan kepada anak buah mereka, ada beberapa yang tidak
mengatakannya dengan sepenuh hati. Melainkan kasus tersebut, tidak semua orang
karyawan bisa diperlakukan oleh seorang CEO dan sangat susah untuk dibodohi atau
dengan kata lain dibohongi, dikarenakan mereka memiliki strategi yang sangat baik dan
cerdas, sehingga susah untuk ditipu.

Walaupun seorang anak buah telah berhasil untuk menggunakan sanjungan


kepada CEO mereka, itu pun adalah timbal balik mereka yang seorang anak buah
lakukan. Setelah beberapa pekan kemudian, sanjungan telah disampaikan oleh CEO
terhadap anak buahnya dan tidak secara tulus, pada akhirnya para pekerja atau anak
buanhnya tidak menyenangi seorang CEO tersebut setelah mereka menyadari bahwa
sanjungan yang telah diberikan kepada mereka dari CEO tidak dengan tulus. Pada akhir
waktu, mereka cenderung lebih memprotes kepada CEO mereka dan melaporkannya
kepada sang wartawan tentang CEO mereka yang melakukan hal yang sama sekali tidak
tulus kepada anak buah tersebut.

Untuk kedepanya, agar teori memberikan sanjungan kepada anak buah lebih
efektif, seorang CEO wajib untuk tidak hanya mengenal anak buahnya dari luar saja,
melainkan CEO harus mengenal anak buahnya secara luas dari luar maupun dalamnya.
Dan dia sebagai pemimpin harus percaya diri bahwa harus menyukai anak buahnya
dengan tulus tanpa pamrih, sehingga pemberian sanjungan kepada mereka dapat
dilakukan dengan efektif dan tulus dari hati. Jika dilakukannya dengan cara begitu, para
karyawan akan menghargai CEO nya dengan tulus juga tanpa pamrih. Hal tersebut juga
berpengaruh terhadap kinerja pekerjaan mereka, sehingga mereka selain mengenal CEO
nya, juga dapat bekerja sama dengan baik.

C. Pertanyaan
1. What are some other consequences of using flattery at work? Why do these
consequences occur?
 Kelompok kami setuju bahwa sanjungan banyak menimbulkan dampak
yang negative namun juga ada dampak positif yang timbul. Dalam studi
tersebut, karyawan yang menghabiskan lebih banyak waktu
mempertimbangkan kesamaan mereka dengan atasan mereka lebih
cenderung mencapai tujuan mereka melalui sanjungan. Bahkan jika
seorang karyawan berhasil menggunakan sanjungan, itu memiliki satu
kelemahan utama. Kita butuh sanjungan dalam meraih cita-cita ini karena
kita sangat perlu dibimbing untuk berkembang melampaui kita sekarang
ini. Sedikit sanjungan sebenarnya bermanfaat untuk menjaga hubungan
yang sehat dengan orang lain dan jika diterapkan dengan tepat, pada waktu
yang tepat dan dengan cara yang benar, hal itu dapat mengakibatkan
peningkatan yang tidak terduga dalam karier Anda.
 Beberapa konsekuensi lain dari penggunaan sanjungan di tempat kerja
adalah karyawan harus menggunakan teknik manajemen kesan lain seperti
promosi diri. Promosi diri dapat dilakukan melalui percakapan tatap muka,
di blog atau platform media sosial. Promosi diri adalah kecenderungan
alami yang kita inginkan agar orang lain menganggap kita memiliki
kualitas yang luar biasa, seperti kecerdasan dan bakat. Kita harus belajar
menjadi lebih lembut pada sanjungan dan energi yang dapat dipinjamkan
kepada kita untuk bergerak menuju kemurahan hati, kecerdasan, dan
kebijaksanaan yang lebih besar. Misalnya, Abdul menggunakan bakatnya
untuk memastikan bahwa dia dilihat oleh pemberi kerja di perusahaannya.
Dia tidak menggunakan sanjungan seperti karyawan lain untuk bisa
menaikkan gajinya. Hal ini menunjukkan bahwa tanpa sanjungan juga bisa
membuat seseorang sukses.
 Terakhir, sanjungan juga dikenal sebagai seni. Seseorang harus memiliki
pemahaman yang baik tentang cara kerja pikiran orang lain. Jika
seseorang tidak dapat memikirkan apa yang ada dalam pikirannya, akan
sulit bagi yang satu untuk memuji. Jadi, sanjungan bagus untuk membuat
seseorang sukses.
2. The study described in this case also found that executives resented directing
flattery toward female and minority CEOs more than white males. Why do
you think this finding is true?
 Eksekutif yang memuji CEO mereka cenderung membenci CEO mereka
di kemudian hari. Chief Executive Officer tidak mensyaratkan
karyawannya untuk memuji mereka, banyak karyawan yang merasa
sekilas saat mereka pergi ke tempat yang sangat bagus untuk memuji
atasan secara strategis. Penunjukan CEO dengan status minoritas dapat
mempengaruhi jumlah bantuan yang diberikan oleh manajer orang kulit
putih kepada dewan eksekutif mereka. Persepsi negatif laki-laki terhadap
persepsi negatif terhadap etnis minoritas dan CEO perempuan
menyebabkan ketidakpastian mereka dalam pengakuan organisasi
menyusul penunjukan CEO dengan status minoritas. Kecenderungan
umum seorang manajer pria kulit putih untuk memberikan bantuan kepada
eksekutif lain di perusahaan. Akhirnya, kami mempertimbangkan
bagaimana pengurangan pengurangan dapat memiliki implikasi negatif
yang sangat kuat untuk jumlah bantuan yang diberikan kepada manajer
pria kulit putih kepada rekan kerja yang merupakan minoritas ras atau
wanita.

 Berdasarkan penelitian eksekutif benci mengarahkan sanjungan terhadap


perempuan dan CEO minoritas lebih dari laki-laki kulit putih benar karena
gaya komunikasi yang berbeda. Beberapa wanita menunjukkan bahwa
kesalahpahaman antara pria dan wanita dapat terjadi di tempat kerja
karena perbedaan cara pria dan wanita terkadang berkomunikasi dan
memberikan umpan balik. Penelitian terbaru dalam psikologi dan
sosiologi telah menunjukkan bahwa wanita profesional cenderung
mendapatkan umpan balik yang berpusat pada orang dari lingkungan
mereka sementara pria profesional cenderung mendapatkan umpan balik
yang berpusat pada tugas.

 Kami setuju dengan kelompok penyaji yang menyatakan bahwa CEO


perempuan cenderung moody, sensitive dan berperasaan. Perbedaan
budaya dan pemikiran dapat berdampak besar pada seseorang. Jika ada
individu yang memberikan pujian, itu mungkin disalahartikan oleh wanita
tersebut. Beberapa wanita berpikir bahwa mencari pujian tidak pernah
dianggap sebagai hal yang baik. Apa yang kita ketahui sekarang adalah
bahwa pujian juga dapat memicu kehancuran sosial, dan mereka dapat
memiliki kelemahan yang nyata karena merasa CEO terlibat dalam
penipuan.
3. Are there impression management techniques that are more effective than
flattery?
 Kelompok kami tidak setuju dengan pernyataan kelompok penyangga
yang menyatakan bahwa Impression Management ini tidak sepenuhnya
efektif. Menurut kami IM lebih efektif daripada flattery.
 Impression Management (IM) adalah proses di mana individu mencoba
untuk mengontrol kesan dari orang lain. Ada dua teknik manajemen kesan
yaitu promosi diri dan peningkatan. Pertama, promosi diri adalah tentang
menyoroti kualitas dan pencapaian terbaik seseorang, meremehkan
kekurangan seseorang, dan menarik perhatian pada pencapaiannya.
Misalnya, seorang wiraniaga memberi tahu atasannya, "Abdul tidak
berhasil bekerja selama tiga tahun untuk mencoba mendapatkan akun itu.
Saya mendapatkannya dalam enam minggu. Saya closer terbaik di
perusahaan ini." Kedua, teknik impresi lainnya adalah peningkatan.
Peningkatan adalah tentang menunjukkan bagaimana orang itu bekerja
lebih unggul dari rekan-rekan mereka atau mungkin dapat dikatakan
sebagai mengklaim bahwa sesuatu yang dia lakukan lebih berharga
daripada yang dipikirkan oleh sebagian besar anggota organisasi lainnya.
Misalnya, seorang jurnalis memberi tahu editornya, "Pekerjaan saya
tentang kisah perceraian selebritas ini benar-benar mendongkrak penjualan
kami."
 Ya, teknik manajemen kesan lebih efektif daripada sanjungan. Ini karena,
dalam sebuah penelitian, pewawancara merasa bahwa pelamar untuk
posisi sebagai perwakilan layanan pelanggan yang menggunakan teknik
IM memiliki kinerja yang lebih baik dalam wawancara, dan mereka
tampak agak cenderung mempekerjakan orang-orang ini. Itu adalah teknik
IM saja yang mempengaruhi pewawancara. Tampaknya tidak masalah
apakah pelamar memiliki kualifikasi yang baik atau buruk. Jika mereka
menggunakan teknik IM, mereka melakukannya dengan lebih baik dalam
wawancara. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa teknik IM bekerja
lebih baik daripada yang lain dalam wawancara. Tidak hanya itu, peneliti
lain juga telah membandingkan pelamar yang menggunakan teknik IM
yang berfokus pada mempromosikan pencapaian seseorang dengan
pelamar yang menggunakan teknik yang berfokus pada pujian
pewawancara dan menemukan area kesepakatan. Terlebih lagi, taktik
promosi diri mungkin lebih penting untuk mewawancarai kesuksesan.
Pelamar yang bekerja untuk menciptakan penampilan kompetensi dengan
meningkatkan pencapaian mereka, mengambil kredit untuk kesuksesan,
dan menjelaskan kegagalan lebih baik dalam wawancara. Efek ini
melampaui wawancara dimana pelamar yang menggunakan lebih banyak
taktik promosi diri juga tampaknya mendapatkan lebih banyak kunjungan
ke lokasi kerja tindak lanjut, bahkan setelah menyesuaikan nilai rata-rata,
jenis kelamin, dan jenis pekerjaan.
 Terakhir, sanjungan adalah tentang memuji orang lain tentang kebajikan
mereka dalam upaya membuat diri Anda tampak perseptif dan disukai atau
dapat dikatakan suka melakukan lebih dari yang Anda butuhkan dalam
upaya untuk menunjukkan betapa berdedikasi dan kerja keras Anda.
Misalnya, seorang karyawan mengirim e-mail dari komputer kerjanya saat
dia bekerja lembur sehingga atasannya tahu sudah berapa lama dia
bekerja. Sanjungan dapat memengaruhi seseorang yang berkuasa tetapi
jika mereka melihat sanjungan itu tulus. Ini karena, CEO memiliki lebih
banyak pengalaman dengan orang yang berpura-pura menyanjung mereka.
Namun, kelihatannya tulus mungkin sangat sulit, karena orang yang
memiliki kekuatan paling besar sering kali paling sulit untuk dibodohi.
Sanjungan juga salah satu kelemahan utama dan juga cenderung
membenci CEO mereka di kemudian hari. Bisa dikatakan bahwa
karyawan yang dipuji CEO mereka juga lebih cenderung mengeluh
kepada pihak ketiga tentang atasan mereka.

Jumlah Kata : 1777

Anda mungkin juga menyukai