1-Teori Perilaku Konsumen
1-Teori Perilaku Konsumen
Nilai guna (Utility) adalah kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi suatu barang.
Nilai Guna Total (Total Utility/TU) adalah total kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi
suatu barang. Nilai Guna Tambahan (Marginal Utility/MU) adalah tambahan kepuasan yang
diperoleh dari mengkonsumsi tambahan satu unit produk/barang.
Qx Tux Mux
0 0
1 10 10
2 18 8
3 24 6
4 28 4
5 30 2
6 30 0
7 28 -2
8 24 -4
9 18 -6
1
Maksimisasi Nilai Guna
Setiap orang berusaha untuk memaksimalkan kepuasan dari konsumsi barang. Untuk konsumsi
satu jenis barang, maka kepuasan maksimum dapat dicapai pada saat nilai guna total (TU)
mencapai maksimum.
Jika konsumen mengkonsumsi lebih dari satu barang, maka penentuan kepuasan maksimum
dapat dicapai:
Jika ada 2 barang dan harganya sama, maka kepuasan maksimum MUx=MUy
Jika ada 2 barang dengan harga yang berbeda, maka tambahan kepuasan (MU) yang lebih
besar diperoleh dari barang dengan harga yang lebih rendah dengan MUx=MUy
2
Dengan harga barang yang berbeda, maka syarat untuk memperoleh nilai guna maksimum
(TU) adalah setiap rupiah yang dikeluarkan untuk 1 unit tambahan berbagai jenis barang akan
Contoh.
= =
Surplus Konsumen
Surplus konsumen adalah kelebihan kepuasan yang dinikmati oleh konsumen atau selisih
antara kepuasan yang diperoleh oleh konsumen dari mengkonsumsi barang dengan
pembayaran yang dilakukan untuk mengkonsumsi barang tersebut.
P
3
D
Q
Q
0
Jika Si A menganggap harga barang S Rp 50.000 dan sampai di took berharga Rp 40.000, maka surplus
konsumen Rp 10.000
1700
B
700
D
Q
1 2 3 4 5 6 7 8
0
Indifference Curve (Kurva kepuasan sama) adalah kurva yang memberikan berbagai kombinasi
yang memberikan kepuasan yang sama.
4
Utiliti 100 Utiliti 118
Produk (Y) Jasa (X) Produk (Y) Jasa (X)
2 10 4 10
4 6 5 8
5 5 7 6
9 3 10 5
IC2=118
IC1=100
5
K u a n t it a s P r o d u k
12 U1=100
10
U2=118
8
0
0 5 10 15 20 25
Kuantitas Jasa
Anggaran Rp 1.000 tidak cukup untuk keranjang belanja yang terletak pada U1=100 atau U2 =118
Pengeluaran minimum sebesar Rp 1.500 diperlukan untuk mencapai tingkat utiliti U1 = 100 dan
pengeluaran minimum diperlukan untuk mencapai tingkat utiliti U2 = 118.
Jika Py turun dari Rp 250 menjadi Rp 150 dan menjadi Rp 75 dan Px tidak berubah. Anggaran Rp 1.500.
Anggaran Rp 1.500
Produk Jasa Produk Jasa Produk Jasa
Rp 250 Rp 100 Rp 150 Rp 100 Rp 75 Rp 100
4 0 12 0 24 0
0 15 0 15 0 15
30
U2=100
K uantitas P roduk
25 U2=118
20
15
10
5
0
0 5 10 15 20
Kuantitas Jasa
6
Jadi maksimum produk yang dapat diperoleh dengan harga produk Rp 250 per unit adalah 6 unit,
dengan harga Rp 150 per unit adalah 12 unit, dan dengan harga Rp 75 per unit adalah 24 unit.
Pada saat harga produk berubah, konsumen terpengaruh dalam dua hal:
a). Pengaruh pendapatan (Income Effect) yakni peningkatan (penurunan) seluruh konsumsi yang
dilakukan sebagai akibat dari penurunan (kenaikan) harga.
b). Pengaruh substitusi (Substitution Effect) yakni perubahan konsumsi secara relatif yang terjadi pada
saat konsumen mengganti produk yang lebih mahal dengan produk yang berharga lebih murah.
Jika diketahui PY = Rp 250 per unit dan PX = Rp 100 per unit dengan U 1 = 100 merupakan tingkat
kepuasan yang tertinggi yang dapat dicapai dengan anggaran sebesar Rp 1.500. Hal ini menjadikan
konsumsi jasa sebanyak 10 unit dan produk sebanyak 2 unit.
12 U2=100
Kuantitas Produk
U2=118
10
8
C
6
4
2 B
0 A
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kuantitas Jasa
Y Y
X X
SOAL.
1. Konsumen menghadapi barang X dan Y dengan harga Px dan Py adalah $ 10.000 per unit.
Anggaran konsumen $ 80.000
Q 1 2 3 4 5 6 7 8
MUx 11 10 9 8 7 6 5 4
MUy 19 17 15 13 12 10 8 6
JAWAB
a.
= =
b.
X 11 10 21
Y 19 17 15 13 12 10 86
107
c.
80.000 = 10.000 (2) + 10.000 (6)
2. Konsumen menghadapi barang X dan Y dengan harga Px = $ 4.000 dan Py= $ 2.000 per unit.
Anggaran konsumen $ 80.000
Q 1 2 3 4 5 6 7 8
MUx 20 18 16 14 10 8 6 4
MUy 28 24 20 16 12 8 4 0
8
9