TC Panduan-Latihan-Fisik PDF
TC Panduan-Latihan-Fisik PDF
Energi Anaerobik
• Intesitas Kerja Maksimal
• Lama Kerja kira-kira 5 detik
• Irama Kerja Explosiv (cepat
Alaktik mendadak)
• Aktivitas menghasilkan ADP &
Energi
KEBUTUHAN PREDOMINAN PESILAT
Untuk mendapatkan perencanaan program latihan kondisi fisik
vang baik agar tujuan dari latihan dapat tercapai. Dalam
menyusun program latihan, harus diperhatikan beberapa hal,
diantaranya:
a. predominan sistem energi;
b. predorminan komponen biomotor;
c. otot dan ekstremitas yang bekerja;
d. lama pertandingan;
e. macam gerak;
f. irama gerak;
g. teknik, dan taktik.
Artinya, program latihan yang diterapkan harus berorientasi
pada spesifikasi dari cabang olahraga pencak silat .
KOMPONEN PREDOMINAT SISTEM ENERGI
ATP-PC Y
LA-O2 Y
O2 Y
LAMA, MACAM & IRAMA GERAK
73,75% sistem energi ATP-PC, 16,25% sistem energi LA-O2, dan 10% dari
oksigen (O2). Oleh karena pada saat melakukan fight (waktu kerja) waktu
yang digunakan rata-rata 3 detik, maka energi yang digunakan selama
melakukan fight (waktu kerja) lebih dominan menggunakan sistem energi
anaerobik alaktik (ATP-PC). Namun demikian dalam olahraga pencak silat
perlu dilandasi dengan kemampuan kapasitas aerobik yang baik, meskipun
hanya sebesar 10%.
LAMA, MACAM & IRAMA GERAK
Waktu Waktu Waktu
No Kategori Irama Gerak
performance Bergerak Recovery/Interval
2 TUNGGAL PUTRA 180 Explosif
Jurus 1 (T. Kosong) 7 4 130/dnm
Jurus 2 (T. Kosong) 4 4
Jurus 3 (T. Kosong) 4 6
Jurus 4 (T. Kosong) 4 5
Jurus 5 (T. Kosong) 4 4
Jurus 6 (T. Kosong) 5 4
Jurus 7 (T. Kosong) 17 7 188/dnm
Jurus 8 (Golok) 6 12
Jurus 9 (Golok) 8 3
Jurus 10 (Golok) 15 7 192/dnm
Jurus 11 (Tongkat) 10 13
Jurus 12 (Tongkat) 3 2
Jurus 13 (Tongkat) 5 3
Jurus 14 (Tongkat) 14 192/dnm
180 106 74
100% 59% 41%
Komposisi Sistem Energi Komposisi (%)
Yang Dominan
ATP-PC
LA-02
02
Catatan:
*) Seluruh data untuk kategori TGR masih bersifat individualistis
KOMPONEN PREDOMINAT BIOMOTORIK
Kulaitas High Moderat Low
Maximal Strength Y
Stabilisasi Y
Power Y
Stamina Y
Speed Y
Agility Y
Strength Endurance Y
Power Endurance Y
Anaerobik Y
Aerobik Y
Accelerasi Y
Aksi-Reaksi Y
OTOT & EKSTREMITAS YANG BEKERJA
Aerobic Aerobic
Endless Relay Aktifitas dengan tugas berantai (estafet)
Foundation Depevelopment
Terdiri dari pos-pos, berpatokanterhadap Aerobic Aerobic
Circuit Training
repetisi atau waktu Foundation Depevelopment
Latihan yg memanfaatkan prinsip2
interval (diselingi dgn istirahat
Aerobic Aerobic Aerobic
Interval Principle aktif/active rest, seperti lari 200 m
Foundation Depevelopment Maintenance
jogging 100 meter dilakukan secara
konstan sampai selesai)
Intensive
Interval
Jarak tempuh, waktu tempuh dan
Interval Training (syaratnya harus Extensive Aerobic Aerobic
istirahat harus tetap/konstan ; intensitas
punya daya tahan aerob yg baik) Interlal Depevelopment Maintenance
sedang - sub maks - max
Repetisi
Interval
Bentuk Latihan : Aktifitas siklis seperti lari, renang, bersepeda, dayung dan aktifitas gerak cabang olahraga yg diterapkan sesuai dengan prinsip
latihan daya tahan dan pengembangannya (daya tahan kecepatan)
Contoh:
High Intensity Interval Training Program
(Improvement VO2Max, Aerobic Threshold and Anaerobic)
No. Tipe Latihan Volume Intensitas Pemulihan
1 Submaksimal Aerobik 6x1000m 10km pace 60-75 detik dgn Jog
6x1000m 5km pace 75-90 detik dng Jog
6x4mins 85% Peak Power 90 detik 30-40% Peak Power
(PPO) (PPO)
6x5mins 80%PPO 60 detik 30-40%PPO
2 Maksimal Aerobik 5-8 x 3-4mins bisa menopang 3 menit - di 50 % VO₂max
6-8 minggu sebelum sekitar 6-8 menit All
Pertandingan sebagai Out
stimulus latihan terakhir 10-12 x 60 - detik bisa menopang 60 detik - di 50 % VO₂max
sekitar 6-8 menit All
Out
15-20 x 30 detik bisa menopang 30 detik - di 50 % VO₂max
sekitar 6-8 menit All
Out
3 Supra Maksimal 8-12 x 30 detik 175%PPO 4-5 menit pemulihan aktif
2-5 minggu sebelum (30-50% PPO).
Pertandingan 8-12 x 200m sprint 4-5min slow jog
8-10 x 45-detik 125%PPO 2.5 menit pemulihan aktif
(30-50% PPO).
8-10 x 300m 800m pace 2.5-3 menit slow jog
2 x ( 10x40 detik) 110 % VO₂max 20 detik antara reps dan 5
menit antara set
STRENGTH & POWER
" ..kemampuan untuk membangkitkan
tegangan otot (force) terhadap suatu
tahanan dan/atau mengatasinya ..“
(Harsono)
PERIODISASI LATIHAN KEKUATAN
Conversion
Anatomical - Power
Strength Max Strength Maintenance C Compensation
Adaptation - Musc End
- Power End
TYPE KEKUATAN
• General Strength : Kekuatan pada keseluruhan sistem otot
• Specific Strength : Kekuatan yang hanya terdapat di otot otot yang melakukan
pergerakan khusus pada olahraga tertentu
• Maximum Strength : Menunjukan tenaga terbesar yang dapat dihasilkan oleh sistem
neuromuskular selama kontraksi volunteer
• Muscular Endurance : Kemampuan otot yang mampu bekerja dalam periode waktu
yang lama secara terus menerus
• Power : Hasil produk dari dua kemampuan antara strength dan speed
R
e
p
70 182 e
Jumlag Beban Yang Diangkat t
i
s
i
SKALA INTENSITAS KOMPONEN
Intensity Load Percent of RM Type
Value Contraction
1 Supermaximum 105 Eccentric/Isome
tric
2 Maximum 90 – 100 Concentric
3 Heavy 80 – 90 Concentric
4 Medium 50 – 80 Concentric
5 Low 30 - 50 Concentric
Harre,1982
INTERVAL ISTIRAHAT ANTARA SET
Duration of AA 3 – 5 minggu
Load (weight training volume) 40 – 60%
No of stations per circuit 6–9
Pola aktivitas :
1. Jumlah repetisi/limit waktu
2. Irama gerakan sedang/dinamis
3. Own body weight, weight training machine, medicine ball
Circuit Training Program
Own Body Weight Machine Weight
1. Push up 1. Bench Press
2. Sit up 2. Squat/Leg Press
3. Squat trush 3. Leg Extension
4. Back up 4. Leg Curl
5. Pull up 5. Lath Pull Down
6. Deeping 6. Shoulder Press
7. Calf raises 7. Seated row
8. Wall squat 8. Biceps curl
9. Triceps press down
10.Upright row
Hypertrophy
Menambah diameter otot dominan disesuaikan dengan spesifikasi cabang olahraga
Hypertroph
AA MxS Conv to P Maintenance : P/MxS Compen
y
Ilustrasi tahap Hypertrophy
High High
Loading Pattren Medium Medium
Low Low
Maximum Strength
Metode Orthodox
Menjembatani latihan untuk meningkatkan kekuatan maksimal dan latihan untuk
meningkatkan kekuatan yang cepat digunakan latihan kekuatan dengan metode
konservatif (Orthodox) :
1. Volume : 40% - 60% Max
2. Intensitas sedang Contoh :
3. Set : 3 – 6 (7) set Set System
4. Repetisi : 8 – 12 repetisi Set I 10 repetisi
5. Istirahat tiap set : 1 – 2 menit Set II 10 repetisi
Set III 10 repetisi
Set IV 10 repetisi
Set V 10 repetisi
Set VI 10 repetisi
Metode Maximum Strength
A. Neural Activation method
Meningkatkan kekuatan maksimal otot tanpa menambah besar otot, ciri :
1. Volume > 75% Max (80% max)
2. Intensitas tinggi
3. Set (5 – 8)
4. Repetisi sedikit ( 5 – 1 x ) B. TCSSM(Time Control Speed Strength method)
5. Gerak kontraksi cepat Metode latihan kekuatan untuk mendapatkan kekuatan yang
cepat :
6. Istirahat (1 – 3 menit)
1. Volume 30% - 80% Max
2. Intensitas tinggi
3. Terdiri dari beberapa sub set
4. Repetisi 5 x (istirahat antara tiap repetisi 3’ – 15’)
5. Istirahat antara tiap sub set 60’
6. Istirahat antara tiap set 2 – 3 menit
7. Gerak kontraksi cepat
Metode Maximum Strength
MLM (Maximum Load Method)
diberikan jika atlet sudah berlatih Max Strength minimal selama 2 – 3 tahun
V-Sits 3 X 15 3 X 15 4 X 15
Load Standard
Conversion
Speed Speed & Agility Speed Max Maintenance C Compensation
- Quickness
PERIODISASI KECEPATAN
Periodisasi Kecepatan selalu berkaitan erat dengan Kemampuan Koordinasi.
TEKNIK DAN KECEPATAN GERAK adalah hasil koordinasi saraf dan otot. Perintah
datang dari otak diteruskan ke otot sebagai perasa gerak.
AKSI DARI LUAR ADALAH rangsangan yang diterima oleh mata / telinga atau
sentuhan, rangsangan yang diterima ini diteruskan ke otak dan otak menjawab
rangsangan dengan gerakan yang sudah dipola.
• Bentuk Latihan
1. “SPEED” : Latihan untuk meningkatkan Frekuensi Langkah (contoh :
Innervasi, The ABC Run,”Running Mechanic”) dan Panjang Langkah (contoh :
Meningkatkan Kekuatan Maksimal, Kekuatan Kecepatan, “Strength Dynamic”,
2. “AGILITY” : Latihan-latihan kelincahan seperti zigzag, boomerang, shuttle
run, obstacle run, etc
3. “QUICKNESS” : Kecepatan gerak aksi (tanpa stimulus), atau reaksi-aksi; reaksi
optik-akustik-taktil. (seperti: gerak menendang, memukul, duduk berdiri,
tidur berdiri, gerak dengan berbagai posisi; baik yang diawali dengan stimulus
atau tanpa stimulus). Dapat dilakukan dengan Reaksi sederhana atau Reaksi
Pilihan.
Latihan yang dibentuk secara progresif adalah :
Kecepatan linier/lurus, Kecepatan lateral, agility
Kecepatan yang diulang
Daya tahan kecepatan (kemampuan menghasilkan
kecepatan maksimum selama durasi kompetisi)
S A Q (Speed – Agility – Quickness)
Contoh : S A Q
Jenis Latihan Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3
Speed Skip for Height & Skip for Distance & Split Squat Jump &
Stadium Stairs Uphil Acc run Heavy Sled Pulls
Agility Icky Shuffle & One Carioca & S-Dot Drill In-Out Shuffle & Flip
side Skier and Cacth
Quickness Rope Skiping & The Hip-Twist ankle jumps Scissor Jumps & The
Bob & The Parry Weave
Jenis Latihan Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6
SAQ Running Balance Running Balance Running Balance
Snake Jumps 180-Degree Turn Slalom Ski Jump
S&Q Kick & Punch Focus Kick & Punch focus The Bob to Boxing
Mitt simple drill mitt complex drill Focus mitt simple drill
The Bob to The The Parry to The Single Arm MB Chest
Weave Weave Pass
A&Q Plyo Push Ups MB Wall Chest Passes Single Arm MB Shest
Forward Roll to Backward Roll to pass
Scissor Jumps vertical jump Cartwheel to Barrier
jump
Contoh : S A Q
Jenis Latihan Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6
SAQ Running Balance Running Balance Running Balance
Snake Jumps 180-Degree Turn Slalom Ski Jump
S&Q Kick & Punch Kick & Punch The Bob to Boxing
Focus Mitt simple focus mitt Focus mitt simple
drill complex drill drill
The Bob to The The Parry to The Single Arm MB
Weave Weave Chest Pass
A&Q Plyo Push Ups MB Wall Chest Single Arm MB
Forward Roll to Passes Shest pass
Scissor Jumps Backward Roll to Cartwheel to
vertical jump Barrier jump
Contoh : Program Latihan Speed Agility & Power
Waktu Recovery
Workout Vol
Reps Set
Lateral Hops 2 x 16 45 detik < 2 Menit
Bentuk
Ketegangan
Snedi
Elastisitas
Temperatur otot dan
jaringan ikat
Massa Otot
Gender
Bliterasi
Gerak
Metode Meningkatkan Flexibilitas
Proprioceptive
Neuromuscular
Facilitation
Dynamic
Warm Up/
and Ballistic
Mobility
Stretching
Passive Active
Stretching Stretching
Meningkatkan Meningkatkan
Performa Elastisitas otot
(Speed & dan Jaringan
Akselerasi) ikat
Mengurangi
resiko cidera Meningkatkan
Gerak (ROM)
Stretching…..
muscle stiffness
risk of injury
circulation
posture
muscle efficiency