TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kepatuhan
2.1.1 Pengertian
6
7
1) Pengetahuan
Pengetahuan diperoleh dari proses belajar yang dapat membentuk
keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku berdasarkan
keyakinannya dan pengetahuan berhubungan dengan kepatuhan
karena pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya perilaku (Kartika, 2010).
Pengetahuan di sini erat kaitannya dengan pendidikan. Semakin tinggi
pendidikan ibu hamil maka kemungkinan akan lebih mudah untuk
mencerna informasi tentang manfaat tblet Fe dan bahaya jika terjadi
anemia selama kehamilan jadi akan mempengaruhi ibu hamil dalam
memilih dan mengevaluasi sesuatu yang baik untuk kesehatan dirinya
dan kehamilannya (fuadi, 2013).
Pengetahuan yang diperoleh melalui penginderaan ibu hamil terhadap
informasi kesehatan selama kehamilan akan berpengaruh terhadap
perilaku ibu hamil dalam menjaga kesehatannya (Budiman, 2012).
2) Sikap
Allport (1954), seperti yang dikutip dari Notoatmojo (2003),
menjelaskan bahwa sikap terdiri atas 3 komponen pokok yaitu
a. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek
b. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu
objek
c. Kecenderungan untuk bertindak.
3) Tindakan
Empat tingktan tindakan adalah
a. Persepsi (perception), mengenal dan memiliki berbagai objek
sehubungan dengan tindakan yang diambil
b. Respon terpimpin, dapat melakukan sesuatu dengan tindakan
yang benar.
8
1. Trimester pertama, Nafsu makan sangat berkurang, timbul rasa mual dan
muntah, serta bentuk tubuh yang semakin lebar, payudara juga semakin
kencang. Kondisi psikis ibu mengalami tingkat kepekaan yang tinggi. Ibu
mudah marah dan sedih jika terjadi sesuatu.
2. Trimester kedua, metabolism basal mulai meningkat, berat badan juga
meningkat. Pada masa ini tingkat protein sangat diutamakan. Hal ini
disebabkan oleh kadar ptotein yang sangat berpengaruh pada janin yang
akan dilahirkan kelak.
3. Trimester ketiga, metabolisme basal tetap mengalami kenaikan dimana
keadaan ini umumnya napsu makan ibu semakin membaik. Janin
semakin membesar sehingga menyebabkan lambung terdesak. Kondisi
9
emosi ibu kembali tidak stabil karena menanti proses kelahiran (Moehji,
2003).
Selama masa kehamilan, ibu hamil menyimpan zat besi kurang lebih
1.000 mg termasuk untuk keperluan janin, plasenta dan hemoglobin ibu
sendiri. Adapun kebutuhan ibu hamil selama kehamilan adalah sebagai berikut
1) Energi
Kebutuhan energy selama kehamilan fungsinya adalah untuk membentuk
dan membangun jaringan baru (fetus, plasenta, uterus, cairan
amnioticbreast), peningkatan volume darah dan mensuplai jaringan baru.
2) Zat gizi mikro
Disamping energy dan protein, ibu juga membutuhkan tambahan zat gizi
mikro seperti yang diuraikan di bawah ini :
a. Asam Folat
Kekurangan asam folat pada ibu hamil akan menyebabkan resiko
terjadinya cacat tabung syaraf (Neural Tube Defect/NTD), berat bayi
lahir rendah dan resiko lahir premature. Sumber pangan yang banyak
mengandung asam folat adalh brokoli, jeruk, bayam, roti, dan susu.
b. Vitamin A
Vitamin A dalam bentuk retinoic acid mengatur pertumbuhan dan
pembelahan sel dalam jaringan. Namun demikian ibu tidak
diperkenankan menkonsumsi Vitamin A dalam dosis tinggi karena
akan memberikan efek keracunan. Namun disarankan untuk
mengkonsumsi buah-buahan, daging, unggas, telur, sayuran berdaun
hijau, akar dan umbi-umbian untuk membantu ibu memenuhi
kebutuhan vitaminnya.
c. Kalsium
Kalsium dibutuhkan untuk membantu tulang, gigi, jantung yang sehat,
saraf dan otot. Kekurangan kalsium akan menyebabkan pertumbuhan
tulang dan gigi jadi terhambat. Sumber pangan yang banyak
mengandung kalsium adalah susu, ikan, biji-bijian, sayuran hijau dan
kacang-kacangan.
10
d. Magnesium
Magnesium merupakan at gizi lain yang dapat membangun dan
memperbaiki jaringan tubuh. Kekurangan magnesium akan
menyebabkan preklamsia, bayi cacat, dan kematian bayi. Sumber
pangan yang banyak mengandung magnesium adalah sayur-sayuran,
sumber makanan laut, ikan tawar segar dan kacang-kacangan.
e. Zat besi
Kekurangan zat besi akan menghambat peryumbuhan hemoglobin
yang berakibat pada terhambatnya pembentukan sel darah merah. Ibu
hamil dan ibu menyusui termasuk ke dalam kelompok yang nberisiko
terhadap anemia yang disebabkan oleh berkurangnya zat besi. Sumber
pangan yang banyak mengandung zat besi antara lain nabati kedelai,
kacang-kacangan, sayuran dan rumput laut.
f. Iodium
Kekurangan iodium selama hamil akan menyebabkan keguguran,
penyimpangan otak janin, berat bayi lahir rendah dan kretinisme.
Bahan yang mengandung iodiom antara lain garam iodium, ikan,
kerang, dan rumput laut.
a. Pengertian Tablet Fe
Tablet Fe adalah mineral mikro paling banyak yang terdapat dalam
tubuh, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa
(Megasari, 2012)
c. Manfaat Tablet Fe
Suplemen tablet Fe merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan
intake zat besi yang berhasil hanya jika individu mematuhi aturan
konsumsinya. Zat besi sangat dibutuhkan oleh tenaga kerja untuk
menunjang aktifitas kerjanya. Di dalam tubuh berperan sebagai alat
angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan, sebagai alat angkut
electron pada metabolism energy, sebagai bagian dari enzim
pembentuk kekebalan tubuh dan pelarut obat-obatan (Kowel,2013).
d. Kebijakan Pemerintah Tentang Pemberian Tablet Zat Besi Pada Ibu
Hamil (Fe). Program pemberian tablet zat besi pada ibu hamil sudah
dijalankan sejak tahun 1970, namun masih terdapat beberapa kasus
yang disebabkan karena anemia pada masa kehamilan. Hanya sedikit
wanita hamil dinegara berkembang seperti di Indonesia yang dapat
memenuhi kebutuhan zat besi selama kehamilan melalui makanan
sehari-hari, karena sumber utama zat besi yang mudah di serap oleh
tubuh (basi heme) yaitu protein hewani seperti ikan dan daging cukup
mahal harganya dan belum sepenuhnya terjangkau oleh masyarakat.
Walaupun terdapat sumber makanan nabati yang kaya besi seperti
sayuran hijau dan kacang- kacangan, namun zat besi dalam makanan
tersebut lebih sulit penyerapannya. Oleh karena itu pemberian
sublementasi tablet zat besi selama kehamilan merupakan salah satu
upaya untuk mengatasi anemia (KeMenKes RI, 2011).
e. Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Tablet Besi Pada Ibu
Hamil. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan
menanggulangi kurang zat besi pada ibu hamil menurut Depkes RI
(2005) adalah :
1. Meningkatnya konsumsi zat besi dari sumber alami, terutama
makanan sumber hewani (hem iron) yang mudah diserap
seperti hati, ikan, daging selain itu perlu ditingkatkan juga,
makanan yang banyak mengandung Vitamin C dan Vitamin
12
Jumlah zat besi didalam tubuh seorang normal berkisar antara 3-5
gr tergantung dari dari jenis kelamin, berat badan, dan hemoglobin. Besi
didalam tubuh terdapat dalam hemoglobin sebanyak 1,5-3,0 gr dan sisa
lainnya terdapat didalam plasma dan jaringan. Di dalam plasma besi
terikat dengan protein yang disebut dengan transferin sebanyak 3-4 gr.
14
Ada 2 jenis zat besi dalam makanan, yaitu zat besi yang berasal
dari hem dan bukan hem. Walaupun kandungan zat besi hem dalam
makanan hanya antara 5-10 %, tetapi penyerapannya mencapai 25%
(dibandingkan dengan zat besi non hem yang penyerapannya hanya 5 %).
Makana hewani seperti daging, ikan, dan merupakan sumber utama zat
besi hem. Zat besi yang berasal dari hem merupakan penyusun
hemoglobin. Zat besi non hem terdapat dalam pangan nabati, seperti
sayur-sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan buah-buahan
(Ridwanaminuddin, 2007). Di negara-negara yang sedang berkembang,
konsumsi zat besi yang berasal dari hem lebih rendah atau sama sekali
dapat diabaikan (Demaeyer, 1993). Hal ini terjadi karena harga bahan
makanan yang mengandung zat besi hem tersebut harganya relatife mahal
sehingga sulit dijangkau oleh masyarakat. Sejalan dengan tingkat
sosioekonomi yang rendah akan menyebabkan anemia secara tidak
langsung. Hal ini terkait dengan tingkat pendapatan yang rendah sehingga
terjadi ketidak mampuan masyarakat dalam menyediakan makanan sesuai
kebutuhan, mengingat bahan makanan yang kaya akan zat besi dari
sumber protein hewani sulit terjangkau karena harganya mahal
(www.anemia.net.id, Diakses 20 mei 2012). Selain diperoleh dari bahan
makanan, makanan dapat pula mengandung besi eksogen, yang berasal
dari tanah, bedu, air, atau tempat memasak. Keadaan ini lebih sering
terjadi di Negara-negara yang sedang berkembang. Jumlah dan zat besi
cemara didalam makanan mungkin beberapa kali lebih besar dibandingkan
dengan jumlah zat besi dalam makanan itu sendiri (www.anemia.net.id,
Diakses 20 mei 2012). Asupan zat besi selain dari makanan adalah melalui
15
suplemen tablet zat besi. Suplemen ini biasanya diberikan pada golongan
rawan kurang zat besi, yaitu balita, anak sekolah, wanita usia subur, dan
ibu hamil. Pemberian suplemen tablet zat besi pada golongan tersebut
dilakukan karena kebutuhannya akan zat besi yang sangat besar,
sedangkan asupan dari makanan saja tidak dapat mencukupi kebutuhan
tersebut. Makanan yang banyak mengandung zat besi lain daging,
terutama hati dan jeroan, aprikol, prem kering, telur, polong kering,
kacang tanah, dan sayuran berdaun hijau (Pusdiknakes, 2003).
Lain halnya dengan wanita yang sedang menstruasi dan wanita hamil
setiap hari kehilangan besi 0.5-1.0 mg atau 40-80 ml darah dan wanita
yang sedang menyusui sebanyak 1,0 mg sehari. Wanita yang melahirkan
dengan perdarahan normal akan kehilangan besi 500-550 mg
(www.anemia.net.id, Diakses 20 mei 2012).
sama sekali, dan zat besi yang diserap dari makanan sangat sedikit, maka
suplemen zat besi sangat dibutuhkan pada masa kehamilan
(www.anemia.net.id, Diakses 20 mei 2012).
2.4 Anemia
2.4.1 Pengertian