Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I

PERCOBAAN II

IDENTIFIKASI SIFAT SIFAT ALKOHOL DAN FENOL

OLEH

NAMA : ARJUN

NIM : A1L119024

JURUSAN : PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS : FKIP

ASISTEN : LA ODE MUH. ALI BONTO, S.Pd

LABORATORIUM PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
LEMBAR PENGESAHAN ASISTEN

Telah diperiksa secara teliti dan disetujui oleh Asisten Pembimbing


Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik percobaan I dengan judul Titrasi Asam
Basa yang dilaksanakan pada :
Hari, tanggal : Rabu, 2 Desember 2020
Waktu : 13.00 WITA- selesai
Tempat : Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Unversitas Halu Oleo, Kendari.

Kendari, November 2020


Menyetujui,
AsistenPembimbing

La Ode Muhamad Alibonto, S.Pd


DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan Praktikum

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. METODE PRAKTIKUM

A. Alat-alat dan bahan

B. Prosedur Kerja

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data hasil Praktikum

B. Pembahasan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alkohol merupakan suatu senyawa organik yang tersusun dari unsur-


unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Sifat lain dari alkohol dapat ditentukan dari
letak gugus hidroksil pada atom C yang dikenal sebagai; alkohol primer dimana
gugus hidroksida terikat oleh atom karbon primer; alkohol sekunder dimana gugus
hidroksida terikat oleh atom sekunder; alkohol tertier dimana gugus hidroksida
terikat oleh atom karbon tersier. Sedangkan fenol mempunyai rumus struktur yang
seripa dengan alkohol tetapi gugus fungsinya melekat langsung pada cincin
aromatik, dan dengan Ar-(sebagai aril) maka rumus umum fenol dituliskan
sebagai Ar-OH. Fenol lebih asam dari alkohol karena anion yang dihasilkan dan
distabilkan oleh resonansi, dengan muatan negatifnya disebar (delokalissai) oleh
cincin aromatik.

Istilah alkohol dalam kehidupan sehari-hari sering dikaitkan dengan


minuman keras. Bahan aktif dalam minuman keras atau minuman beralkohol
adalah etanol atau etil alkohol. Berbeda dengan alcohol adalah etanol atau etil
alcohol. Berbeda dengan alkohol yang sudah tidak asing lagi bagi orang awam,
fenol justru sangat jarang disebut di kalangan masyarakat. Padahal, fenol juga
termasuk golongan alkohol dan biasa disebut alkohol aromatic. Sedangkan,
alkohol yang dimaksud oleh kebanyakan orang merupakan alkohol alifatik.

Dalam kehidupan sehari-hari, alcohol juga biasa di gunakan sebagai


pemati rasa (Anestetik), sebagai bakterisid, dan masih benyak senyawa alkohol
dan eter lainnya. Sedangkan fenol merrupakan activator kuat dalam reaksi
subtitusi armatikelektrofilik.
Keasaman fenol lebih kuat dibanding dengan keasaman alcohol, karena
anion yang dihasilkan oleh resonansi,dengan muatan negatifnya disebar
(delokalisasi) oleh cincin aromatik. Kekuatan asam fenol kira-kira ditengah antara
etanol dan asam asetat. Reaksi alkohol dengan asam kuat menghasilkan
pemindahan (eliminasi gugus fungsi –OH), alkohol dan fenol adalah asam-asam
lemah,tentang keasaman ini dapat diketahui dengan penambahan karbonat dan
bikarbonat membentuk CO2.

B. Tujuan Percobaan

Pada akhir percobaan mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan


mengenai:

1. Perbedaan sifat-sifat senyawa alkohol dan fenol


2. Jenis-jenis pereaksi untuk membedakan senyawa-senyawa alkohol
dan fenol.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Alkohol sendiri adalah zat psikoatif yang bersifat adiktif. Psikoatif


karena alkohol bekerja secara selektif terutama pada otak, yang dapat
menimbulkan perubahan pada perilaku, emosi, kognitif, persepsi, dan kesadaran
seseorang. Sifat adiktif alkohol adalah sifat kecanduan atau ketergantungan
seseorang terhadap zat ini. Seseorang pengguna alkohol mempunyai rentang
respon yang berfluktuasi dari kondisi ringan sampai berat. Bahan psikoaktif yang
terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi
madu, gula sari buah atau umbi umbian (Pribadi, 2017)

Alkohol adalah senyawa organik yang dapat mempengaruhi saraf pusat


dan lapisan tubuh manusia hingga batas-batas tertentu. Aren yang difermentasi
merupakan jenis minuman beralkohol yang juga dibuat dari berbagai jenis aren
(Siahaan, 2019).

Fenol dikenal sangat reaktif terhadap jaringan tubuh manusia, dapat menyebabkan
iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan. Fenol juga beracun terhadap sistem
pernafasan dan dapat mengakibatkan rusaknya jaringan sistem saraf apabila
termakan atau terhisap terus-menerus. Efek racun ini akan bertambah besar
dengan banyaknya substituen yang terikat pada fenol terutama gugus klor
(Sukandar, 2015)
Fenol dikenal sebagai senyawa organik aromatik dengan gugus fungsinya
yaitu hidroksi (OH). Perbedaan alkohol dan fenol yaitu gugus OH pada senyawa
alkohol terikat pada atomkarbon tetrahedral, sedangkan pada fenol
gugusOHterikat pada karbon padai cincin aromatik.Fenol memiliki sifat toksik
bagi makhluk hidup (Koirewoa, 2016)
BAB III METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu, tabung reaksi, gelas
ukur, rak tabung reaksi, pinset, pipet tetes, pemanas air, dan kertas pH

bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu, etanol, n-butanol, 2-
butanol,dan fenol

B. Prosedur Kerja

1. Kelarutan Alkohol dan Keasaman


Menyiapkan tabung reaksi dan diberikan label sesuai dengan sampel
yang akan kita uji. Kemu dian di ambil 2 mL aquades ukur menggunakan gelas
ukur, lalu aquades yang telah di ukur di masukkan kedalam masing-masing
tabung reaksi yang sudah di beri label.Kemudian disediakan 0,5 mL senyawa
alkohol yang akan diuji yaitu etanol, 2-butanol, n-butanol, danfenol (0,5 mL= 10
tetes) menggunakan pipet tetes. Dilakukan dengan prosedur yang sama dengan
sampel-sampel yang lainnya. Selanjutnya di kocok setiap tabung reaksi yang
sudah berisi campuran antara alcohol dan jugaaquades. Selanjutnya larutan akan
di uji menggunakan kertas lakmus, lalu tabung reaksi dimiringkan sekitar 450 dan
dimasukkan kertas lakmus, kemudian tiriskan sebentar lalu disamakan dengan
warna yang ada pada tabel kertas lakmus, lalu dicatat nilai pH yang di peroleh.
2.Uji Lucas
Disiapkan 2 mL reagenlucas di ukur menggunakan gelas ukur, selanjutnya
reagen lucas dimasukkan masing-masing tabung reaksi yang sudah di beri label,
selanjutnya di tambahkan mL alcohol yang akan di uji, kemudian di kocok dan di
catat waktu hingga menjadi keruh atau adanya perubahan larutan bisa menjadi
dua lapisan, namun setelah 40 detik catat perubahan yang terjadi.
3.ujifenol dengan FeCl3 1% (besi(III) klorida)
Dimasukkan 2 tetessampel alcohol yang akan di uji kedalam masing-
masing tabung reaksi, kemudian tambahkan 5 mL aqades kedalam masing-masing
tabung reaksi yang sudah di isi larutan sampel yang akan di uji, selanjutnya di
tambahkan 2 tetesbesi(III) klorida 1% kedalam masing-masing tabung reaksi,
kemudian tiap tabung dikocok dan dicatat perubahan warna yang di peroleh .
4.Reaksi Esterifikasi
Di siapkan 2 mL alkohol yang akan di ujikemudian di masukkan kedalam
masing-masing tabung reaksi, selanjutnya di tambahkan 3 mL asam aseta tglasial
kedalam masing-masingtabungreaksi, lalu tabung reaksi dibawah kedalam lemari
asam untuk di tambahkan 0,5 mL asam sulfatpekat, pengerjaan ini di lakukan
pada lemar iasam. Selanjutnya sampel di panaskan pada penangas air selama 5
menit dan di amati baunya dengan sangat hati-hati, lalu catat hasil yang diperoleh
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Data Pengamatan

Tabel 4.1.1 Hasil Identifikasi Sifat Alkohol Dan Fenol

Jenis Uji
No Sampel Kelarutan dalam
pH Lucas FeCl3 Esterifikasi
air
Bening
Tidak
1 Etanol Larut 4 kekuninga Balantisan
bereaksi
n
Bening Berbau
Tidak
2 n-butanol Larut 5 kekuninga buah-
bereaksi
n buahan
Bening Berbau
Tidak
3 2-butanol Larut 5 kekuninga buah-
bereaksi
n buahan
tepisah
dua
Berwarna Berbau
4 Fenol Larut 2 lapisan
ungu, tidak sedap
dan
keruh

B. Pembahasan

Alkohol adalah kelompok senyawa yang mengandung satu atau lebih


gugus fungsi hidroksil (-OH) pada suatu senyawa alkana. Alkohol dapat dikenali
dengan rumus umumnya R-OH. Alkohol merupakan salah satu zat yang penting
dalam kimia organik karena dapat diubah dari dan ke banyak tipe senyawa
lainnya. Reaksi dengan alkohol akan menghasilkan 2 macam senyawa. Reaksi
bisa menghasilkan senyawa yang mengandung ikatan R-O atau dapat juga
menghasilkan senyawa mengandung ikatan O-H.

Fenol (C6H6OH) merupakan senyawa organik yang mempunyai gugus


hidroksil yang terikat pada cincin benzena. Senyawa fenol memiliki beberapa
nama lain seperti asam karbolik, fenat monohidroksibenzena, asam fenat, asam
fenilat, fenil hidroksida, oksibenzena, benzenol, monofenol, fenil hidrat, fenilat
alkohol, dan fenol.

Pada percoabaan kali ini yaitu identifikasi sifat sifat alkohol dan fenol,
percobaan ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan yang jelas antara alkohol
dan fenol. Praktikum kali ini dilakukan beberapa percobaaan yaitu, uji kelarutan
dan keasaman , uji dengan reagen lucas, uji dengan FeCl3, dan uji esterifikasi

Pada percobaan pertama yaitu melakukan uji kelarutan alkohol dan fenol.
Saat direaksikan senyawa alkoholn dan fenol dengan aquades didapati semua
senyawa alkohol dan fenol tersebut larut dalam aquades. Senyawa alkohol dan
fenol larut dalam air dikarenakan gugus hidroksi pada alkohol dapat membentuk
ikatan hidrogen dengan molekul air. Pada uji keasaman dengan kertas lakmus di
dapati fenol memiliki pH lebih asam dibandigkan senyawa alkohol. Fenol lebih
bersifat asam (asam karbolat) dibanding dengan alkohol karena anion fenoksida
distabilkan oleh adanya resonansi pada inti benzene sehingga berpengaruh pada
nilai pKa yang lebih besar dari alkohol.

Percobaan selanjutnya dilakukan uji lucas terhadap senyawa alkohol dan


fenol. Berdasarkan percobaan uji kelarutan dalam air menggunakan pereaksi n-
butanol dan 2-butanol menghasilkan larutan yang mudah larut dengan nilai pH
masing-masing 5. Pada saat di reaksikan dengan pereaksi lucas tidak terjadi
reaksi, hal ini tidak sesuai teori yang ada bahwa alcohol primer memiliki rantai
panjang dan tidak memiliki sehingga semakin panjang rantai suatu alcohol makas
emakin kecil kelarutannya dalam pereaksi lucas. Selain itu rantai utama lebih
sukar untuk memutuskan diri. Lain halnya dengan alcohol sekunder ,karena
memiliki rantai utama yang lebih pendek daripada alcohol primer dan
kemungkinan untuk memiliki cabang semakin lebih besar, maka kereaktifannya
dalam pereaksilucas lebih cepat dan menghasilkan larutan yang larut.
Berdasarkan percobaan yang di lakukan pada uji fenol dengan FeCl3 dan
menghasilkan larutan bening kekuningan.hal ini di sebabkan karena keasamaan
alcohol.Berdasarkan percobaan ini kita dapat melihat beberapa perbedaan antara
alcohol dan fenol,meskipun memiliki gugus hidroksil yang sama namun fenol
terikat dengan cincin aromatic bisa menghasilkan suatu hasil yang berbeda apabila
kita mereaksikan dengan pereaksi yang sama.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini yaitu:
1. Alkohol dan fenol memiliki kemiripan dalam beberapa hal, tetapi
terdapat perbedaan yang cukup mendasar sehingga kedua kelompok
senyawa ini dianggap sebagai kelompok gugus fungsi yang berbeda yaitu
mengenai keasaman Pada keasaman alkohol lebih rendah dibandingkan
fenol. Senyawa fenol menunjukan keasaman kira-kira satu juta kali lebih
asam daripada alkohol.Perbedaan alkohol dan fenol yaitu sebagian besar
alkohol larut dalam air sedangkan fenol sebaliknya fenol kurang larut
dalam air.
2. dentifikasi alkohol dan fenol dapat dilakukan melalui uji kelarutan
berdasarkan kelarutan sampel dalam pelarut polar dan non polar, uji lucas
berdasarkan waktu terbentuknya alkil klorida, uji besi (III) berdasarkan
perubahan yang terjadi pada penambahan FeCl3dalam asamasetatglasial,
dan uji keasaman berdasarkan perubahan uji kertas lakmus.
B. Saran

Saran yang dapat saya ajukan adalah untuk praktikum selanjutnya


diharapkan perlakuan uji lucas dapat di laksanakan agar praktikan dapat
membedakan senyawa alkohol primer, sekunder, dan tersier yang dapat larut
dalam air.
DAFTAR PUSTAKA

Pribadi, Eko Teguh, 2017, Penyalahgunaan Alkohol di Indonesia: Analisis


Determinan, SWOT, dan CARAT, Journal of Health Science and
Prevention, Vol.1(1)
Siahaan, Maniur A, Dan Erdiana G, 2019, Penentuan Kadar Alkohol Pada Tuak
Aren yang Diperjual Belikan di Nagori Dolok Kematan Silau Kahean
Kabupaten Simalangun Sumatera Utara, Jurnal Kimia Saintek dan
Pendidikan, vol 3(2)
Sukandar, Dede r, Tri Heru Prihadi, Ai Faziah Hayati,2015, Identifikasi dan
Penentuan Kadar Senyawa Fenol Pada Sedimen Tambak Di Kabupaten
Sidoarjo
Koirewoa, Dolfina C. dan Edoward K.R, 2016, Status Pencemaran Senyawa
Fenol Pada Beberapa sumber Air Didistrik Jayapura Selatan Kota
Jayapura, Novae Guinea Jurnal Biologi , Vol 8(2)
LAMPIRAN

1.TugasPraktikum

1. Apa tujuan pemanasan pada uji esterifikasi dalam percobaan ini?

Jawab

Tujuan pemanasan pada uji esterifikasi adalah agar aroma sampel dapat

tercium (aroma sampel keluar)

2. Apa kegunaan FeCl3 dan reagen Lucas dalam percobaan ini?

Jawab

FeCl digunakan untuk menguji senyawa fenol sedangkan reagen Lucas

digunakan untuk membedakan alkohol primer, sekunder dan tersier.

3. Jelaskan reaksi-reaksi yang terjadi dalam uji lucas, esterifikasi, dan uji FeCl3

pada percobaan ini!

Jawab

a. Uji lucas

 Alkohol primer tidak dapat bereaksi dengan uji lucas (HCl), penulisan

reaksinya sebagai berikut:

ZnC l 2
C H 3−C H 2−OH + HCl

 Alkohol sekunder bereaksi dengan lambat dengan uji lucas, biasanya

sekitar 10 menit. Penulisan reaksinya yakni sebagai berikut:


 Alkohol tersier bereaksi dengan cepat terhadap uji lucas dan biasanya

bereaksi kurang dari 5 menit. Penulisan reaksi kimianya yakni sebagai

berikut:

b. Uji esterifikasi

 Reaksi antara etanol dan asam asetat menghasilkan etil asetat dan air,

reaksinya yakni sebagai berikut:

 Reaksi antara n-butanol dengan asam asetat akan menghasilkan butil

asetat, dimana reaksinya sebagai berikut:

 Reaksi antara 2-butanol dengan asam asetat menghasilkan isobutil asetat,

dimana reaksinya sebagai berikut:


 Fenol tidak dapat bereaksi dengan asam asetat

C 6 H 6 O+C H 3 COOH ↛

4. Mengapa fenol memiliki pH yang jauh lebih asam jika dibandingkan dengan

alcohol lainnya?

Jawab

Fenol memiliki pH jauh lebih asam dibandingkan dengan alkohol lainnya

karena anion yang dihasilkan dan distabilkan oleh resonansi dengan muatan

negatifnya disebar (delokalisasi) oleh cincin aromatik.

2.Analisis Data

2.1Reaksi Kimia

2.1.1 UjiKelarutan

C2H5OH + H2O → C2H5OH + H2O

C6H5OH + H2O→ C6H5OH + H2O

2.1.2 Reaksi Lucas

ZnCl2
1. C2H5OH + HCl CHCl2 + H2O
ZnCl2
2. C6H5OH + HCl C6H5 + H2O

2.1.3 Reaksi besi (III) klorida

1. C2H5OH + FeCl3 FeCl3 + HCl + C2H4OH

2. C6H5OH+ FeCl3 FeCl3 + HCl + C6H4OH


DIAGRAM ALIR

1. Uji Kelarutan Dalam Air

Etanol Butanol 2-butanol Fenol

Dipipet dan dimasukkan ke


dalam tabung reaksi yang
berbeda sesuai dengan label
yang ada dalam tabung reaksi

Ditambahkan air( H2O )

Diaduk dan digoyangkan

Diamati kelarutannya

Dicatat perubahan yang


terjadi
Hasil Pengamatan
2. Uji Keasaman

Butanol Butanol 2-butanol Fenol

Dipipet dan dimasukkan ke


dalam tabung reaksi yang
berbeda sesuai dengan label
yang ada dalam tabung reaksi

Ditambahkan aqua dm

Diaduk dengan batang


pengaduk kaca

Disentuhkan batang pengaduk


dengan ujung kertas pH
Setelah 15 detik dibandingkan
warna kertas pH dengan kertas
skala pH

Dicatat pH setiap sampel

Hasil Pengamatan
3. Uji Besi(III)klorida (FeCl3)

Etanol Butanol 2-butanol Fenol

Dipipet dan dimasukkan ke


dalam tabung reaksi yang
berbeda sesuai dengan label
yang ada dalam tabung reaksi
sebanyak 10 tetes

Ditambahkan kloroform ke
dalam tiap tabung sebanyak
10 tetes

Ditambahkan 5 tetes
larutan besi(III) klorida
dalam tabung reaksi

Ditambahkan 2 tetes piridin

ke dalam tiap tabung

Diaduk tabung reaksi

Diamati kelarutannya

Dicatat perubahan yang


terjadi
Hasil Pengamatan
4. Uji Lucas

Etanol Butanol 2-butanol Fenol

Dipipet dan dimasukkan ke


dalam tabung reaksi yang
berbeda sesuai dengan label
yang ada dalam tabung reaksi
sebanyak 10 tetes

Ditambahkanpereaksilucas

Diamati kelarutannya

Dicatat perubahan yang


terjadi
Hasil Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai