1. Pengertian
Hemiparesis adalah suatu penyakit sindrom klinis yang awal timbulnya
mendadak, progresif cepat, berupa deficit neurologis yang berlangsung 24 jam atau lebih
langsung menimbulkan kematian dan di sebabkan oleh gangguan peredarah darah otak
non traumatic ( Susmita, 2017).
Hemiparesis berarti kelemahan pada satu sisi tubuh. Hemiparesis adalah kondisi
2. Anatomo fisiologi
Otak besar dibagi menjadi dua bagian utama: belahan otak kanan dan kiri atau
bagian di celah, alur dalam di tengah. Belahan otak saling berkomunikasi melalui korpus
kalosum yang merupakan seikat serat antar belahan otak. Setiap belahan mengontrol otot
dan kelenjar di sisi berlawanan dari tubuh (yaitu otak kanan atau belahan mengontrol sisi
kiri tubuh.) Terdiri dari 85% dari total berat otak, otak besar adalah bagian terbesar dari
otak dan mengontrol bahasa, pikiran sadar, pendengaran, somatosensori atau fungsi
indera peraba, memori, perkembangan kepribadian, dan penglihatan. Cerebrum adalah
istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan seluruh otak. Fisura atau alur yang
memisahkan dua belahan disebut fisura longitudinal besar. Kedua sisi otak disatukan di
bagian bawah oleh korpus kalosum. Korpus kalosum menghubungkan dua bagian otak
dan mengirimkan pesan dari satu bagian otak ke bagian lainnya. Permukaan otak besar
mengandung milyaran neuron dan glia yang bersama-sama membentuk korteks serebral.
korteks serebral, yang merupakan bagian paling dangkal dari belahan otak dan
ketebalannya hanya beberapa milimeterr, terdiri dari materi abu-abu, berbeda dengan
bagian dalam belahan otak yang sebagian terdiri dari materi putih.
3. Etiologi
Stroke biasanya diakibatkan dari salah satu dari empat kejadian (Brunnerr dan Suddarth,
20020 :
a. Thrombosis
b. Embolisme serebral
c. Iskemia serebri
Iskemia adalah penurunan aliran darah ke area otak. Otak normalnya menerimasekitar
60-80 ml darah per 100 g jaringan otak per menit. Jika alirah darah alirandarah
serebri 20 ml/menit timbul gejala iskemia dan infark. Yang disebabkan olehbanyak
faktor yaitu hemoragi, emboli, trombosis dan penyakit lain.
d. Hemoragi serebral
Pada kasus kelolaan saya hemiparesis terjadi karena pecahnya pembuluh darah
serebral dengan pendarahan ke dalam jaringan otak atau ruangan sekitar otak.
Pendarahan intraserebral dan intrakranial meliputi pendarahan didalam ruang
subarachnoid atau didalam jaringan otak sendiri. Pendarahan ini dapat terjadi karena
arterosklerosis dan hipertensi.
5. Patofisiologi
Stroke non hemoragik disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran darah di otak
oleh thrombus dan embolus. Thrombus umumnya terjadi karena berkembangnya
aterosklerosis pada dinding pembuluh darah, sehingga arteri menjadi tersumbat. Kejadian
tersebut menyebabkan aliran darah ke area thrombus menjadi berkurang yang dapat
menyebabkan iskemia kemudian menjadi kompleks iskemia akhirnya terjadi infark pada
jaringan otak.
Emboli disebabkan oleh embolus yang berjalan menuju arteri serebral melalui
arteri karotis. Terjadinya blok pada arteri tersebut menyebabkan iskemia yang tiba-tiba
berkembang cepat dan terjadi neurologist fokal. Perdarahan otak dapat disebabkan oleh
pecahnya dinding pembuluh darah oleh emboli.
6. Pathways
Hipertensi
Iskemik infark
Defisit neurologis
Kelumpuhan otot
7. Komplikasi
a. Gangguan otak yang berat
b. Kematian bila tidak dapat mengontrol respons pernafasan atau kerdiovaskuler
c. Edema serebri dan tekanan intra cranial tinggi yang dapat menyebabkan herniasi atau
kompresi batang otak
d. Aspirasi atelectasis
e. Gagal nafas
f. Disritmia jantung
g. Kematian
8. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan klinis
b. Angiorafi serebral
c. CT Scan
d. MRI
e. USG Doppler
f. EEG ( elektroensefalogram )
g. Pemeriksaan laboratorium
9. Prognosis
Prognosis stroke di pengaruhi oleh sifat dan tingkat keparahan deficit neurologis
yang dihasilkan. Usia pasien, penyebab stroke, gangguan medis yang terjadi bersamaan
juga mempengaruhi prognosis. Secara keseluruhan, kurang dari 80% pasien dengan
stroke bertahan selama paling sedikit 1 bulan dan diddapatkan tingkat kelangsungan
hidup dalam 10 tahun sekitar 35%. Pasien yang selamat dari periode akut, sekitar satu
setengah sampai dua perrtiga kembali fungsi independent, sementara sekitar 15%
memerlukan perawatan institusional. Di Indonesia diperkirakan setiap tahun terjadi
500.000 penduduk terkena serangan stroke dan sekitar 25% atau 125.000 orang
meninggal dan sisanya mengalami cacat ringat atau berat. Sebanyak 28,5% penderita
stroke meninggal dunia, sisanya menderita kelumpuhan sebagian maupun total. Hanya
15% saja yang dapat sembuh total dari serangan stroke dan kecacatan.